Anda di halaman 1dari 10

DRAFT

PERJANJIAN KERJASAMA DOKTER MITRA

Perjanjian Kerjasama ini dibuat pada hari ……. Tanggal ………………….. tahun ……………,
Oleh dan antara:
1. PT ………………………….., suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan
hukum Negara Republik Indonesia, berkedudukan di …………………………... dimana
perseroan diwakili oleh ………………… dalam kapasitas jabatannya selaku
……………….., sesuai dengan akta pendirian perseroan terbatas Nomor: …………
tertanggal ………., dan telah mendapatkan pengesahan dari Direktorat
Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : ……… tanggal ……………….., yang dari dan oleh
karenanya sah untuk dan bertindak mewakili kepentingan perseroan,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. ……………….., lahir di ……………………, pada tanggal ……………………………, Warga


Negara Indonesia, Pekerjaan ……………… , bertempat tinggal di …………….,
pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan …………,
yang dari dan oleh karenanya sah bertindak mewakili dirinya sendiri, dan
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Selanjutnya, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK.

Latar Belakang:
1. PIHAK PERTAMA adalah sebuah Klinik yang bergerak di bidang jasa pelayanan
Kesehatan yang melakukan kerjasama kemitraan dengan PIHAK KEDUA dalam
melakukan pelayanan Kesehatan di Klinik PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA adalah seorang Dokter yang bermaksud untuk menjadi Dokter
Mitra bagi (Klinik Wangbi Medical Center atau Klinik Wangbi Beauty Center)
milik PIHAK PERTAMA.
3. (Klinik Wangbi Medical Center atau Klinik Wangbi Beauty Center) merupakan
sebuah Klinik yang didirikan oleh PIHAK PERTAMA yang beralamat di Jalan
Melawai Raya No. 67-68, RT/RW 004/006, Kramat Pela, Jakarta Selatan.
4. PIHAK PERTAMA bermaksud untuk bekerjasama dengan PIHAK KEDUA dimana
PIHAK KEDUA diperkenankan untuk berprakter di Klinik PIHAK PERTAMA dan
PIHAK PERTAMA akan membantu menyediakan ruangan dan alat Kesehatan.
5. PARA PIHAK bermaksud untuk mengatur syarat dan ketentuan Kerjasama
tersebut diatas.

PARA PIHAK sepakat akan hal-hal sebagai berikut :

PASAL 1
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1. PARA PIHAK dengan ini setuju untuk saling bekerjasama dimana PIHAK KEDUA
diperkenankan secara penuh/paruh waktu dalam melakukan pelayanan medis
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya sesuai keahlian/spesialis PIHAK KEDUA

1
DRAFT

di Klinik PIHAK PERTAMA, dengan mendapatkan bantuan berupa alat Kesehatan


dan ruangan dari PIHAK PERTAMA.
2. Untuk menghindari keraguan, PARA PIHAK sepakat bahwa hubungan hukum
antara mereka adalah hubungan Kerjasama dan PIHAK KEDUA tidak termasuk
karyawan PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA dalam menjalankan pelayanan medis dan atau pelayanan
kesehatan lainnya wajib memenuhi peraturan-peraturan Standard Operating
Procedure (SOP) yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sebagaimana tercantum
dalam Lampiran dan Standar Profesi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

PASAL 2
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian ini berlaku selama ………. Tahun terhitung mulai tanggal …….. s.d. ……., Jangka
waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang otomatis apabila tidak ada permintaan tertulis
pemutusan oleh salah satu pihak dan/atau berdasarkan kesepakatan tertulis dari PARA
PIHAK.

PASAL 3
PEMBAGIAN RUANG DAN WAKTU
1. PIHAK KEDUA dalam melakukan Pelayanan, setuju mematuhi Peraturan
Ruangan Waktu yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
2. Praktek Klinik dilakukan setiap hari di jam 08.00 WIB-21.00 WIB, kecuali hari
LIBUR atau Hari Besar Nasional.
3. Dalam hal PIHAK KEDUA berhalangan praktik, maka PIHAK KEDUA wajib
mendapatkan Dokter Pengganti disertai dengan Surat Keterangan dan/atau
Surat Sakit yang ditandatangani oleh Dokter.
4. Jika PIHAK KEDUA tidak mendapatkan Dokter Pengganti sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) Pasal ini, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan potongan sebesar
Rp. 500.000/hari.

PASAL 4
PENUNJUKKAN DOKTER PENGGANTI
1. Dalam hal PIHAK KEDUA menunjuk Dokter Pengganti sebagaimana tercantum
dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib untuk
menginformasikan ke pasien yang bersangkutan dan PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA hanya diperbolehkan melakukan penunjukkan Dokter Pengganti
paling banyak 3 (tiga) kali dalam sebulan dengan disertai alasan yang jelas
secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) Perjanjian ini.
3. Dokter Pengganti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini wajib yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) dan Surat Tanda Registrasi (STR) sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. PIHAK KEDUA bertanggungjawab atas segala kesalahan dan pelanggaran
prosedur medis yang dilakukan oleh Dokter Pengganti serta bertanggungjawab
melakukan ganti rugi 100% (seratus persen) dalam hal Tindakan tersebut
merugikan PIHAK PERTAMA dan/atau pasien.

2
DRAFT

PASAL 5
TARIF JASA MEDIS
1. PIHAK PERTAMA menetapkan tarif jasa medis (yang untuk selanjutnya
disebut imbalan jasa) setelah mempertimbangkan masukan dari PIHAK
KEDUA sesuai pola tarif yang berlaku, dengan memperhatikan semua
kepentingan.
2. PIHAK PERTAMA memberikan imbalan jasa pelayanan medis dipotong pajak
penghasilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Besarnya imbalan jasa yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah sesuai
dengan besarnya pembayaran dari pasien yang diterima oleh PIHAK
PERTAMA yang dihitung secara proporsional sesuai ketentuan yang berlaku
di PIHAK PERTAMA. Adapun besarnya kompensasi yakni sebagai berikut :
a. Biaya Konsultasi Dokter : Rp………../hari
b. Sitting Fee : Rp………./hari
4. Pembayaran Upah dan Tunjangan dilaksanakan menurut cara sebagaimana
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA yaitu setiap tanggal ……... setiap bulannya.
5. PIHAK KEDUA mendapat THR (Tunjangan Hari Raya) apabila telah mencapai
masa kerja 1 (satu) Tahun.
6. Gaji yang diterima adalah gross (kotor), diluar potongan PPH 21 dan iuran
wajib BPJS.

PASAL 6
PERSYARATAN PROSEDURAL KERJA
1. Dalam melaksanakan Perjanjian ini, PIHAK KEDUA senantiasa dalam keadaan
sehat fisik dan mental, memiliki integritas moral yang sesuai dengan Standar
Perilaku Profesi.
2. Memiliki kecakapan professional sesuai dengan bidang spesialis/keahliannya,
memiliki izin untuk praktek sesuai keahlian serta memenuhi ketentuan Pasal 1
ayat (3).
3. PIHAK KEDUA wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin
Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. PIHAK KEDUA wajib bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan
Klinik, standar prosedur operasional yang berlaku, dan etika profesi yang
berlaku.
5. PIHAK KEDUA wajib menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien selama berpraktik di Klinik PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
WAKTU KERJA
PIHAK KEDUA wajib mentaati waktu kerja sebagai berikut :
a. Jadwal Praktik yang diatur oleh PIHAK PERTAMA dimulai pukul ………... s/d
…………… WIB.
b. Melakukan tapping jari pada mesin fingerprints pada jam …. - ….. WIB
c. Dalam hal PIHAK KEDUA terlambat lebih dari ….. menit maka PIHAK KEDUA
akan dikenakan potongan sebesar Rp …………….

3
DRAFT

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

PARA PIHAK mempunyai hak dan kewajiban, masing-masing harus dilaksanakan dan
ditaati berlandaskan pada standar profesi, sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA berhak untuk :


1. Membuat prosedur terkait dengan pelayanan Kesehatan di Klinik PIHAK
PERTAMA.
2. Meminta kelengkapan administrasi yang berkaitan dengan praktik
kedokteran yaitu ijazah, Surat Tanda Registrasi yang sah dan Surat Izin
Praktik dari Dinas Kesehatan, selama proses perizinan Klinik berlangsung
sampai Klinik beroperasional sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Meninjau ulang pemberian fasilitas praktik rawat jalan sesuai hasil evaluasi
yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan/atau Perjanjian ini.
4. Memberikan perlindungan hukum sepanjang PIHAK KEDUA menjalankan
tugas sesuai dengan Standar Profesi dan Standar Operasional Prosedur yang
berlaku.
5. Melakukan teguran/peringatan kepada PIHAK KEDUA, apabila terbukti
PIHAK KEDUA melakukan kesalahan dalam pekerjaan/pelayanan Kesehatan
yang menjadi tanggungjawabnya.
6. Mendapatkan 20% (dua puluh persen) bagi hasil dari tarif Klinik. (
7. Melakukan penyesuaian secara berkala terhadap besaran bagi hasil tarif
Klinik berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
8. Mendapatkan bagi hasil 30% (tiga puluh persen) dari hasil pekerjaan atau
proyek di luar Klinik (homecare) setelah semua biaya pengeluaran
dikeluarkan.
PIHAK PERTAMA wajib untuk :
1. Menyediakan sarana atau fasilitas dan dukungan tenaga kesehatan
lainnya untuk PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pelayanan medis di
klinik PIHAK PERTAMA sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Mengelola sarana dan prasarana yang ada agar layak pakai untuk praktek
bagi PIHAK KEDUA, dan mengurus perizinan Klinik yang diwajibkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Membantu PIHAK KEDUA agar dapat melaksanakan standar profesi sebaik-
baiknya, sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya.
4. Memasang papan nama Praktik Kedokteran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Mencantumkan Nama PIHAK KEDUA yang berpraktek di klinik di ruang
tunggu Klinik.

4
DRAFT

6. Menyelenggarakan Rekam Medis untuk seluruh kegiatan pelayanan pasien


di Klinik PIHAK PERTAMA dan mengelolanya sesuai ketentuan yang
berlaku.
7. Melaksanakan manajemen pelayanan Klinik PIHAK PERTAMA.
8. Melakukan Audit Medis Internal yang dilakukan paling sedikit sekali dalam
setahun.
PIHAK KEDUA berhak untuk:
1. Mendapatkan sarana atau fasilitas dan dukungan tenaga kesehatan
lainnya untuk PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pelayanan medis di
klinik PIHAK PERTAMA sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Mendapatkan perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai
dengan Standar Profesi dan Standar Prosedur Operasional.
PIHAK KEDUA wajib untuk:
1. Memberikan kelengkapan administrasi yang berkaitan dengan praktik psikologi
yaitu Ijazah, Surat Tanda Registrasi yang sah dan Surat Izin Praktik dari Dinas
Kesehatan selama proses perizinan Klinik berlangsung sampai Klinik
beroperasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan Standar Profesi, Standar Prosedur
Operasional dan kebutuhan medis pasien serta bertanggung jawab secara teknis
medis  terhadap pasien yang dilayani.
3. Menjalankan aturan dan ketentuan yang berlaku di klinik yang telah ditetapkan
oleh PIHAK PERTAMA.
4. Memberlakukan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAK.

PASAL 9
TUGAS DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
PIHAK KEDUA berkewajiban dan menyatakan kesanggupannya untuk:
a. Mengetahui dan memahami serta senantiasa tunduk dan taat atas segala
ketentuan, peraturan PIHAK PERTAMA yang telah ada maupun yang akan ada
dikemudian hari serta ketentuan dan Peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Menjunjung tinggi citra kehormatan Klinik yang didirikan oleh PIHAK
PERTAMA.
c. Bekerja dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan pasien, tanpa
memandang asal usul suku bangsa, golongan, kemampuan material, keyakinan
agama dan kepercayaan.
d. Bersedia mengganti atas kerusakan/kehilangan barang yang disebabkan
karena perbuatan yang disengaja atau karena kelalaian PIHAK KEDUA.
e. Melaksanakan praktik di tempat yang telah disediakan oleh PIHAK PERTAMA
dengan tepat waktu sesuai dengan jadwal jam praktik yang telah disepakati
PARA PIHAK.

5
DRAFT

f. menjaga keamana, ketertiban, serta kebersihan lingkungan di Klinik PIHAK


PERTAMA.
g. Membuat rekam medis Pasien sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
peraturan perundang-undangan.
h. Menyimpan segala rahasia medis pasien dan Klinik PIHAK PERTAMA yang
diketahuinya dan tidak membongkar rahasia medis tersebut pada pihak lain
yang tidak berhak kecuali untuk kepentingan Kesehatan pasien.
i. Dalam melakukan Tindakan terhadap Pasien di Klinik PIHAK PERTAMA wajib
terlebih dahulu mendapatkan informed consent dari Pasien.
k. Bersama-sama dengan PIHAK PERTAMA untuk merumuskan prosedur kerja
pelayanan berdasarkan standar profesi, dan sarana, prasarana sesuai
kemampuan yang tersedia, dan ditinjau secara berkala.
l. PIHAK KEDUA wajib mengetahui, memahami, menyetujui semua ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di
PIHAK PERTAMA.
m. Segera mengurus STR dan SIP yang akan berakhir masa berlakunya selambat-
lambatnya menyerahkan STR dan SIP tersebut kepada PIHAK PERTAMA, 7
(tujuh) hari sebelum tanggal berakhirnya.
n. Memeriksa, mengobati, mengawasi dan bertanggungjawab atas keadaan dan
keselamatan Pasien PIHAK PERTAMA, baik yang dikirim sendiri, maupun dirujuk
oleh PIHAK PERTAMA sesuai prosedur yang berlaku yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA dan standar profesi yang berlaku sesuai peraturan perundang-
undangan.
o. Wajib turut serta menjaga keamanan, ketertiban, maupun kebersihan
lingkungan PIHAK PERTAMA.

PASAL 10
PELANGGARAN PROSEDUR MEDIS
1. Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti bersalah dalam melakukan pelayanan medis di
Klinik PIHAK PERTAMA karena tidak sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional dan Standar Profesi maka PIHAK KEDUA wajib menanggung beban
sebesar 100% (seratus persen) dari seluruh nilai ganti rugi.
2. Apabila kesalahan sebagaimana tercantum dalam ayat (1) Pasal ini disebabkan
akibat alat dan fasilitas dari Klinik PIHAK PERTAMA, dan setelah
dipertimbangkan oleh komite etik dan hukum klinik, maka PARA PIHAK yang
dinyatakan bersalah wajib menanggung secara bersama-sama nilai kerugian
tersebut.

PASAL 11
FORCE MAJEUR
1. Yang dimaksud dengan “Force Majeur” atau keadaan kahar adalah suatu keadaan
yang terjadi diluar kemampuan, kesalahan, atau kekuasaan PARA PIHAK dan
yang menyebabkan PIHAK yang mengalaminya tidak dapat melaksanakan atau
terpaksa menunda pelaksanaan kewajibannya dalam Perjanjian ini. Force
Majeure tmeliputi bencana alam, banjir, wabah, perang, pemberontahan, huru
hara, kebakaran, pemogokkan umum, endemic, epidemi,

6
DRAFT

kebijaksanaan/peraturan pemerintah yang berpengaruh secara langsung


terhadap Perjanjian ini.
2. Salah satu pihak dibebaskan sementara dari kewajibannya dalam waktu
maksimal 60 (enam puluh) hari dalam hal terjadinya Force Majeur.
3. Dalam hal Force Majeur melebihi jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini, PARA PIHAK wajib melakukan musyawarah untuk membahas
keadaan dan akibat yang timbul karena Force Majeur.
4. Pihak yang mengalami Force Majeur wajib menyampaikan pemberitahuan
tertulis dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak terjadinya Force Majeur.
5. Force Majeur sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini tidak menghapus atau
menunda kewajiban PARA PIHAK yang tidak terkait langsung dengan Force
Majeur.

PASAL 12
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Pengakhiran Perjanjian dapat dilakukan bila:


a. PARA PIHAK sepakat untuk mengakhiri Perjanjian.
b. Izin praktek PIHAK KEDUA sudah tidak berlaku lagi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Kondisi fisik atau mental PIHAK KEDUA tidak mampu lagi melakukan
tindakan medis secara menetap.
d. Diberhentikan oleh PIHAK PERTAMA, jika PIHAK KEDUA melakukan
pelanggaran disiplin dan atau etika profesi.
e. PIHAK KEDUA memberikan keterangan palsu atau dipalsukan.
f. PIHAK KEDUA mengancam, mengintimidasi, menyerang, menganiaya
pekerja PIHAK PERTAMA dan/atau keluarga/pimpinan Klinik dan/atau
keluarga pemilik Klinik dan/atau keluarganya.
g. PIHAK KEDUA melakukan sesuatu yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Dalam hal berakhirnya Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini, maka pihak yang bermaksud akan mengakhiri harus memberitahukannya
kepada pihak lainnya 2 (dua) bulan 60 (enam puluh) hari sebelum Perjanjian
diakhiri.
3. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan pasal 1266 KUHPerdata dan
Pasal 1267 KUHPerdata dalam pengakhiran Perjanjian ini.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran dalam Perjanjian dan/atau perselisihan,
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan musyawarah untuk mufakat yang
diadakan berdasarkan persetujuan tertulis antara PARA PIHAK.
2. Dalam hal musyawarah untuk mufakat gagal, maka PARA PIHAK sepakat untuk
memilih domisili tetap pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

7
DRAFT

PASAL 14
PERNYATAAN DAN JAMINAN
1. PIHAK KEDUA menyatakan dan menjamin bahwa PIHAK KEDUA tidak terikat
oleh Perjanjian kerja apapun, Perjanjian mengenai larangan pengungkapan
informasi, Perjanjian mengenai larangan persaingan, atau Perjanjian lain
manapun yang dapat menghambat kemampuannya dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaannya selama Jangka Waktu Perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA menyatakan bersedia menjaga perilaku, perbuatan dan
tindakannya agar tidak tersangkut dalam perbuatan-perbuatan yang melanggar
ketertiban umum, asusila, mabuk, narkotika, judi dan/atau perbuatan-perbuatan
lain yang patut diduga dapat menimbulkan permasalahan hukum.
3. Bahwa segala berkas kelengkapan syarat-syarat kerja dan identitas yang telah
diberikan kepada PIHAK PERTAMA adalah asli dan benar.
4. Bahwa PIHAK KEDUA tidak akan melakukan tuntutan kepada PIHAK PERTAMA
dalam bentuk dan cara apapun, setelah berakhir/diakhirinya Perjanjian ini.
5. Bahwa PIHAK KEDUA wajib membebaskan PIHAK PERTAMA dari tuntutan
apapun dalam hal Dokter Pengganti yang ditunjuk PIHAK KEDUA melakukan
kesalahan prosedur medis sebagaimana tercantum dalam Pasal 4
6. Bahwa PIHAK KEDUA menjamin untuk menjaga kerahasiaan atas semua
informasi, data, Laporan, catatan, dan material lainnya yang terdapat maupun
yang terkait dengan PIHAK PERTAMA dan atau Perjanjian ini.

PASAL 15
PENALTI
1. Dalam hal PIHAK KEDUA mengakhiri hubungan Kerjasama sebelum berakhirnya
jangka waktu sebagaimana tertera dalam Perjanjian ini, atau berakhirnya
hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib :
a. mencari Dokter Pengganti sesuai dengan syarat dan ketentuan maupun
kriteria yang di kehendaki oleh PIHAK PERTAMA;
b. Memberitahukan pemberitahuan tertulis pengunduran diri kepada
PIHAK PERTAMA paling lambat 2 (dua) bulan sebelum pengunduran diri;
dan
c. Membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar sisa masa
kontrak.

PASAL 16
KORESPONDENSI
1. Untuk setiap komunikasi termasuk namun tidak terbatas pada : Laporan,
panggilan, korespondensi dan pemberitahuan di antara PARA PIHAK yang

8
DRAFT

menyangkut Perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk melakukannya secara lisan


dan/atau tertulis, baik dengan surat atau dengan jasa kurir dengan tanda terima
yang layak maupun media elektronik lain yang dialamatkan kepada:

PIHAK PERTAMA
Nama : ……………………………..
No. Telepon : …………………………….
Alamat : …………………………….
E-mail : …………………………….

PIHAK KEDUA
Nama : ………………………………….
No. Telepon : ………………………………..
Alamat : ………………………………
E-mail : ……………………………..

PASAL 17
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
1. PIHAK KEDUA setuju bahwa setiap Hak Kekayaan Intelektual yang mungkin
dibuat, dikembangkan, dan digunakan oleh PIHAK KEDUA baik sendiri atau
Bersama-sama dengan pihak lain yang diakibatkan atau timbul dari hubungan
Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini atau selama PIHAK KEDUA bekerja di
perusahaan, maka Hak Kekayaan Intelektual tersebut sepenuhnya milik
Perusahaan.
2. PIHAK KEDUA dengan ini setuju untuk melakukan Tindakan-tindakan
selanjutnya yang secara wajar diminta oleh Perusahaan untuk
menyempurnakan, mendaftarkan, melaksanakan, atau memenuhi hak-hak
perusahaan sehubungan dengan setiap kekayaan intelektual tersebut.

PASAL 18
KERAHASIAAN
1. PIHAK KEDUA dilarang mengungkapkan atau mengambil informasi apapun dan
wajib menjaga kerahasiaan seluruh Informasi Rahasia Perusahaan dalam bentuk
apapun, baik untuk/kepada pihak ketiga, atau digunakan sendiri, atau digunakan
oleh pihak lainnya, tanpa izin tertulis dari Perusahaan.
2. Dalam PIHAK KEDUA terbukti menyebarluaskan informasi rahasia sebagaimana
disebutkan dalam ayat (1) Pasal ini maka PIHAK PERTAMA berhak memberi
surat peringatan sebagaimana diatur dalam Pasal 18 Perjanjian ini.
3. Dalam hal penyebarluasan informasi tersebut menyebabkan kerugian PIHAK
PERTAMA maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda sebesar Rp. 50.000.000
(lima puluh juta rupiah).

PASAL 19
CIDERA JANJI

9
DRAFT

1. Dalam hal salah satu pihak tidak melakukan kewajibannya secara sengaja atau
tidak sengaja dan/atau telah melanggar sebagian atau seluruh ketentuan dalam
Kontrak ini, maka Pihak yang dirugikan berhak memberikan Surat Peringatan.
2. Pihak yang dirugikan akibat cidera janji berhak memberikan surat peringatan I
yang berisi perintah pemulihan cidera janji dalam waktu 25 (dua puluh lima)
Hari sejak diterimanya surat peringatan I.
3. Dalam hal pihak yang menerima surat peringatan I sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Pasal ini tidak melakukan pemulihan, maka pihak yang dirugikan berhak
mengirimkan surat peringatan II.
4. Dalam hal pihak yang menerima surat peringatan II sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) Pasal ini tidak melakukan pemulihan dalam waktu 15 (lima belas) Hari,
maka pihak yang dirugikan berhak mengirimkan surat peringatan III.
5. Dalam hal pihak yang menerima surat peringatan III sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) Pasal ini tetap tidak melakukan pemulihan dalam waktu 10
(sepuluh) Hari, maka pihak yang dirugikan berhak melakukan pemutusan
Kontrak secara sepihak.

PASAL 20
NON KOMPETISI
1. Demi menjaga etika bisnis dan kompetisi yang sehat, PIHAK KEDUA dilarang
bekerja sebagai Karyawan atau Dokter Estetika atau Agen Perusahaan yang
dianggap sebagai Pesaing atau bergerak pada bidang usaha yang sama (Klinik
sejenis) dalam radius 5 KM dari Klinik PIHAK PERTAMA untuk periode atau
jangka waktu selambat-lambatnya 6 (enam) Bulan setelah tanggal Perjanjian ini
berakhir atau Pengakhiran Perjanjian.
2. Apabila PIHAK KEDUA melanggar Pasal 19 ayat (1) diatas, maka PIHAK
PERTAMA berhak memberikan Penalti dengan membayar ganti rugi sebesar Rp
25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah) kepada PIHAK PERTAMA sebagai
konsekuensi.

PASAL 21
PENUTUP

Perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materai dan masing-masing
rangkap mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA pada hari dan tanggal yang telah disebutkan.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

10

Anda mungkin juga menyukai