Anda di halaman 1dari 2

Kelompok :

Nama :- Asyifa Uzahra


- Eliana Cinta Prastiwi

Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan karunia nikmat yang sangat didambakan oleh semua orang. Karena
dengan sifat ini, dapat tercipta kepedulian, kedamaian dan rasa empati kepada orang lain.
Tidak hanya itu, kasih sayang dapat mendorong manusia untuk saling membantu untuk
meringankan penderitaan yang dialami oleh manusia lainnya. Tanpa adanya rasa kasih
sayang, mungkin manusia akan menjadi sangat individualistis, egois dan tidak memikirkan
kepentingan orang lain. Islam, sebagai agama yang sempurna, mempunyai konsep kasih
sayang, memahami bahwa manusia merupakan makhluk yang sempurna, dibekali dengan
akal, ghadhab dan nafsu. Karena manusia dibekali dengan akal dan nafsu, maka mereka tidak
seperti malaikat yang selalu taat dengan perintah Allah, manusia terkadang lebih
mengutamakan akal atau nafsunya dibandingkan perintah Allah. Untuk itu, Islam mengatur
batas-batas kasih sayang yang diperbolehkan, supaya berakibat baik bagi semua pihak.
Konsep ibadah harus dipahami sebagai prinsip dalam mengimplementasikan sifat kasih
sayang diantara kita, yakni dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
Dengan memegang prinsip tersebut, kita akan terbiasa untuk meniatkan diri beribadah kepada
Allah dalam setiap hal yang kita lakukan, termasuk dalam hati atau perasaan kita.
Tidak ada rasa kasih dan sayang yang kita berikan kepada makhluk lain kecuali untuk
memperoleh ridha Allah Swt. Kasih sayang memiliki makna yang tidak terbatas. Memiliki
rasa kasih sayang kepada makhluk lain merupakan fitrah yang dimiliki manusia. Maka, tentu
kita harus menempatkan rasa kasih sayang ini sesuai dengan batas-batas penciptaan kita
sebagai makhluk Allah dan jangan sampai melewati batas-batas hukum-Nya Rasulullah Saw.
bersabda:

Artinya: Dari Jabir berkata, saya datang kepada Rasulullah Saw., lalu saya berkata, “Saya
berbaiat kepadamu untuk masuk Islam”, lalu beliau memegang tangannya sambil bersabda,
“Nasehat itu untuk setiap orang Islam”.
Kemudian Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak
akan menyayanginya”. (HR. Ahmad)
Hadis tersebut di atas mengisyaratkan bahwa kasih sayang kita itu tidak terbatas, yakni
kepada semua ‘manusia’ bukan hanya saudara muslim. Sehingga kita sebagai orang Islam
harus bisa mengajarkan dan mencontohkan untuk menyayangi semua manusia di bumi. Dan
masih bayak lagi hadis yang membicarakan kasih sanyang diantaranya yang artinya sebagai
berikut:

(1). “Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”,


(2)” Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada
sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia” (H.R. Thabrani).
Islam, sebagai agama rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam, juga mengajarkan
bahwa kasih sayang tidak hanya berlaku antar manusia, melainkan juga pada hewan,
tumbuhan dan lingkungan di sekitarnya.Pernah diceritakan Abu Bakar as-Shiddiq ra.
berpesan kepada pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid, “Janganlah kalian bunuh
perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil. Jangan pula kalian kebiri pohon-pohon kurma,
dan janganlah kalian tebang pepohonan yang berbuah.
Jika kalian menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian
ganggu”. Nasehat ini, yang diberikan dalam keadaan perang, sungguh mencerminkan makna
kasih sayang yang diajarkan oleh agama Islam.Kasih sayang tidak hanya untuk manusia,
melainkan juga untuk lingkungan di sekitarnya. Perlu digaris bawahi bahwa sifat kasih
sayang yang tidak didasari dengan prinsip penghambaan diri kepada Allah, adalah tidak
benar.Yang demikian itu justru akan memberikan energi negatif untuk beramal yang salah,
tidak diterima oleh Allah, dan akan memberikan dampak buruk kepada semua orang bahkan
makhluk yang lain.

Anda mungkin juga menyukai