Anda di halaman 1dari 9

JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO.

1 (2022) 121
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

ANALISIS MIKROBIOLOGI, FISIKA DAN KIMIA AIR MINUM ISI


ULANG DARI DEPOT DI KAMPUNG BARU, KEDATON,
BANDAR LAMPUNG
ANALYSIS OF MICROBIOLOGY, PHYSICS AND CHEMISTRY OF DRINKING WATER
REFILL FROM DEPOT IN KAMPUNG BARU, KEDATON, BANDAR LAMPUNG

Aprillia Dyah Suhestry*, Samsul Rizal, Erdi Suroso, Maria Erna Kustyawati
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian,Universitas Lampung
*email korespondensi: aprilliasuhestry@gmail.com

Tanggal masuk: 27 Desember 2021 Tanggal diterima: 21 Januari 2022

Abstract
The objective of this research was to find out if there is E. coli and coliform microbiological contamination, the
physics and chemical quality of refill drinking water at Kampung Baru Kecamatan Kedaton Kota Bandar
Lampung. The research was conducted at THP Laboratory of Polinela Lampung and Product analysis
laboratory of THP Universitas Lampung. The method used for this research is descriptive analysis. There are
8 depots analyzed for this research. Data was obtained by using questionnaire sheets and laboratory checks
consisting of Coliform and E.coli existence , TDS, temperature, and pH. The result found that 7 depots with
a coliform velue 0/100 ml sample and 1 depot with a coliform velue 3.0/100 ml sample. The TDS physical
parameter has a range of 82-157 mg/L, while the temperature physical parameter has a range ± 3ºC. The pH
chemical parameter for 7 depots ranges from 6.6-7.3 and 1 depot with pH velue 6.1.

Keywords: Refill drinking water, microbiology, physics, chemistry.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui keberadaan cemaran mikroba E. coli dan koliform serta mengetahui
kualitas air minum isi ulang secara fisika dan kimia pada depot air minum isi ulang di Kampung Baru
Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Penelitian dilakukan di Laboratorium THP Polinela Lampung
dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lampung. Metode penelitian adalah deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 8 depot. Instrumen yang digunakan
adalah lembar kuesioner dan pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan koliform dan E.coli, TDS (Total
Dissolved Solid), suhu, dan pH. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa air minum yang diproduksi terdapat 7
depot dengan nilai koliform 0/100 ml sampel dan 1 depot dengan nilai koliform 3.0/100 ml sampel. parameter
fisika TDS memiliki nilai berkisar 82-157 mg/L, parameter suhu memiliki nilai ± 3ºC. Parameter kimia pH
untuk 7 depot memiliki nilai berkisar 6,6 – 7,3 dan 1 depot memiliki nilai pH = 6,1.

Kata Kunci: Air minum isi ulang, mikrobiologi, fisika, kimia.

PENDAHULUAN berasal dari bermacam-macam sumber


Air merupakan kebutuhan yang seperti air sumur dan air ledeng yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. sudah diolah oleh Perusahaan Daerah Air
Air juga menjadi bagian yang terbesar dari Minum (PDAM). Namun, peningkatan
sel, mencapai lebih kurang 70-85%. Air kebutuhan air minum kadang tidak dapat
digunakan untuk berbagai macam terpenuhi oleh sumber air tersebut
kebutuhan diantaranya minum, mandi, sehingga dengan pola hidup yang serba
mencuci, memasak dan air minum. instan dan kebutuhan air minum yang
Kebutuhan air minum setiap orang ber- semakin meningkat di perkotaan
variasi dari 2,1 liter hingga 2,8 liter per hari konsumen mencari alternatif baru yang
tergantung berat badan dan aktivitasnya. murah, yaitu air minum isi ulang untuk
Air minum yang kita konsumsi bisa

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 122
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

memenuhi kebutuhan air minum beberapa faktor seperti sumber air baku
(Suriawiria,1996). yang digunakan sudah tercemar, proses
Air minum isi ulang adalah air yang desinfeksi yang kurang sempurna,
mengalami proses pemurnian baik secara pengisian air ke wadah galon yang tidak
penyinaran ultraviolet, ozonisasi, ataupun memenuhi standar hygiene dan sanitasi
keduanya melalui berbagai tahap filtrasi (Entjang, 2003).
untuk mendapatkan air bersih yang dapat Perkembangan depot air minum isi
digunakan untuk berbagai keperluan. Air uang di Kota Bandar Lampung cukup
baku dilakukan proses pengolahan untuk pesat termasuk di Kelurahan Kampung
menjadi air minum dan kemudian dijual Baru. Kota Bandar Lampung pada tahun
langsung kepada konsumen dengan 2014 memiliki 283 depot air minum dan
harga murah sebagai air minum isi ulang hanya 15 depot yang memiliki sertifikat
untuk pemenuhan kebutuhan (Athena, layak hygiene. Pencemaran oleh bakteri
2004). Koliform dan Escherichia coli juga
Usaha Depot Air Minum Isi Ulang ditemukan di Kota Bandar Lampung. Hasil
(DAMIU) telah menjadi salah satu bisnis penelitian Apriliana (2011) yang telah
skala usaha kecil dan menengah yang dilakukan pada 33 depot air minum isi
berkontribusi terhadap suplai air minum ulang di Kota Bandar Lampung, didapat-
dengan harga terjangkau. Meski lebih kan data bahwa sampel dari 14 depot
murah, tidak semua depot air minum isi (42%) dari 33 depot yang diteliti memiliki
ulang terjamin keamanan produknya, hal indek MPN > 0/100 ml sampel, yang
ini terjadi karena lemahnya pengawasan berarti air minum isi ulang pada depot
dari pemilik depot. Pengawasan yang tersebut telah terkontaminasi bakteri
kurang terhadap depot air minum isi ulang Koliform. Sedangkan sampel dari 4 depot
tersebut mengakibatkan proses produksi (12%) dari 33 depot yang diteliti,
tidak terawasi dengan baik. Hal ini menunjukkan hasil positif mengandung
memungkinkan mutu air minum isi ulang Escherichia coli. Hal ini menunjukkan
yang dihasilkan tidak memenuhi standar bahwa masih ada depot air minum isi
mutu yang telah ditetapkan (Athena et,al, ulang di Kota Bandar Lampung yang
2003). memproduksi air minum, tidak sesuai
Masalah yang juga harus dihadapi dengan syarat kualitas air minum.
dalam pengolahan air ialah rentannya Air minum isi ulang harus memenuhi
produk terhadap kontaminasi dari persyaratan mikrobiologis sesuai dengan
berbagai mikroorganisme terutama bakteri Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/
Koliform. Semakin tinggi tingkat IV/2010 untuk dapat dikonsumsi agar
kontaminasi bakteri Koliform, semakin tidak membahayakan kesehatan
tinggi pula risiko kehadiran bakteri-bakteri konsumen. Uji mikrobiologis depot air
patogen lain yang biasa hidup dalam minum isi ulang digunakan untuk
kotoran manusia dan hewan. Salah satu mengetahui kualitas air untuk keperluan
contoh bakteri patogen yang kemungkinan minum manusia. Air minum tidak boleh
terdapat dalam air adalah bakteri mengandung bakteri Koliform dan
Escherichia coli. Keberadaan bakteri Escherichia coli melebihi ambang batas
Koliform dan Escherichia coli pada air yang telah ditentukan yaitu 0
minum isi ulang dapat disebabkan oleh koloni/100ml. Selain persyaratan mikro-

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 123
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

biologi, air minum isi ulang juga harus Kecamatan Kedaton Kota Bandar
memenuhi persyaratan fisika dan kimia. Lampung, Buffered Pepton Water (BPW),
Syarat fisika pada air minum adalah tidak Lactose broth (LB), Brilliant Green Lactose
berbau, tidak berwarna, tidak berasa, dan Bile (BGLB), Escherichia coli (Ec) Broth,
tidak keruh. Sedangkan syarat kimia tidak akuades, kertas label, kapas, tissue.
adanya kandungan unsur atau zat kimia
yang berbahaya bagi manusia. Metode Penelitian
Keberadaan zat kimia berbahaya harus Penelitian ini bersifat deskriptif yang
ditekan seminimal mungkin. Sedangkan menggambarkan hasil evaluasi kualitas
zat-zat tertentu yang membantu air minum yang diproduksi depot air
terciptanya kondisi air yang aman dari minum isi ulang di Kampung Baru
mikroorganisme harus tetap dipertahan- Kecamatan Kedaton Kota Bandar
kan keberadaannya dalam kadar tertentu Lampung. Evaluasi kualitas air minum
(Depkes RI, 2010). yang dilakukan berdasarkan hasil
Tujuan penelitian ini untuk pemeriksaan laboratorium uji air produksi
mengetahui keberadaan cemaran mikroba (air minum isi ulang) di 8 depot air minum
E. coli dan koliform serta mengetahui di Kampung Baru Kecamatan Kedaton
kualitas air minum isi ulang secara fisika Kota Bandar Lampung. Pengambilan
dan kimia yang terdapat di Depot sampel dilakukan dengan cara aseptis
Kelurahan Kampung Baru Kecamatan menggunakan botol yang sudah
Kedaton Kota Bandar Lampung. disterilisasi sebanyak 500 ml. Sampel
akan dibawa ke laboratorium untuk uji
BAHAN DAN METODE pemeriksaan mikrobiologi (Coliform dan E.
coli). selain itu, dilakukan evaluasi mutu
Bahan dan Alat
dengan kuesioner yang diisi oleh
Peralatan yang digunakan dalam
responden. Responden kuesioner adalah
penelitian ini untuk pemeriksaan mikro-
pemilik atau penjaga depot air minum isi
biologi meliputi peralatan gelas secara
ulang.
umum yaitu gelas kimia, gelas ukur,
erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung
Pengumpulan dan Analisis Data
reaksi, cawan petri, rak tabung reaksi,
Data didapatkan dari hasil observasi
mikro pipet, botol schout, spatula.
dan pengamatan di lapangan, pemerik-
Sedangkan peralatan khusus mikrobiologi
saan uji kualitas air di laboratorium,
dan alat bantu sterilisasi yang digunakan
wawancara di wilayah kerja Kampung
yaitu jarum ose, bunsen, hot plate,
Baru Kecamatan Kedaton Kota Bandar
inkubator, autoklaf, laminar air flow (LAF),
Lampung. Data yang digunakan adalah
magnetic stirrer, plastik sampah.
data primer yaitu data yang diperoleh dari
Sedangkan alat yang digunakan untuk
hasil pemeriksaan laboratorium tentang uji
pemeriksaan fisika dan kimia meliputi
parameter mikrobiologi air produk dan
neraca analitik, pH meter, TDS Meter,
kuisioner pemilik atau penjaga depot air
pipet volumetrik, gelas ukur, gelas kimia,
minum isi ulang. Data yang telah
oven, dan desikator.
Bahan yang digunakan dalam terkumpul akan dianalisis secara nilai dan
grafik, dibandingkan menggunakan
penelitian ini adalah air dari 8 depot air
standar baku mutu yang ada untuk
minum isi ulang di Kampung Baru

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 124
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

parameter yang dipilih dalam Permenkes Standar kandungan bakteri Koliform


RI No. 492 tahun 2010 tentang per- dalam air minum 0/100 ml. Hasil
syaratan kualitas air minum. pemeriksaan air minum isi ulang disajikan
dalam Tabel 1.
Pengambilan Sampel Dari Tabel 1 didapatkan hasil dari 8
Sampel diambil dari 8 depot air sampel yang dianalisis terdapat satu
minum isi ulang yang ada di Kelurahan depot yang tidak memenuhi syarat atau
Kampung Baru, Kota Bandar Lampung. positif mengandung Koliform, sedangkan
Sampel diambil dari keran air siap minum 7 depot lainnya negatif bakteri Koliform.
dengan menggunakan botol steril masing- Depot E menunjukkan adanya bakteri
masing sebanyak 500 ml secara aseptis Koliform sebesar 3/100 ml sampel.
dan disimpan di dalam box es untuk Sehingga air minum isi ulang dari depot E
dibawa ke Laboratorium dan langsung tidak layak dan aman untuk dikonsumsi.
dianalisis. Namun, semua depot dipastikan negatif
bakteri E.coli.
Pemeriksaan Sampel Sampel air yang mengandung
Pemeriksaan laboratorium yang bakteri Koliform ini dapat dipastikan
dilakukan pada sampel adalah pemerik- bahwa kontaminasi yang terjadi berasal
saan mikrobiologi (Koliform dan E. coli), dari air baku yang tidak terproses secara
fisika (Total Zat Padat Terlarut (TDS) dan maksimal karena sampel langsung diambil
suhu), kimia (pH). Pada pemeriksaan dari keran pengisian dan dilakukan secara
mikrobiologi menggunakan metode MPN aseptis dan tidak terkontaminasi oleh
yang terdiri dari uji penduga (presumptive faktor luar. Hal ini menandakan bahwa
test), uji penegasan (confirmed test), dan pada proses desinfeksi di sarana
uji kelengkapan (completed test) pengolahan air minum isi ulang belum
maksimal membunuh bakteri di dalam air.
HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan filter harus maksimal dan
Kualitas Air Minum Isi Ulang diganti secara berkala agar dapat
Parameter Mikrobiologi menyaring kotoran maupun bakteri
dengan baik.
Parameter mikrobiologi merupakan
Hasil penelitian Gultom (2016)
parameter penting yang berhubungan
melaporkan bahwa ditemukan adanya
langsung dengan kesehatan yang
bakteri Koliform dan E. coli pada air
menunjukkan ada atau tidaknya bakteri
minum isi ulang yang dilakukan pada 7
patogen di dalam air minum. Air minum
depot yang berada di Kecamatan Tanjung
tidak boleh mengandung bakteri patogen
Karang Pusat. Hasil uji laboratorium kadar
yang dapat menyebabkan penyakit
E. Coli pada air minum didapat sebesar
terutama penyakit saluran pencernaan
28,57% depot air minum yang diperiksa
yang disebabkan oleh bakteri Koliform.
Tabel 1. Hasil uji parameter mikrobiologi kualitas air minum isi ulang di Kelurahan Kampung Baru
Depot Air Minum
No. Parameter Kadar Maksimum
A B C D E F G H
1 Koliform 0/100 ml sampel 0 0 0 0 3,0 0 0 0
2 Escherichia coli 0/100 ml sampel 0 0 0 0 0 0 0 0

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 125
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

mengandung bakteri E. Coli. Menurutnya, menyaring partikel-partikel yang terdapat


hal ini disebabkan oleh beberapa faktor pada air baku yang dapat mengurangi
seperti perilaku operator, pengisian galon kandungan TDS dalam air minum isi
yang tidak sesuai, dan penggunaan alat ulang. Sehingga keberadaan filter sangat
desinfeksi yang tidak dalam masa efektif. penting karena dapat mempengaruhi
kadar TDS dalam air minum. Selain itu,
Parameter Fisika sebaiknya dilakukan pemeriksaan atau
Parameter fisik adalah parameter pengecekan terhadap filter dan diganti
yang berkaitan dengan kondisi fisik air secara rutin minimal 1 minggu sekali agar
seperti bau, warna, total zat padat terlarut tidak terjadi penurunan fungsi filter dalam
(TDS), kekeruhan, rasa dan suhu. menyaring partikel-partikel tersuspensi
Parameter fisika memiliki standar baku yang terdapat di dalam air minum isi
mutu yang telah ditetapkan. Apabila ulang.
kadarnya melebihi baku mutu yang telah Hasil analisis suhu pada air minum
ditetapkan, maka air minum tersebut telah isi ulang dari 8 (delapan) depot memiliki
tercemar secara fisik. Hasil pemeriksaan nilai ± 3oC. Perubahan suhu dapat
kualitas air minum isi ulang parameter mempengaruhi proses fisika, kimia, dan
fisika di depot air minum isi ulang disajikan biologi air. Suhu air yang baik adalah ±
pada Tabel 2. 3ºC dari suhu udara di sekitarnya. Suhu
Pada Tabel 2 diatas dapat terlihat tinggi dalam air dapat berpengaruh
bahwa hasil analisis parameter fisika dari terhadap penurunan jumlah oksigen
8 depot air minum isi ulang seluruhnya dalam air yang dapat berakibat pada
sudah baik. Kadar TDS dan pemeriksaan peningkatan konsumsi oksigen oleh
suhu seluruhnya berada di bawah kadar organisme akuatik. Selain itu, peningkatan
maksimum. Sehingga air minum minum isi suhu air yang berlebih juga dapat memicu
ulang aman untuk dikonsumsi. aktivitas metabolisme alga (Sumantri,
Pengukuran TDS dilakukan untuk 2010).
mengukur banyaknya zat padat total pada
sampel dalam satuan mg/L. Alat yang Parameter Kimia
digunakan untuk mengukur TDS adalah Parameter kimia merupakan
TDS meter. Hasil analisis TDS dari parameter yang berguna untuk melihat
seluruh depot air minum isi ulang di ada atau tidak adanya kandungan unsur
Kelurahan Kampung Baru tidak ada yang atau zat kimia yang berbahaya bagi
melebihi atau sudah sesuai baku mutu manusia. Pada penelitian ini parameter
yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan kimia yang diperiksa adalah pH. Kadar pH
pengolahan air baku menjadi air minum isi diperbolehkan berkisar antara 6,5-8,5.
ulang sudah optimal. Menurut hasil Hasil pemeriksaan pH air minum isi ulang
pemeriksaan fisik depot, seluruh depot disajikan dalam Tabel 3
memiliki filter yang berfungsi untuk
Tabel 2. Hasil uji parameter fisika kualitas air minum isi ulang di depot Kelurahan Kampung Baru

Kadar Depot Air Minum


No Parameter
Maksimum A B C D E F G H
1. TDS (mg/l) 500 mg/l 150 157 108 124 99 134 157 82
2. Suhu (oC) ± 3oC 28,8 28,5 28,5 28,1 28,5 28,2 28,2 28,5

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 126
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

Tabel 3. Hasil uji parameter kimia kualitas air minum isi ulang di depot Kelurahan Kampung Baru
Kadar Depot Air Minum
No. Parameter
Maksimum A B C D E F G H
1. pH 6,5– 8,5 6,9 6,1 7,3 7,1 7,3 7,5 6,6 7,3

Berdasarkan Tabel 3 dapat terlihat Tabel 4. Sumber air baku depot air minum isi ulang
di depot Kelurahan Kampung Baru
hasil analisis parameter kimia pH dari 8
No Nama Depot Sumber Air Baku
sampel air minum yang didapat dari depot 1 Depot A Sumur bor
air minum isi ulang terdapat satu depot 2 Depot B Perusahaan penyedia air
yang tidak memenuhi syarat, yaitu depot B bersih
3 Depot C Sumur bor
dengan nilai pH = 6,1 yang menandakan 4 Depot D Perusahaan penyedia air
air cenderung bersifat lebih asam. bersih
5 Depot E Sumur bor
Sedangkan 7 depot lainnya memiliki nilai 6 Depot F Sumur bor
pH yang sudah memenuhi standar 7 Depot G Sumur bor
kualitas air minum, yaitu berkisar antara 8 Depot H Perusahaan penyedia air
bersih
6,6 – 7,3. pH menunjukkan tinggi
Sumber : Kuesioner Penelitian
rendahnya ion hidrogen dalam air. pH air
yang kurang dari 6,5 atau diatas 8,5 Sarana dan Prasarana
menyebabkan perubahan beberapa Sarana dan prasarana yang tersedia
senyawa kimia menjadi racun yang dapat di depot air minum isi ulang di Kelurahan
mengganggu kesehatan tubuh manusia. Kampung Baru disajikan pada Tabel 5.
pH juga menentukan sifat korosi, semakin Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa
rendah pH, maka sifat korosinya semakin sudah tersedianya sarana dan prasarana
tinggi. pH air yang lebih besar dari 7 di seluruh depot air minum isi ulang di
memiliki kecenderungan untuk Kelurahan Kampung Baru. Terdapat 3
membentuk kerak pada pipa dan kurang depot yang memiliki sarana pengangkutan
efektif dalam membunuh mikroba. Air air baku dari sumber ke tempat depot
sebaiknya bersifat netral agar tidak menggunakan mobil tangki. Depot yang
terjadinya pelarutan logam berat dan sumber airnya berasal dari sumur bor
korosi pada jaringan distribusi air. tidak memerlukan sarana tersebut karena
air langsung dialirkan ke dalam tandon air
Hasil Kuesioner Pemeriksaan Fisik
baku.
Depot Air Minum Isi Ulang
Hasil kuesioner dan wawancara
Sumber Air Baku
yang telah dilakukan masih banyak depot
Sumber air baku yang digunakan
yang sudah memiliki sarana dan
depot air minum isi ulang di Kelurahan
prasarana yang cukup baik tetapi belum
Kampung Baru disajikan pada Tabel 4.
optimal dalam penggunaannya. Depot air
Berdasarkan Tabel 4 dapat terlihat bahwa
minum isi ulang harus memiliki tandon air
dari 8 depot yang diperiksa terdapat 3
baku yang berfungsi untuk menampung
depot yang menggunakan perusahaan
air baku harus terlindung dari sinar
jasa penyedia air bersih sebagai sumber
matahari. Tandon juga harus terbuat dari
air baku dan 5 depot menggunakan air
bahan yang tidak dapat melepaskan zat-
tanah yang berasal dari sumur bor
zat yang berbahaya ke dalam air. Tandon
sebagai sumber air baku.

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 127
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

Tabel 5. Sarana Dan Prasarana Depot Air Minum Isi Ulang Di Kelurahan Kampung Baru
Sarana dan Depot
No
Prasarana A B C D E F G H
1 Pengangkutan Air Baku - Ada - Ada - - - Ada
2 Tandon air Baku Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
3 Filter Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
4 Peralatan Sterilisasi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
5 Pencuci botol Galon Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
6 Sarana pengisian tertutup Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
7 Operator Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Sumber : Kuesioner Penelitian

air sebaiknya dibersihkan, disanitasi dan Seluruh depot sudah memiliki alat
didesinfeksi minimal 3 bulan sekali. untuk mencuci galon sebelum diisi dengan
Filter merupakan alat yang sangat air minum. Namun, menurut observasi
diperlukan untuk proses penyaringan air. terdapat depot yang masih tidak
Filter dapat menyaring partikel dan menggunakan alat tersebut dengan baik.
padatan yang terdapat dalam air. Filter Bahkan terdapat depot yang tidak
harus diganti secara rutin setiap 1 minggu mencuci galonnya terlebih dahulu. Hal ini
sekali agar dapat menyaring partikel dan dapat menyebabkan penurunan kualitas
padatan dalam air sehingga air menjadi air minum yang dihasilkan karena galon
jernih. Selain filter, mikrofilter juga sangat yang masih kotor akibat lumut atau
diperlukan untuk menyaring partikel yang kotoran lainnya yang tertinggal di dalam
lebih halus yang tidak tersaring oleh filter. galon. Sebelum proses pengisian
Jika depot tidak memiliki kedua alat sebaiknya dilakukan pencucian galon
tersebut maka dikhawatirkan air minum terlebih dahulu dan pembilasan dengan
yang dihasilkan akan keruh dan terdapat air sampai galon bersih agar tidak ada
bakteri. kotoran di dalam galon.
Kemudian dari hasil kuesioner, alat Selain itu, terdapat depot yang masih
sterilisasi yang dimiliki oleh depot air melakukan pengisian air di luar ruang
minum antara lain ultraviolet, RO (Reverse tertutup yang ada di dalam depot. Masih
Osmosis) dan ozonisasi. Tetapi, alat ada depot yang menggunakan selang
tersebut masih belum maksimal dalam untuk pengisian air yang dilakukan diluar
penggunaannya. Lampu UV sering tidak ruang tertutup. Hal ini dapat mem-
digunakan dan lupa dihidupkan pada saat pengaruhi jumlah TDS yang disebabkan
pengisian air. Lampu UV juga harus oleh adanya lumut dan kotoran didalam
diganti secara berkala agar efektif dalam selang yang digunakan. Pengisian air di
membunuh mikroba. Lampu UV luar ruangan tertutup juga dapat
merupakan alat desinfeksi dengan banyak menyebabkan air minum tercemar polusi
keuntungan seperti tidak meninggalkan dari udara luar. Sebaiknya pengisian
residu karena tidak ada zat kimia yang dilakukan di ruang tertutup. Pengisian air
ditambahkan, tidak menimbulkan bau dan minum di ruang tertutup bertujuan dapat
rasa, namun juga tidak dapat mencegah terjadinya kontaminasi oleh
menghilangkan bau dan rasa serta kotoran, polusi udara dan dari lingkungan
perawatan alat yang mahal. luar.

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 128
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

Operator menjadi prasarana yang dari pihak petugas Kesehatan Kota


cukup penting bagi kualitas air minum isi Bandar Lampung sendiri dikatakan bahwa
ulang. Operator harus berperilaku hidup belum tersedianya alokasi dana untuk
bersih dan sehat (PHBS) dan harus seksi penyehatan lingkungan dalam
mengikuti kursus hygiene sanitasi depot melakukan pengawasan serta belum
air minum isi ulang minimal 1 kali. adanya Peraturan Daerah yang mengatur
Sebaiknya operator mencuci tangan tentang pengawasan kualitas air depot air
dengan sabun sebelum mengisi air ke minum sebagai dasar hukum dalam
dalam galon. Operator juga tidak melakukan tindakan apabila terdapat
diperbolehkan makan dan minum serta pelanggaran yang dilakukan oleh
merokok pada saat melakukan pengisian pengusaha depot air minum yang selama
galon, menggunakan pakaian yang bersih ini menjalankan usahanya dan untuk
dan rapi. Sarana dan prasarana ini harus memberikan kepastian serta jaminan
dimanfaatkan dengan baik dan maksimal hukum bagi para pengusaha dan
agar kualitas air minum yang dihasilkan masyarakat yang terlibat dalam usaha
bagus dan sesuai dengan baku mutu depot air minum.
yang telah ditetapkan. Selain itu, depot air Kegiatan pengawasan kualitas air
minum isi ulang juga harus memperhati- minum sendiri diatur dalam Permenkes
kan hal lainnya seperti pengendalian nomor 736 tahun 2010 tentang Tata
vektor (tikus, lalat dan kecoa), pen- Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
cahayaan yang cukup, fasilitas toilet, pengawasan untuk kualitas air minum
penggunaan pipa dan tabung yang untuk tujuan komersil wajib melakukan
menggunakan bahan food grade. pengawasan internal dan eksternal secara
Hasil kuesioner dan wawancara juga berkala dan indikasi pencemaran. Inspeksi
menunjukan bahwa depot air minum isi sanitasi juga dilakukan sebagai upaya
ulang masih belum melakukan pemeriksa- pengawasan. Frekuensi minimal inspeksi
an kualitas air secara rutin minimal 6 sanitasi untuk depot air minum adalah
bulan sekali untuk parameter kimia dan 1 tempat asal air baku 4 kali per tahun, alat
bulan sekali untuk parameter fisika dan pengangkut air baku (mobil tangki) 4 kali
mikrobiologi. Hal ini disebabkan tidak pertahun, tandon air 4 kali per tahun,
adanya pengawasan yang ketat dari dinas pencuci galon dan pengisian galon 4 kali
terkait untuk mewajibkan depot memiliki per tahun (Permenkes Nomor 763 Tahun
sertifikat yang diterbitkan oleh dinas yang 2010).
berwenang dan memiliki kompetensi
dibidang pengawasan air. KESIMPULAN
Menurut Muhyin (2017) juga terdapat Air minum isi ulang yang diproduksi
faktor penghambat dalam pengawasan depot air minum isi ulang di Kelurahan
kualitas depot air minum dari pihak Kampung Baru Kec. Kedaton Kota Bandar
pengusaha, yaitu kurangnya kepedulian Lampung terdapat 7 depot dengan nilai
para pengusaha depot air minum koliform 0/100 ml sampel dan 1 depot
terhadap pentingnya melakukan dengan nilai koliform 3.0/100 ml sampel.
pendaftaran untuk mendapatkan sertifikat Kualitas air minum isi ulang untuk
laik hygiene dan tingginya biaya dalam parameter fisika TDS memiliki nilai
melakukan uji laboratorium. Sedangkan berkisar 82-157 mg/L, parameter suhu

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513


JURNAL AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN VOL. 1 NO. 1 (2022) 129
Analisis Mikrobiologi, Fisika dan Kimia Air Minum, Suhestry et al.

memiliki nilai ± 3ºC. Parameter kimia pH Republik Indonesia Nomor


untuk 7 depot memiliki nilai berkisar 6,6 – 736/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
7,3 dan 1 depot memiliki nilai pH = 6,1. Tata Laksana Pengawasan Kualitas
Air Minum. Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan
Apriliana, E. 2011 Bakteriological Quality Parasitologi untuk Akademi
Of Refill Drinking Water At Refill Keperawatan dan Sekolah Tenaga
Drinking Water Depots In Bandar Kesehatan yang Sederajat. Citra
Lampung. Jurnal Kesehatan 18(7), Adtya Bakti. Bandung. Hal 58-61.
142-146. Gultom, T.B. 2016. Kajian Sifat Fisik,Kimia
Athena, Sukar, Hendro M, D. Anwar, M Dan Mikrobiologi Air Minum Isi Ulang
dan Haryono. 2003. Kandungan Di Kecamatan Tanjungkarang Pusat
Bakteri Total Coli dan Escherichia Kota Bandar Lampung. Tesis.
Coli/Fecal Coli Air Minum dari Depot Universitas Lampung. Bandar
Air Minum Isi Ulang di Jakarta. Lampung.
Bulletin Penelitian Kesehatan 32(4), Muhyin, R.R. 2017. Pembinaan Dan
135-143. Pengawasan Dinas Kesehatan
Athena. 2004. Penelitian Kualitas Air Terhadap Kualitas Depot Air Minum
Minum dan Depot Air Minum Isi Isi Ulang Di Kota Bandar Lampung.
Ulang. Puslitbang Etiologi Skripsi. Universitas Lampung. Bandar
Balitbangkes Dep Kes. Jakarta. Lampung.
Bekasi. Hal 46-51. Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan
Departemen Kesehatan RI. 2010. dan Perspektif Islam. Prenada Media.
Peraturan Menteri Kesehatan Jakarta. Hal 280.
Republik Indonesia Nomor Suriawiria, U. 1996. Mikrobiologi Air dan
492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Dasar-Dasar Pengolahan Air
Persyaratan Kualitas Air Minum. Buangan Secara Biologis. Penerbit
Jakarta. Alumni. Bandung. Hal 300.
Departemen Kesehatan RI. 2010.
Peraturan Menteri Kesehatan

e-ISSN 2828-674X | p-ISSN 2828-8513

Anda mungkin juga menyukai