Anda di halaman 1dari 35

Etik Penelitian Hewan Coba

dan
Pengajuan Izin Etik]
Drug Discovery & Development

In vitro

In silico In vivo Clinical Trial


PRINSIP ETIK
BENEFICENCE JUSTICE
Risk/Benefit AnalysisSubject selection
Experimental Design Inclusion/exclusion
Qualifications of PI Recruitment

RESPECT FOR PERSONS


Informed consent Protection of subjects
Surrogate consent (especially vulnerable
Assent populations)
1. BENEFICIENT

Risk < Benefit Analysis:


• In Vivo vs In Vitro
• Spesies dan galur Hewan sesuai
• Perlindungan Subyek Uji Lanjutan (Uji
Klinis pada Manusia)
• Reverse Pharmacology ?
Desain Penelitian sesuai
Peneliti berkualifikasi (terlatih)
Drug Discovery & Development
Pharmacology Klasik

In vitro

In silico In vivo
Clinical Trial

Reverse Pharmacology
2. Justice

• Seleksi Hewan Coba


• Kriteria Inklusi / Eksklusi
3. RESPECT FOR SUBJECT

Protection of subjects:

• 5 Freedoms
• 3R
Prinsip Animal Ethics
Bagaimana seharusnya hewan coba
diperlakukan:
animal rights,
animal welfare,
animal law,
animal cognition,
wildlife conservation,
the moral status of nonhuman animals
5 Freedoms
1. Freedom from hunger or thirst  tersedia
akses makan dan minum ad-libitum
2. Freedom from discomfort  tersedia
kandang / lingkungan yang nyaman
sesuai spesies
3. Freedom from pain
4. Freedom to express (most) normal
behaviour.
5. Freedom from fear and distress
3R

Reduction - fewer animals


Refinement - less painful procedures
Replacement - alternative techniques

4th R
Responsibility
1. Replacement
Menggantikan “hewan tingkat tinggi”
dengan yang lebih rendah
Microorganisms, tanaman, telur, reptil,
amfibi dan invertebrata untuk
menggantikan mamalia
Hewan coba digantikan non-animal
models: boneka, model mekanik atau
komputer, audiovisual, atau model in vitro
2. Reduction
Jumlah hewan coba sesedikit mungkin
Perlu dihitung Minimal Sample Size
Memperbaiki teknik eksperimental
Meningkatkan teknik analisis data
Sharing dengan peneliti lain
Mengurangi variabel perancu: penyakit
lain, stres, diet, genetik dll
3. Refinement
Minimalisir nyeri / distres
 Identifikasi penyebab nyeri dan distres
 Operator yang sudah terlatih
 Mengikuti teknik perlakuan hewan yang betul
Mengurangi nyeri dengan cara:
 Menggunakan teknik yang tidak invasiv
 Pemeliharaan hewan yang baik
 Kondisi lingkungan / kandang yang sesuai
Sumber Nyeri / distres
Injeksi antigen (Freunds complete
adjuvant) berulang-ulang dengan volume
besar
Implantasi hibridoma intra-peritoneal untuk
merangsang terjadinya asites dalam
penelitian antibodi monoklonal
Aktifitas fisik yang lama (> 1jam)
Malignant neoplasma.
Restriksi air dan makanan
berkepanjangan
Sumber Nyeri / distres ....
Pemotongan ekor berulang >3 minggu
berterusan

Kejutan listrik berulang dan berkepanjangan


Sumber Nyeri / distres ....
Paralisis / imobilitas pada hewan sadar

inflamasi berkepanjangan
Sumber Nyeri / distres ....
Kegagalan organ
Luka tak-tersembuhkan

Radiasi dosis tinggi pada seluruh tubuh


Sumber Nyeri / distres ....
Pengambilan darah >10% volume darah
hewan
Pencegahan Nyeri / Distres
Penelitian berujung kematian diakhiri
secepat mungkin
Memastikan obat tidak kedaluwarsa dan
dosis tepat
Memastikan prosedur / teknik penelitian
sesuai spesies
Menggunakan anestesi yang sesuai pada
prosedur yang menyakitkan
Melakukan pembedahan secara aseptik
untuk mencegah infeksi
Perawatan post-operasi yang baik
Refining Endpoint
Endpoint penelitian didesain selesai secepat
mungkin dan hewan coba diterminasi segera
Semua hewan coba diterminasi di akhir
penelitian untuk mencegah penderitaan
berkepanjangan
Terminasi di dalam pengaruh anestesi
Replacement alternatives
Direct replacement: Penelitian erosi kulit
in-vivo diganti dengan kulit in-vitro
Replacement alternatives
Indirect replacement: Limulus amoebocyte
lysate (LAL) test menggantikan rabbit
pyrogen tests Limulus Amebocyte Lysate
Test Kit

Rabbit pyrogen test


Human whole blood test
Eye irritation tests

In vitro In vivo
Eye irritation: Draize test in rabbit’s eye
• HET-CAM (hen’s egg chorio-
allantoic membrane) test

HET-CAM = hen’s egg chorio-allantoic membrane


• BCOP (bovine corneal opacity)
test
• ICE (isolated chicken eye) test
No relevant replacement alternatives
Pharmacokinetics / toxicokinetics
Systemic toxicity
Organ systems toxicity (CNS, respiratory,
cardiovascular, gastrointestinal etc.)
Immunotoxicity
Male and female reproduction toxicity
(fertility tests, developmental toxicity tests,
peri- and postnatal toxicity tests)
Subchronic and chronic toxicity
Carcinogenicity tests
Rangkuman
SARAT ETIK PENGGUNAAN HEWAN COBA
TUJUAN PENELITIAN CUKUP BERNILAI MANFAAT
DESAIN PENELITIAN DISUSUN  SEHINGGA
MENCAPAI TUJUAN
TUJUAN PENELITIAN TIDAK MUNGKIN TERCAPAI BILA
HEWAN COBA DIGANTI DENGAN ALTERNATIF
MANFAAT > PENDERITAAN YANG DIALAMI HEWAN
COBA
DIIZINKAN BILA PERLU, DAN HANYA DENGAN
PERLAKUAN LAYAK
HEWAN COBA SEBAGAI SISTIM BIOLOGIK UTUH
MASIH BELUM DAPAT DIGANTIKAN
PERTIMBANGAN ETIK DAN KUALITAS HASIL
PENELITIAN
PENGAJUAN
IJIN ETIK
KETENTUAN PENGAJUAN IJIN ETIK
PROTOKOL / PROPOSAL
 SUDAH LULUS KAJI ILMIAH

MELENGKAPI FORM SESUAI SOP KEPK

MELAMPIRKAN DOKUMEN PROPOSAL dan


LAINNYA SESUAI KETENTUAN
POKOK KAJIAN PENGAJUAN IJIN ETIK
 PEMILIHAN HEWAN COBA
 CARA MENDAPATKAN HEWAN COBA
 JUMLAH HEWAN COBA
 CARA TRANSPORTASI
 PERKANDANGAN DAN KONDISI LINGKUNGAN
 PAKAN DAN AIR MINUM
 RASA NYERI, ANALGESI DAN ANASTESI
 PEMBEDAHAN & PERLAKUAN PASCA BEDAH
 PENGGUNAAN FETUS
 PENGGUNAAN HEWAN TERANCAM PUNAH
 PEMELIHARAAN VETERINER
 PENCATATAN
 PEMANTAUAN
Kategori berdasar bobot penekanan etik
hewan coba
Kategori A
dilakukan pada hewan percobaan invertebrata
atau tumbuhan, bakteri, amuba (binatang bersel
satu), atau jenis hewan invertebrata lainnya.
Kategori B
hewan percobaan vertebrata yang diharapkan
sedikit sekali atau sama sekali tidak
menimbulkan rasa ketidaknyamanan
Kategori C
Penelitian dengan sedikit menimbulkan stres
atau rasa sakit dalam jangka pendek
Kategori penelitian berdasar bobot
penekanan etik hewan coba
Kategori D
Penilitian dilakukan pada hewan vertebrata
dimana stres dan rasa sakit tidak bisa
dihindarkan.
Kategori E
Prosedur yang menimbulkan rasa sakit di atas
toleransi sakit pada hewan percobaan tanpa
dianestesi dan dalam keadaan sadar.
FORMULIR PENGAJUAN ETIK
PENELITIAN HEWAN
1. Identitas Peneliti
2. Alamat
3. Judul Proyek/Protokol
4. Data hewan yang akan digunakan
5. Prosedur yang akan dilakukan
6. Tujuan Proyek
7. Alasan menggunakan hewan
8. Lama penelitian
FORMULIR PENGAJUAN ETIK
PENELITIAN HEWAN
9. Apakah ada hewan yang akan dimusnahkan
setelah penelitian selesai. Bila Ya, beri
penjelasan:
10. Cara hewan dimusnahkan
11. Peralatan dan obat-obatan/anestesi
12. Kategori pada penekanan etik
13. Lokasi hewan akan ditempatkan
14. Apakah telah dibahas Ahli Hewan
Percobaan / Komisi Penggunaan dan
Pemeliharaan Hewan Percobaan (KPPH)
FORMULIR PENGAJUAN ETIK
PENELITIAN HEWAN
15. Apakah ada rekomendasi KPPH tentang
Penelitian yang diajukan (dilampirkan)
16. Tempat Pelaksanaan Penelitian
17. Rincian Perkiraan Biaya (dan sumber
dana)

Anda mungkin juga menyukai