Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PROGRAM PEMERINTAH TERKAIT KEBIDANAN

KELUARGA PADA BAYI, BALITA DAN PRA SEKOLAH


“POSYANDU”
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kebidanan
keluarga IV yang di ampu oleh dosen :Melisa Putri Ramadhena SsT M.Clin Mid

Disusun oleh kelompok 4 :

Dede isah mita mulyanti 210604289


Wafa Fauziah 210604277
Susmiyati 210604268
Sri Sumiyati 210604264
Yuliyanti Sari 210604279
Titin Patimah 210604271
Fitri Nurfaridah 210604297

KELAS D
SI KEBIDANAN
STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah ini
dengan mata kuliah Anti Korupsi tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “Program Pemerintah Posyandu” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini dapat menjadi
referensi bagi yang lain. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan
sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.Kami menyadari makalah bertema
bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami
menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Jakarta, 12 September 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 4
A. Pengertian Posyandu............................................................................... 4
B. Tujuan..................................................................................................... 4
C. Sasaran ................................................................................................... 5
D. Fungsi...................................................................................................... 5
E. Manfaat .................................................................................................. 6
F. Lokasi Posyandu..................................................................................... 7
G. Kedudukan Posyandu.............................................................................. 7
H. Struktur Organisasi Posyandu................................................................. 8
I. Pelaksana Posyandu................................................................................ 9
J. Kegiatan Posyandu.................................................................................. 10
K. Kelebihan dan Efektifitas Program Posyandu ........................................ 15
L. Penguatan Kelembagaan Posyandu ........................................................ 18
BAB III PENUTUP............................................................................................ 22
A. Kesimpulan ............................................................................................ 22
B. Saran........................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pelayanan kesehatan dasar masyarakat dengan fokus pada ibu

dan anak dapat dilakukan pada posyandu, karena posyandu merupakan wadah

peran serta masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan

kesehatan dasarnya. Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat yang dikelolah dan diselenggarakan untuk

masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, memberdayakan

masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam

memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan bayi (Kemenkes RI, 2011). Tujuan Umum Posyandu yaitu

menunjang percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian

bayi (AKB) dan angka kematian anak balita (AKABA) di Indonesia melalui

upaya pemberdayaan masyarakat.

Sasaran posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya yaitu Bayi,

anak balita, Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui, pasangan usia subur

(PUS). Peranan kader sangatlah penting karena kader bertanggung jawab

dalam pelaksanaan posyandu, bila kader tidak aktif maka pelaksanaan

posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau

1
balita dibawa lima tahun tidak dapat dideteksi secara jelas, Hal ini akan

mempengaruhi tingkat keberhasilan program posyandu khususnya dalam

pemantauan tumbuh kembang balita. Posyandu merupakan wadah peran serta

masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan

dasarnya. (Kemenkes RI, 2011).

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Posyandu?

2. Apa Tujuan dari Program Posyandu?

3. Apa Fungsi dari posyandu?

4. Apa Manfaat dari Program Posyandu?

5. Di mana lokasi posyandu ?

6. Kedudukan posyandu di lintas sektor apa aja?

7. Bagaiamana organisasi posyandu di bentuk?

8. Siapa sajakah sasaran dari Program Posyandu?

9. Bagaimana Keefektifitasan dari Program Posyandu?

10. Apasajakah kelebihan dan kekurangan program posyandu?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan dan menjelaskan pengertian dari Posyandu

2. Mendeskripsikan dan menjelaskan Tujuan dari Program Posyandu

3. Mendeskripsikan dan menjelaskan Manfaat dari Program Posyandu

4. Mendeskripsikan dan menjelaskan Di mana lokasi posyandu

2
5. Mendeskripsikan dan menjelaskan Kedudukan posyandu di lintas sektor

6. Mendeskripsikan dan menjelaskan organisasi posyandu di bentuk

7. Mendeskripsikan dan menjelaskan Fungsi dari Program Posyandu

8. Mendeskripsikan dan menjelaskan siapa saja sasaran dari program

posyandu

9. Mendeskripsikan dan menjelaskan Ektifitas dari Program Posyandu

10. Mendeskripsikan dan menjelaskan kelebihan dan kekurangan program

posyandu

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber

Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,

untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan

kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk

mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan kesehatan

dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang mencakup sekurang-

kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan lbu dan Anak (KIA), Keluarga

Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare (Kemenkes

RI,2018).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan Umum Posyandu yaitu menunjang percepatan penurunan angka

kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian

anak balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan

masyarakat (Kemenkes RI,2011).

4
2. Tujuan Khusus

a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI,

AKB dan AKABA.

b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,

terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,

terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

C. Sasaran

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:

1. Bayi

2. Anak balita

3. lbu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui

4. Pasangan Usia Subur (PUS)

D. Fungsi

Fungsi Posyandu adalah :

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan

keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama

masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan AKI, AKB dan

AKABA.

5
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama

berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

E. Manfaat

1. Bagi Masyarakat

a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan

kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan

AKABA

b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah

kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan

pelayanan sosial dasar sektor lain terkait

2. Bagi Kader , pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat

a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang

terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA

b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI,

AKB dan AKABA

3. Bagi Puskesmas

a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat

pelayanan kesehatan perorangan primer dan pusat pelayanan kesehatan

masyarakat primer.

6
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan masalah

kesehatan sesuai kondisi setempat.

c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

F. Lokasi Posyandu

Posyandu berlokasi di setiap desa/kelurahan.Bila di perlukan dan memiliki

kemampuan di mungkinkan untuk di dirikan di RW,Dusun,atau sebutan lain

yang sesuai.

G. Kedudukan Posyandu

1. Kedudukan posyandu terhadap pemerintah Desa/Kelurahan

Pemerintah desa/ kelurahan adalah pemerintah yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan di dsa /kelurahan .Kedudukan posyandu

terhadap pemerintah desa/kelurahan adalah sebagai wadah pemberdayaan

masyarakat di bidang kesehatan yang secara kelembagaan di bina oleh

pemerintad desa/kelurahan

2. Kedudukan posyandu terhadap Pokja Posyandu

Pokja Posyandu adalah kelompok kerja yangdi bentuk di desa/kelurahan

dan tokoh masyarakat yang bertanggung jawab membina posyandu.

Kedudukan posyandu terhadap Pokja adalah sebagai satuan

organisasiyang mendapat binaan aspek administrasi dan program dari

pokja

3. Kedudukan posyandu terhadap berbagai UKBM

7
UKBM adalah bentuk umum wadah pemberdayaan masyarakat di bidang

kesehatan yang salah satu di antaranya adalah posyandu. Kedudukkan

posyandu terhadap UKBM dan pelbagai lembaga kemasyarakatan/LSM

desa/kelurahan yang bergerak di bidang kesehatan sebagai mitra

4. Kedudukan posyandu terhadap Konsil Kesehatan Kecamatan

Konsil Kesehatan Kecamatatan adalah wadah pemberdayaan msyarakat di

bidang kesehatan di kecamatan yang berfungsi manungi dan

mengkoordinir setiap Upya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat(UKBM) kedudukan posyandu terhadap konsil kesehatan

kecamatan adalah sebagai organisasi yang mendapat arahan dan dukungan

sumberdaya dari konsil kesehatan kecamatan.

5. Kedudukn posyandu terhadap Puskesmas

Puskesmas adalah Unit pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggung jawab melaksanakan pembangunan kesehatan di

kecamatan ,Kedudukan posyandu terhadap puskesmas adalah sebagai

wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan secara teknis medis

di bina oleh Puskesmas.

H. Struktur Organisasi Posyandu

Struktur organisasi posyandu di tetapkan oleh musyawarah masyarakat pada

saat pembentukan Posyandu.Struktur organisai bersifat fleksibel sehingga

dapat di kembangkan sesuai kebutuhan kondisi permasalahan dan kemampuan

8
sumberdaya,struktur organisasi minimal dari ketua, sekertaris, dan bendahara

dan kader Posuandu yang merangkap sebagai anggota.

Pengelola posyandu di sepakati dalam unit/kelompoik pengelola posyandu

bersama masyarakt setempat.

I. Pelaksana Posyandu
Pelaksana Posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas. Kader Posyandu
diharapkan:
1. Berasal dari anggota masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Berminat dan bersedia menjadi kader
4. Bersedia bekerja secara sukarela
5. Memiliki kemampuan dan waktu luang
 a. Pengaturan 5 Meja di Posyandu
Meja I: Pendaftaran dan penyuluhan
Meja II:
Penimbangan bayi dan balita.
Pelayanan ibu menyusui, ibu hamil, PUS.
Meja III: Pengisian KMS.
Meja IV:
Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui, PUS.
Pelayanan oralit, vitamin A dosis tinggi.
Pemberian tablet besi.
Meja V:
Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi).
Pelayanan KB.
Pelayanan pengobatan.
b. Strata Posyandu

9
1. Posyandu Pratama
2. Posyandu Madya
3. Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
Indikator Pertama Madya Purnama Mandiri
rekwensi <8 >8 >8 >8
K. Penimbangan
Rata-rata Kader <5 >5 >5 >5
Tugas
Rata-rata Cakupan <50 % <50% <50% <50%
D/S
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
KB
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
KIA
Cakupan Kumulatif <50% <50% <50% <50%
Imunasasi
Program Tambahan (-) (-) (+) (+)
Cakupan Dana <50% <50% <50% <50%
Sehat
Kegiatan Posyandu

1. Kegiatan Utama

a. Kesehatan lbu dan Anak (KIA)

1) Ibu Hamil

Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:

a) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan,

pengukuran tekanan darah, pemantauan nilai status gizi

(pengukuran lingkar lenga1 atas), pemberian tablet besi,

pemberian IT unisasi Tetanus Toksoid, pemeriksaan tinggi

fundus uteri, temu wicara (konseling) termasuk Peren=anaan

10
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi 'F4K) serta KB pasca

pesalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dibantu oleh

kader. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke

Puskesmas.

b) Untuk lebih meningkatkan kesehatan itu hamil, perlu

diselenggarakan Kelas lbu Hamil padc setiap hari buka

Posyandu atau pada hari lail sesuai dengan kesepakatan.

Kegiatan Kelas ibu Hamil antara lain sebagai berikut:

Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan

persalinan, persiapan menyusui, KBdan gizi, Perawatan

payudara dan pemberian ASI, Peragaan pola makan ibu hamil,

Peragaan perawatan bayi baru lahir dan Senam ibu hamil.

2) lbu Nifas dan Menyusui Pelayanan yang diselenggarakan untuk

ibu nifas dan menyusui mencakup:

a) Penyuluhan/konseling kesehatan, KB pasca persalinan, lnisiasi

Menyusui Dini (IMD) dan ASI eksklusif dan gizi.

b) Pemberian 2 kapsul vitamin A warna merah 200.000 Sl (1

kapsul segera setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi 24 jam

setelah pemberian kapsul pertama).

c) Perawatan payudara.

11
d) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan

payudara, pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan

pemeriksaan lochia oleh petugas kesehatan. Apabila ditemukan

kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.

3) Bayi dan Anak balita

Pelayanan Posyandu untuk bayi dan anak balita harus dilaksanakan

secara menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh

kembangnya. Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu

menunggu giliran pelayanan, anak balita sebaiknya tidak

digendong melainkan dilepas bermain sesama balita dengan

pengawasan orangtua di bawah bimbingan kader. Untuk itu perlu

disediakan sarana permainan yang sesuai dengan umur balita.

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk

balita mencakup:

a) Penimbangan berat badan

b) Penentuan status pertumbuhan

c) Penyuluhan dan konseling

d) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan

kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.

Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.

b. Keluarga Berencana (KB)

12
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader

adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga

kesehatan Puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan

konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang

menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan

IUD dan implant.

c. lmunisasi

Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh

petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan

dengan program terhadap bayi dan ibu hamil.

d. Gizi

Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Jenis

pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi

dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi,

pemberian makanan tambahan (PMn lokal, suplementasi vitamin A

dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis

(KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau

berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera melakukan

rujukan ke Puskesmas atau Poskesdes.

e. Pencegahan dan Penanggulangan Diare

Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di

13
Posyandu dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan

penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas

kesehatan.

2. Kegiatan Pengembangan/Tambahan

Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan

Posyandu dengan kegiatan baru, di samping 5 (lima) kegiatan utama yang

telah ditetapkan. Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan kesehatan

lingkungan, pengendalian penyakit menular, dan berbagai program

pembangunan masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut

dengan nama Posyandu Terintegrasi.

Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan

utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%,

serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru

harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari

hasil Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan

utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%,

serta tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru

harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari

hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum

Musyawarah Masyarakat Desa (M VlD).

14
Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang

telah diselenggarakan antara lain:

a. Bina Keluarga Balita (BKB).

b. Kelas lbu Hamil dan Balita.

c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar

Biasa (KLB), misalnya: llfeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),

Demam Berdarah Dengue (DBD), gizi buruk, Polio, Campak, Difteri,

Pertusis, Teta11us Neonatorum.

d. Pos Pendidikan Anak Usia Dir-i (PAUD).

e. Usaha Kesehatan Gigi Masya8kat Desa (UKGMD).

f. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-

PLP).

g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan

pekarangan, melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).

h. Kegiatan ekonomi produktl, seperti: Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga (U P2K), usaha simpan pinjam.

i. Tabungan lbu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabu mas).

j. Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia (BKL).

k. Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

l. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang

masalah kesejahleraan sosial

J. Kelebihan dan Efektifitas Program Posyandu

15
Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:
1. Perilaku, keadaan gizi dan Mendukung perbaikan kesehatan keluarga
sehingga:
a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau
pertumbuhannya.
b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000
SI).
c. Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah
(200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali,
BCG 1 kali, Polio 4 kali, pentabio 3 kali ,IVP 1 kali PCV 3 kali dan
MR 1 kali.dan imunisasi ulangan di usia 18-24 bulan: pentabio 1
kalidan MR 1 kali
e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
f. Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
h. Bayi/anak yang diare segera diberikan:
• ASI lebih sering dari biasa
• Makanan seperti biasa
• Larutan oralit dan minum air lebih banyak
i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.
j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan
ditolong oleh tenaga kesehatan.
k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi
Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT.
l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD).
m. Ibu nifas minum 2 kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI):
• 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan.

16
• 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
n. Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak
dari saat sebelum hamil.
o. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
p. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan
seimbang.
q. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung
hidup/meningkatkan gizi keluarga.
r. Dengan melaksanakan perilaku di atas, maka diharapkan:
 Balita naik berat badannya setiap bulan
 Balita tidak menderita kekurangan gizi
 Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah
dengan immunisasi
 Ibu hamil tidak menderita kurang darah
 Bayi lahir tidak menderita GAKY
 Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
 WUS tidak menderita kurang energi kronis
 Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
 Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita
3. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:
a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban
b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
h. ASI Eksklusif

17
i. Menimbang Balita tiap bulan
j. Keluarga Berencana
4. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit
yang dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:
a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria
b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus,
pneumonia dan Campak Rubella
5. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia
Subur (PUS):
a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang
yang cocok dan tepat penggunaan.
6. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam
penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk
memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif, sehingga:
a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman sayuran,buah,ikan dan
ternak ( ungags,sapi,Kambing)
b. Keluarga mampu menyususn menu makanan bergizi sesuai
ketersediaan pangan local dengan pemanfaatan potensi yang tersedia
di lingkungannya
7. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan
anak dan perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan
Narkotika dan Obat-obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll
K. Penguatan Kelembagaan Posyandu
Meskipun program/kegiatan Posyandu telah diperkenalkan
dimasyarakat Sejak awal pembentukannya pad tahun 1985, naamun untuk
meningkatkan kerja Posyandu sebagai salah satu organisasi pelayanan
kesehatan dasaar ibu dan anak yang bersumberdaya masyarakat maka dalam

18
upaya enguatan kelembagaaannya terlebih dahulu diidentifikasi berbagai
permasalahan yang dihadapi Posyandu saat ini. Kemudian dari permasalahan
tersebuk hendaknya ditindak lanjuti dengan berbagai kebijakan secara
kongkrit, sehingga Posyandu diharapkan dapat berfungsi secara optimal untuk
meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.
Dari hasil identifikasi dilapangan menunjukkan bahwa permasalahaan
pokok yang dihadapi Posyandu adalah:
1. Kondisi kader dengan ketermpilan yang rendah;
2. Terbatasnya sarana dan prasarana Posyandu;
3. Peranserta masyarakat masih kurang.
Dengan melihat permasalahan tersebut dapat diuraikan secara rinci
sebagaai berikut :
1. Kader
Kader nerupkan rohnya posyandu karena tanpa kehadiran mereka
mekanisme pelayanan posyandu dengan sistem 5 (lima) meja pelayanan
tidak akan berjalan dengan baik karena :
a. Beban kerja kader cukup tinggi karena pada hari buka mposyandu
kader yang bertugs secara rata-rata kurang dari 5 (lima) orang dan
kader yang hadir pun seringkali mengalami kejenuhan dalam
melkasanakan tugasnya.
b. Pada daerah perdesaan yang masuk kategaori terpencil atau terisolasi
hambatan yang dihadapi kader karena tidak tersedianya transpor yang
bisa digunakan pada hari buka posyandu.
c. Dalam hal rekruitmen kader jarang dilkukan melaui seleksi,sehingga
kader yang bertugas tidak dapat diketahui motivasinya serta
keterampilan yang dimiliki.
d. Status ekonomi kader yang masih rendah,sehingga mempengaruhi
terjadinya drop out mengingat tuntunan kehidupan yang tidak
seimbang ketika dia menjadi kader.

19
e. Bahwa untuk meningkatkan kapasitas kader pola pembinaan dan
pelatihan belum berjalan secara kontinyu.
2. Sarana dan prasarana
Untuk menunjang kelancaran pelayanan Posyandu perlu didukung
oleh tersedianya sarana dan prasarana,namun dalam kenyataanya belum
sepenuhnya tersedia seperti :
a. Pengadaan timbangan termsuk perlengkapan lainnya tidak seimbang
dengan jumlah Posyandu yang membutuhkan (jumlah Posyandu lebih
banyak dibanding timbangan yang tersedia ).Timbangan yang adapun
apabila digunakan terkadang tidak akurat lagi,karena jarang dilakukan
tera ulang dan kondisinya sudah tua.
b. Tidak adanya inventarisasi sarana dan prasarana yang dimiliki setiap
posyandu, sebagai contoh tidak ada daftar yang tersedia tentang data
kepemilikan timbangan.
c. Kurang meratanya distribusi Kartu Menuju Sehat (KMS),buku KIA
dan format SKDN.
d. Terbatasnya anggaran bagi setiap desa dan kelurahan untuk pengadaan
register sistem informasi posyandu (SIP).
3. Peran serta Masyarakat
Keberhasilan pelayanan posyandu dapat dilihat dari meningkatnya
frekuensi kunjungan masyarakat khususnya kelompok sarana dalam
memanfaatkan jenis pelayanan yang tersedia di setiap posyandu.Peran
serta masyarakat termasuk rendah karena :
a. Jumlah sarana yang datang masih rendah untuk memanfaatkan paket
pelayanan yang tersedia pada hari buka Posyandu.
b. Rendahnya pencapaian cakupan program sebagai dampak rendahnya
peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
Kemudian langkah-langkah yang diperlukan untuk penguatan
Posyandu dapat dilakukan berbagai kebijakan dari Pemerintah

20
Kabupaten/kota sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja
Posyandu, seperti :
1. Diperlukan adanya Reward kepada kader dan didukung oleh
tersedianya biaya transportmelalu APBD Kabupaten/Kota.
2. Pembinaan kader secara kontinyu melalui peningkatan keterampilan
teknis seperti ketermpilan dalam pengisian KMS dan pelaksanaan SIP.
3. Pendataan sasaran sebagai bahan pendistribusian buku KIA, KMS,
SKDN.
4. Penyuluhan yang terarah dengan metode yang tepat.
5. Refungsionalisasi Pokjanal Posyandu sebagai wadah pembinaan untuk
merumuskan masalah Posyandu termasuk pendanaan yang dibutuhkan
(dana oprasional Posyandu).
6. Pengadaan modul pelatihan kader.
7. Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk mendukung dana
Oprasional posyandu.
8. Penataan bangunan Posyandu dan halamannya untuk menciptakan
daya tarik bagi kelompok sasaran.
9. Menciptakan kegiatan yang lebih variatif daan terintegrasi untuk
meningkatkan peran serta masyarakat terhadaap Posyandu.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuan Umum Posyandu yaitu menunjang percepatan penurunan
angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian
anak balita (AKABA) di Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat.
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan lbu
dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.

B. Saran
Sebaiknya beberapa pelayanan yang dapat dilakukan di posyndu-
posyandu di publikasikan ke masyarakat, bahwa pelayanan yang ada di
posyandu-posyandu tidak hanya melayani penimbangan balita.

22
DAFTAR PUSTAKA

23

Anda mungkin juga menyukai