OLEH :
Salah satu kunci keberhasilan Perseroan adalah fokus terhadap pengelolaan mutu atas semua
produknya. Seluruh lini produksi Perseroan mempertahankan sertifikat halal dan telah
memperoleh ISO 22000: Food Safety Management System. Saat ini Perseroan memiliki 2 (dua)
fasilitas produksi di Pati, Jawa Tengah, 1 (satu) fasilitas produksi di Gresik, Jawa Timur dan 1 (satu)
fasilitas produksi di Kawasan Industri Rancaekek, Sumedang, Jawa Barat. Per 31 Desember 2020,
total kapasitas fasilitas produksi perseroan adalah sekitar 307.590 ton per tahun.
Perseroan juga didukung oleh SNS sebagai jaringan distribusi berskala nasional, yang menjangkau
lebih dari 130 depo dan 160 sub-distributor serta agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain
itu, SNS juga memiliki lebih dari 340.000 pelanggan yang terdiri dari grosir, toko modern,
warung/toko ritel dan institusi. Di pasar internasional, Perseroan melakukan penjualan produk
secara langsung.
Pada 10 Oktober 2018, Perseroan menapaki babak baru dalam pengembangan usahanya setelah
melakukan Pencatatan Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 7.379.580.291
lembar saham (setara dengan 4,92% saham), dengan kode saham “GOOD” di lantai bursa.
Tahun 2020, Perseroan menyelesaikan pembelian 825 juta saham (setara dengan 55% dari seluruh
saham) milik
PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), produsen keju dengan merek Prochiz dan Topchiz. Tujuan dari
pengendalian ini adalah untuk mengembangkan dan memperluas jaringan usaha, serta
memperkuat posisi bisnis Perseroan dalam industri makanan dan minuman kemasan.
Visi
Misi
Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembang.
Nilai
Mentalitas Dasar
1. Bersyukur atas anugerah Tuhan - Hidup kita adalah anugerah Tuhan. - Kerja kita adalah
pelayanan bagi sesama. - Hidup dan bekerja dalam Kesadaran, Rasa Syukur dan Sikap
Inklusif.
2. Semangat untuk sukses - Semangat juang, pantang menyerah (Fighting spirit). - Cerdik
dalam menyikapi situasi yang menantang. - Konsisten untuk mau terus berhasil/sukses.
- Sukses adalah pencapaian konsisten atas target yang jelas melalui proses yang
cemerlang. - Stakeholders adalah pihak-pihak yang terkena dampak tindakan kita di
sepanjang proses bisnis kita. - Sukses stakeholders kita adalah kunci pertumbuhan bisnis,
sukses kita adalah sukses stakeholders kita.
4. Berpikir kreatif dan inovatif - Kreativitas adalah kemampuan dan proses untuk
membangkitkan gagasan atau konsep baru. - Inovasi adalah proses untuk memilah dan
mengimplementasikan gagasan baru dalam konteks komersial. - Kreativitas dan inovasi
adalah mesin untuk menciptakan siklus bisnis baru.
5. Perbaikan berkesinambungan - Manajemen adalah Plan Do Check Action. - Manajemen
didasarkan pada fakta dan data. - Problem adalah kesempatan untuk tumbuh.
B. Tujuan Analisisa
Informasi untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu,
baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk
beberapa periode. Dan mengetahui Informasi mengenai kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur,
pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan
guna pengambilan keputusan sesuai dengan bidangnya. Melalui penulisan tugas kuliah
Analisis Laporan Keuangan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Untuktahun 2020 ini, selain
dimaksudkan untuk mengevaluasi laporan keuangan perusahaan tersebut, analisis ini
bertujuan untuk mempelajari dan mengaplikasikan metodeanalisis laporan keuangan yang
telah diperoleh mahasiswa dalam pembelajaran matakuliah analisis laporan keuangan.
II. ANALISIS
A. Analisis Vertikal (Analisis Common Size)
i. Aset
Neraca(juta) Analisis
Common
Size(%)
2020 2019 2020 2019
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 859.339 485.136 13,08 9,58
Piutang usaha -neto 513.797 482.918 7,82 9,54
Piutang lain-lain - neto 44.340 175.534 0,67 3,47
Investasi pada nilai wajar - - - -
melalui penghasilan
komprehensif lain
Persediaan - neto 861.819 804.887 13,12 15,90
Uang muka 26.957 21.411 0.41 0.42
Pajak dibayar di muka - 565 - 0,01
Biaya dibayar di muka 8.073 29.433 0,12 0,58
Total asset lancar 2.314.324 1.999.886 35,22 39,50
Aset Tidak Lancar
Goodwill 735.987 - 11,20 -
Aset keuangan tidak lancar - -
Penyertaan saham 10.040 8.200 0,15 0,16
Estimasi tagihan pajak 21.621 4.828 0,33 0,10
penghasilan
Aset tetap – neto 3.217.662 2.715.367 48,97 53,63
Aset hak guna – neto 146.606 - 2,23 -
Aset tak berwujud – neto 22.267 29.729 0,34 0,59
Aset pajak tangguhan 38.856 35.091 0,59 0,69
Aset tidak lancer lainnya 63.606 269.967 0,97 5,33
Total asset tidak lancar 4.256.645 3.063.182 64,78 60,50
TOTALASET 6.570.969 5.063.068 100 100
Pada Tahun 2020 komposisi Aset yang dimiliki perusahaan terdiri dari 35,22% asset
lancer dan asset tidak lancer 64,78%. Komponen terbesar dari asset lancar adalah
persediaan neto yang berjumlah 861.819 miliar atau 13,12%. Dari data tersebut dapat
dilihat jika biaya yang disediakan oleh perusahaan dalam melaksanakan aktivitas cukup
besar.
Sedangkan pada tahun 2019 komposisi aset adalah 39,50% asset lancar dan 60,50%
asset tidak lancar Sedangkan komponen terbesar dari asset lancar adalah persediaan neto
15,90% atau sebesar 804.887 miliar.
Neraca(jut Analisis
a) Common
Size (%)
2020 2019 2020 2019
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 977 18.120 0,01 0,36
Utang usaha 902.223 835.306 13,73 16,50
Utang lain-lain 35.682 16.844 0,54 0,33
Beban A k r u a l 200.770 140.463 3,06 2,77
Uang muka pelanggan 5.989 866 0,09 0,02
Liabilitas imbalan kerja karyawan 37.073 28.297 0,56 0,56
jangka pendek
Utang pajak 42.019 26.891 0,64 0,53
Bagian jangka pendek dari
pinjaman jangka panjang :
Utang bank 12.500 212.333 0,19 4,19
Liabilitas sewa 58.004 - 0,88 -
Utang sewa pembiayaan 20.704 19.465 0,32 0,38
Utang pembiayaan konsumen 5.588 5.295 0,09 0,10
TOTAL LIABILITAS JANGKA 1.321.530 1.303.882 20,11 25,75
PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Pinjaman jangka panjang – setelah
dikurangi bagian jangkapendek:
Utang bank 2.172.617 880.417 33,06 17,39
Liabilitas sewa 67.531 - 1,03 -
Utang sewa pembiayaan 19.163 35.548 0,29 0,70
Utang pembiayaan konsumen 4.646 4.907 0,07 0,10
Liabilitas jangka panjang lainnya 30.366 22.388 0,46 0,44
Liabilitas imbalan kerja karyawan 60.680 50.405 0,92 1,00
jangka panjang
TOTAL LIABILITAS JANGKA 2.355.003 993.665 35,84 19,63
PANJANG
TOTAL LIABILITAS 3.676.533 2.297.547 55,95 45,38
EKUITAS
Ekuitas yang distribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham 737.958 737.958 11,23 14,58
Tambahan modal disetor 909.288 909.288 13,84 17,96
Saham treasuri -30.078 -30.078 -0,46 - 0,59
Saldo laba:
Telah ditentukan penggunaannya 10.000 10.000 0,15 0,20
Belum ditentukan penggunaannya 1.073.643 1.073.643 16,34 21,21
Rugi komprehensif lain -130.903 -130.903 -1,99 -2,59
iii. Penghasilan
Hasil penjualan perusahaan memiliki komponen biaya sebesar 96,82% dan laba 3,18%.
Ini menandakan jika perusahaan masih mendapatkan laba sebesar 3,18% atau sebesar
245.104 miliar dalam proses produksinya.
Dari komponen biaya, komponen terbesar adalah komponen terbesar adalah beban
pokok penjualaln (HPP) yaitu sebesar 72,22% atau sebesar 5.568.908 T. Di tahun yang akan
datang perusahaan masih perlu menekan HPP dan meningkatkan efisiennya.
Pada tahun 2020 sebagian besar pada komposisi persediaan neto begitu juga pada
tahun 2019 sebagaian besar pada komposisi persediaan neto. Hal ini dapat dilihat bahwa
persediaan neto dari tahun sebelumnya meningkat pada 2020 sebesar 7,07% atau sebesar
56.932 M.
Pada aset hak guna terdapat penambahan 146.606 miliar dari yang tahun
sebelumnya tidak ada. Hal ini menunjukkan pada tahun 2020 terdapat penambahan asset
berupa sewa asset berupa tanah, bangunan, dan kendaraan yang dibukukan sesuai dengan
PSAK 73.
Liabilitas besar ini diakibatkan dengan hutang yang harus dibayar utang usaha dan
utang bank pada liabilitas jangka pendek dengan jatuh tempo November 2021 serta hutang
yang harus dibayar utang bank pada liabilitas jangka panjang dengan jatuh tempo tahun
2021 dan tahun 2024.
Ekuitas dari tabel tabel diatas tersebut tidak ada perubahaan dari modal saham
sampai sub total dari tahun sebelumnya sampai pada tahun 2020, hanya ada perubahaan
pada komposisi kepentingan non pengendali yang meningkat pada tahun sebelumnya dan
peningkatan nya sebesar 4,66% atau sebesar 128.916 M.
iii. Penghasilan
Laba bersih berkurang karena tahun 2020 beban keuangan semakin membesar dari tahun
sebelumnya meningkat 26,18% atau sebesar 28.014 M. Hal ini disebakan pengeluaran
semakin membesar dari tahun sebelumnya.
C. AnalisisRasio
i. Ratio Liquiditas
Current Assets = Aset Lancar
Inventory = Persediaan + Uang Muka + Pajak dibayar di muka + Biaya dibayar di muka
2020 2019
Current Assets
Current Ratio=
Current Liabilitas
Current Assets−Inventory
Quick Ratio=
Current Liabilitas
¿ 87,71 %
=107,26%
Cash
Cash Ratio=
Current Liabilitas
859.339 485.136
¿ =¿ 65,03% ¿ =¿37,21%
1.321.530 1.303.882
Peningkatan liabilitas lancar ini disebabkan peningkatan di pos utang usaha bagian Jangka
Pendek yang naik sebesar 13,73% atau sebesar 902.223 M. Namun walaupun mengalami
peningkatan pada labilitas Current Ratio milik PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk terhitung
masih standar normal yaitu di atas 100%.
Quick Ratio (Rasio Tunai) merupakan kemampuan perseroan untuk membayar semua
liabilitas lancarnya dengan hanya menggunakan dana asset sangat lancarnya saja tanpa
harus bergantung pada hasil penjualan persediaan. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
mengalami peningkatan Quick Ration di tahun 2020 sebesar (107,26%) jika dibandingkan
dengan tahun 2019 (87,71%). Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya Current Ratio.
Namun Quick Ratio milik PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk terhitung masih normal diatas
100%.
Cash Ratio (Rasio Kas) merupakan kemampuan perseroan untuk membayar semua
liabilitas lancarnya dengan menggunakan dana dari Kas dan Setara Kas nya saja. Pada PT
Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Cash Ratio pada tahun 2020 (65,03%) mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2019 (37,21%). Peningkatan ini disebabkan
oleh kas dan setara kas sebesar 13,08% sebesar 859.339 miliar. Walaupun Cash Ratio
mengalami peningkatan namun masih berada di atas standar industry yaitu 50%.
III. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Jika dilihat dari laporan keuangan tahun 2020 PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
memiliki keuangan cukup sehat.
Jika dibandingkan dengan tahun 2019, tahun 2020 PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
mengalami peningkatan dalam ekuitas.
Dari analisis rasio yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa perusahaan cukup baik
dalam melakukan pengelolaan aset-aset dari tahun sebelumnya.
B. Saran
Untuk tahun kedepan disarankan untuk lebih menekan beban pokok penjualan,
sehingga dapat meningkatkan efektivitas produksi.
Tetap menjaga liquiditas agar perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam
likuditasi asetnya.
Executive summary
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, selanjutnya disebut “Garudafood” atau
“Perseron” berdiri sejak 1994, kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan makanan dan
minuman telah dimulai sejak tahun 1979 oleh keluarga pendiri melalui PT Tudung
Putrajaya (“TPJ”). Sebagai perusahaan dari Pati, Jawa Tengah, TPJ memasarkanproduk
kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda, yang kemudian di tahun
1994 lebih dikenal dengan nama Kacang Garuda. Pada mulanya, TPJ didirikan oleh Darmo
Putro dengan nama PT Tudung, dan bergerak di dalam usaha sebagai produsen tepung
tapioka. Untuk menunjang pengembangan usahanya, tahun 1997 Perseroan mendirikan PT
Sinarniaga Sejahtera (“SNS”) yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman.
Pada tahun yang sama, Perseroan juga melakukan perluasan usaha dengan mendirikan
pabrik biskuit di Gresik, Jawa Timur.
Salah satu kunci keberhasilan Perseroan adalah fokus terhadap pengelolaan mutu
atas semua produknya. Seluruh lini produksi Perseroan mempertahankan sertifikat halal
dan telah memperoleh ISO 22000: Food Safety Management System. Saat ini Perseroan
memiliki 2 (dua) fasilitas produksi di Pati, Jawa Tengah, 1 (satu) fasilitas produksi di Gresik,
Jawa Timur dan 1 (satu) fasilitas produksi di Kawasan Industri Rancaekek, Sumedang, Jawa
Barat. Per 31 Desember 2020, total kapasitas fasilitas produksi perseroan adalah sekitar
307.590 ton per tahun. Perseroan juga didukung oleh SNS sebagai jaringan distribusi
berskala nasional, yang menjangkau lebih dari 130 depo dan 160 sub-distributor serta agen
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, SNS juga memiliki lebih dari 340.000
pelanggan yang terdiri dari grosir, toko modern, warung/toko ritel dan institusi. Di pasar
internasional, Perseroan melakukan penjualan produk secara langsung.
A. Profil perusahaan
Garuda merupakan merek Perseroan untuk produk kacang kulit dan kacang
bersalut, serta pilus. Kacang kulit Garuda, terbuat dari kacang tanah pilihan yang garing
dan renyah serta isi yang padat dengan kandungan asam lemak tak jenuh (unsaturated
fatty acids) di dalamnya yang dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Inovasi terbaru di segmen ini meliputi kacang kulit rasa bawang dan kacang biga atau
kacang dengan tiga butir isi. Kacang bersalut, dengan varian produk kacang bersalut
Garuda saat ini meliputi kacang atom, kacang telur dan kacang panggang. Di 2020,
Garuda juga memperluas cakupan bisnis diluar produk Kacang seperti Garuda Pilus,
Garuda Potato snack, Garuda O’Corn snack dan Garuda O’Corn – Popcorn Instant.
Inovasi terbaru dari merek Garuda yang menggandeng partner global adalah Garuda
Potato dan Garuda O’Corn. Per 31 Desember 2020, merek Garuda memiliki 41 SKU.
C. Penjualan