Anda di halaman 1dari 1

Nama : Ratna Juwita Sembiring

Nim : 203302080124

Tugas Topik 5 Bu Elvina Sari Sinaga, SST, M. Biomed.

 P2GP/GM/Sirkumsisi pada wanita dalam kacamata HAM merupakan tindakan praktik yang
melanggar HAM dengan alasan merusak dan membahayakan organ reproduksi perempuan
(Nurcholish, 2015:93). Selain kesehatan reproduksi, mutilasi alat kelamin juga dinilai
membahayakan psikologi perempuan (perempuan bergerak 2013). WHO dengan tegas
mengeluarkan pedoman baru yang menyatakan bahwa mutilasi alat kelamin perempuan
merupakan pelanggaran Hak Azasi Manusia. Sedangkan posisi perempuan dalam kehidupan
sosial terutama di Indonesia sunat menentukan nilai perempuan dimasyarakat. Perempuan yang
tidak disunat akan mendapat sanksi sosial dimasyarakat. Seperti mendapat label wanita nakal,
perempuan suka kawin,dan dibeberapa daerah seperti Ambon perempuan yang belum sunat
tidak boleh masuk Mesjid karna dianggapbelum bersih.
 Sejarah sirkumsisi di Indonesia. Indonesia termasuk salah satu negara yang melakukan praktik
sunat perempuan,berada diperingkat ketiga setelah Mesir dan Ethiopia. Bentuk praktik sunat
tidak ditentukan, karena setiap masyarakat memiliki kebiasaan berbeda dari satu daerah dengan
daerah yang lainnya. Perbedaab tersebut tergantung pada adat istiadat dan kebudayaan
masyarakat setempat. Di Indonesia biasa khitan pada perempuan dilakukan pada saat anak
masih bayi, yaitu hari ketujuh setelah kelahiran, dan biasanya dilakukan oleh dukun bayi dan
tenaga medis, seperti bidan dan dokter.

Anda mungkin juga menyukai