Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELAS D
SI KEBIDANAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini
dengan mata kuliah Anti Korupsi tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Program Pemerintah Posyandu” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
referensi bagi yang lain. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan
sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.Kami menyadari makalah bertema
bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A. Pengertian Posyandu............................................................................... 4
B. Tujuan..................................................................................................... 4
C. Sasaran ................................................................................................... 5
D. Fungsi...................................................................................................... 5
E. Manfaat .................................................................................................. 6
F. Lokasi Posyandu..................................................................................... 7
G. Kedudukan Posyandu.............................................................................. 7
H. Struktur Organisasi Posyandu................................................................. 8
I. Pelaksana Posyandu................................................................................ 9
J. Kegiatan Posyandu.................................................................................. 10
K. Kelebihan dan Efektifitas Program Posyandu ........................................ 15
L. Penguatan Kelembagaan Posyandu ........................................................ 18
BAB III PENUTUP............................................................................................ 22
A. Kesimpulan ............................................................................................ 22
B. Saran........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan anak dapat dilakukan pada posyandu, karena posyandu merupakan wadah
kematian ibu dan bayi (Kemenkes RI, 2011). Tujuan Umum Posyandu yaitu
bayi (AKB) dan angka kematian anak balita (AKABA) di Indonesia melalui
anak balita, Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, pasangan usia subur
posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau
1
balita dibawa lima tahun tidak dapat dideteksi secara jelas, Hal ini akan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
5. Mendeskripsikan dan menjelaskan Kedudukan posyandu di lintas sektor
posyandu
posyandu
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Posyandu
kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan lbu dan Anak (KIA), Keluarga
RI,2018).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian
4
2. Tujuan Khusus
C. Sasaran
1. Bayi
2. Anak balita
D. Fungsi
AKABA.
5
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
E. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
AKABA
3. Bagi Puskesmas
masyarakat primer.
6
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah
F. Lokasi Posyandu
yang sesuai.
G. Kedudukan Posyandu
pemerintad desa/kelurahan
pokja
7
UKBM adalah bentuk umum wadah pemberdayaan masyarakat di bidang
8
sumberdaya,struktur organisasi minimal dari ketua, sekertaris, dan bendahara
I. Pelaksana Posyandu
Pelaksana Posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas. Kader Posyandu
diharapkan:
1. Berasal dari anggota masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Berminat dan bersedia menjadi kader
4. Bersedia bekerja secara sukarela
5. Memiliki kemampuan dan waktu luang
a. Pengaturan 5 Meja di Posyandu
Meja I: Pendaftaran dan penyuluhan
Meja II:
Penimbangan bayi dan balita.
Pelayanan ibu menyusui, ibu hamil, PUS.
Meja III: Pengisian KMS.
Meja IV:
Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui, PUS.
Pelayanan oralit, vitamin A dosis tinggi.
Pemberian tablet besi.
Meja V:
Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi).
Pelayanan KB.
Pelayanan pengobatan.
b. Strata Posyandu
9
1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
Indikator Pertama Madya Purnama Mandiri
rekwensi <8 >8 >8 >8
K. Penimbangan
Rata-rata Kader <5 >5 >5 >5
Tugas
Rata-rata Cakupan <50 % <50% <50% <50%
D/S
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
KB
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
KIA
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
Imunasasi
Program Tambahan (-) (-) (+) (+)
Cakupan Dana <50% <50% <50% <50%
Sehat
Kegiatan Posyandu
1. Kegiatan Utama
1) Ibu Hamil
10
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi 'F4K) serta KB pasca
Puskesmas.
c) Perawatan payudara.
11
d) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
balita mencakup:
12
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader
adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga
c. lmunisasi
d. Gizi
dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau
13
Posyandu dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan
kesehatan.
2. Kegiatan Pengembangan/Tambahan
utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%,
utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%,
hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum
14
Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang
PLP).
15
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:
1. Perilaku, keadaan gizi dan Mendukung perbaikan kesehatan keluarga
sehingga:
a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000
SI).
c. Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali,
BCG 1 kali, Polio 4 kali, pentabio 3 kali ,IVP 1 kali PCV 3 kali dan
MR 1 kali.dan imunisasi ulangan di usia 18-24 bulan: pentabio 1
kalidan MR 1 kali
e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
f. Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
h. Bayi/anak yang diare segera diberikan:
• ASI lebih sering dari biasa
• Makanan seperti biasa
• Larutan oralit dan minum air lebih banyak
i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.
j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan
ditolong oleh tenaga kesehatan.
k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi
Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT.
l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
m. Ibu nifas minum 2 kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI):
• 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan.
16
• 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
n. Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak
dari saat sebelum hamil.
o. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
p. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan
seimbang.
q. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung
hidup/meningkatkan gizi keluarga.
r. Dengan melaksanakan perilaku di atas, maka diharapkan:
Balita naik berat badannya setiap bulan
Balita tidak menderita kekurangan gizi
Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah
dengan immunisasi
Ibu hamil tidak menderita kurang darah
Bayi lahir tidak menderita GAKY
Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
WUS tidak menderita kurang energi kronis
Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita
3. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:
a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban
b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
h. ASI Eksklusif
17
i. Menimbang Balita tiap bulan
j. Keluarga Berencana
4. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:
a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria
b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus,
pneumonia dan Campak Rubella
5. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia
Subur (PUS):
a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang
yang cocok dan tepat penggunaan.
6. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam
penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk
memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif, sehingga:
a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman sayuran,buah,ikan dan
ternak ( ungags,sapi,Kambing)
b. Keluarga mampu menyususn menu makanan bergizi sesuai
ketersediaan pangan local dengan pemanfaatan potensi yang tersedia
di lingkungannya
7. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan
anak dan perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan
Narkotika dan Obat-obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll
K. Penguatan Kelembagaan Posyandu
Meskipun program/kegiatan Posyandu telah diperkenalkan
dimasyarakat Sejak awal pembentukannya pad tahun 1985, naamun untuk
meningkatkan kerja Posyandu sebagai salah satu organisasi pelayanan
kesehatan dasaar ibu dan anak yang bersumberdaya masyarakat maka dalam
18
upaya enguatan kelembagaaannya terlebih dahulu diidentifikasi berbagai
permasalahan yang dihadapi Posyandu saat ini. Kemudian dari permasalahan
tersebuk hendaknya ditindak lanjuti dengan berbagai kebijakan secara
kongkrit, sehingga Posyandu diharapkan dapat berfungsi secara optimal untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
Dari hasil identifikasi dilapangan menunjukkan bahwa permasalahaan
pokok yang dihadapi Posyandu adalah:
1. Kondisi kader dengan ketermpilan yang rendah;
2. Terbatasnya sarana dan prasarana Posyandu;
3. Peranserta masyarakat masih kurang.
Dengan melihat permasalahan tersebut dapat diuraikan secara rinci
sebagaai berikut :
1. Kader
Kader nerupkan rohnya posyandu karena tanpa kehadiran mereka
mekanisme pelayanan posyandu dengan sistem 5 (lima) meja pelayanan
tidak akan berjalan dengan baik karena :
a. Beban kerja kader cukup tinggi karena pada hari buka mposyandu
kader yang bertugs secara rata-rata kurang dari 5 (lima) orang dan
kader yang hadir pun seringkali mengalami kejenuhan dalam
melkasanakan tugasnya.
b. Pada daerah perdesaan yang masuk kategaori terpencil atau terisolasi
hambatan yang dihadapi kader karena tidak tersedianya transpor yang
bisa digunakan pada hari buka posyandu.
c. Dalam hal rekruitmen kader jarang dilkukan melaui seleksi,sehingga
kader yang bertugas tidak dapat diketahui motivasinya serta
keterampilan yang dimiliki.
d. Status ekonomi kader yang masih rendah,sehingga mempengaruhi
terjadinya drop out mengingat tuntunan kehidupan yang tidak
seimbang ketika dia menjadi kader.
19
e. Bahwa untuk meningkatkan kapasitas kader pola pembinaan dan
pelatihan belum berjalan secara kontinyu.
2. Sarana dan prasarana
Untuk menunjang kelancaran pelayanan Posyandu perlu didukung
oleh tersedianya sarana dan prasarana,namun dalam kenyataanya belum
sepenuhnya tersedia seperti :
a. Pengadaan timbangan termsuk perlengkapan lainnya tidak seimbang
dengan jumlah Posyandu yang membutuhkan (jumlah Posyandu lebih
banyak dibanding timbangan yang tersedia ).Timbangan yang adapun
apabila digunakan terkadang tidak akurat lagi,karena jarang dilakukan
tera ulang dan kondisinya sudah tua.
b. Tidak adanya inventarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki setiap
posyandu, sebagai contoh tidak ada daftar yang tersedia tentang data
kepemilikan timbangan.
c. Kurang meratanya distribusi Kartu Menuju Sehat (KMS),buku KIA
dan format SKDN.
d. Terbatasnya anggaran bagi setiap desa dan kelurahan untuk pengadaan
register sistem informasi posyandu (SIP).
3. Peran serta Masyarakat
Keberhasilan pelayanan posyandu dapat dilihat dari meningkatnya
frekuensi kunjungan masyarakat khususnya kelompok sarana dalam
memanfaatkan jenis pelayanan yang tersedia di setiap posyandu.Peran
serta masyarakat termasuk rendah karena :
a. Jumlah sarana yang datang masih rendah untuk memanfaatkan paket
pelayanan yang tersedia pada hari buka Posyandu.
b. Rendahnya pencapaian cakupan program sebagai dampak rendahnya
peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
Kemudian langkah-langkah yang diperlukan untuk penguatan
Posyandu dapat dilakukan berbagai kebijakan dari Pemerintah
20
Kabupaten/kota sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja
Posyandu, seperti :
1. Diperlukan adanya Reward kepada kader dan didukung oleh
tersedianya biaya transportmelalu APBD Kabupaten/Kota.
2. Pembinaan kader secara kontinyu melalui peningkatan keterampilan
teknis seperti ketermpilan dalam pengisian KMS dan pelaksanaan SIP.
3. Pendataan sasaran sebagai bahan pendistribusian buku KIA, KMS,
SKDN.
4. Penyuluhan yang terarah dengan metode yang tepat.
5. Refungsionalisasi Pokjanal Posyandu sebagai wadah pembinaan untuk
merumuskan masalah Posyandu termasuk pendanaan yang dibutuhkan
(dana oprasional Posyandu).
6. Pengadaan modul pelatihan kader.
7. Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk mendukung dana
Oprasional posyandu.
8. Penataan bangunan Posyandu dan halamannya untuk menciptakan
daya tarik bagi kelompok sasaran.
9. Menciptakan kegiatan yang lebih variatif daan terintegrasi untuk
meningkatkan peran serta masyarakat terhadaap Posyandu.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan Umum Posyandu yaitu menunjang percepatan penurunan
angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian
anak balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan lbu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.
B. Saran
Sebaiknya beberapa pelayanan yang dapat dilakukan di posyndu-
posyandu di publikasikan ke masyarakat, bahwa pelayanan yang ada di
posyandu-posyandu tidak hanya melayani penimbangan balita.
22
DAFTAR PUSTAKA
23