Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG GIZI KURANG

PADA BALITA DI DESA WONOSARI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN


PASURUAN

OLEH :

THIA AYU YULIMASARI

ALVINDA GADHIS PRAMESTI

BINTI MUROFIQOH I

DINDA VERAWATI

IRENY APLONIA TABUN

LILIS ERFIANA

LOURENCIA MIRANDA P

NAILA NIDAUL KAFI

RIZKI DEWI SULISTYA RINI

YOLA LINCE APRILLIA EZAZI

WINDA RATNASARI
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Topik : Gizi Kurang

Hari/Tanggal : Minggu, 2 Mei 2021

Jam : 09:00 – 10:30

Sasaran :ibu ibu yang mempunyai balita dan ibu hamil

Penyuluhan : Anggota kelompok 3

Tempat : balai penyuluhan

Sub Pokok Bahasa : Pendidikan Kesehatan Tantang Gizi Kurang

 Pengertian gizi kurang


 Penyebab gizi kurang
 Tanda dan gejala gizikurang
 Memantau gizi kurang
 Menjelaskan Pembuatan dan bahan makanan yang baik untuk gizi
balita
 Pembahasan gizi kurang
A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah Dilakukan penyuluhan Orang tua balita dapa tmenegtahui apa itu gizi
kurang
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan di harapkan :
 Keluarga dapat mengetahui pengertian gizi kurang
 Keluarga dapat mengetahui pentingnya nutrisi bagi balita
 Keluarga dapat mengetahui penyebab gizi kurang
 Keluarga dapat mengetahui tanda gejala gizi kurang
 Keluarga dapat mengetahui cara memantau gizi kurang
 Keluarga dapat mengetahui bahan makanan yang baik untuk balita dan
cara pembuatan
 Keluarga dapat menegtahui penatalaksana gizi kurang

B. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
C. MEDIA/ ALAT
a. PPT
b. Leaflet
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

No TahapKegiatan Waktu KegiatanPenyuluhan Kegiatanpeserta


1 Orientasi 5 1. Mengucapkan salam  Menjawabs
menit 2. Memperkenalkan diri  Mendengar
3. Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan  Memperha
dilakukan  Brain
mengenaig

2 Kegiatan 10 1. Menjelaskan pengertian gizi  Mendengar


menit 2. Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi  Memperha
balita  Menyimak
3. Menjelaskan penyebab gizi kurang
4. Menjelaskan tanda dan gejala gizi kurang
5. Menjelaskan memantau gizi kurang
6. Keluarga dapat mengetahui bahan
makanan yang baik untukbalita dan cara
pembuatan
7. Menjelaskan penatalaksanaan gizi kurang
3 Terminasi 15 1. Memberikesempatan pada  Mendengar
menit keluargauntukbertanya  Memperha
2. Beri pujian  Menjawabs
3. Menyimpulkanhasilpenyuluhan
4. Mengucapkansalam

E. MATERI
: Terlampir
F. MEDIA
: Leaflet
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Keluarga ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelengaraan penyuluhan dilakukan di rumah RT
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
b. Keluarga terlibat langsung dalam proses penyuluhan (diskusi)
3. Evaluasi hasil
a. Keluarga mampu menjelaskan pengertian gizi kurang
b. Keluarga mampu menjelaskan tentang pentingnya nutrisi bagi balita
c. Keluarga mampu menyebutkan penyebab gizi kurang
d. Keluarga mampu menyebutkan tanda gejala gizi kurang
e. Keluarga mampu menyebutkan memantau gizi kurang
f. Keluarga memahami tentang pembuatan menu makanan bagi balita
g. Keluarga mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi kurang
1. Definisi Gizi Kurang
Gizi adalah suatu proses organism menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi, penyimpanan metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan dan
fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energy.
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein, karbohidrat,
lemak, dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Penyebab Gizi Kurang
Gizi kurang dapat disebabkan oleh bebrapa factor antara lain :
a) Factor diet/makanan
Maknaan yang mangandung cukup energy tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang kurang
energy walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan menyebabkan anak
menderita marasmus.
b) Factor social
Dimasarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya salah bila
dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan bahan makanan
tertentu banyak sekali di temukan, dapat mempengaruhi status gizi terutama
anak-anak, factor social yang lain diantaranya keluarga yang mempunyai
banyak anak dan berpenghasilan rendah.
c) Factor infeksi/penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena disebabkan
karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena asupan yang kurang
akibat anak tidak nafsu makan.
d) Factor kemiskinan
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan masyarakat
negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan masyarakat
memenuhi bahan maknaan sendiri ditambah dengan banyak timbulnya
penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka timbul gejala KEP lebih
cepat.
3. Manifestasi Klinik Gizi Kurang
Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3 tahap diantara
lain :

 Kurang energy protein ringan :


Kurang energy (malas), kenaikan berat badan berkurang atau berhenti dan ada
kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas meurun, maturasi
tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal menurun, lipatan kulit
normal, aktifitas dan perhatian anak berkurang dibandingkan anak yang sehat,
kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan.
 Kurang energy protei sedang :
Pucat karena anemia, mata tampak besar an dalam, ubun-ubun besar dan
cekung, terjadi atropi otot, perut membuncit dan cekung, rambut tipis, kulit
kusam, kerring dan bersisik.
 Kurang energy protein berat :
Dibagi dalam 3 klasifikasi yaitu :
1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental, banyak
menangis, edema, menderita tampak lemah, tidak nafsu makan, rambut
tipis dan mudah dicabut, kulit kering, disertai penyakut infeksi, anemia
dan terjadi diare.
2) Marasmus gejalannya yang ditemukan :
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel,
kesadaran menurun, kulit biasannya kering, dingin dan mengendur,
tejadi atropi otot, anak sering diare, perut cekung.
3) Marasmus dan kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit
marasmus dan kwshaiorkor. Dengan penurunan berat badan dibawah
60 % dari berat badan normal serta memperlihatkan tanda-tanda
kwashiorkor seperti, oedem, serta adanya kelainan pertumbuhan
rambut dan jaringan kulit.
4. Untuk Memantau Gizi Kurang
Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutukan perhatian khusus
dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu dan konfrehensif antara orang
tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan kesehatan yang harus dilakukan dokter dalam
mendiagnosa Gizi Buruk pada anak mencakup :
Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan anak untuk menentukan Body Massa
index, pemeriksaan darah dan pemeriksaan X-ray untuk mengetahui ada atau tidaknya
kelainan kelainan pada organ tubuh dan kondisi penyakit tertentu yang mungkin
berpengaruh terhadap asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelahitu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang pengaturan
pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan tertentu untuk
mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan diberikan vitamin dan
berbagi suplemen tertentu.
Namun apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk pada anak
karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan terapi lanjutan lainnya.
5. Pentalaksanaan Gizi Kurang
Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah :
 Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah diaqnjurkan dan
diberikan secara bertahap.
 Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus menerus bagi anak
dibawah usia 2 tahun.
 Pemberihan maknan tambahan.
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
 Kontrol berat badan secara rutin.
 Berikan obat/vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
 Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang memiliki
anak balita.
6. Cara Membuat Bahan Makanan Yang Baik Untuk Gizi Balita
 Nasi Goreng Sayur
Bahan:
- 2 sdt minyak
- ½ butir bawang merah, iris halus
- 1 sdt daun bawang, iris halus
- 1 butir telur, buat orak arik
- 2 sdm sayur beku campur
- 1 sdt kecap asin
- 1 sdt kecap ikan
- 1 sdt saus tomat
- 150gr nasi lembek
Cara membuat:
- Panaskan minyak. Tumis bawang merah dan daun bawang hingga layu dan
harum.
- Masukkan telur, sayuran, kecap asin, kecap ikan, dan saus tomat. Masak
sambil diaduk hingga semua matang.
- Masukkan nasi. Aduk hingga tercampur rata. Angkat.
- Sajikan.
Telur merupakan bahan makanan yang mengandung hampir semua asam
amino (senyawa pembentuk protein) dengan jumlah dan komposisi yang
seimbang untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan protein. Setelah ASI, telur
merupakan sumber protein tertinggi yang dikenal selama ini. Informasi yang
perlu Ibu ketahui juga adalah, sayur beku campur tidak kalah nutrisinya jika
dibandingkan dengan sayuran segar.
 Kentang Tuna Saus Bayam
Bahan:
- 35gr daging ikan tuna, kukus atau panggang, haluskan dengan garpu
- 40gr kentang, kupas, kukus, haluskan dengan garpu
- Saus bayam:
- 1 sdm (10 gram) mentega tawar
- 1 iris (10 gram) bawang bombay, cincang halus
- ½ sdm (5 gram) tepung maizena
- 100ml (10 sdm) susu cair
- 2 sdm (20 gram) daun bayam, kukus, iris halus
Cara membuat:
- Masukkan daging ikan dan kentang ke dalam mangkuk saji. Sisihkan.
- Saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay hingga harum. Masukkan
tepung maizena sambil terus diaduk. Tuangkan susu, aduk terus hingga
agak kental. Angkat. Tambahkan daun bayam, aduk hingga tercampur rata.
- Tuangkan saus ke dalam wadah berisi ikan.
- Sajikan.
Kentang mengandung zat gizi yang lebih baik komposisinya dibanding umbi-
umbian lain, khususnya kandungan karbohidrat, protein dan lemaknya. Ikan
merupakan sumber protein, kalsium, dan seng yang baik. Ikan yang berlemak
seperti ikan tuna dan ikan kembung juga mengandung asam lemak omega-3
yang penting untuk perkembangan otak, jantung, serta pembuluh darah yang
sehat.
 Sup Makaroni Tofu Brokoli
Bahan:
- 2 sdm makaroni, rebus hingga lunak
- 1 bungkus tofu, potong kecil
- ½ buah wortel, kupas, potong kecil, rebus hingga lunak
- 3 kuntum brokoli, rebus 1 menit, cincang kasar
- 250ml kaldu ayam
- 1 siung bawang merah, iris tipis
- 1 siung bawang putih, iris tipis
- ½ sdm daun bawang, iris tipis
- ½ sdm seledri, iris tipis
- Garam dan merica secukupnya
Cara membuat:
- Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, kemudian
masukkan ke kuah kaldu yang mendidih.
- Masukkan wortel, brokoli, dan tofu.
- Masukkan makaroni.
- Masukkan daun bawang dan seledri.
- Bumbui dengan garam dan merica.
- Sajikan hangat.
Tofu atau tahu adalah produk makanan olahan dari kacang kedelai dan
merupakan sumber protein nabati dan zat besi yang baik. Brokoli mengandung
vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan, antara lain vitamin A, C, E,
dan B6, juga kalium dan magnesium

DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Siti Uswatu. (2009). Peningaktan pravalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/News
medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang.
http://www.news-medical.net/health/Causes-ofmalnutrition-(indonesian).aspx
 Lembar daftar hadir

 Lembar penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai