Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kehidupan
Posted on 24/01/2012 | 4 Comments
1. Teori Abiogenesis
Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara
spontan (generatio spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang
filsafat Yunani kuno, yakni Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di
sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba.
Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka cacing
tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak
tersebut berasal dari lumpur.
Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris
ini melakukan percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong
daging. Air kaldu tersebut menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut
kemudian berkesimpulan bahwa mikroorganisme berasal dari air kaldu.
2. Teori Biogenesis
Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Teori
biogenesis merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori
biogenesis adalah Francesco Redi (1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–1799),
dan Louis Pasteur (1822–1895). Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan
teori biogenesis.
Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan
bahwa larva tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur.
Untuk meyakinkan kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini
stoples ditutupi dengan kain kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat
tetap tidak dapat masuk. Setelah beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut
membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak terdapat larva. Redi mengemukakan tidak
adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya dalam daging. Oleh karena itu,
Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang membusuk.
Untuk membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan dua percobaan, yakni membiarkan
satu stoples terbuka dan lainnya tertutup.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau busuk yang
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas
yang masuk ke labu I karena tidak ditutup.
Pada labu II, ternyata tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya
air kaldu ini disebabkan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu
Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan yang
berasal dari mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang ditutup tidak terdapat
kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan
berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut
abiogenesis menyanggah penelitian ini dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh
karena tidak terdapat udara. Udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan.
Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetapjernih, namun di bagian
lehernya banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak
berleher angsa, air kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya,
Louis Pasteur menyimpulkan bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal
dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.
Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari hasil
percobaannya, Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut
menyatakan beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup
berasal dari telur, omne ovum ex
vivo, yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi
tersebut menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang
selama jutaan tahun membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut,
kemudian dikenal dengan teori Urey .
Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang
dirancang Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba,
sementara botol kaca kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat kilat
buatan dengan bunga api listrik di antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia
juga memanaskan air laut tiruannya. Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat
menghasilkan beragam senyawa organik.
Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat membentuk
hasil yang lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa kimia
dapat terbentuk dengan sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat
kesalahan, senyawa kimia ini dapat menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi
kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap
dari senyawa tidak hidup.
Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik
ini mirip dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap
cahaya dikenal dengan bakteriorhodopsin
yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat
menggunakan cahaya untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+
dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya, Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O
sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini adalah Cyanobacteria pertama yang mampu
membuat molekul organik dari air dan CO2.
Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen
melimpah di atmosfer. Kloroplas dan mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel
prokariotik yang melakukan endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang
mitokondria kemungkinan besar adalah sel prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan
oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek moyang kloroplas kemungkinan adalah
Cyanobacteria.
Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk
hidup eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam. Beberapa Protista dapat berfotosintesis,
sebagian lagi bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur dan
mendapatkan makanan
dengan menyerap secara absorpsi.
Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan
kemungkinan berasal dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami
spesialisasi dan saling bergantung satu sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan
aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan memasuki daratan dan muncullah
makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.
5. Waktu Geologis
Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu
sebagai hasil dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai
hadir 1 miliar tahun dan oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula
hadirnya kehidupan. Keberadaan organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun
yang lalu pada awal masa Paleozoic.
Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. nMasa tersebut adalah
proterozoik, paleozoik, mesozoik, dan senozoik
a. Proterozoik
Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil
batuan pada masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal
dengan bakteri (prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun
yang lalu.
Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat
tumbuhan dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita
ketersediaan bahan bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi
daratan. Ukuran serangga yang hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum
kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun mulai muncul di laut.
Empat masa kehadiran makhluk hidup