Anda di halaman 1dari 6

Nama / NIM : Ahady Febriansyah / E06201020

Mata Kuliah : Ekonomi Politik Internasional

Dosen Pengampu : Muh. Nasir Badu, S.Sos., M.Hum., Ph.d

Pembangunan Ekonomi di Negara Berkembang : Malaysia

A. Deskripsi Negara.
Malaysia adalah sebuah negara monarki konstitusional federal yang terletak di
Asia Tenggara. Kepala Negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong yang
digilirkan setiap lima tahun diantara sembilan Sultan Negeri Melayu. Kesembilan
Sultan Negeri Melayu yang dapat dipilih menjadi Yang di-Pertuan Agong maupun
memilih Yang di-Pertuan Agong adalah Sultan Johor, Sultan Kedah, Sultan Kelantan,
Yang Dipertuan Besar Negeri
Sembilan, Sultan Pahang, Sultan
Perak, Raja Perlis, Sultan Selangor dan
Sultan Terengganu. Sedangkan kepala
pemerintahan Malaysia adalah seorang
Perdana Menteri yang dipilih melalui
Pemilihan Umum yang
diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Secara Administratif, Malaysia yang merupakan
negara berbentuk federasi ini terbagi atas 13 Negara Bagian dan 3 Wilayah
Persekutuan.
Malaysia yang memiliki luas wilayah sebesar 329.847 km2 ini terpisah menjadi
dua kawasan oleh Laut Tiongkok Selatan yaitu Malaysia Barat yang berada di
semenanjung Malaysia benua Asia dan Malaysia Timur yang berada di Pulau
Kalimantan. Di Malaysia Barat, Malaysia berbatasan darat dengan Thailand di sebelah
utaranya, sedangkan di sebelah barat adalah selat Malaka dan sebelah timur adalah laut
Tiongkok Selatan. Di Selatan Malaysia Barat adalah Singapura yang dipisahkan oleh
selat Johor. Di Malaysia Timur, Malaysia berbatasan dengan Brunei Darussalam di
sebelah Utaranya sedangkan di sebelah Selatan adalah Indonesia. Sebelah Timur
Malaysia Timur adalah Laut Sulu dan Laut Sulawesi, sebelah utaranya adalah laut
Tiongkok Selatan. Ibukota Malaysia adalah Kuala Lumpur sedangkan Putrajaya
merupakan pusat pemerintahan persekutuan.
Figure 1 malaysia

Jumlah penduduk Malaysia sebanyak 33.519.406 jiwa (estimasi 2021) yang


mayoritas penduduknya adalah beragama Islam (61,3%). Bahasa Malaysia yang pada
dasarnya berasal dari Bahasa Melayu adalah bahasa resmi negara
Malaysia. Bumiputera (gabungan suku Melayu, Orang Asli, Dayak dan Anak Negeri)
merupakan suku terbesar di Malaysia yaitu sebanyak 62% sedangkan suku lainnya
seperti Tionghoa sebanyak 20,6% dan suku India sebanyak 6,2%. Angka pertumbuhan
penduduk Malaysia adalah sekitar 1,06% di tahun 2021.
Hubungan luar negeri, Malaysia merupakan salah satu negera pendiri ASEAN.
Malaysia juga merupakan negara anggota APEC, PBB, OKI dan lembaga-lembaga
dibawah PBB lainnya.
Di bidang Perekonomian, Malaysia merupakan negara penghasil Karet dan
Minyak Sawit Terbesar di dunia. Pendapatan Domestik Bruto Malaysia pada tahun
2019 berdasarkan Paritas Daya Beli adalah sebesar US$ 906,239 miliar. Sedangkan
Pendapatan Perkapita Malaysia adalah sebesar US$ 28.364,-. Komoditas Agrikultur
utama yang dihasilkan oleh Malaysia diantaranya adalah Minyak Sawit, Karet, Kakao,
Beras dan Kayu. Di Perindustrian, beberapa Industri penting Malaysia diantaranya
seperti pengolah minyak sawit dan karet, perminyakan dan gas bumi, farmasi dan
produk-produk elektronika.
B. Pembangunan Ekonomi Malaysia

Pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses dimana tejadi


peningkatanpendapatan total serta pendapatan per kapita. Indikator ini diukur dengan
mempertimbangkan pertumbuhan penduduk pada perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi di suatu negara dan juga mempertimbangkan pemerataan pendapatan.
Sejatinya permbangunan ekonomi suatu negara didukung oleh keberhasilam serta
kemajuanteknologi, peningkatan keterampilan, dan penanaman modal.
Malaysia masih diklasifikasikan sebagai negara berkembang saat ini oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Malaysia merupakan negara yang besar ketiga
di asia tenggara dan 34 di dunia berdasarkan produk domestic Bruto nominal.
Inflasi yang terjadi hanya sekitar 0,4% [15] serta angka kemiskinan sebesar 3,5%
menjadikan Malaysia sebagai salah satu negara yang perekonomiannya maju dengan
pesat setelah krisis finansial Asia 1997. Malaysia dikenal dengan hasil pertanian yang
melimpah, terutama dalam produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utamanya
adalah Tiongkok, Singapura, Amerika Serikat dan Thailand. . Ekspor terutama dalam
bidang peralatan elektronik, gas alam cair, kayu serta produk olahanya seperti karet dan
tekstil.
Dari tahun 1957 hingga tahun 2010, perkembangan ekonomi Malaysia secara
umum dipengaruhi oleh empat masa kebijakan ekonomi. Masing–masing ialah
kebijakan ekonomi awal kemerdekaan (1957–1970), Kebijakan Ekonomi Baru (1971–
1990), Kebijakan Pembangunan Bangsa (1991–2000) dan Kebijakan Wawasan
Kebangsaan (2001-2010). Kebijakan ekonomi Malaysia dibentuk berdasarkan situasi
ekonomi dengan perbedaan terletak pada tujuan jangka panjang atas perencanaan
ekonomi. Dasawarsa pertama setelah kemerdekaan Malaysia, kegiatan ekonomi
dipusatkan pada pasar ekspor dengan melakukan promosi produk dalam negeri.
Pemerintah Malaysia belum ikut campur di dalam pengembangan ekonomi maupun
pengembangan daerah. Setelah Kebijakan Ekonomi Baru diterapkan, ekonomi
Malaysia diarahkan untuk memenuhi tujuan mengurangi kemiskinan dan mengatur
ulang struktur sosial di masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai ialah pertumbuhan
ekonomi dan persamaan kesejahteraan. Pada tahun 1991, Kebijakan Pembangunan
Bangsa diterapkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang seimbang dengan
mengutamakan pembangunan negara dan persatuan masyarakat. Kebijakan Wawasan
Kebangsaan diberlakukan sejak tahun 2001 untuk mengatasi berbagai permasalahan
ekonomi di abad ke-21 Masehi. Tujuannya adalah pertumbuhan ekonomi dengan
tingkatan yang tinggi disertai dengan pengembangan kualitas dan kemampuan bangsa
dalam mewujudukan kemajuan bangsa Malaysia.
Malaysia merupakan negara ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara dan ke-
29 di dunia berdasarkan angka domestik bruto. Inflasi yang terjadi di Malaysia hanya
sebesar 0,4 persen, sedangkan angka kemiskinannya sebesar 3,5 persen. Hal inilah yang
menyebabkan perekonomian negara Malaysia maju dengan pesat setelah krisis
finansial Asia tahun 1997 lalu.
Negara Malaysia terkenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah. Apalagi
dari sektor produksi karet dan minyak kelapa. Mitra ekspor utama dari negara tersebut
adalah Singapura, Thailand, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Negara tersebut berhasil mengekspor produknya dalam bidang peralatan
elektronik, kayu dan produk olahannya, serta gas alam cair. Selain itu, Malaysia telah
berhasil menduduki peringkat ke-21 untuk kategori kemudahan dalam melakukan
kegiatan bisnis.
Negara Malaysia terbentuk menjadi negara yang multi etnis, yaitu terdiri dari
etnis Melayu, Cina, dan India. Etnis Cina dan Etnis Melayu hidup dengan
berdampingan dan saling berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari di negara Malaysia.
Namun ketika ada benturan, masing-masing etnis akan kembali dan menarik diri ke
dalam budaya dan komunitas etnis masing-masing. Karena ada perbedaan nilai dan
budaya yang mereka anut masing-masing dengan ciri khas yang saling bertentangan.
Pertumbuhan perekonomian Malaysia mulai berjalan dengan baik pada masa
pemerintahan Mahathir. Malaysia mengalami perkembangan pembangunan pada
berbagai bidang lewat kebijakan beliau yang terkenal dengan nama New Economy
Policy. Dalam New Economy Policy, Mahathir menerapkan beberapa kebijakan yang
menstrukturisasi serta meningkatkan pendapatan etnis Melayu dan kehidupan sosial
etnis Melayu. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keberhasilan New Economy Policy tidak
lepas dari kepemimpinan Mahathir. Mahathir memiliki visi untuk memajukan
perekonomian dan pemerataan pembangunan ekonomi untuk semua golongan etnis di
Malaysia.
Pelaksanaan kebijakan perekonomian negara Malaysia telah memberikan
hak yang istimewa untuk etnis Melayu. Sehingga tidak hanya memberikan dampak
pada peningkatan taraf hidup etnis Melayu saja, namun juga pada pembangunan di
Malaysia. Karena adanya pengaruh tersebut, sejak tahun 1969 hingga saat ini tidak
pernah ada konflik antar etnis yang dapat menelan korban jiwa. Kebijakan dari New
Economy Policy telah berhasil mencapai tujuannya, yaitu dengan memperkecil
kesenjangan ekonomi antar etnis yang ada di Malaysia
Apakah Malaysia menganut sistem ekonomi campuran? Jawabannya
adalah iya. Sejak tahun 1963, negara Malaysia mempunyai dua sistem ekonomi yaitu
sistem Komersil dan sistem Sara Diri. Sistem Komersil merupakan sistem kegiatan
perekonomian yang mengarah kepada pasar terbuka. Contohnya seperti investor asing,
penanaman modal, pengenalan jenis tanaman baru, teknologi baru, dan lain sebagainya.
Sedangkan sistem Sara Diri merupakan kegiatan perekonomian dengan kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sendiri lewat kegiatan bercocok tanam dan
berkebun, kehutanan, dan juga perikanan.
Jika negara tersebut memiliki kelebihan dari hasil kegiatan tersebut, maka akan
dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan. Hal inilah yang dapat menekan laju inflasi
karena penggunaan uang menjadi lebih sedikit.
Lalu, kenapa ekonomi Malaysia maju? Dalam hal ekonomi, pemerintah
negara Malaysia memiliki peran yang sangat kecil. Sehingga negara tersebut memiliki
birokrasi yang mudah. Banyak pengusaha yang berasal dari negara lain yang
melakukan bisnis di negara Malaysia. Imbasnya, pengangguran di Malaysia semakin
berkurang dan pendapatan nasionalpun semakin naik. Selain itu, kemajuan teknologi di
Malaysia juga memiliki peran untuk mempercepat pembangunan infrastruktur
negaranya. Hal itulah yang membuat perekonomian di Malaysia tumbuh dan
berkembang sangat pesat.
Ketika berbicara perkembangan perekonomian Malaysia, berarti erat kaitannya
dengan kemajuan dan modernisasi yang terjadi di sana. Pembangunan infrastruktur dan
Indeks pembangunan manusia di Malaysia sangat luar biasa bahkan IPM Malaysia
menempati urutan ke-2 di Asia Tenggara. Selain itu, Malaysia berada pada peringkat
ke-63 di dunia UNDP Human Development Report tahun 2007-2008.Kini, Malaysia
memiliki sejumlah elemen makro ekonomi yang stabil dan tingkat inflasi serta angka
pengangguran Malaysia berada di bawah angka 3. Ekonomi di Malaysia menjadi
peringkat terbesar ketiga di Asia Tenggara dan ke-29 di dunia berdasarkan PDB.
References:

Batunanggar. (2003). Pentingnya Stabilitas Sistem Keuangan. Manajalah Pengembangan


Perbankan, Edisi 99 Maret.

Coleman, J. S. (1988). Social Capitalin The Creation of Human Capital, dalam Parta Daguspa
dan Ismail Serageldin, 2000, Social Capital, Multifaceted Perspective, World Bank.
Washington.

https://www.imf.org/id/News/Articles/2018/03/07/NA030718-Malaysias-Economy-Getting-
Closer-to-High-Income-Status

https://www.academia.edu/5239368/EKONOMI_MALAYSIA_KE_ARAH_PEMBANGUN
AN_SEIMBANG

https://wartasejarah.blogspot.com/2014/07/sejarah-negara-malaysia-dan-sistem.html

https://news.ddtc.co.id/fokus-pulihkan-ekonomi-ini-rencana-kebijakan-perpajakan-malaysia-
2022-32584

https://www.academia.edu/24345994/Kebijakan_Ekonomi_Malaysia

Anda mungkin juga menyukai