Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian
Tugas
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan yang sesuai.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan,
Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada Indentifikasi Bahaya, Penilaian
Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab.
Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1 Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan aktivitas
Perusahaan
2 Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap
Kebijakan K3 Perusahaan
Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil -hasil lain yang dicita-
3
citakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara umum
dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara umum
dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
1 Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).
2 Survey kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
3 Statistik insiden kerja (termasuk kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja).
4 Hasil-hasil inspeksi.
5 Hasil dan rekomendasi pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat kerja.
6 Kinerja K3 kontraktor.
7 Kinerja K3 pemasok.
Informasi perubahan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan penerapan K3
8 di tempat kerja
E.3 Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Suatu kondisi kerja (work condition) dan keselamatan kerja (safety work) yang baik merupakan syarat untuk mencapai
suatu iklim kerja yang mendukung bagi para pekerjanya terutama di dalam proyek konstruksi.Program keselamatan dan
kesehatan kerja sebaiknya dimulai dari tahap yang paling dasar, yaitu pembentukan budaya keselamatan dan kesehatan
kerja.program keselamatan dan kesehatan kerja dapat berfungsi dan efektif, apabila program tersebut dapat
terkomunikasikan kepada seluruh lapisan individu yang terlibat pada proyek konstruksi. Dengan melakukan antara lain :
1. Memasang papan peraturan mengenai K3 di beberapa tempat
2. Melakukan safety tough secara rutin sebelum di mulainya aktifitas
3. Diadakan olah raga setiap hari sabtu pagi secara rutin
4. Di sediakan kotak P3K yang cukup
5. Dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya K3
Bengkulu, 6 September 2022
DIBUAT OLEH :
CV. ANGKASA BIRU KONSTRUKSI
Dodi Ariestanto
Direktur