Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA


JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

Lampiran
PeraturanDirekturRumahSakitKudungga Kutai Timur
Nomor : / / /PBMHK/AP/II/2018
Tentang
KebijakanAsesmenGizi

KEBIJAKAN ASESMEN GIZI


RUMAH SAKIT KUDUNGGA KUTAI TIMUR

1. Rawat Jalan Poliklinik


a. Asesmen Awal
1. Pasien atau keluarga menuju ke Tempat Penerimaan Pasien.
2. Selesai dilakukan pendaftaran maka pasien dan keluarga ditunjukan oleh petugas rekam medis
ke masing – masing poliklinik/dokter yang dikehendaki sesuai dengan keluhan/ penyakit pasien ,
status rekam medis pasien diantarkan oleh petugas rekam medis ke masing-masing poli.
3. Saat pemanggilan pasien dan sampai diruang pemeriksaan (dokter/ perawat/ bidan) melakukan
verifikasi identitas pasien disesuaikan dengan status rekam medisnya.
4. Melakukan pengukuran antropometri yaitu penimbangan beratbadan, tinggi badan/ panjang
badan pasien.
5. Melakukan skrining gizi pasien pada asesmen awal perawatan berdasarkan Metode Malnutrition
Screening Tools (MST), Metode Strong-Kids dan Skrining Gizi untuk ibu
Hamil/Nifas/Kehamilan .
6. Merujuk pasien yang berisiko maupun sudah terjadi malnutrisi danatau kondisi khusus ke
dietisien (poli gizi).
7. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa suratrujukan dokter dari poliklinik yang
ada di rumah sakit atau dari luarrumah sakit.
8. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi.
9. Dietisien melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuranantropometri pada pasien yang
belum ada data TB, BB.
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA
JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

10. Dietisien melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesariwayat makan, riwayat


personal, membaca hasil pemeriksaan laboratorium dan fisik klinis ( bila ada).
11. Kemudian menganalisa semua dataasesmen gizi.
12. Dietisien menetapkan diagnosis gizi.
13. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konselingdengan langkah menyiapkan
dan mengisi leaflet flyer/brosur dietsesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta
menjelaskantujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan seharimenggunakan alat peraga
food model, menjelaskan tentangmakanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara
pemasakandan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginanserta kemampuan
pasien.
14. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untukmengetahui keberhasilan intervensi
(monev) dilakukan monitoringdan evaluasi gizi.
15. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME (Asesmen,Diagnosis, Intervensi,
Monitoring & Evaluasi) dimasukkan kedalam rekam medik pasien atau disampaikan ke dokter
melaluipasien untuk pasien di luar rumah sakit dan diarsipkan di ruang konseling.
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA
JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

b. Asesmen Ulang

Ketentuan pasien yang dilakukan asesmen ulang di Instalasi Rawat Jalan sebagai berikut:

1. Pasien yang awal kontrol ulang untuk perawatan lanjutan (waktu sesuai perkembangan
penyakit pasien).
2. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa suratrujukan dokter dari poliklinik
yang ada di rumah sakit atau dari luarrumah sakit.
3. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi.
4. Dietisien melakukan asesmen gizi (skrining lanjutan) dimulai dengan pengukuranantropometri
pada pasien yang belum ada data TB, BB.
5. Dietisien melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesariwayat makan, riwayat
personal, membaca hasil pemeriksaan laboratorium dan fisik klinis (bila ada).
6. Kemudian menganalisa semua dataasesmen gizi.
7. Dietisien menetapkan diagnosis gizi.
8. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan konselingdengan langkah
menyiapkan dan mengisi leaflet flyer/brosur dietsesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien
serta menjelaskantujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan seharimenggunakan alat
peraga food model, menjelaskan tentangmakanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara
pemasakandan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginanserta kemampuan
pasien.
9. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang atau tidak, apabila pasien sudah cukup
berhasil dalam terapi diet yang diberikan dan mengerti (boleh tidak dianjurkan kunjungan
ulang) dengan mempertimbangkan hasil diskusi berbagai disiplin ilmu yaitu dokter, perawat,
dietisien, farmakolog dan disiplin ilmu lainnya.
10. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME (Asesmen,Diagnosis, Intervensi,
Monitoring & Evaluasi) dimasukkan kedalam rekam medik pasien atau disampaikan ke dokter
melaluipasien untuk pasien di luar rumah sakit dan diarsipkan di ruangkonseling.
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA
JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

2. Asesmen Gizi
a. Instalasi Rawat Inap

Pelaksana asesmen gizi awal:

1. Pasien tiba diruang perawatan diantar oleh petugas TPP/ perawat atau bidanpoliklinik/ perawat
Instalasi Gawat Darurat (IGD).
2. Sampai diruang perawatan perawat melakukan verifikasi identitas pasien (nama, tanggal lahir,
alamat, jenis kelamin) sambil mencocokkan dengan status pasien dan gelang identitas bila
sudah terpasang.
3. Perawat ruangan melakukan asesmen gizi awal/skrining gizi awal (berdasarkan usia/ kelompok/
kasus penyakit pasien).
4. Dietisien/ahli gizi mengunjungi pasien rawat inap 2 x 24 jam setelah dirawat.
5. Dietisien mengkaji hasil skrining gizi perawat dan order diet awal dari dokter.Bila hasil skrining
gizi menunjukkan pasien berisiko malnutrisi, makadilakukan pengkajian/assesmen gizi dan
dilanjutkan dengan langkah-langkahProses Asuhan Gizi Terstandar dengan format ADIME oleh
Dietisien. Pasien denganstatus gizi baik atau tidak berisiko malnutrisi, dianjurkan
dilakukanskrining ulang setelah 1 minggu (7 hari). Jika hasil skrining ulang berisikomalnutrisi
maka dilakukan langkah-langkah Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dengan format
ADIME.
6. Dietisien melakukan asesmen/pengkajian gizi lanjut dengan cara langkah-langkah Proses
Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) dengan format ADIME pada pasien yang berisiko malnutrisi,
malnutrisi atau kondisi khusus meliputi pengumpulan, analisa dan interpretasi data riwayat gizi;
riwayat personal; pengukuran antropometri; hasil laboratorium terkait gizi dan hasil
pemeriksaan fisik terkait gizi.
7. Dietisien mengidentifikasi masalah/ diagnosa gizi berdasarkan hasilasesmen dan menetapkan
prioritas diagnosis gizi.
8. Merancang intervensi gizi dengan menetapkan tujuan danpreskripsi diet yang lebih terperinci
untuk penetapan diet definitiveserta merencanakan edukasi / konseling.
9. Melakukan koordinasi dengan dokter terkait dengan diet definitive.
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA
JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

10. Koordinasi dengan dokter, perawat, farmasi, dan tenaga lain dalampelaksanaan intervensi gizi.
11. Melakukan monitoring respon pasien terhadap intervensi gizi.
12. Melakukan evaluasi proses maupun dampak asuhan gizi.
13. Memberikan penyuluhan, motivasi, dan konseling gizi padaklien/pasiendan keluarganya.
14. Mencatat dan melaporkan hasil asuhan gizi kepada dokter.
15. Melakukan assesmen gizi ulang ( reassesment) apabila tujuanbelum tercapai.
16. Mengikuti ronde pasien bersama tim kesehatan.
17. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan atau diskusi dengan dokter,perawat, , klien/pasien
dankeluarganya dalam rangka evaluasi keberhasilan pelayanan gizi.
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA
JL. Soekarno – HattaTelp. (0549) 5523216/5523215
SANGATTA

b. Asesmen Ulang

Asesmen ulang dilakukan sebagai tolak ukur rencana pengobatan selanjutnya serta rencana
pemulangan, ketentuan pasien yang dapat dilakukan asesmen ulang di unit rawat inap yaitu pasien
rawat inap yang sudah dilakukan pengobatan atau terapi sebelumnya, baik berupa terapi gizi/diet
yang diberikan, yang melakukan asesmen ulang adalah:

1. Dietisien/ahli gizi yang mempunyai STR dan sudah bekerja di RS Umum KudunggaSangatta.

Pelaksanaan asesmen ulang :

1. Mengidentifikasi kebenaran identitas pasien yang akan dilakukan asesmen ulang.


2. Dietisien/ahli gizi melakukan asesmen ulang pada semua pasien pada interval tertentu atas dasar
kondisi. Pengkajian gizi ulang dilakukan apabila masalah gizi pasien belum terselesaikan atau
ditemukan masalah baru.
3. Risiko malnutrisi rendah atau tidak berisiko setiap 7 hari, risiko malnutrisi sedang setiap 3 hari,
risiko malnutrisi tinggi setiap hari
4. Hasil pengkajian gizi/asesmen gizi ulang dicatat pada catatan formulir terintegrasi dengan
format ADIME.

DIREKTUR

RSUD KUDUNGGA SANGATTA KUTAI TIMUR

dr.Hj.ANIK ISTIYANDARI.M.P.H
NIP.19680727 200212 2 004

Anda mungkin juga menyukai