BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Hal ini terbukti dari
catatan human Development Report tahun 2000, bahwa kualitas sumberdaya manusis
Indonesia (Human Development Indek) menempati urutan 105 dari 108 negara yang disurvei.
Banyak faktor yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia, salah
satu faktor yanmg paling dekat dengan penulis saat ini adalah faktor lemahnya metode dan
teknik yang digunakan guru saat melaksanakan proses belajar mengajar, guru masih banyak
yang mempertahankan metode dan teknik ceramah sebagai acuan dalam menyampaikan
materi pembelajaran, sehingga murid sering bosan, ngantuk dan pasif tidak bersemangat. Hal
ini mengakibatkan kualitas pembelajaran rendah, semua murid dianggap sama saja dengan
yang lain harus menuruti apa kata guru yang pada akhirnya pembelajaran itu kurang berhasil.
Selain guru, kendala yang dihadapi dalam pembelajaran di sekolah adalah siswa.
Sebagai peserta didik merupakan pribadi- pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya.
Siswa sebagai individu yang dinamik dan berada dalam proses perkembangan memiliki
guru dan siswa harus bekerja sama dalam proses belajar mengajar. Guru harus bisa
memberikan strategi belajar dan metode mengajar yang baru agar siswa tidak bosan dengan
Dari berbagai pengalaman tersebut, proses pembelajaran akan berkualitas dan efektif
apabila proses belajar mengajar berlangsung dalam suasana menyenangkan. Pendidikan aktif,
teknik yang digunakan untuk membuat suasana menyenangkan, yang melibatkan secara aktif
B. Identifikasi Masalah
rendahnya hasil belajar mata pelajaran IPA di SD Negeri 011 Ganting Kecamatan Salo.
1. Program pembelajaran bukan dibuat sendiri oleh guru akan tetapi hasil mencontoh;
dianggap sebagai benda kosong yang dapat begitu saja diisi atau dibentuk;
3. Saat mengajar guru cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas,
mencatat, menghafal dari pada melakukan dan mengalami, padahal bila hanya
mendengar dan melihat siswa mudah lupa, berbeda jika siswa yang melakukan dan
melalui model Pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar Siswa
kelas IV pada mata pelajaran IPA SD Negeri 011 Ganting kecamatan Salo tahun 2020”.
D. Tujuan Penelitian
hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting Kecamatan Salo Kabupaten
Kampar.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
2. Siswa dapat merasakan terlibat aktif dalam proses pembelajaran baik secara
c. Bagi Sekolah
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-
masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru
mempunyai peran ganda yaitu sebagai praktisi dan peneliti. Penerapan PTK memiliki tujuan
berkesinambungan. Agar PTK tidak lepas dari tujuan perbaikan diri sendiri, maka sebelum
seorang guru atau para guru memulai merancang dan melaksanakan PTK, perlu
1. PTK adalah alat untuk memperbaiki atau menyempurnakan mutu pelaksanaan tugas
sehari-hari (mengajar yang mendidik), oleh karena itu hendaknya sedapat mungkin
memilih metode atau model pembelajaran yang sesuai yang secara praktis tidak
2. Teknik pengumpulan data jangan sampai banyak menyita waktu, sehingga tugas
merumuskan hipotesis yang kuat, dan menentukan strategi yang cocok dengan suasana
4. Masalah yang diangkat hendaknya merupakan masalah yang dirasakan dan diangkat
dari wilayah tugasnya sendiri serta benar-benar merupakan masalah yang dapat
Dalam hal ini, seluruh staf sekolah diharapkan berpartisipasi dan berkontribusi,
sehingga pada gilirannya guru-guru lain ikut merasakan pentingnya penelitian tersebut. Jika
5
kepedulian seluruh staf berkembang, maka seluruh staf itu dapat bekerja sama untuk
menentukan masalah-masalah sekolah yang layak dan harus diteliti melalui PTK.
B. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari
kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar
sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi. Aktivitas belajar adalah suatu
proses kegiatan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan atau yang
dicita-citakan (Nasution, 2004 : 88). Sedangkan menurut Sardiman bahwa aktifitas belajar
adalah kegiatan belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik atau mental dalam usaha memenuhi
Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengadakan klasifikasi, antara
lain Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut :
bahan-bahan kopi, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi
angket.
pola
6
6. Kegiatan-kegiatan Metric : Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
berkebun.
Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat pada semua kegiatan tersebut di atas,
”Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah
mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar
”(Sardiman, 2001 : 93). Ada beberapa indikator aktivitas siswa yang diamati, anatara lain
sebagai berikut : mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan siswa maupun guru, memberi
kerja kelompok. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada
pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu
jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern,
C. Pembelajaran IPA di SD
Ilmu Pengetahuan Alam berhubugan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis. Sehingga IPA bukan hanya penguasaan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau
prinsip-prinsip, tetapi juga berupa proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta menerapkanya
palajaran Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat diarahkan pada pengalaman belajar
untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan karya ilmiah
secara bijaksana.
kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap ilmiah untuk mengkomunikasikanya sebagai aspek
penting kecakapan hidup oleh karena itu pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah.
berikut.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang hubungan yang
alam.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
bukan hanya penguasaan pengetahuan tentang fakta, konsep atau prinsip. Melainkan
masalah. Dengan tujuan untuk mengembangkan pengetahuan pemahaman konsep, rasa ingin
tahu, sikap positif tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
klasikal, siswa belajar didalam kelas. Guru menyajikan materi pelajaran, menjelaskan dipapan
tulis, siswa menyimak pelajaran. Guru juga memberi kesempatan kepada siswa untuk
bertanya. Siswa mengerjakan latihan dengan bimbingan guru. Kadang siswa bekerja
kelompok. Siswa yang sudah mengerti bisa membantu siswa lain yang belum mengerti
kemudian guru memberikan soal-soal yang dikerjakan secara individu kemudian secara
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pelajaran. Disamping itu peniaian
dipakai sebagai umpan balik terhadap apa yang telah disampaikan guru guna perbaikan dan
D. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bukti dari usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar dan
merupakan nilai yang diperoleh siswa dari proses belajar. Ketercapaian suatu tujuan
pembelajaran, salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diukur melalui tes.
Arikuntoro (1998:57) menyatakan bahwa nilai yang diperoleh waktu ulangan bukan
Model Discovery Learning mengacu kepada teori belajar yang didefinisikan sebagai
proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini.
Pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaan inkuiri dan problem solving dengan Discovery
Learning ialah bahwa pada discovery learning masalah yang diperhadapkan kepada siswa
pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang
untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan
ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai
dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini,
2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena
3. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan
berhasil.
4. Model pembelajaran ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai
konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
7. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-
gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam
situasi diskusi.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar
yang baru;
13. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih
terangsang;
11
14. Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia
seutuhnya;
16. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;
Model pembelajaran discovery learning ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan
pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau
berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan,
Model pembelajaran discovery learning ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa
yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan
teori atau pemecahan masalah lainnya. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini
dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar
yang lama. Model pembelajaran discovery learning lebih cocok untuk mengembangkan
Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan
yang dikemukakan oleh para siswa. Model pembelajaran discovery learning tidak
menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena
1. Langkah Persiapan
berikut:
dan sebagainya)
• Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-
contoh generalisasi)
• Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret
2. Pelaksanaan
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang
mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan
bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan
atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan
mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan
informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan
hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses
belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif,
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian
kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis.
Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja
METODE PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting Kecamatan
B. Setting Penelitian
penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) mengabdosi model Hopkins dalam
4 – 7 November
- - Perencanaan
2020
• Sifat-sifat cahaya
Senen, 16
1 1 Cahaya dapat 2 JP
Nopember 2020 dipantulkan
Penelitian tindakan kelas ini menurut Hopkins terdiri dari empat tahap, sebagai berikut:
1) Perencanaan
Tahap ini dilakukan dengan memberikan tes awal pada materi sebelum dilakukan
diperoleh.
• Membuat laporan kegiatan siswa yang akan diberikan kepada siswa saat
2) Pelaksanaan
a. Penyajian materi
b. Belajar kelompok
3) Pengamatan/Penilaian
17
Pengamatan dilakukan sejak proses pembelajaran mulai berlangsung di kelas
dengan menggunakan lembar observasi perilaku aktivitas siswa diamati oleh observer.
4) Refleksi
pengamatan dan catatan lapangan. Hasil refleksi dapat dijadikan catatan untuk
C. Sumber Data
1. Data perilaku aktivitas siswa kelas VI SD Negeri 011 Ganting dalam proses
pembelajaran meliputi :
a. Kedisiplinan siswa
b. Tanggung jawab
c. Kerjasama
2. Data perilaku aktivitas kelompok kelas VI SD Negeri 011 Ganting dalam proses
pembelajaran meliputi :
a. Kedisiplinan siswa
b. Tanggung jawab
c. Kerjasama
Data hasil belajar diperoleh melalui data hasil belajar siswa dalam ranah kognitif
adalah soal-soal evaluasi yang mewakili tiap-tiap indikator atau kompetensi dengan tingkat
D. Instrumen Penelitian
Observasi adalah kegiatan pegumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki (Narbuko dan Ahmadi, 2004: 49).
18
Observasi dilakukan untuk mengamati perilku aktivitas belajar siswa klasikal selama proses
Kedisiplinan Tanggung
N Kerjasama
NAMA siswa Jawab ∑ KET
O
A B C A B C A B C
1
2
3
4
…
JUMLAH
Keterangan : A= Amat baik B= Baik C= Cukup
Skor
No Aktifitas siswa ∑ siswa Keterangan
A B C
1 Kedisiplinan siswa
2 Tanggung Jawab
3 Kerjasama
Junlah
Persentase
kegiatan penelitian, sebagai upaya untuk mengetahui adanya kesesuaian antara perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, dan untuk mengetahui sejauh mana tindakan dapat
Kedisiplinan Tanggung
N Kerjasama
Klp NAMA Siswa Jawab ∑ KET
O
A B C A B C A B C
1
2
3 1
4
5
JUMLAH
Keterangan: A= Amat baik B= Baik C= Cukup
Skor
∑ kelompok/
No Aktifitas siswa keterangan
siswa A B C
1 Kedisiplinan
2 Tanggung jawab
3 Kerjasama
Junlah
Persentase
3. Tes formatif
Tes pada setiap akhir pertemuan, dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa. Tes ini juga digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar siswa
Tidak
No Nama Siswa KKM Nilai Tuntas
Tuntas
1
2
3
20
4
5
Jumlah
Rata-rata
Tuntas :
Tidak tuntas :
Setelah dilakukan pengamatan perlu diadakan rekapitulasi ketuntasan belajar, maka
E. Tekhnik Pembahasan
Data yang dihimpun selama penelitian oleh peneliti kemudian dianalisis untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan serta keberhasilan proses tindakan kelas yang
perhitungan dengan cara : jumlah perolehan skor pada masing-masing kategori dibagi
Jumlah skor
P = --------------------------------------- x 100
Perilaku aktivitas siswa dapat dinyatakan tuntas dalam belajar apabila telah mencapai 70% -
> 70 %.
dengan hasil perkalian jumlah kelompok dan kriteria penilaian lalu hasilnya dikalikan
P = -------------------------------------------------- X 100%
Perilaku aktivitas kelompok dapat dinyatakan tuntas dalam belajar apabila telah
3. Hasil Belajar
dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Secara
perorangan, siswa dapat dinyatakan tuntas belajar apabila siswa tersebut telah mecapai
nilai sesuai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA kelas IV Semester II SD
Negeri 011 Ganting yang ditetapkan oleh sekolah. Kriteria ketuntasan minimal untuk
mata pelajaran IPA kelas IV adalah 75 % atau nilai 75. Jadi siswa dapat dinyatakan tuntas
E. Alur Penelitian
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami
apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam suatu proses perbaikan dan perubahan.
Pendapat Kemmis PTK adalah “sebuah bentuk inquiri refleksi yang dilakukan secara
22
kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termaksud pendidikan)”(dalam Ekawarna,
2013:5).
23
BAB IV
A. Kondisi Sekolah
1. Identitas Sekolah
Kecamatan : Salo
Kabupaten : Kampar
Status Kepagawaian
1 Guru Kelas 8 - .
24
2 Guru Agama 1 - -
4 Guru Olahraga - 1 -
6 Pustaka - 1 -
7 Tenaga Administrasi - - 1
8 Penjaga 1 - -
Jumlah 11 7 2
Jumlah Kondisi
No Jenis Ruang
Ruang Ruang/Keterangan
B. Hasil Penelitian
011 Ganting .
26
Pelaksanan tindakan ini terdiri dari tiga siklus, masing – masing siklus terdiri atas
satu pertemuan
1. Deskripsi Siklus I
a) Perencanaan
berikut:
✓ Menyusun silabus
b) Tindakan
sebagai berikut:
belajar
• Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa
sebagai penutup
pembelajaran.
c) Observasi
∑ Skor
No Aktivitas Ket
Siswa A B C
1 Disiplin 27 14 8 5 27
2 Tanggung jawab 27 14 7 6 27
3 Kerjasama 27 13 7 7 27
Jumlah 81 41 22 18 81
Persentase % 50,62 27,16 22,22
∑ Skor
No Aktivitas Kelompok/ Ket
A B C
Siswa
1 Kerjasama 5 15 8 4 27
2 Disiplin 5 16 6 5 27
3 Tanggung jawab 5 14 8 5 27
Jumlah 12 45 22 14 81
Persentase % 55,56 27,16 17,28
3). Tes
011 Ganting. Data tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada table 4.8 dibawah
ini :
31
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Belajar
d) Refleksi
Dari hasil belajar pada pertemuan ke-1 dari 27 siswa ada 6 anak
2. Deskripsi Siklus II
a). Perencanaan
b). Tindakan
c) Observasi
Ganting Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan,
dan dimasukkan ke dalam data rekapitulasi pengamatan perilaku aktivitas belajar sebagai
berikut.
∑ Skor
No Aktivitas Ket
Siswa A B C
1 Disiplin 27 19 5 3 27
2 Tanggung jawab 27 18 6 3 27
3 Kerjasama 27 18 6 3 27
Jumlah 81 55 17 9 81
Persentase % 67,90 20,99 11,11
011 Ganting Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan instrumen yang telah
∑ Skor
No Aktivitas Ket
Kelompok/Siswa A B C
1 Kerjasama 5 18 4 5 27
2 Disiplin 5 18 4 5 27
3 Tanggung jawab 5 16 6 5 27
Jumlah 15 52 14 15 81
Persentase % 64,20 17,28 18,52
3). Tes
Tes dilakukan ntuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 011
Ganting. Data tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada table 4.11 dibawah ini :
36
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar
d) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian maka hal-hal yang perlu mendapat
− Dari hasil belajar pada pertemuan ke-2 dari 27 siswa ada 4 anak yang belum
mencapai KKM.
dibantu oleh teman sejawat. Pembelajaran dilakukan secara luring dan perekaman video
praktik pembelajaran dibantu oleh teman sejawat. Materi : Mengidentifikasi sifat – sifat
cahaya dengan menggunakan cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
37
a). Perencanaan
b). Tindakan
d) Observasi
Ganting Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan,
dan dimasukkan ke dalam data rekapitulasi pengamatan perilaku aktivitas belajar sebagai
berikut.
∑ Skor
No Aktivitas Ket
Siswa A B C
1 Disiplin 27 21 5 1 27
2 Tanggung jawab 27 21 4 2 27
3 Kerjasama 27 21 4 2 27
Jumlah 81 63 13 5 81
Persentase % 77,78 16,05 6,17
011 Ganting Tahun Pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan instrumen yang telah
disiapkan, dan dimasukkan ke dalam data rekapitulasi perilaku aktivitas belajar kelompok
sebagai berikut.
40
∑ Skor
No Aktivitas Kelompok/ Ket
A B C
Siswa
1 Kerjasama 5 21 4 2 27
2 Disiplin 5 20 4 3 27
3 Tanggung jawab 5 21 4 2 27
Jumlah 15 62 12 7 81
Persentase % 76,54 14,81 8,64
Berdasarkan data di atas, dari 27 siswa yang diamati tentang perilaku aktivitas
3). Tes
Tes dilakukan ntuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting.
Data tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada table 4.19 dibawah ini :
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian maka hal-hal yang perlu mendapat
Dari hasil belajar pada pertemuan ke-1 dari 27 siswa ada 2 anak yang belum
mencapai KKM. Anak yang belum mencapai KKM adalah anak yang memang butuh
pendampingan khusus dalam belajar ( 1 orang cacat dan satu laginya memang mengalami
masalah dalam hal berpikirnya ) dan PTK di anggap sudah selesai dan tuntas.
C. Pembahasan
Data hasil pengamatan dan hasil belajar pada penelitian dari siklus1 sampai
siklus2, yaitu pengamatan perilaku aktivitas belajar siswa klasikal, perilaku aktivitas
belajar kelompok, dan hasil belajar dapat dijelaskan pada tabel rekapitulasi pengamatan
perilaku aktivitas belajar siswa klasikal, perilaku aktivitas belajar kelompok, dan hasil
SIKLUS 2 SIKLUS 3
No Uraian SIKLUS 1
% % %
Keterangan
S : siklus
P : pertemuan
T : tuntas
TT : tidak tuntas
kedisiplinan, tanggung jawab dan kerjasama. Hasil belajar masih ada 22,22%
segala aspek dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan, siswa yang tidak tuntas
22,22%
3. Pada pertemuan ke-3 aspek kedisiplinan siswa dalam belajar. Siswa sudah aktif, cendrung
aktif mendengar penjelasan guru atau penjelasan kawannya. Guru berhasil memotivasi
siswa untuk aktif dan paham akan materi yang telah disampaikan. Pada hasil evaluasi
sudah terlihat keberhasilan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Seluruh peserta
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan terlihat dalam proses belajar peserta didik sudah terlihat
peningkatan proses pembelajaran dari siklus I , siklus II dan siklus III. Hasil penelitian
menunjukkan, Dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, hasil belajar siswa
setiap siklusnya mengalami peningkatan. Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik
aktivitas belajar siswa klasikal mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting
aktivitas belajar kelompok mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting
3. Penggunaan model pembelajaan Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA
siswa kelas IV SD Negeri 011 Ganting Kecamatan Salo tahun pelajaran 2020/2021.
B. Saran
Setelah memahami hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka dapat
2. Walaupun hasil penelitian tindakan kelas ini belum tentu cocok diterapkan di lembaga
SOAL EVALUASI
SIKLUS I
Petunjuk pengisian :
1. Berdo,a sebelum mengerjakan
2. Baca soal dengan teliti, kerjakan yang mudah terlebih dahulu
3. Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar
4. Kerjakan dengan baik
Nama : ............................
1. Salah satu sifat cahaya adalah cahaya dapat merambat lurus. Berikut ini contoh yang
menunjukkan bahwa cahaya merambat lurus adalah ………
a. Seseorang yang bisa melihat wajahnya saat bercermin.
b. Seseorang yang melihat cahaya lurus dari celah-celah genting saat matahari bersinar.
c. Seseorang yang melihat ikan di aquarium tampak besar.
d. Seseorang yang melihat adanya pelangi
Sebuah pensil jika dimasukkan ke dalam gelas berisi air yang jernih, pensil tersebut terlihat
patah. Hal ini menunjukkan sifat cahaya yaitu ....
4. Periskop merupakan alat yang dimanfaatkan awak kapal selam yang berada di kedalaman laut
untuk mengamati permukaan laut. Kalau periskop sederhana dapat digunakan untuk …..
a. Melihat objek yang jauh
b. Melihat objek yang sangat kecil
c. Mengamati objek yang terhalang
d. Mengamati objek yang terlihat samar
5.
Siswa kelas 4 membawa alat dan bahan untuk melakukan percobaan membuat periskop
sederhana. Cermin yang dibutuhkan untuk membuat periskop sederhana yaitu …….
Petunjuk pengisian :
5. Berdo,a sebelum mengerjakan
6. Baca soal dengan teliti, kerjakan yang mudah terlebih dahulu
7. Pilih salah satu jawaban yang kamu anggap paling benar
8. Kerjakan dengan baik
Nama : ............................
Penilaian Pengetahuan
1. Alat yang digunakan untuk membantu melihat objek/ benda berukuran
kecil sehingga tampak besar adalah ....
a. Periskop
b. Lup (kaca pembesar)
c. Mikroskop
d. Teropong
Kunci Jawaban :
1. B
2. A
3. C
4. A
5. C
48
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR ( EVALUASI )
Siklus 3
6. Pada kaca spion kita bisa melihat objek yang berada di belakang menjadi lebih luas.
Sifat dari cermin ini adalah menyebabkan cahaya. Cermin yang digunakan pada kaca
spion adalah….
a. Datar
49
b. Cekung
c. Cembung
d. Cekung-cembung
7. Berikut kegunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari – hari adalah ….
a. Spion mobil
b. Cermin dipertigaan
c. Lensa kacamata rabun jauh
d. Kaca rias
8. Pada cermin cekung cahaya yang dilihat akan bersifat ….
a. Sama seperti aslinya
b. Nyata dan terbalik
c. Semu dan terbalik
d. Tegak dan lebih besar
9. Saat kita melihat diri kita di depan cermin, kita akan melihat bayangan kita….
a. Tegak seperti aslinya
b. Lebih besar dari aslinya
c. Lebih kecil dari aslinya
d. Terbalik
10. Pada cermin cembung cahaya yang dilihat akan bersifat ….
a. Sama seperti aslinya
b. Nyata dan terbalik
c. Semu dan terbalik
d. Tegak dan lebih besar
50
DAFTAR HADIR SIKLUS 1
1. Nuraina M P V
1. Adinda Fitri P V
2. Oktavia Azuri P V
3. Juliani P V
5. Rizki Ikhwan L V
6. Balqis P V
7. M. Hanif L V
8. Herlina Olivia P V
9. Fierza Nabila P V
13. Azzahrawani P V
15. Zulfahri L V
19. Nurrahmah A P V
51
21. M. Iqbal L V
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
52
1. Nuraina M P V
1. Adinda Fitri P V
2. Oktavia Azuri P V
3. Juliani P V
5. Rizki Ikhwan L V
6. Balqis P V
7. M. Hanif L V
8. Herlina Olivia P V
9. Fierza Nabila P V
13. Azzahrawani P V
15. Zulfahri L V
19. Nurrahmah A P V
53
21. M. Iqbal L V
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
54
DAFTAR HADIR SIKLUS 3
1. Nuraina M P V
1. Adinda Fitri P V
2. Oktavia Azuri P V
3. Juliani P V
5. Rizki Ikhwan L V
6. Balqis P V
7. M. Hanif L V
8. Herlina Olivia P V
9. Fierza Nabila P V
13. Azzahrawani P V
15. Zulfahri L V
19. Nurrahmah A P V
55
21. M. Iqbal L V
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
56
Kelas : IV (empat)
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V V V
4. Adinda Fitri V V V
5. Oktavia Azuri V V V
6. Juliani V V V
5. Rizki Ikhwan V V V
6. Balqis V V V
7. M. Hanif V V V
8. Herlina Olivia V V V
9. Fierza Nabila V V V
13. Azzahrawani V V V
15. Zulfahri V V V
19. Nurrahmah A V V V
21. M. Iqbal V V V
Jumlah 14 8 5 14 7 6 13 7 7
Keterangan :
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
58
Kelas : IV (empat)
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V V V
4. Adinda Fitri V V V
5. Oktavia Azuri V V V
6. Juliani V V V
5. Rizki Ikhwan V V V
6. Balqis V V V
7. M. Hanif V V V
8. Herlina Olivia V V V
9. Fierza Nabila V V V
13. Azzahrawani V V V
15. Zulfahri V V V
19. Nurrahmah A V V V
21. M. Iqbal V V V
Jumlah 19 5 3 18 6 3 18 6 3
Keterangan :
Guru Kelas IV
MARDIANA, S.Pd
60
Penilaian Individu ( Proses Belajar )
Kelas : IV (empat)
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V V V
4. Adinda Fitri V V V
5. Oktavia Azuri V V V
6. Juliani V V V
5. Rizki Ikhwan V V V
6. Balqis V V V
7. M. Hanif V V V
8. Herlina Olivia V V V
9. Fierza Nabila V V V
13. Azzahrawani V V V
15. Zulfahri V V V
19. Nurrahmah A V V V
21. M. Iqbal V V V V
Jumlah 21 5 1 21 4 2 21 4 2
Keterangan :
Guru Kelas IV
MARDIANA, S.Pd
62
Penilaian Kelompok
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus: 1 / 1
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V v v
2. Adinda Fitri V v V
3. Aurora Dhiya V V V
4. Iqbal Arif V V V
5. Alief Patrio V V V
Jumlah 2 2 1 2 2 1 2 2 1
1. Oktavia Azuri V V V V
2. Juliani V V V
3. Raja Nur M V V V
4. Luna Mustika V V V V
5. Dimas Saputra V V V
6. Anisa Vania V V
Jumlah 2 2 2 2 2 2 2 1 3
1. Rizki Ikhwan V V V
2. Balqis V V V V
3. Nurnadiroh V V V V
4. Syafira N V V V V
63
5. Zulfahri V V
Jumlah 3 2 0 2 2 3 3 2 0
1. M. Hanif V V V
2. Herlina Olivia V V V
3. Fitri V V V
Ramadhani
4. M. Iqbal V V V
5. Azzahrawani V V V
6. Suci Wulansari V V V
Jumlah 3 2 1 3 1 2 3 2 1
1. Fierza Nabila V V
2. Noer V V V
Alhidayah
3. Nurrahma A V V V
4. Febri Abdul V v V
5. Alif V V V
Jumlah 2 2 1 2 2 1 2 2 1
Keterangan :
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
64
Penilaian Kelompok
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus: 1 / 2
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V V V
2. Adinda Fitri V V V
3. Aurora Dhiya V V V
4. Iqbal Arif V V V
5. Alief Patrio V V V
Jumlah 3 1 1 3 1 1 3 1 1
1. Oktavia Azuri V V V
2. Juliani V V V
3. Raja Nur M V V V
4. Luna Mustika V V V
5. Dimas Saputra V V V
6. Anisa Vania V V V
Jumlah 4 2 3 1 2 3 1 2
1. Rizki Ikhwan V V V
2. Balqis V V V
3. Nurnadiroh V V V
4. Syafira N V V V
65
5. Zulfahri V V V
Jumlah 3 1 1 4 - 1 3 1 1
1. M. Hanif V V V
2. Herlina Olivia V V V
3. Fitri V V V
Ramadhani
4. M. Iqbal V V V
5. Azzahrawani V V V
6. Suci Wulansari V V V
Jumlah 4 1 1 4 1 1 4 2 -
1. Fierza Nabila V V V
2. Noer V V V
Alhidayah
3. Nurrahma A V V V
4. Febri Abdul V V V
5. Alif V V V
Jumlah 4 1 - 4 1 - 3 1 1
Keterangan :
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
66
Penilaian Kelompok
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus: 1 / 3
A B C A B C A B C
1. Nuraina M V V V
2. Adinda Fitri V V V
3. Aurora Dhiya V V V
4. Iqbal Arif V V V
5. Alief Patrio V V V
Jumlah 4 1 0 4 1 0 4 1 0
1. Oktavia Azuri V V V
2. Juliani V V V
3. Raja Nur M V V V V
4. Luna Mustika V V V
5. Dimas Saputra V V V
6. Anisa Vania V V V
Jumlah 5 0 1 4 1 1 5 1 0
1. Rizki Ikhwan V V V
2. Balqis V V V
3. Nurnadiroh V V V
4. Syafira N V V V
67
5. Zulfahri V V V
Jumlah 4 1 0 4 0 1 4 1 0
1. M. Hanif V V V
2. Herlina Olivia V V V
3. Fitri V V V
Ramadhani
4. M. Iqbal V V V
5. Azzahrawani V V V
6. Suci Wulansari V V V
Jumlah 4 1 1 4 1 1 4 1 1
1. Fierza Nabila V V V
2. Noer V V V
Alhidayah
3. Nurrahma A V V V
4. Febri Abdul V V V
5. Alif V V V
Jumlah 4 1 0 4 1 0 4 0 1
Keterangan :
Guru Kelas
MARDIANA, S.Pd
68
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus : 1 / 1
1. Nuraina M 75 100 V
7. Adinda Fitri 75 50 V
8. Oktavia Azuri 75 75 V
9. Juliani 75 75 V
6. Balqis 75 50 V
7. M. Hanif 75 100 V
8. Herlina Olivia 75 75 V
13. Azzahrawani 75 75 V
15. Zulfahri 75 50 V
19. Nurrahmah A 75 75 V
Jumlah 2.125
Guru Kelas IV
MARDIANA, S.Pd
70
DAFTAR NILAI SIKLUS 2
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus : 1 / 2
1. Nuraina M 75 100 V
7. Adinda Fitri 75 75 V
8. Oktavia Azuri 75 75 V
9. Juliani 75 75 V
6. Balqis 75 100 V
7. M. Hanif 75 100 V
8. Herlina Olivia 75 75 V
13. Azzahrawani 75 75 V
15. Zulfahri 75 50 V
19. Nurrahmah A 75 75 V
Jumlah 2.175
Guru Kelas IV
MARDIANA, S.Pd
72
DAFTAR NILAI SIKLUS 3
Kelas : IV (empat)
Pertemuan ke/siklus : 1 / 3
1. Nuraina M 75 100 V
7. Adinda Fitri 75 75 V
8. Oktavia Azuri 75 75 V
9. Juliani 75 100 V
6. Balqis 75 100 V
7. M. Hanif 75 100 V
8. Herlina Olivia 75 75 V
13. Azzahrawani 75 75 V
15. Zulfahri 75 75 V
19. Nurrahmah A 75 75 V
Jumlah 2.350
Tuntas : 27 Siswa
Guru Kelas IV
MARDIANA, S.Pd
DAFTAR PUSTAKA
Asra dan Sumiati. 2007. Strategi Belajar dan Mengajar di Sekolah Dasar. CV
Maulana. Bandung.
Slameto dalam Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.