Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH
ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Adonia Parinding ( PO7124320001 )
Charani ( PO7124320006)
Hellen Kristi Baturangka ( PO7124320025 )
Kesya Meivin Tamara ( PO7124320031 )
Elviani Lagani ( PO7124320019 )
Isfanika ( PO7124320029 )
Intan Wahyunita ( PO7124320028 )
Ni Kadek Arniati ( PO7124320041 )
Hermayanti ( PO7124320027 )
Fidya Friani ( PO7124320023 )

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PRODI S.TR KEBIDANAN
2022
2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu


Segala puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT. Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
“ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN” tepat waktu.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan karena bantuan banyak pihak dan referensi. Selain
itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca
makalah ini. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Palu, 05 September 2022

PENULIS
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................................5
A. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN................................................................................................5
B. SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN...........................................................................................8
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
A. KESIMPULAN........................................................................................................................12
B. SARAN....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pemimpin merupakan kepercayaan yang diberikan kepada seseorang untuk
memberikan komando atau arahan kepada orang-orang yang telah memberikan
kepercayaan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan harapan pemberi kepercayaan
tersebut akan lebih baik nasibnya dibandingkan dari kepemimpinan sebelumnya.
Peran pemimpin dalam suatu organisasi secara mikro dapat mempengaruhi moral,
kepuasan kerja dan kwalitas kehidupan kerja para bawahan, yang pada akhirnya
keberhasilan bawahan ini secara makro akan mempengaruhi tingkat prestasi
organisasi. Sebab perilaku organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku setiap individu
yang ada dalam organisasi tersebut.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk
memilah & memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah
manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Tidak hanya
lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan social manusiapun perlu
dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok &
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik & sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

B. Rumusan Masalah
a) Menjelaskan tentang tipe-tipe kepemimpinan

b) Menjelaskan tentang sifat-sifat kepemimpinan

C. Tujuan
a) Untuk mengetahui tentang tipe-tipe kepemimpinan
b) Untuk mengetahui tentang sifat-sifat kepemimpinan
BAB II

PEMBAHASAN

A. TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses
kepemimpinannya terjadi adanya suatu permbedaan antara pemimpin yang satu dengan
yang lainnya, hal ini sebagaimana menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa
pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :

1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan ini,


segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk
itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang
bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi
baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya
bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturanperaturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam
segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap
anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini
dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin
dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah
seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari
kelompok orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan
adanya system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di
6

antara yang ada dalam kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikur
berkecimpung.

Selanjutnya menurut Kurt Lewin yang dikutif oleh Maman Ukas mengemukakan
tipetipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Otokratis, pemimpin yang demikian bekerja kerang, sungguh-sungguh, teliti dan


tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan
instruksiinstruksinya harus ditaati.
2. Demokratis, pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab
tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap
kegiatankegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap
anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang
diinginkan.
3. Laissezfaire, pemimpin yang bertipe demikian, segera setelah tujuan diterangkan
pada bawahannya, untuk menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan
menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau
tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dan
prakarsa dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat
memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.

Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada kenyataannya tipe


kepemimpinan yang otokratis, demokratis, dan laissezfaire, banyak diterapkan oleh para
pemimpinnya di dalam berbagai macam organisasi, yang salah satunya adalah dalam
bidang pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di bidang pendidikan
diharapkan memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai dengan harapan atau tujuan, baik itu
harapan dari bawahan, atau dari atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya
gaya atau tipe kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang
pendidikan benar-benar mencerminkan sebagai seorang pemimpinan yang profesional.

Dalam suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang
yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai
berikut :
13
7

1. Tipe Otokratik Seorang pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik


dipandang sebagai karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam
menjalankan kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang
dimunculkan dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan
“keakuannya”.
2. Tipe Paternalistik Tipe pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang
mengembangkan sikap kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang
digambarkan masyarakat tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan
oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat.
Biasanya tipe seperti ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3. Tipe Kharismatik Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat
memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan
berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-
orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-
masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratik Pemimpin yang demokratik biasanya memperlakukan manusia
dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang
pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti.

Dari kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan
kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang akan di
pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe kepemimpinan yang
otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando dalam
pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota organisasi
didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam menentukan tipe
kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus disesuaikan dengan
jenis organisasi yang akan dipimpin.
13
8

B. SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang diperlukan dalam sebuah kepemimpinan yang diuraikan oleh para ahli
adalah sebagai berikut:
Menurut Ordway Tead (dalam Kartini Kartono, 2011) mengemukakan 10 sifat
kepemimpinan, yaitu :
1. Energi jasmani dan mental
Hampir setiap pribadi pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa,
yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan yang istimewa yang tampaknya
seperti tidak akan habis.
2. Kesadaran akan tujuan dan arah
Dia memiliki keyakinan yang teguh dalam menjalankan tugasnya, dia tahu persis
kemana arah yang akan ditujunya.
3. Antusiasme
Sifat antusiasme ini untuk membangkitkan semangat, optimis, kegembiraan yang
besae pada pribadi pemimpin untuk memotivasi para anggota/bawahan.
4. Keramahan dan kecintaan
Pemimipin yang baik adalah pemimpin yang ingin membuat anggota/bawahannya
senang, bahagia, dan sejahtera. Maka kasih sayang, simpati yang tulus, keramahan
pemimpin sangat diperlukan.
5. Integritas
Pemimpin itu harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, bahkan merasa senasib dan
sepenanggungan dalam satu kelompok. Memberikan ketauladanan agar
anggota/bawahan patuh dan diikuti oleh anggota/bawahannya.
6. Penguasaan teknis
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemampuan teknis tertentu agar
ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk  memimpin kelompoknya
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan
Pemimpin yang berhasil itu pasti dapat mengambil keputusan dengan cepat tepat,
tegas dan cepat.dia harus menampilkan ketetapan hati dan tanggung jawab agar dia
selalu dipatuhi oleh bawahnnya.
8. Kecerdasan
Kecerdasan yang dimiliki pemimpin merupakan kemampuan untuk melihat dan
memahami dengan baik sebab dan akibat kejadian dan mampu dengan cepat
menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat. 13
9

9. Keterampilan mengajar 
Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang mampu menuntun, mendidik,
mengarahkan, mendorong dan menggerakan anggota/bawahannya untuk berbuat
sesuatu
10. Kepercayaan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya didukung oleh kepercayaan
anngota/bawahannya. Yaitu, percaya bahwa para anggotapasti dipimpin dengan baik.

Menurut George R. Terry (dalam Kartini Kartono, 2011) menuliskan 10 sifat


kepemimpinan yang unggul, yaitu :
1. Kekuatan
Kekuatan jasmani dan rohani merupaka syarat yang paling  penting bagi pemimpin
yang harus bekerja lebih lama dan berat pada waktu-waktu yanglama serta tidak
teratur. Oleh karena itu, pemimpin dituntun untuk memiliki daya tahan tubuh yang
sempurna. 2
2. Stabilitas emosi
Pemimpin yang baik itu memiliki emosi yang stabil. Artinya, dia tidak murah,
tersinggung dan tidak meledak-ledak secara emosional. Dia menghormati martabat
orang lain, toleran terhadap kelemahan orang lain.
3. Pengetahuan tentang relasi insani
Mampu melihat potensi anggota/bawahannya agar mereka dapat  bekerja dengan
kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.
4. Kejujuran
Pemimpin yang baik itu harus memiliki kejujuran yang tinggi, yaitu jujur pada diri
sendiri dan pada orang lain, terutama pada anggota atau bawahannya.
5. Objektif 
Mempertimbangkan sesuatu dengan hati nurani yang bersih, supaya objektif. Tidak
subjektif dan berprasangka sendiri.
6. Dorongan pribadi
Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin itu harus muncul dari dalam hati
sendiri. Dukungan dari luar akan memperkuat hasrat sendiri untuk memberikan
pelayanan dan pengabdian diri kepada kepentingan orang banyak.
7. Ketrampilan berkomunikasi
13
1
0
Pemimpin dituntut mampu berbicara dengan sopan dan baik, mudah menangkap
maksud orang lain, mudah memahani maksud para anggota/bawahannya.
8. Kemampuan mengajar 
Pemimpin yang baik itu adalah seorang guru yang mampu menuntun, mendidik,
mengarahkan, mendorong dan menggerakan anggota/bawahannya untuk berbuat
sesuatu.
9. Keterampilan sosial
Pemimpin mampu bersikap ramah, terbuka dan mudah menjalin  persahabatan
berdasarkan rasa saling percaya. Bisa menghargai pendapat orang lain. Supaya tetap
dapat menjalin hubungan yang baik.
10. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial
Pemimpin juga diharapkan mampu manajerial untuk memuat rencana, mengelola,
menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol dan
memperbaiki situasi yang tidak baik.

Menurut Stephen P. Robbins mengatakan bahwa ada enam sifat yang


membedakan sifat antara pemimpin dengan yang bukan pemimpin, adalah :
1. Semangat dan ambisi
Sebagai pemimpin harus mampu membangkitkan semangat dan ambisi para
anggota/bawahannya agar dapat menyelesaikan tugas dengan tepat pada waktunya
dan benar.
2. Keinginan untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain
Keberhasilan pemimpin dapat dilihat dari cara dia mempengaruhi
anggota/bawahannya dengan baik. Mematuhi perintah dengan tulus dan senang hati.
3. Kejujuran dan integritas
Pemimpin itu harus jujur agar anggota/bawahannya dapat dengan tenang dalam
melaksanakan tugasnya tidak takut merasa dibohongi atau dicurangi. Mampu
membangun memberikan ketauladanan agar dapat dipatuhi dan diikuti oleh
anggota/bawahannya.
4. Percaya diri
Percaya diri seorang pemimpin harus setingkat diatas para anggota/bawahannya agar
dia dapat memberikan motivasi yang baik  untuk para pengikutnya.
5. Pintar 
13
1
1
Kepintaran harus diimbangi dengan ddaya imajinasi yang tinggi dalam bekerja dan
memiliki rasa humor agar mengurangi ketegangan dalam konflik yang ada.
6. Menguasai teknis yang berhubungan dengan area tanggung jawab mereka.
Setiap pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemampuan teknis tertentu agar
ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk  memimpin kelompoknya.

Menurut Koontz (dalam Sentot Imam Wahjono, 2010) mengihtisarkan ada 4


sifat utama yang berpengaruh terhadap kesuksesan seorang Pemimpin, yaitu ;
1. Kecerdasan
Kecerdasan yang dimiliki pemimpin merupakan kemampuan untuk melihat dan
memahami dengan baik sebab dan akibat kejadian dan mampu dengan cepat
menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial
Pemimpin dituntut memiliki kelebihan yang lebih dari para anggota/bawahan.
Mampu mengetahui watak, sifat dan prilaku anggota/bawahan agar ia bisa menilai
kelemahan/kelebihan anggota/bawahan.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi
Pemimpin yang baik harus bisa memotivasi anggota/bawahan untuk dapat selalu
bekerja dengan baik tanpa ada rasa kemunduran dari anggota/bawahan. Pemimpin
juga seharusnya bisa mendekatkan diri pada anggota/bawahan untuk mengetahui
kemampuan apa saja yang dimiliki anggota/bawahan.
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi
Pemimpin diharapkan mampu menjalankan komunikasi baik  dengan seluruh
anggota/bawahannya agar mereka dapat memberikan loyalitas dan partisipasi yang
tinggi.

13
1
2

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk
mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang
harus dilaksanakan.
Tipe-tipe kepemimpinan pada umumnya adalah tipe kepemimpinan pribadi,
Tipe kepemimpinan non pribadi, tipe kepemimpinan otoriter, tipe kepemimpinan
demokratis, tipe kepemimpinan paternalistis, tipe kepemimpinan menurut bakat.
Disamping, tipe-tipe kepemimpinan tersebut juga ada pendapat yang mengemukakan
menjadi tiga tipe antara lain : Otokratis, Demokratis, dan Laisezfaire.
Menurut Ordway Tead (dalam Kartini Kartono, 2011) mengemukakan 10 sifat
kepemimpinan, yaitu :
1. Energi jasmani dan mental,
2. Kesadaran akan tujuan dan arah,
3. Antusiasme,
4. Keramahan dan kecintaan,
5. Integritas,
6. Penguasaan teknis,
7. Ketegasan dalam mengambil keputusan,
8. Kecerdasan,
9. Keterampilan mengajar,
10. Kepercayaan.

B. SARAN
Diharapkan agar pemimpin itu berbudi luhur dan memiliki sifat-sifat yang utama,
sehingga dia bisa membawa anak buahnya pada keselamatan dan kesejahteraan.

13
1
3

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Keith dan John W. Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta :


Erlangga.

Kartono, Kartini. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT raja Grafindo


Persada.

Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT raja Grafindo


Persada.

Robbins, Stephen P., 2002.  Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta :


Erlangga.

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu

13

Anda mungkin juga menyukai