Analisis Mikrobiologi, Fisika Dan Kimia Air Minum Isi Ulang Dari Depot Di Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung
Analisis Mikrobiologi, Fisika Dan Kimia Air Minum Isi Ulang Dari Depot Di Kampung Baru, Kedaton, Bandar Lampung
1 (2022) 121
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.
Aprillia Dyah Suhestry*, Samsul Rizal, Erdi Suroso, Maria Erna Kustyawati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,Universitas Lampung
*email korespondensi: aprilliasuhestry@gmail.com
Abstract
The objective of this research was to find out if there is E. coli and coliform microbiological contamination, the
physics and chemical quality of refill drinking water at Kampung Baru Kecamatan Kedaton Kota Bandar
Lampung. The research was conducted at THP Laboratory of Polinela Lampung and Product analysis
laboratory of THP Universitas Lampung. The method used for this research is descriptive analysis. There are
8 depots analyzed for this research. Data was obtained by using questionnaire sheets and laboratory checks
consisting of Coliform and E.coli existence , TDS, temperature, and pH. The result found that 7 depots with
a coliform velue 0/100 ml sample and 1 depot with a coliform velue 3.0/100 ml sample. The TDS physical
parameter has a range of 82-157 mg/L, while the temperature physical parameter has a range ± 3ºC. The pH
chemical parameter for 7 depots ranges from 6.6-7.3 and 1 depot with pH velue 6.1.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan cemaran mikroba E. coli dan koliform serta mengetahui
kualitas air minum isi ulang secara fisika dan kimia pada depot air minum isi ulang di Kampung Baru
Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan di Laboratorium THP Polinela Lampung
dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. Metode penelitian adalah deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 8 depot. Instrumen yang digunakan
adalah lembar kuesioner dan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan koliform dan E.coli, TDS (Total
Dissolved Solid), suhu, dan pH. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa air minum yang diproduksi terdapat 7
depot dengan nilai koliform 0/100 ml sampel dan 1 depot dengan nilai koliform 3.0/100 ml sampel. parameter
fisika TDS memiliki nilai berkisar 82-157 mg/L, parameter suhu memiliki nilai ± 3ºC. Parameter kimia pH
untuk 7 depot memiliki nilai berkisar 6,6 – 7,3 dan 1 depot memiliki nilai pH = 6,1.
memenuhi kebutuhan air minum beberapa faktor seperti sumber air baku
(Suriawiria,1996). yang digunakan sudah tercemar, proses
Air minum isi ulang adalah air yang desinfeksi yang kurang sempurna,
mengalami proses pemurnian baik secara pengisian air ke wadah galon yang tidak
penyinaran ultraviolet, ozonisasi, ataupun memenuhi standar hygiene dan sanitasi
keduanya melalui berbagai tahap filtrasi (Entjang, 2003).
untuk mendapatkan air bersih yang dapat Perkembangan depot air minum isi
digunakan untuk berbagai keperluan. Air uang di Kota Bandar Lampung cukup
baku dilakukan proses pengolahan untuk pesat termasuk di Kelurahan Kampung
menjadi air minum dan kemudian dijual Baru. Kota Bandar Lampung pada tahun
langsung kepada konsumen dengan 2014 memiliki 283 depot air minum dan
harga murah sebagai air minum isi ulang hanya 15 depot yang memiliki sertifikat
untuk pemenuhan kebutuhan (Athena, layak hygiene. Pencemaran oleh bakteri
2004). Koliform dan Escherichia coli juga
Usaha Depot Air Minum Isi Ulang ditemukan di Kota Bandar Lampung. Hasil
(DAMIU) telah menjadi salah satu bisnis penelitian Apriliana (2011) yang telah
skala usaha kecil dan menengah yang dilakukan pada 33 depot air minum isi
berkontribusi terhadap suplai air minum ulang di Kota Bandar Lampung, didapat-
dengan harga terjangkau. Meski lebih kan data bahwa sampel dari 14 depot
murah, tidak semua depot air minum isi (42%) dari 33 depot yang diteliti memiliki
ulang terjamin keamanan produknya, hal indek MPN > 0/100 ml sampel, yang
ini terjadi karena lemahnya pengawasan berarti air minum isi ulang pada depot
dari pemilik depot. Pengawasan yang tersebut telah terkontaminasi bakteri
kurang terhadap depot air minum isi ulang Koliform. Sedangkan sampel dari 4 depot
tersebut mengakibatkan proses produksi (12%) dari 33 depot yang diteliti,
tidak terawasi dengan baik. Hal ini menunjukkan hasil positif mengandung
memungkinkan mutu air minum isi ulang Escherichia coli. Hal ini menunjukkan
yang dihasilkan tidak memenuhi standar bahwa masih ada depot air minum isi
mutu yang telah ditetapkan (Athena et,al, ulang di Kota Bandar Lampung yang
2003). memproduksi air minum, tidak sesuai
Masalah yang juga harus dihadapi dengan syarat kualitas air minum.
dalam pengolahan air ialah rentannya Air minum isi ulang harus memenuhi
produk terhadap kontaminasi dari persyaratan mikrobiologis sesuai dengan
berbagai mikroorganisme terutama bakteri Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/
Koliform. Semakin tinggi tingkat IV/2010 untuk dapat dikonsumsi agar
kontaminasi bakteri Koliform, semakin tidak membahayakan kesehatan
tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri konsumen. Uji mikrobiologis depot air
patogen lain yang biasa hidup dalam minum isi ulang digunakan untuk
kotoran manusia dan hewan. Salah satu mengetahui kualitas air untuk keperluan
contoh bakteri patogen yang kemungkinan minum manusia. Air minum tidak boleh
terdapat dalam air adalah bakteri mengandung bakteri Koliform dan
Escherichia coli. Keberadaan bakteri Escherichia coli melebihi ambang batas
Koliform dan Escherichia coli pada air yang telah ditentukan yaitu 0
minum isi ulang dapat disebabkan oleh koloni/100ml. Selain persyaratan mikro-
biologi, air minum isi ulang juga harus Kecamatan Kedaton Kota Bandar
memenuhi persyaratan fisika dan kimia. Lampung, Buffered Pepton Water (BPW),
Syarat fisika pada air minum adalah tidak Lactose broth (LB), Brilliant Green Lactose
berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan Bile (BGLB), Escherichia coli (Ec) Broth,
tidak keruh. Sedangkan syarat kimia tidak akuades, kertas label, kapas, tissue.
adanya kandungan unsur atau zat kimia
yang berbahaya bagi manusia. Metode Penelitian
Keberadaan zat kimia berbahaya harus Penelitian ini bersifat deskriptif yang
ditekan seminimal mungkin. Sedangkan menggambarkan hasil evaluasi kualitas
zat-zat tertentu yang membantu air minum yang diproduksi depot air
terciptanya kondisi air yang aman dari minum isi ulang di Kampung Baru
mikroorganisme harus tetap dipertahan- Kecamatan Kedaton Kota Bandar
kan keberadaannya dalam kadar tertentu Lampung. Evaluasi kualitas air minum
(Depkes RI, 2010). yang dilakukan berdasarkan hasil
Tujuan penelitian ini untuk pemeriksaan laboratorium uji air produksi
mengetahui keberadaan cemaran mikroba (air minum isi ulang) di 8 depot air minum
E. coli dan koliform serta mengetahui di Kampung Baru Kecamatan Kedaton
kualitas air minum isi ulang secara fisika Kota Bandar Lampung. Pengambilan
dan kimia yang terdapat di Depot sampel dilakukan dengan cara aseptis
Kelurahan Kampung Baru Kecamatan menggunakan botol yang sudah
Kedaton Kota Bandar Lampung. disterilisasi sebanyak 500 ml. Sampel
akan dibawa ke laboratorium untuk uji
BAHAN DAN METODE pemeriksaan mikrobiologi (Coliform dan E.
coli). selain itu, dilakukan evaluasi mutu
Bahan dan Alat
dengan kuesioner yang diisi oleh
Peralatan yang digunakan dalam
responden. Responden kuesioner adalah
penelitian ini untuk pemeriksaan mikro-
pemilik atau penjaga depot air minum isi
biologi meliputi peralatan gelas secara
ulang.
umum yaitu gelas kimia, gelas ukur,
erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung
Pengumpulan dan Analisis Data
reaksi, cawan petri, rak tabung reaksi,
Data didapatkan dari hasil observasi
mikro pipet, botol schout, spatula.
dan pengamatan di lapangan, pemerik-
Sedangkan peralatan khusus mikrobiologi
saan uji kualitas air di laboratorium,
dan alat bantu sterilisasi yang digunakan
wawancara di wilayah kerja Kampung
yaitu jarum ose, bunsen, hot plate,
Baru Kecamatan Kedaton Kota Bandar
inkubator, autoklaf, laminar air flow (LAF),
Lampung. Data yang digunakan adalah
magnetic stirrer, plastik sampah.
data primer yaitu data yang diperoleh dari
Sedangkan alat yang digunakan untuk
hasil pemeriksaan laboratorium tentang uji
pemeriksaan fisika dan kimia meliputi
parameter mikrobiologi air produk dan
neraca analitik, pH meter, TDS Meter,
kuisioner pemilik atau penjaga depot air
pipet volumetrik, gelas ukur, gelas kimia,
minum isi ulang. Data yang telah
oven, dan desikator.
Bahan yang digunakan dalam terkumpul akan dianalisis secara nilai dan
grafik, dibandingkan menggunakan
penelitian ini adalah air dari 8 depot air
standar baku mutu yang ada untuk
minum isi ulang di Kampung Baru
Tabel 3. Hasil uji parameter kimia kualitas air minum isi ulang di depot Kelurahan Kampung Baru
Kadar Depot Air Minum
No. Parameter
Maksimum A B C D E F G H
1. pH 6,5– 8,5 6,9 6,1 7,3 7,1 7,3 7,5 6,6 7,3
Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat Tabel 4. Sumber air baku depot air minum isi ulang
di depot Kelurahan Kampung Baru
hasil analisis parameter kimia pH dari 8
No Nama Depot Sumber Air Baku
sampel air minum yang didapat dari depot 1 Depot A Sumur bor
air minum isi ulang terdapat satu depot 2 Depot B Perusahaan penyedia air
yang tidak memenuhi syarat, yaitu depot B bersih
3 Depot C Sumur bor
dengan nilai pH = 6,1 yang menandakan 4 Depot D Perusahaan penyedia air
air cenderung bersifat lebih asam. bersih
5 Depot E Sumur bor
Sedangkan 7 depot lainnya memiliki nilai 6 Depot F Sumur bor
pH yang sudah memenuhi standar 7 Depot G Sumur bor
kualitas air minum, yaitu berkisar antara 8 Depot H Perusahaan penyedia air
bersih
6,6 – 7,3. pH menunjukkan tinggi
Sumber : Kuesioner Penelitian
rendahnya ion hidrogen dalam air. pH air
yang kurang dari 6,5 atau diatas 8,5 Sarana dan Prasarana
menyebabkan perubahan beberapa Sarana dan prasarana yang tersedia
senyawa kimia menjadi racun yang dapat di depot air minum isi ulang di Kelurahan
mengganggu kesehatan tubuh manusia. Kampung Baru disajikan pada Tabel 5.
pH juga menentukan sifat korosi, semakin Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa
rendah pH, maka sifat korosinya semakin sudah tersedianya sarana dan prasarana
tinggi. pH air yang lebih besar dari 7 di seluruh depot air minum isi ulang di
memiliki kecenderungan untuk Kelurahan Kampung Baru. Terdapat 3
membentuk kerak pada pipa dan kurang depot yang memiliki sarana pengangkutan
efektif dalam membunuh mikroba. Air air baku dari sumber ke tempat depot
sebaiknya bersifat netral agar tidak menggunakan mobil tangki. Depot yang
terjadinya pelarutan logam berat dan sumber airnya berasal dari sumur bor
korosi pada jaringan distribusi air. tidak memerlukan sarana tersebut karena
air langsung dialirkan ke dalam tandon air
Hasil Kuesioner Pemeriksaan Fisik
baku.
Depot Air Minum Isi Ulang
Hasil kuesioner dan wawancara
Sumber Air Baku
yang telah dilakukan masih banyak depot
Sumber air baku yang digunakan
yang sudah memiliki sarana dan
depot air minum isi ulang di Kelurahan
prasarana yang cukup baik tetapi belum
Kampung Baru disajikan pada Tabel 4.
optimal dalam penggunaannya. Depot air
Berdasarkan Tabel 4 dapat terlihat bahwa
minum isi ulang harus memiliki tandon air
dari 8 depot yang diperiksa terdapat 3
baku yang berfungsi untuk menampung
depot yang menggunakan perusahaan
air baku harus terlindung dari sinar
jasa penyedia air bersih sebagai sumber
matahari. Tandon juga harus terbuat dari
air baku dan 5 depot menggunakan air
bahan yang tidak dapat melepaskan zat-
tanah yang berasal dari sumur bor
zat yang berbahaya ke dalam air. Tandon
sebagai sumber air baku.
Tabel 5. Sarana Dan Prasarana Depot Air Minum Isi Ulang Di Kelurahan Kampung Baru
Sarana dan Depot
No
Prasarana A B C D E F G H
1 Pengangkutan Air Baku - Ada - Ada - - - Ada
2 Tandon air Baku Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Filter Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Peralatan Sterilisasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Pencuci botol Galon Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Sarana pengisian tertutup Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Operator Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Kuesioner Penelitian
air sebaiknya dibersihkan, disanitasi dan Seluruh depot sudah memiliki alat
didesinfeksi minimal 3 bulan sekali. untuk mencuci galon sebelum diisi dengan
Filter merupakan alat yang sangat air minum. Namun, menurut observasi
diperlukan untuk proses penyaringan air. terdapat depot yang masih tidak
Filter dapat menyaring partikel dan menggunakan alat tersebut dengan baik.
padatan yang terdapat dalam air. Filter Bahkan terdapat depot yang tidak
harus diganti secara rutin setiap 1 minggu mencuci galonnya terlebih dahulu. Hal ini
sekali agar dapat menyaring partikel dan dapat menyebabkan penurunan kualitas
padatan dalam air sehingga air menjadi air minum yang dihasilkan karena galon
jernih. Selain filter, mikrofilter juga sangat yang masih kotor akibat lumut atau
diperlukan untuk menyaring partikel yang kotoran lainnya yang tertinggal di dalam
lebih halus yang tidak tersaring oleh filter. galon. Sebelum proses pengisian
Jika depot tidak memiliki kedua alat sebaiknya dilakukan pencucian galon
tersebut maka dikhawatirkan air minum terlebih dahulu dan pembilasan dengan
yang dihasilkan akan keruh dan terdapat air sampai galon bersih agar tidak ada
bakteri. kotoran di dalam galon.
Kemudian dari hasil kuesioner, alat Selain itu, terdapat depot yang masih
sterilisasi yang dimiliki oleh depot air melakukan pengisian air di luar ruang
minum antara lain ultraviolet, RO (Reverse tertutup yang ada di dalam depot. Masih
Osmosis) dan ozonisasi. Tetapi, alat ada depot yang menggunakan selang
tersebut masih belum maksimal dalam untuk pengisian air yang dilakukan diluar
penggunaannya. Lampu UV sering tidak ruang tertutup. Hal ini dapat mem-
digunakan dan lupa dihidupkan pada saat pengaruhi jumlah TDS yang disebabkan
pengisian air. Lampu UV juga harus oleh adanya lumut dan kotoran didalam
diganti secara berkala agar efektif dalam selang yang digunakan. Pengisian air di
membunuh mikroba. Lampu UV luar ruangan tertutup juga dapat
merupakan alat desinfeksi dengan banyak menyebabkan air minum tercemar polusi
keuntungan seperti tidak meninggalkan dari udara luar. Sebaiknya pengisian
residu karena tidak ada zat kimia yang dilakukan di ruang tertutup. Pengisian air
ditambahkan, tidak menimbulkan bau dan minum di ruang tertutup bertujuan dapat
rasa, namun juga tidak dapat mencegah terjadinya kontaminasi oleh
menghilangkan bau dan rasa serta kotoran, polusi udara dan dari lingkungan
perawatan alat yang mahal. luar.