Disusun Oleh :
NPM : 12113201190128
Telepon : 0813-4447-0532
2
LEMBARAN PENGESAHAN
Laporan Magang ini telah disetujui oleh pembimbing akademik dan pembimbing institusi sebagai
salah satu syarat kelulusan kegiatan magang pada Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kesehatan, Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambon.
Disetujui
Mengetahui
Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat
G.V.Souisa,S.Si, M,Kes.
NIDN.1201128802
3
PENILAIAN PELAKSANAAN MAGANG
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas kasih dan
karunianya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat melaksanakan magang dan menyusun
laporan magang yang berlokasi di Puskesmas Karang Panjang sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Laporan ini memuat hasil penelitian dari “Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting”
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak yang telah membantu serta mengarahkan kami
selama pelaksanaan magang,yakni kepada :
1. B. Talarima selaku dekan Fakultas Kesehatan.
2. G.V. Souisa., S.Si, M.Kes selaku ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat serta
seluruh dosen Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat.
3. W.F Mamuly., SKM., M.Kes selaku sekretaris Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
dan sebagai dosen pengampuh mata kuliah magang, yang telah memberikan arahan serta
materi materi pembelajaran sebelum melaksanakan kegiatan magang.
4. Dra. A. Putuhena., M.Kes selaku dosen pembimbing dan sebagai dosen pengampuh mata
kuliah magang, yang telah memberikan arahan serta materi materi pembelajaran sebelum
melaksanakan kegiatan magang.
5. dr. Lies Esther Bopeng selaku Kepala Puskesmas Karang Panjang.
6. Ny. Jesly.C.Malioly.,S.Farm selaku Kepala Tata Usaha.
7. Bpk. Jhon Belvri Tutuhatunewa.,SKM selaku petugas promosi kesehatan yang telah
membimbing dan memberi arahan selama proses magang berlangsung.
Ny.Amelia.L.Habibuw.,SKM selaku petugas promosi kesehatan yang telah membimbing
dan memberi arahan selama proses magang berlangsung.
8. Teman teman angkatan 2019 terkhususnya peminatan PK-IP kelompok 8, yang telah
memberikan dorongan kepada penulis selama proses perkuliahan magang sampai
penyusunan laporan, Semua pihak yang telah membantu dalam proses magang hingga
pembuatan laporan magang.
Segala kebaikan dan bimbingan serta arahan dari seluru pihak yang telah disebukan tadi,
maka penulis dapat menyelesaikan laporan magang ini dengan sebaik-baiknya dengan
semaksimal mungkin. Laporan magang ini memang masih jauh dari kata kesempurnaan, tapi
penulis telah berusaha sebaik mungkin , sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan terkhususnya bagi penulis.
LEMBARAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR…………………...………………………………………iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………vii
DAFTAR TABEL……………………...………………………………………viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….………….…1
B. Tujuan………………………………………………………….…………..3
C. Manfaat Magang……………………………………………….…………..4
A. Pengenalan Lokasi………………………...…………………………….....6
B. Kegaiatan Magang ………………………………………………………..11
A. Hasil…………………………………………………...………………......12
B. Pembahasan…………………………………………………………….....13
A. Kesimpulan……………………..………………………………………...17
B. Saran…………………………………………..……………………….....17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..........21
DAFTAR LAMPIRAN
TIME SCHEDULE……………………………………….........…………………....19
6
DAFTAR TABEL
Daftar tabel 1.1 jumlah tenaga kerja yang ada pada Puskesmas Karang Panjang Kecamatan Sirimau
Kabupaten Kota Ambon
Tabel 1.2 Kasus Stunting di Maluku , dan Ambon Tahun 2015-2021 Berdasarkan Laporan Tahunan Seksi
Kesga dan Gizi
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2. Peta Penyebaran Wilayah Puskesmas Karang Panjang, Kecamatan Sirimau Kabupaten Kota
Ambon
Gambar 1.2 Struktur organisasi Puskesmas Karang Panjang Kecamatan Sirimau Kabupaten Kota Ambon
Gambar 1.3 Leaflet penyuluhan tentang stunting bagi masyarakat Puskesmas Karang Panjang Kecamatan
Sirimau Kabupaten Kota Ambon
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3. Dokumentasi
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program magang adalah kegiatan intrakurikuler terstruktur berupa kegiatan praktek kerja
mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) di instansi terkait dengan bidang
kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang relevan. Magang dilaksanakan di luar lingkungan
kampus khususnya di lembaga institusi untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang sesuai
dengan bidang peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi. Kegiatan magang
dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan fungsional pada instansi tempat magang dan
diharapkan dapat memberi bekal mengenai pengalaman dan ketrampilan kerja praktis serta
penyesuaian sikap di dunia kerja sebelum mahasiswa berkecimpung di dunia kerja nyata, sehingga
para lulusan memiliki kemampuan yang bersifat akademik dan profesional.
Stunting adalah bentuk kekurangan gizi anak dengan pertumbuhan yang berada dibawah
standar. Secara global, sekitar 162 juta anak-anak. di bawah usia 5 tahun mengalami stunting (WHO,
2009). Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi balita stunting secara
nasional tahun 2018 sebesar 30,8% yang terdiri dari 11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek
(Riskesdas, 2018). Berdasarkan data dinas kesehatan provinsi maluku, prevalensi stunting dari tahun
2017 sampai tahun 2020 mengalami penurun, yaitu tahun 2017 sebesar 30,0%, di tahun 2018 sebesar
22,9 %, tahun 2019 sebesar 18,9 % dan tahun 2020 sebesar 15,1%.
Salah satu upaya pencegahan stunting adalah upaya perbaikan gizi. Makan makanan yang
bergizi merupakan perilaku yang penting untuk kesehatan dan perkembangan anak. lebih dari
sepertiga kematian bayi dan anak, serta 11% beban penyakit di dunia disebabkan karena kekurangan
gizi pada ibu hamil dan anak. bukan hanya itu, kekurangan gizi pada ibu hamil dapat nantinya
mengganggu 2 perkembangan fsik, mental dan kecerdasan anak. bayi yang dilahirkan pendek dan
sangat kurus, akan tumbuh di bawah normal dan menjadi orang dewasa bertubuh pendek dengan
mempunyai kecerdasan dan penghasilan rendah.
Profil kesehatan puskesmas Karang Panjang ini dibuat sebagai sarana penyedia data dan
informasi dalam rangka evaluasi tahun kegiatan dan pemantapan pencapaian program. Adapun profil
kesehatan puskesmas Karang Panjang ini mencakup tentang data penduduk dan keadaan umum
daerah wilayah kerja, sarana kesehatan, sarana obat, sarana lingkungan serta pencapaian hasil upaya
di bidang kesehatan. Dengan adanya penyusunan profil ini diharapkan dapat tersedianya data atau
10
informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan
manajemen kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna sehingga dapat dimanfaatkan untuk
mengambil kebijakan dan keputusan.
B. Tujuan Magang
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan program magang adalah untuk memperoleh pengalaman ketrampilan,
penyesuaian sikap, dan penghayatan pengetahuan di dunia kerja dalam rangka memperkaya
pengetahuan, sikap dan ketrampilan bidang ilmu kesehatan masyarakat, serta melatih kemampuan
bekerja sama dengan orang lain dalam satu tim sehingga diperoleh manfaat bersama baik bagi
peserta magang maupun instansi tempat magang.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengidentifikasikan masalah kesehatan
2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pemecahan masalah.
3. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam mengumpulkan data.
4. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam manajemen dan teknis kesehatan
masyarakat.
C. Manfaat Magang
Bagi Mahasiswa
a. Mendapat pengalaman di instansi kesehatan atau institusi lain yang relevan.
b. Mendapatkan pengalaman menggunakan analisis masalah yang tepat terhadap
permasalahan kesehatan masyarakat.
c. Mendapatkan pengalaman dan ketrampilan dibidang manajemen
D. Bagi Insitusi Magang
a. Institusi terbantu melalui tenaga terdidik dalam penyelesaian beberapa tugas/
kebutuhan di unit kerja masing-masing
b. Mendapatkan masukan baru dari pengembangan keilmuan di perguruan tinggi.
c. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi tempat
magang dengan Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Kristen Indonesia Maluku
(UKIM).
a. Laporan magang dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.
b. Memperkenalkan program kepada instansi yang bergerak di bidang kesehatan.
11
c. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan lapangan kerja.
d. Terbinanya jaringan kerjasama dengan institusi tempat magang dalam upaya meningkatkan
keterkaitan dan kesepadanan antara substansi akademik dengan pengetahuan dan
keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan
masyarakat.
12
BAB II
KEGIATAN MAGANG
1. Geografi
13
Berikut ini adalah Peta Penyebaran Wilayah Puskesmas Karang Panjang, Kecamatan Sirimau
Kabupaten Kota Ambon
2. Demografi
Jumlah peduduk puskesmas Karang Panjang tahun 2020 yang diperoleh dari hasil pendataan
adalah 12.311 jiwa. Yang terdiri dari laki laki = 6.137 jiwa dan perempuan = 6.174 jiwa.
Puskesmas Karang Panjang merupakan salah satu puskesmas yang menjadi wahana bagi dokter
internsip untuk berpraktek yang berlokasi di kecamatan sirimau . kecamatan siriamu sendiri
memiliki 8 puskesmas sebagai fasilitas kesehatan layanan primer . puskesmas karang panjang
saat ini di pimpin oleh dr. Lies Esther Bopeng, dengan jumlah pegawai sebanyak 35 orang
Beberapa fasilitas yang di miliki oleh puskesmas karang panjang adalah :
1. Ruang Layanan umum
2. Ruang Layanan gigi
3. Ruang Layanan KIA dan KB,Gizi dan Imunisasi
4. ruangan MTBS/Anak
5. Ruang Layanan Laboratorium
14
6. Ruang Farmasi dan
7. Ruang Layanan Klinik IMS/VCT .
Puskesmas karang panjang merupakan puskesmas dengan tipe non perawatan/rawat jalan,
namun program pelayanan kesehatan masyarakat primer (PMKM) yang merupakan fokus
pembelajaran bagi para dokter internsip selama berada di puskesmas berjalan dengan cukup
baik . Berikut ini merupakan gambar dari dena puskesmas karang panjang :
VISI
Puskesmas Karang panjang memiliki visi: “Menjadi Puskesmas Dengan Pelayanan Prima Menuju
Ambon Sehat ”
MISI
Puskesmas Karang Panjang memiliki misi:
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau
2. Menyelenggarakan Pelayanan Administrasi dan Manajemen yang Berkualitas
3. Meningkatkan Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Bidang
Kesehatan
4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Mempunyai Kompetensi di Bidangnya
MOTTO
15
Motto dari Puskesmas Karang Panjang adalah: “MELAYANI DENGAN SENTUHAN KASIH ”
16
5. Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya.
Jumlah tenaga kesehatan pada tahun 2019 di Puskesmas Karang Panjang berjumlah 27 orang
(Tabel 11-16).
Tabel 1.1 Ketenagaan Puskesmas Karang Panjang Tahun 2020
17
C. Kegiatan magang
Pelaksanaan magang di laksanakan selama tiga minggu yaitu dimulai tangal 1-19 Agustus 2022.
Penulis di tempatkan pada instansi Puskesmas Karang Panjang Ambon (PKM KARPAN)
a. Sejak hari pertama penulis melakukan observasi terhadap lingkungan magang dan beberapa hari
berjalan adapun beberapa kegiatan seperti pengenalan media kesehatan ( spanduk , poster ,
leaflet dan media promosi lainya) . penulis di ajarkan untuk mendesain leaflet dan video tutorial
menyuluhan . masalah yang di ambil adalah stunting , berikut ini contoh media leaflet yang di
desain oleh penulis .
18
Gambar 1.4 Leaflet Stunting Puskesmas Karang Panjang Kecamatan Sirimau Kabupaten Kota Ambon
BAB III
I. Hasil
A. Pola asuh ibu dengan kejadian stunting
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi-faktorial dan bersifat antar
generasi. Di Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai faktor keturunan.
Persepsi yang Salah di masyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan Hasil studi
membuktikan bahwa pengaruh faktor keturunan hanya berkontribusi sebesar 15%, sementara unsur
19
terbesar adalah terkait masalah asupan zat gizi, hormon pertumbuhan dan terjadinya penyakit infeksi
berulang pada balita (Aryastami dan Tarigan, 2017).
Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan. Pengalaman dan bukti Internasional
menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan
produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products)
serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%. Selain itu, stunting juga dapat
berkontribusi pada melebarnya kesenjangan/inequality, sehingga mengurangi 10% dari total
pendapatan seumur hidup dan juga menyebabkan kemiskinan antar-generasi.
Anak pendek yang terjadi di Indonesia sebenarnya tidak hanya dialami oleh rumah
tangga/keluarga yang miskin dan kurang mampu, karena stunting juga dialami oleh rumah
tangga/keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40% tingkat kesejahteraan sosial dan
ekonomi (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan RI, 2017).
Periode 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan simpul kritis sebagai awal
terjadinya stunting yang selanjutnya akan memberikan dampak jangka panjang hingga akan berulang
dalam siklus kehidupan. Stunting pada anak menjadi permasalahan karena berhubungan dengan
meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, gangguan pada perkembangan otak,
gangguan terhadap perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental anak.
Pertumbuhan tidak optimal dalam masa janin dan atau selama periode 1000 HPK memiliki dampak
jangka panjang. Bila faktor eksternal (setelah lahir) tidak mendukung, pertumbuhan stunting dapat
menjadi permanen sebagai remaja pendek.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Puskesmas Karang Panjang dan data dari Laporan
Tahunan gizi seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Mengenai Keadaan stunting dapat dilihat pada tabel
1.2 sebagai berikut:
Tabel 1.2 Kasus Stunting di Maluku Tahun 2015-2021
Berdasarkan Laporan Tahunan Seksi Kesga dan Gizi
20
Kabupaten Kabupaten/Kota 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
8101 Maluku Tenggara Barat 35,1 25,1 31,7 20,8 15,8 16,0 25,1
8102 Maluku Tenggara 34,7 27,8 30,0 1,4 27,7 19,8 21,6
8103 Maluku Tengah 21,1 23,2 31,4 17,8 14,8 16,0 29,8
8104 Buru 35,1 32,6 32,3 25,2 6,8 6,1 31,7
8105 Kepulauan Aru 36,7 40,2 34,2 28,5 30,4 25,7 35,8
8106 SeramBagian Barat 31,7 23,6 28,9 24,4 15,2 14,6 28,7
8107 Seam Bagian Timur 33,4 27,4 40,6 4,3 21 20,2 41,9
8108 Maluku Barat Daya 28,9 35,7 34,8 31,6 33 22,8 29,6
8109 Buru Selatan 32,1 23,7 31,0 25,4 27,7 4,0 39,1
8171 Kota Ambon 30,0 32,6 21,9 22,0 8,9 3,6 21,8
8172 Kota Tual 37,5 27,5 30,1 26,5 15,6 27,9 27,7
81 Maluku 32,3 29,0 30,0 22,9 18,9 15,1 28,7
Sumber Data : Data Sekunder Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
Berdasarkan Tabel 1.2 kasus Stunting yang terjadi di Maluku dari tahun 2015 – 2016 mengalami
penurunan dari angka 32,3 sampai 29,0 yang kemudian pada tahun 2017 mengalami kenaikan sebanyak 1,0
sehingga angka Stunting pada tahun 2017 menjadi 30,0 dan mengalami penurunan pada tahun 2018 sebanyak
22,9 dan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 18,9 dan di tahun 2020 sebanyak 15,1 yang
kemudian kembali naik pada tahun 2021 sebanyak 28,7 .
Berdasarkan Tabel 1.2 kasus Stunting yang terjadi di kota Ambon dari tahun 2015 – 2016 mengalami
kenaikan dari angka 30,0 sampai 32,6 yang kemudian pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 10,7
sehingga angka Stunting pada tahun 2017 menjadi 21,9 dan mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 1
dan pada tahun 2019 mengalami penurunan sebanyak 13,1 dan di tahun 2020 sebanyak 3,6 yang kemudian
kembali naik pada tahun 2021 sebanyak 21,8 .
21
A. Pembahasan
Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebaban kurangnya asupan gizi
dalam waktu yang cukup lama dan dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhn fisik pada anak
dengan tinggi badan lebih rendah atau pendek dari standard usianya, mempengaruhi
perkembangan jaringan otak serta kecerdasan sehingga berdampak terhadap kualitas
sumberdaya ketika dewasa.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Karang Panjang , kasus Stunting di
Maluku sebesar 28,7 % , Ini menunjukan bahwa stunting menjadi masalah yang diperhatikan
oleh Puskesmas Karang Panjnag .
4. Pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan
pada anak
5. Terjadi infeksi pada ibu , kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu , jarak
kelahiran anak yang pendek, hipertensi
6. Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan termasuk akses sanitasi dan air
bersih.
B. Upaya Penurunan Stunting
Upaya penurunan angka stunting yang dilakukan oleh Puskesmas Karang Panjang yaitu
dengan melakukan kegiatan atau program “Percepatan Penurunan Stunting” dengan
menggunakan intervensi terpadu. Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu yang
mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Kegiatan percepatan penurunan Stunting
menggunakan dua pendekatan intervensi meliputi :
1. Intervensi Gizi spesifik dengan sasaran :
- pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
kronis .
22
- Pemberian suplementasi tablet tambah darah
- Menyediakan JKN
23
- Menyediakan Jampersal
Puskesmas Karang Panjang dalam mengatasi masalah ini tidak lepas dari kendala-kendala, yaitu:
a. Terbatasnya sumber daya untuk advokasi kepada masyarakat
b. Pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga/masyarakat yang kurang dan berpengaruh terhadap terjadinya dan
membaiknya kasus stunting.
Puskesmas Karang Panjang dalam melaksanakan penanggulangan masalah Stunting telah menyusun program-program yang
diharapkan dapat menanggulangi masalah stunting. Program-program tersebut antara lain:
1. Penyediaan PMT bumil KEK.
3. Penguatan Intervensi Paket Gizi (PMT, vit A, TTD) Pada ibu hamil dan Balita.
4. Peningkatan surveilans gizi.
24
BAB IV
I. KESIMPULAN
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh multi-faktorial dan bersifat antar generasi. Di
Indonesia masyarakat sering menganggap tumbuh pendek sebagai faktor keturunan. Persepsi yang Salah di
masyarakat membuat masalah ini tidak mudah diturunkan Hasil studi membuktikan bahwa pengaruh faktor
keturunan hanya berkontribusi sebesar 15%, sementara unsur terbesar adalah terkait masalah asupan zat
gizi, hormon pertumbuhan dan terjadinya penyakit infeksi berulang pada balita (Aryastami dan Tarigan,
2017).
Pola asuh orang tua terkhususnya ibu sangat berpengaruh dalam tumbuh dan kembang anak , jika
pemberian asupan gizi untuk anak tidak sesuai maka anak akan cenderung mengalami gagal tumbuh akibat
asupan gizi yang kurang sesuai , dan akibatnya anak akan mengalami stunting , maka dari itu sangat di
harapkan bagi para orang tua agar memperhatikan pola makan anak dan tetap menjaga kesehatan sang anak
agar kejadian stunting tidak terjadi pada anak
II. SARAN
Dalam melakukan proses penyuluhan pemakaian media leaflet sangat berpengaruh besar sehingga diharapkan
metode ini dapat menjadi salah satu metode yang dapat digunakan untuk melaksanakan pemberantasan stunting.
Diharapkan petugas Puskemas tidak henti-hentinya memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada ibu
yang mempunyai anak berupa penyuluhan terkait gangguan kesehatan anak khusunya pencegahan stunting.
b) Bagi Responden
Diharapkan kepada orang tua terutama para ibu senantiasa agar lebih intensif dalam mengasuh anak dimana
pola asuh menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada anak usia 12 -59 bulan. Upaya
dalam memperbaiki praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/hygiene, sanitasi
lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan tinggi badan
anak. Sehingga dapat terdeteksi secara dini kemungkinan terjadi gangguan kesehatan anak (kejadian stunting).
c) Bagi Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat untuk lebih aktif mencari informasi dan menambah wawasan dari media atau
tenaga kesehatan mengenai stunting.
1
LAMPIRAN
2
TIME SCHEDUL
Hari Ke
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Keberangkatan
2 Pengenalan lokasi
Pelaksanaan
3
Magang
Pembuatan
4
Laporan
5 Konsul laporan
6 Penarikan
Pembimbing Institusi
3
JURNAL DAN CATATAN HARIAN MAHASISWA MAGANG
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
PARAF
No HARI/TANGGAL JAM URAIAN KEGIATAN
DOSEN
1 Senin, 01 agustus 08:30 Wit Pertemuan bersama di aula Ukim untuk
2022 persiapan menuju ke Lokasi Magang
4
13.00 Wit- Melakukan pembekalan bersama seluruh
selesai staf Puskesmas Karang Panjang Untuk
persiapan kunjungan Tim PPI.
Senin, 15 Agustus
6 09.30 Wit-
2022
selesai Membuat laporan
5
2022 selesai
DAFTAR PUSTAKA
https://pelayananpublik.id/2020/06/06/pengertian-puskesmas-tugas-fungsi dan-
kegiatannya
https://www.jogloabang.com/kesehatan/permenkes-43-2019-puskesmas
https://diskes.baliprov.go.id/cegah-stunting-untuk-masa-depan-anak-yang-lebih-baik
6
DOKUMENTASI
Dalam Gedung .
7
2 . Seluruh pegawai Puskesmas Karang Panjang dan para mahasiswa magang yang
beragama Kristen Protestan melaksanakan doa buka usbu setiap hari senin , dan selalu
melakukan apel pagi setiap hari sebelum jam kerja di mulai .
4 . Menimbang Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) setiap pasien yang datang
berobat di Puskesmas Karang Panjang , dan melakukan pengantaran Rekam Medis
pasien ke bagian Pendaftaran
8
Luar Gedung .
9
2 . Memberikan penyuluhan tentang manfaat obat cacing bagi anak
dan orang tua yang ada di posyandu teratai yang berlokasi di batu
merah .
10