Anda di halaman 1dari 5

( Keamanan, Ketertiban, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan dan Kesehatan )

Menciptakan kondisi belajar yang nyaman bagi siswa menjadikan tujuan dari setiap sekolah
pada umumnya, karena dengan kondisi yang nyaman tersebut memudahkan siswa menerima ilmu
pengetahuan dengan baik dan mendorong siswa untuk berkompetisi dan berprestasi. Program 7 K ini
sebagai salah satu cara membentuk karakter dan kepribadian siswa apabila dapat diterapkan dengan
baik, karena telah mencakup beberapa aspek yang mampu manciptakan siswa-siswa unggul dalam
prestasi , santun dalam perilaku. Semua wali kelas merupakan koordinator 7 K di kelasnya masing-
masing dan semua guru dalam pelaksanaan KBM setiap hari.

No Aspek Pelaksana Uraian


1 Keamanan Penjaga malam & Rasa aman merupakan landasan utama dalam
Satpam ( Romelan) menjalankan semua aktivitas terutama belajar,
dengan adanya jaminan keamanan ini akan
memperlancar proses kegiatan belajar
mengajar dan bisa meminimalkan gangguan .
2 Ketertiban Kesiswaan ( Feli Adanya ketertiban dalam menjalankan
Susanti) & + Koord kegiatan belajar mengajar akan berdampak
BK (Arum Pradina N) potitif dalam keberhasilan siswa, dimana
ketertiban akan membangun mental produktif
teratur dan disiplin sehingga diharapkan siswa
mampu mematuhi peraturan yang berlaku di
sekolah.
3 Keindahan Kebon ( Apriyanto + Menciptakan lingkungan belajar yang indah
Supriyanto ) dan menarik akan mampu meningkatkan rasa
kecintaan kepada seni dan nyaman berada di
sekolah seperti bagaimana kita menghias
kelas, lingkungan sekolah serta tidak
melakukan pencorat-coretan dinding, bangku
dll.

4 Kebersihan Kebon (Apriyanto + Menjaga kebersihan baik kebersihan diri


Supriyanto + sendiri, ruang kelas, lingkungan di sekitar
Romelan ) sekolah sangatlah perlu dilakukan, dengan
kebersihan ini diharapkan dapat menciptakan
keindahan dan mengurangi ketidak nyamanan
dalam belajar mengajar.
5 Kekeluargaan Sie Keluarga Kekeluargaan yang dijalin selama kegiatan
(Kamiyun + Ibnu belajar mengajar diharapkan mampu
Sabil + Pisca meningkatkan rasa simpati dan empaty bagi
Karyoko) semua pihak sehingga akan terbentuk rasa
memiliki dan kecintaan kepada almamater.
6 Kerindangan kebon , guru IPA, Penghijauan di lingkungan sekolah menjadi
guru IPS. syarat utama mengurangi pemanasan global
yang tengah mengancam bumi kita ini,
sehingga sekecil kontribusi kita untuk
mempertahankan bumi ini sangat diperlukan .
7 Kesehatan sie UKS,(Nurita Wati, Menjaga kesehatan adalah kewajiban pokok
guru Penjasorkes) bagi semua orang, karena dengan adanya
kesehatan jaminan semua aktivitas kita bisa
terlaksana dengan baik ). Dengan adanya
sosialisasi terhadap program 7K ini diharapkan
akam mampu membantu dalam pembentukan
pribadi-pribadi yang unggul dan memiliki
karakter yang kuat dari sekolah.

Tegineneng, 18 Juli 2022

Mengetahui

Kepala SMP Negeri 15 Pesawaran Koordinator 7K

Endang Sri Purwati, S. Pd., Berti Ayu Ceriasari,M.Pd


Pembina Tk 1 NIP: 19801009 200801 2 015
NIP: 19630920 198412 2 003

Nilai-nilai  yang  dikembangkan  dalam  pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa diidentifikasi
dari sumber-sumber  berikut ini.

1. 1.      Agama: 
Masyarakat  Indonesia  adalah  masyarakat  beragama sehingga kehidupan  individu,
masyarakat,  dan  bangsa  selalu  didasari  pada  ajaran  agama dan  kepercayaannya.  Secara 
politis,  kehidupan  kenegaraan  pun  didasari  pada nilai-nilai yang berasal dari agama.

Atas dasar pertimbangan  itu, maka nilai-nilai pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa  harus 
didasarkan  pada  nilai-nilai  dan kaidah yang berasal dari agama.

1. 2.      Pancasila: 
NKRI ditegakkan  atas  prinsip-prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut
Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan  dalam pasal-pasal UUD
1945. Artinya, nilai-nilai yang  terkandung dalam Pancasila menjadi  nilai-nilai  yang  mengatur 
kehidupan  politik,  hukum,  ekonomi, kemasyarakatan,  budaya,  dan  seni.

Pendidikan  budaya  dan  karakter  bangsa bertujuan mempersiapkan  peserta  didik menjadi
warga  negara  yang  lebih  baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

1. 3.      Budaya:
Tidak  ada  manusia  yang  hidup bermasyarakat tidak didasari oleh nilai-nilai budaya masyarakat
itu. Posisi  budaya yang  demikian  penting  dalam  kehidupan  masyarakat  mengharuskan 
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa.

1. 4.      Tujuan Pendidikan Nasional:


Rumusan kualitas warga  negara  Indonesia,  dikembangkan  oleh  satuan  pendidikan.  Tujuan 
pendidikan  nasional  memuat  nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga negara Indonesia.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang paling operasional dalam
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk pendidikan budaya dan
karakter bangsa sebagai berikut ini.

Tabel Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nilai Deskripsi

1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
2. Jujur dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
3. Toleransi tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.

5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari  sesuatu
6. Kreatif yang telah dimiliki.

Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
7. Mandiri tugas-tugas.

Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan kewajiban dirinya dan
8. Demokratis orang lain.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
9. Rasa Ingin Tahu dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan
Kebangsaan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah


Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.

12. Menghargai Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
Prestasi bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
Komuniktif orang lain.

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman
14. Cinta Damai atas kehadiran dirinya.

15.  Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
Membaca kebajikan bagi dirinya.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
16. Peduli sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
Lingkungan sudah terjadi.

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat
17. Peduli Sosial yang membutuhkan.

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
18. Tanggung- seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
jawab budaya), negara dan tuhan yang maha esa.
Perlu kita sadari bahwa Pendidikan Budaya dan Katarkter bangsa bukan merupakan mata
pelajaran, akan tetapi merupakan gerakan menanamkan nilaia-niai yang dimiliki bangsa Indonesia
kepada peserta didik.Tidak menambah jam pelajaran karena diintegrasikan dalam pembelajaran.
Adapun  nilai-nilai karakter dimaksud pada prinsipnya merupakan acuan dalam mengintegrasikan 
nilai yang perlu dikembangkan kedalam mata pelajaran di kelas.  Jadi ada peluang  menanamkan
nilai yang sama untuk matapelajaran yang berbeda bentuknya sudah berbeda.

 Sebagai contoh : Menanamkan nilai Tanggungjawab.

Pada matapelajaran Matematika bentuknya akan berbeda dengan nilai tanggungjawab pada
matapelajaran Pendidikan Agama.  Bentuk nilai tanggungjawab pada Matematika bisa dalam
bentuk kepada anak ditanamkan kesadaran logika, sementara pada Pendidikan Agama,
ditanamkan  kesadaran kepatuhan menjalankan ibadah sesuai kaidah yang berlaku sebagai
bentuk tanggungjawab kepada Tuhannya.

Demikian sekelumit nilai-nilai dalam pendidikan karakter bangsa. 

Anda mungkin juga menyukai