Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN TENAGA KERJA BERDASARKAN UU No.

13 TAHUN
2013 DAN MSDM

KELOMPOK 1

Nita andriani

Irnayanti

Dwi arianti hasanah

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Parepare,16 April 2022

Kelompok 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.............................................................................................2

BAB 1......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

1. LATAR BELAKANG......................................................................................4

2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................6

3. TUJUAN..........................................................................................................6

BAB II......................................................................................................................7

PEMBAHASAN......................................................................................................7

1. Pengertian keternagakerjaan menurut UU NO 13 tahun 2013.........................7

a. Jenis jenis tenaga kerja..................................................................................7

b. Tujuan Ketenagakerjaan..................................................................................8

c. Perencanaan Tenaga Kerja............................................................................9

d. Masalah ketenagakerjaan di indonesia.......................................................10

e. Faktor masalah ketenagakerjaan.................................................................11

f. Tujuan MSDM............................................................................................12

BAB III..................................................................................................................13

PENUTUP..............................................................................................................13

1. KESIMPULAN..............................................................................................13

2. SARAN..........................................................................................................13

BAB 1

3
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan masalah tenaga
kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja (Undang-undang
RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan), Tenaga kerja dalam
pembangunan nasional merupakan faktor dinamika penting yang menentukan
laju pertumbuhan perekonomian baik dalam kedudukannya sebagai tenaga
kerja produktif maupun sebagai konsumen. Ketenagakerjaan merupakan salah
satu bidang yang sangat penting dalam usaha memajukan perekonomian
bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas menjadi
aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya untuk
menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai
sasaran untuk menciptakan dan mengembangkan pasar.

Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia terletak pada


kesempatan kerja. Ketidakseimbangan antara peningkatan penduduk usia kerja
dengan kesempatan kerja yang tersedia akan menimbulkan pengangguran
yang akan berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan bidang kehidupan
lainnya. Oleh karena itu dengan meningkatkan kegiatan pembangunan
ekonomi, maka kesempatan kerja yang tersedia juga akan semakin banyak dan
kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin baik.

Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan


atau peluang kerja maupun rendahnya produktivitas para pekerja, namun dapat
disebabkan oleh beberapa faktor-faktor eksternal seperti memburuknya
kondisi neraca pembayaran, meningkatnya masalah utang luar negeri yang
pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan industri, tingkat
upah, dan akhirnya, penyediaan lapangan kerja (Todaro, 2000:253). Semakin
besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka akan meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, sehingga kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat
akan semakin baik. Inilah yang membuat penyerapan tenaga kerja secara

4
langsung maupun tidak langsung akan berkaitan dengan masalah- masalah
lainnya seperti pendapatan yang merata, kesejahteraan masyarakat,
pertumbuhan ekonomi yang meningkat, berkurangnya urbanisasi, dan
stabilitas politik. Ketidakseimbangan dalam penyebaran penduduk antar
daerah atau wilayah mengakibatkan tidak proporsionalnya penggunaan tenaga
kerja secara regional dan sektoral sehingga menghambat pula laju
pertumbuhan perekonomian nasional. Tenaga kerja merupakan faktor yang
terpenting dalam proses produksi, Sebagai sarana produksi, tenaga kerja
sangatlah penting dalam proses produksi daripada sarana produksi lain seperti
bahan mentah, tanah, air, dan sebagainya, dikarenakan manusialah yang
menggerakkan atau mengoperasikan seluruh sumber- sumber tersebut untuk
menghasilkan suatu barang yang bernilai yang nantinya akan berpengaruh
terhadap besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di suatu wilayah.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan bagaimana manajemen ketenaga kerjaan berdasarkan UU
NO 13 tahun 2013

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen ketenaga kerjaan
berdasarkan UU NO 13 tahun 2013

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian keternagakerjaan menurut UU NO 13 tahun 2013


Menurut peraturan tersebut ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja sebelum, selama, dan sesudah masa
kerja. Tenaga kerja yang dimaksud disini didefinisikan sebagai setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan yang menghasilkan barang
dan/atau jasa yang berguna bagi dirinya sendiri ataupun masyarakat secara
umum. Peraturan tersebut juga mengatur tentang tenaga kerja asing yang
bekerja di Indonesia. Syarat penting yang harus dimiliki warga asing yang
bekerja di Indonesia adalah memiliki visa kerja.
UU ketenagakerjaan juga mengatur hubungan antara pengusaha
dengan tenaga kerja. Hubungan itu terjadi karena adanya ikatan atau
perjanjian kerja yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat
tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak dan kewajiban antara pengusaha dan tenaga
kerja juga menjadi perhatian demi menciptakan keamanan dan
kenyamanan saat melakukan aktivitas pekerjaan

a. Jenis jenis tenaga kerja


Menurut kualitas

Jika dilihat dari kemampuan dan kualitas pekerja, maka tenaga kerja
dapat dikelompokkan menjadi:
1.) Tenaga Kerja Terdidik.
Pertama adalah tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terdidik
adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian pada
suatu bidang tertentu. Pengetahuan dan keahlian ini umumnya
diperoleh seseorang melalui pendidikan formal yang mereka

6
tempuh. Contohnya adalah dokter, pengacara, notaris, dan lain
sebagainya

2) Tenaga Kerja Terampil.


Jenis tenaga kerja selanjutnya adalah tenaga kerja terlatih.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahliannya umumnya melalui pendidikan non-formal seperti
pelatihan keterampilan, kursus, dan lain sebagainya. Contoh tukang
las (welder), terutama tukang las bawah air, mekanik, juru masak
(chef) dan lain sebagainya. Meskipun umumnya melalui
pendidikan non-formal, tapi tenaga kerja terlatih juga bisa melalui
pendidikan formal seperti ahli bedah, ahli forensik, dan ahli
autopsi.
3) Tenaga Kerja Tidak Terdidik & Tidak Terampil ( Pekerja Kasar)
Terakhir adalah tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
yang pada dasarnya, pekerjaan yang dilakukan tidak mengharuskan
seseorang memiliki keahlian atau kewajiban tertentu. Contoh
sederhananya adalah pembantu rumah tangga, buruh panggul
barang, dan lain sebagainya.

Menurut status/ikatan
jika tenaga kerja digolongkan berdasarkan status pekerjaanya, maka
tenaga kerja dapat digolongkan menjadi 3 kelompok juga, yaitu:
1.) Pekerja Lepas, atau biasa disebut dengan freelance adalah orang yang
bekerja sendiri dan tidak berkomitmen pada suatu perusahaan.
2.) Pekerja Kontrak, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan
dengan jangka waktu tertentu yang telah disepakati dalam perjanjian
tertulis.
3.) Pekerja Tetap, seorang yang dipekerjakan oleh satu perusahaan untuk
jangka waktu tidak tertentu.

7
b. Tujuan Ketenagakerjaan

Selanjutnya kita akan membahas tentang pembangunan


ketenagakerjaan di Indonesia. Pembangunan ketenagakerjaan sudah
diamanatkan dalam konstitusi dasar kita UUD 1945, yang pada
penyelenggaraannya didasarkan atas dasar keterpaduan melalui koordinasi
fungsional sektoral pusat dan daerah. Adapun pembangunan
Ketenagakerjaan di Indonesia sendiri memiliki tujuan sebagai berikut:
1.) Memberdayakan dan Mendayagunakan Tenaga Kerja Secara Optimal
dan Manusiawi
Pemberdayaan dan pendayagunaan tenaga kerja merupakan suatu
kegiatan yang  terpadu untuk dapat  memberikan  kesempatan  kerja
seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia.” Melalui pemberdayaan
dan pendayagunaan ini diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat
berpartisipasi secara optimal dalam Pembangunan Nasional, namun
dengan tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaannya.”

2.) Mewujudkan Pemerataan Kesempatan Kerja dan Penyediaan Tenaga


Kerja yang Sesuai dengan Kebutuhan Pembangunan Nasional dan
Daerah

“Pemerataan kesempatan kerja harus diupayakan di seluruh


wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai satu kesatuan
pasar kerja dengan memberikan kesempatan yang sama untuk
memperoleh pekerjaan bagi seluruh tenaga kerja Indonesia sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Demikian pula pemerataan
penempatan tenaga kerja perlu diupayakan agar dapat mengisi
kebutuhan di seluruh sektor dan daerah.”

8
3.) Perlindungan Kepada Tenaga Kerja Dalam Mewujudkan
Kesejahteraan dan Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan
Keluarganya

Karena bidang ketenagakerjaan dianggap penting dan menyangkut


kepentingan umum, maka Pemerintah mengalihkannya dari hukum
privat menjadi hukum publik. Alasan lain adalah banyaknya masalah
ketenagakerjaan yang terjadi baik dalam maupun luar negeri. Salah
satu contoh adalah banyak kasus yang masuk ke Pengadilan Hubungan
Industrial ( PHI ) menyangkut penggunaan tenaga kerja asing. Setiap
putusan badan peradilan PHI akan menjadi evaluasi untuk kepentingan
di bidang ketenagakerjaan.

c. Perencanaan Tenaga Kerja

Setelah kita bersama-sama membahas tentang pengertian


ketenagakerjaan, apa itu tenaga kerja, dan pengelompokannya. Pada
bagian ini kita akan mendalami lebih jauh tentang perencanaan tenaga
kerja di Indonesia. Perencanaan tenaga kerja bertujuan untuk melakukan
rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang nantinya dapat dijadikan
acuan dalam menyusun kebijakan, strategi, dan program pembangunan
ketenagakerjaan lainnya secara berkesinambungan. Pemerintah Indonesia
dalam hal penetapan kebijakan dan penyusunan progran perencanaan
tenaga kerja melakukan pengelompokan menjadi dua kelompok.
Perencanaan pekerja makro dan perencanaan pekerja mikro. Hal ini
disusun berdasarkan analisa dan rangkaian data yang relevan dan
dihimpun dalam informasi ketenagakerjaan. Informasi ketenagakerjan
sendiri dihimpun baik itu berasal dari pemerintah maupun swasta yang
memiliki unsur-unsur penting dalam perencanaan tenaga kerja.
A. Masalah Ketenagakerjaan
Hingga saat ini Indonesia masih mengalami masalah
ketenagakerjaan seperti masih rendahnya kualitas tenaga kerja, jumlah

9
tenaga kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja,dan masalah
klasik yaitu tingkat pengangguran di Indonesia. Tepat februari 2019 angka
tenaga kerja menurut badan pusat statistik sebanyak 136,18 Jiwa. Angka
tersebut mengalami penaikan sebesar 2,24 juta orang dibanding tahun
2018 di bulan yang sama. Kabar baiknya angka pengangguran di bulan
februari 2019 menurun menjadi 5,01 persen dari periode sebelumnya.
Masih banyak hal yang perlu dibenahi agar dapat mengatasi
masalah-masalah diatas. Pembangunan sumber daya manusia,
pengembangan industri kreatif dan program yang mendukung usaha kecil
menengah bisa menjadi salah pilihan dalam mengatasi permasalahan
diatas. Salah satu poin penting dari pengertian ketenagakerjaan adalah
penggunaan tenaga kerja yang optimal dan efisien.

d. Masalah ketenagakerjaan di indonesia

1.) Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja


Pendidikan/pelatihan yang baik akan menghasilkan tenaga kerja yang
baik, Indonesia belum memiliki itu semua, karena itu masih banyak
tenaga kerja di Indonesia yang belum mampu menciptakan hasil
produksi yang baik;
2.) Jumlah Angkatan kerja yang Tidak Sebanding dengan Kesempatan
Kerja
Meningkatnya angkatan kerja tidak diimbangi oleh banyaknya
lapangan kerja yang tersedia, menyebabkan beban tersendiri bagi
sistem perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung akhirnya
berakhir menjadi pengangguran;
3.) Persebaran Kerja yang Tidak Merata
Jakarta dan pulau jawa masih menjadi fokus pembangunan Karena
kebanyakan warga Indonesia masih berpikiran “Jawa Sentris” maka
pembangunan dan pekerjaan terfokus di Jawa. Hal ini menyebabkan
tidak meratanya pembangunan dan belum maksimalnya
pengembangan sumberdaya di daerah lain.

10
4.) Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi dan kurangnya lapangan pekerjaan
terkadang membuat perusahaan tidak memiliki pilihan selain
memutuskan tenaga kerjanya. Ditambah dengan sempitnya lapangan
pekerjaan membuat tenaga kerja menganggur dan mengurangi potensi
ekonomi.

e. Faktor masalah ketenagakerjaan


1. Kesempatan kerja
Jumlah penduduk yang besar akan menghasilkan angkatan kerja
yang besar pula. Angkatan kerja yang besar jika dapat dimanfaatkan
dengan baik akan mampu meningkatkan kegiatan perekonomian yang
pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, hal itu baru dapat dicapai apabila angkatan kerja
seluruhnya terserap oleh kesempatan kerja. Kesempatan kerja adalah
suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan lapangan pekerjaan
di masyarakat. Pernyataan itu dapat dilihat dari kondisi
ketenagakerjaan di Indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia yang besar ditambah dengan tingginya
laju pertumbuhan penduduk yang seharusnya menjadi pendorong
peningkatan kegiatan ekonomi justru menjadi beban bagi
pembangunan ekonomi. Akan tetapi tingkat pertumbuhan penduduk
tinggi itu tidak diiringi oleh pertumbuhan kesempatan kerja. Ini adalah
penyebab utama terjadinya pengangguran.
2. pertumbuhan ekonomi
Di samping sumber daya manusia yang relatif masih rendah, sektor
ketenagakerjaan di Indonesia juga dihadapkan kepada masalah
penyebaran tenaga kerja yang tidak merata. Sebagian besar tenaga
kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa.Sementara, di daerah lain yang
wilayahnya lebih luas masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk
sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Akibatnya, di Pulau

11
Jawa banyak terjadi pengangguran. Sementara, di daerah lain masih
banyak sumber daya alam yang belum dikelola dan dimanfaatkan
secara maksimal.
3. Pendidikan
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
mengakibatkan tidak semua angkatan kerja dapat diserap oleh
lapangan kerja (pengangguran). Hal ini lebih diperparah dengan
banyaknya tenaga kerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pesangon karyawan PHK seringkali tidak sesuai nominalnya, lama
prosesnya, bahkan tidak dibayarkan.PHK karyawan bisa terjadi karena
banyak hal diantaranya perusahaan pailit, peleburan, pemisahan,
pengusaha tidak bersedia menerima tenaga kerja di perusahaan

f. Tujuan MSDM
 Memberi pertimbangan dalam membuat kebijakan tenaga kerja
 Mengimplementasikan semua kebijakan dan prosedur tenaga kerja
 Membantu dalam pengembangan arah dan strategi organisasi
 Menganani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar
pekerja
Manajemen tenaga kerja memiliki tujuan utama:
 Memperbaiki tingkat produktivitas
 Memperbaiki kualitas
 Meyakinkan organisasi dalam memenuhi aspek legal

12
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam
usaha memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi
kuantitas dan kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu
sebagai sumber daya untuk menjalankan proses produksi dan distribusi barang
dan jasa. UU ketenagakerjaan juga mengatur hubungan antara pengusaha dengan
tenaga kerja. Hubungan itu terjadi karena adanya ikatan atau perjanjian kerja yang
sudah disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat tertulis atau lisan dan dilandasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

13

Anda mungkin juga menyukai