Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Klinik PT. REA dr. Maria Magdalena S.
Kaltim Plantations NIK.
1. Pengertian Asma Bronkial adalah suatu penyakit gangguan inflamasi kronik saluran nafa
menyebabkan hiperesponsif jalan napas sehingga terjadi penyempitan jalan nafas yan
menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat da
batuk pada malam atau dini hari
No. ICPC-2 : R96 Asthma
No. ICD-10 : J45 Asthma
2. Tujuan 1. Mengupayakan penanganan serangan asma yang cepat dan tepat untuk
menyelamatkan jiwa pasien
2. Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, prognosis asma menjadi lebih baik

3. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran


2. Peraturan Menteri Kesehatan No.514 Tahun 2015 Tentang Panduan Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Alat dan Bahan 1. Steteskop
2. Tensimeter
3. Oxymeter
4. Oksigen
5. Infus set
6. Rekam medis
7. Alat tulis

5. Langkah–langkah 1. Petugas mempersiapkan rekam medis pasien


2. Petugas menuliskan identitas pasien yang akan diperiksa
3. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam
rekam medis
4. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien terkait keluhan yang dirasakan

Gambaran klinis
a. Sesak napas pada asma khas disertai suara mengi akibat kesulitan ekspirasi
b. Pada auskultasi terdengar (wheezing dan aspirasi memanjang)
c. Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot bantu pernapasan
dan sianosis dikenal dengan STATUS ASMATIKUS
d. Batuk .Batuknya bisa kering tapi sering terdapat mukus bening yang
diekskresikan dari saluran napas
5. Dokter melakukan pemeriksaan fisik pada paru - paru ditemukan bunyi wheezing
ronki (-)
6. Dokter memberikan terapi yang ditulis di kertas resep dan rekam medis

Penatalaksanaan
1. Faktor penCetus sedapat mungkin dihilangkan
2. Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin1: 1000, 0,2 – 0,3 ml
subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10-15 menit dengan
memperhatikan tekanan darah nadi dan fungsi respirasi. Dosis anak
0,01mg/kgBB subkutan.
3. Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100-150 mg 3 x sehari untuk orang dewasa
dan 10-15mg/kgB/hari untuk anak
4. Pilihan lain salbutamol 2-4 mg 3 x sehari untuk dewasa
5. Efedrin 10-15 mg 3 x sehari dapat dipakai untuk menambah khasiat teofilin
6. Prednisone dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan
beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus. Namun pemberiannya tida
boleh terlambat
7. Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral (kortikosteroi
sistemik injeksi) dan bronkodilator kerja cepat inhalasi

Faktor Resiko Asma Bronchial


Secara umum faktor risiko asma dibagi kedalam dua kelompok besar, faktor risiko yang
berhubungan dengan terjadinya atau berkembangnya asma dan faktor risiko yang
berhubungan dengan terjadinya eksaserbasi atau serangan asma yang disebut
Trigger faktor atau faktor pencetus
Adapun faktor risiko pencetus asma bronkial yaitu
 Asap rokok
 Tungau
 Debu rumah
 Jenis Kelamin
 Binatang peliharaan
 Jenis makanan
 Perabot rumah tangga
 Perubahan Cuaca
 Riwayat penyakit keluarga
 Lingkungan termasuk lingkungan kerja
 Psikologi
6. Hal-hal yang -
Perlu diperhatikan
7. Unit Terkait 1. UGD
2. Poli Umum
8. Dokumen Terkait 1. Buku Pendaftaran
2. Form Rekam Medis
9. Rekaman Histori Tanggal Mulai
Perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai