Dosen Pembimbing :
Evy Aristawati ,S.Kep.Ns.,M.Kep
Disusun oleh:
Eka Dian Agustin 202303102029
Riski Aprian Suharjono 202303102030
Desy ramadaningtyas 202303102031
Ahfa Putri Amelia 202303102035
Bunga Faradista 202303102086
Putri Mustikawati 202303102092
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. A Tanggal MRS : 01- 02 - 2022
Umur : 24 th Tanggal Pengkajian : 05- 02 - 2022
Alamat : Pasuruan Ruang Rawat : Teratai
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Lajang
Pekerjaan : Mahasiswa
JenisKel. : Perempuan
No RM : 119***
2. Faktor Penyebab/Pendukung
a. Riwayat Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniaya fisik ………… ………… ………… …………
2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan 28 th Pacar Pasien Pasien Keluarga Pasien
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… …………
…………
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
6. Usaha Bunuh diri ………… ………… ………… ……….
Jelaskan:
Pasien mengatakan 2 tahun yang lalu terjadi penolakan dengan bukti pasien batal
menikah karena mengetahui bahwa pacarnya sudah mempunyai istri. Pasien
16
mengalami penolakan pada umur 22 tahun, pelaku adalah pacarnya dengan saksi
keluarga pasien.
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan:
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah)
1. Genogram :
: Perempuan : Klien
: Meninggal dunia
Jelaskan :
a. Pola asuh: pasien mengatakan ayah dan ibunya mengasuh dengan sabar, setelah
ayahnya meninggal jadi hanya ibunya saja yang mengurus semua anaknya
dirumah.
Diagnosa Keperawatan :
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien mengatakan tidak suka dengan wajahnya karena berjerawat
b. Identitas :
Pasien mengatakan senang menjadi perempuan karena hanya perempuan yang
bisa hamil dan melahirkan, pasien juga dapat menyebutkan nama, umur, asal, dan
alamat dengan lengkap.
c. Peran :
Dirumah : Pasien mengatakan menjadi seorang anak ke 2 dari 4 bersaudara.
Pasien juga mengatakan bekerja sebagai seller ollshop online untuk membiayai
kebutuhan kuliah dan kedua adiknya yang masih sekolah.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan ingin sembuh agar dapat bekerja,kuliah, dan berkumpul
dengan keluarganya.
e. Harga diri :
Pasien mengatakan malu terhadap dirinya sendiri dan tetangga sekitar karena
tidak jadi menikah. Pasien juga mengatakan malu karena dibawa ke RSJ.
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien mengatakan sangat sayang kepada ibunya
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa pasien beragama islam dan islam adalah agama yang
benar
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan setiap hari mengerjakan sholat 5 waktu. Di ranjang pasien
juga terlihat ada mukenah dan sajadah.
Diagnosa keperawatan :
1. Keadaan umum
K/U cukup baik
2. Kesadaran (Kuantitas)
Compos Mentis dengan GCS 456
3. Tanda vital:
TD : 110/70 mm/Hg
N : 82 x/menit
S : 36℃
P : 22 x/menit
4. Ukur:
BB : 45 kg
TB : 158 cm
5. Keluhan fisik:
Tidak ada keluhan
Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan:
Pasien banyak menyendiri di atas kasur,menangis,dan menunggu diperintah baru
mengerjakan
a. Afek
Afek pasien Sesuai
Jelaskan:
Saat dikaji sikap pasien terlihat sesuai, saat pasien diajak bercerita sedih pasien juga
ikut sedih dan menangis, saat pasien diajak bercerita tentang hal lucu pasien tertawa
dan terlihat senang.
Diagnosa Keperawatan:
b. Mood
Px mengalami Kekhawatir
Jelaskan:
Pasien mengatakan sedih tidak bisa berkuliah lagi, berpisah dengan keluarganya dan
khawatir siapa yang membiayai adiknya sekolah jika pasien ada di RSJ
Diagnosa Keperawatan: Ansietas
5. Persepsi – Sensorik
Halusinasi
Px mengalami halusinasi pendengaran
Ilusi
Px tidak mengalami ilusi
Jelaskan:
Pasien mengatakan sering melihat ada laki-laki besar yang mengikutinya jika
berjalan saat dirumah sekitar <6 bulan yang lalu tetapi sekarang sudah tidak lagi
Diagnosa Keperawatan : GSP; Halusinasi Pengelihatan
6. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
Jelaskan:
Pasien selalu menanyakan apa yang ingin dia tahu tetapi secara berlebihan
b. Isi Pikir
Isi pikir Px Pikiran Rendah diri
Jelaskan :
Pasien mengatakan malu dengan dirinya sendiri dan tetangganya karena tidak
jadi menikah. Pasien mengatakan malu karena dibawa ke RSJ.
c. Bentuk Pikir
Bentuk pikir pasien Realistik √
Jelaskan:
Saat diajak berbicara jawaban pasien realistik/nyata
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Pikir
7. Kesadaran
Menurun:
Kesadaran pasien Compos mentis √
Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS 456
Diagnosa Keperawatan:
8. Orientasi
Waktu: Pasien mengatakan bahwa sekarang pagi hari
Tempat: Pasien mengatakan bahwa sekrang sedang di RSJ
Orang: Pasien mengatakan hanya mengenal beberapa orang saja dari teman kamarnya
Kesadaran juga berubah dengan bukti pasien mengalami gangguan relasi dengan
pembuktian pasien mengatakan tidak mampu berinterakti dengan temannya.
Sedangkan gangguan limitasi dengan pembuktian bahwa pasien tidak bisa membatasi
pergaulan dengan bukti setiap orang yang berbicara akan dituruti.
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Proses Pikir
9. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari – 1 bulan)
Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)
Jelaskan:
Pasien mengatakan bahwa pasien masih ingat siapa nama anggota keluarganya, masih
ingat pengalamannya sekolah mulai dari SD, SMP, sampai SMA, dan Kuliah ingat
semua nama perawat dan mahasiswa praktek yang ada di ruang flamboyan.
Diagnosa Keperawatan:
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat diajak berbicara pasien paham apa yang dibicarakan oleh perawat dan tidak
mengalihkan pembicaraan. Saat dilakukan pengkajian MMSE dengan pengurangan
angka 100-3 sampai kelipatan 3 seterusnya, pasien dapat menjawab soal dengan benar
semua.
Diagnosa Keperawatan:
11. Kemampuan penilaian
Saat pasien diberi pilihan untuk mandi atau makan setelah bangun tidur, pasien
memilih makan dulu setelah bangun tidur.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
12. Daya tilik diri
Daya tilik diri pasien Mengingkari penyakit yang diderita √
Jelaskan:
Pasien mengatakan “kenapa aku dibawa ke RSJ? Kan aku tidak gila”. Dengan
pernyataan tersebut pasien mengingkari penyakit yang dideritanya.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Proses Pikir
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan 3x sehari dengan porsi makan habis. Pasien makan dengan mandiri
tanpa dibantu oleh perawat. Jenis makanan: nasi, sayur, dan lauk pauk. Pasien
juga mendapat kudapan 1x pada jam 10 pagi.
Diagnosa Keperawatan :
2. BAB/BAK
Pasien mengatakan BAB/BAK secara mandiri tanpa bantuan perawat. Frekuensi
BAK 5-8x sehari sedangkan frekuensi BAB 2 hari sekali.
Diagnosa Keperawatan :
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
6. Penggunaan obat
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan Lanjutan
Jelaskan:
Pasien mengatakan setelah pulang dari RSJ akan selalu rutin kontrol
kesehatannya.
Sistem pendukung
Jelaskan :
Pasien mengatakan lebih bahagia saat bersama keluarganya daripada di RSJ
Diagnosa Keperawatan :
XII.ASPEK MEDIS
Diagnosis medik : F.06.8 (Epilepsi Psikomotor)
1 1
Terapi medik : 1. Hoperidol 1,5mg dengan dosis 0
2 2
2. Merlopam 2mg dengan dosis 0 0 1
XIII. ANALISA DATA
N MASALAH / DIAGNOSA
DATA
O KEPERAWATAN
1. DS:
-Pasien mengatakan malu dengan dirinya dan
tetangganya karena putus tidak jadi menikah
dengan pacarnya karena sudah punya istri
-Pasien mengatakan malu karena masuk RSJ
Harga Diri Rendah Situasional
DO:
-Pasien tampak gelisah dan bingung
-Kontak mata kurang saat berinteraksi
2. DS:
-Pasien mengatakan selama dirumah dulu
sering mengikuti pengajian dan organisasi
masyarakat, tetapi semenjak putus dan batal
menikah pasien sudah tidak pernah lagi
mengikuti organisasi dirumah. Pasien hanya
diam saja dirumah.
-Pasien mengatakan malu jika diajak
berkumpul bersama temannya di rumahnya. Isolasi Sosial
-Pasien lebih banyak menghabiskan waktu
dengan menyendiri dikamar saja saat di RSJ.
DO:
-Pasien tampak gelisah dan bingung
-Kontak mata kurang saat komunikasi
-Pasien lebih senang menyendiri daripada
berkumpul dengan teman
3. DS:
Pasien mengatakan menyelesaikan
masalahnya dengan cara berdiam diri dan
menangis di pojokan sisi kamar dan berdoa
supaya masalah yang dihadapinya selesai.
Koping Individu Tidak Efektif
DO:
-Pasien terlihat sering melamun
-Pasien tampak sering menyendiri
- Pasien terlihat sering menangis
4. DS:
DO:
Dst DS:
DO:
XV.POHON MASALAH
NAMA :
UMUR :
NO. REGISTER :
O: O:
- Pasien tampak gelisah dan bingung - Gelisah dan bingung yang dialami pasien sedikit
- Kontak mata kurang saat berinteraksi berkurang
- Pasien sudah mau melakukan kontak mata terhadap
A: Masalah belum teratasi orang lain
P: Intervensi dipertahankan
2 S: S:
- selama dirumah saya sering mengikuti pengajian dan organisasi Saya mau mengikuti kegiatan sosial yang diadakan
masyarakat, tetapi semenjak putus dan batal menikah saya oleh RSJ
hanya diam dirumah - Saya berinteraksi dengan orang disekitar terutama
- Saya malu jika diajak berkumpul bersama teman teman dirumah keluarga saya
- Saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan menyendiri - Saya mencoba untuk bersosialisasi dengan lingkungan
dikamar saja saat di RSJ. di RSJ
O: O:
- Pasien tampak gelisah dan bingung - Gelisah dan bingung yang dialami pasien sedikit
- Kontak mata kurang saat komunikasi berkurang
- Pasien lebih senang menyendiri daripada berkumpul dengan - Pasien sudah mulai maumelakukan kontak mata dengan
teman orang lain
- Pasien mulai terbuka dengan orang disekitarnya
A: Masalah belum teratasi A: Masalah teratasi Sebagian
1. Kondisi klien
3. Tujuan Khusus.
4. TindakanKeperawatan.
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien.
b. Membantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat
digunakan.
c. Membantu klien untuk memilih kegiatan yang akan dilatih
sesuai dengan kemampuan klien.
d. Melatih klien sesuai kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
f. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal harian.
B. Pelaksanaan Tindakan.
1. Orientasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
DS : pasien mengatakan bahwa dia ahli dalam memangkas rambut.
DO :
Hipo aktivitas
Pasien jarang berkomunikasi dengan temannya.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Tujuan Khusus Sp-1, klien dapat :
Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
4. Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang masih dapatdigunakan
Membantu klien menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
Membantu klien memilih kegiatan yang akan dilatihkan sesuai kemampuani-hari
Memberikan pujian yang wajar terhadap kemampuan yang berhasil dilakukan
Mengajurkan pasien memasukkan dalam jawal kegiatan sehar
TERMINASI
1. Evaluasi
“Bagaimana perasaan mbak “A” setelah kita bercakap-cakap dengan saya dan
melakukan hal-hal tadi?”
“Ternyata mbak “A” memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit.”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian, mau jam berapa saja?”
3. Kontrak yang akan datang : topic, waktu, tempat
“bagaimana kalau besok kita bercakap-cakap lagi disini dan melakukan hal-hal
tadi,,jam 9 ya mbak…