Anda di halaman 1dari 2

Selain gejala umum yang disebutkan di atas, penderita juga bisa mengalami gejala

spesifik sesuai jenis infeksi nosokomial yang dialami, seperti:

 Infeksi aliran darah, dengan gejala berupa demam, menggigil, sesak napas, tekanan
darah menurun, atau kemerahan dan nyeri di tempat pemasangan infus bila infeksi
terjadi melalui pemasangan infus
 Pneumonia, dengan gejala berupa demam, sesak napas, batuk berdahak, dan nyeri
tajam di dada yang terasa saat bernapas atau batuk
 Infeksi luka operasi, yang ditandai dengan demam, kemerahan, nyeri, dan keluarnya
nanah pada luka
 Infeksi saluran kemih, dengan gejala berupa demam, sulit atau sakit saat buang air
kecil, sakit di bagian bawah perut atau punggung, dan terdapat darah pada urine
(hematuria)

Kapan harus ke dokter


Anda perlu memeriksakan diri atau berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala
infeksi nosokomial seperti yang disebutkan di atas, terutama bila gejala tersebut muncul
pada rentang waktu berikut ini:

 Setelah 48 jam berada di dalam rumah sakit


 Setelah 3 hari keluar dari rumah sakit
 Setelah 30 hari pascaoperasi
 Selama berobat di rumah sakit karena menderita penyakit noninfeksi

Diagnosis Infeksi Nosokomial


Dokter akan menanyakan keluhan yang dialami oleh pasien, kemudian melakukan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi pasien dan ada atau tidaknya tanda infeksi
lokal di kulit.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut:

 Tes darah, untuk mendeteksi tanda infeksi


 Tes urine, untuk mengetahui ada tidaknya infeksi pada saluran kemih, termasuk untuk
melihat jenis bakteri yang menginfeksi
 Kultur dahak, untuk mengetahui jenis bakteri yang menginfeksi saluran pernapasan
 Kultur darah, dahak, atau cairan luka operasi, untuk memastikan keberadaan dan jenis
dari bakteri, jamur, atau parasit yang menyebabkan infeksi
 Pemindaian dengan CT scan, MRI, USG, atau Rontgen, untuk mendeteksi ada tidaknya
kerusakan dan tanda infeksi pada organ-organ tertentu

Pengobatan Infeksi Nosokomial


Jika infeksi diduga disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik secara
empiris. Terapi antibiotik secara empiris adalah pemberian antibiotik awal sebelum jenis
bakteri penyebab infeksi diketahui dengan pasti.
Tujuan terapi tersebut adalah untuk menghambat perkembangan atau membunuh
bakteri penyebab infeksi sambil menunggu hasil kultur keluar. Setelah hasil kultur
keluar, antibiotik dan obat lain yang diberikan akan disesuaikan dengan jenis bakteri
atau kuman yang menyebabkan infeksi nosokomial.
Jika infeksi nosokomial disebabkan oleh infeksi luka operasi atau ulkus dekubitus,
dokter akan melakukan operasi debridement. Prosedur ini berguna untuk mengangkat
jaringan yang terinfeksi dan rusak agar infeksi tidak menyebar.
Terapi penunjang, seperti pemberian cairan, oksigen, atau obat untuk mengatasi gejala,
akan diberikan sesuai kondisi dan kebutuhan pasien. Terapi penunjang bertujuan untuk
memastikan agar kondisi pasien tetap stabil. Bila memungkinkan, semua alat yang
meningkatkan risiko terjadinya infeksi akan dicabut atau diganti.

Komplikasi Infeksi Nosokomial

Anda mungkin juga menyukai