Anda di halaman 1dari 24

PANEL HUBUNG BAGI

Panel Hubung Bagi (PHB) memiliki banyak arti dalam bahasa indonesia
yaitu panel bagi-bagi, papan pemisah, selain itu biasanya disebut juga
dengan alat pemisah, tetapi penutup yang mudah pada artikel ini saya
akan menyebutkan Panel Divide Link, karena saya sering menyebutnya
demikian. 

Defenisi Dan Fungsi Panel Hubung Bgi (PHB)

Pada umumnya PHB (panel penghubung) yang digunakan pada industri


atau gedung yang membutuhkan catu daya yang cukup besar
membutuhkan panel berbentuk kubikel. Jika konsumen hanya hunian
sederhana maka panel penghubung untuk yang digunakan bisa
menggunakan pengaman berupa sekring atau MCB dengan batasan dan
standar yang sesuai.

Panel koneksi bersama adalah perangkat yang digunakan sebagai


perangkat pengaman kecelakaan pada rangkaian instalasi listrik baik
berupa korsleting maupun beban berlebih. Panel split dapat dibedakan
sebagai berikut:

 Panel Utama / MDP (Main |Distrution panel): Panel Distributor


Utama
 Panel / Cabang SDP: Sub Distributor Panel
 Panel load / SSDP: Sub-sub Distributor Panel
Peralatan yang berfungsi menerima energi listrik dari

PLN dan selanjutnya mendistribusikan dan sekaligus

mengontrol penyaluran energi listrik tersebut melalui

sirkit panel utama dan cabang ke PHB cabang atau

langsung melalui sirkit akhir ke beban. Beban diartikan

sebagai titik lampu, kotak-kontak ke peralatan

pemanfaatan listrik yang berada di dalam instalasi listrik

dalam bangunan.
 

Untuk sistem tegangan rendah, penghantar utama adalah kabel feeder


dan biasanya menggunakan NYFGBY.

Di dalam panel, biasanya busbar / rel dibagi menjadi dua segmen yang
saling berhubungan dengan sakelar pemutus, yang mendapat saluran
masuk dari alat pengukur dan pembatas dari rangkaian perusahaan
tenaga listrik dan satu lagi dari sumber listrik sendiri (generator).
Dari kedua busur di panel distribusi ke muatan secara langsung atau
melalui SDP dan / atau SSDP. Tujuan busbar dibagi menjadi dua
segmen. Apabila sumber listrik dari PLN mati karena gangguan energi
atau bahkan karena pemeliharaan energi listrik secara berputar), maka
suplai beban akan terganggu oleh sumber listrik itu sendiri (genset)
sebagai cadangan.

Berikut ini adalah contoh alat pengaman rangkaian listrik yang terdapat
pada panel konektor untuk:

 MCB (Pemutus Sirkuit Miniatur)


 MCCB (Pemutus Sirkuit Moulded)
 NFB (Non Fuse Breaker - Tanpa Fuse Circuit Breaker)
 ACB (Pemutus Sirkuit Udara)
 OCB (Oil Circuit Brekaer)
 VCB (Pemutus Sirkuit Vakum)
 SFCB (Pemecah Circcit Belerang)
 sekering dan pemisahan
 Sakelar dan Putuskan Sakelar (DS)

Perlengkapan tambahan di PHB meliputi:

 Relai proteksi
 trafo tegangan, trafo arus

Fungsi Utama PHB

 Menerima energi listrik dari APP (alat pembatas dan pengukur).


 Menyalurkan energi yang diterima dari APP ke beban atau sub-unit
PHB lainnya.
 Sebagai tempat pemekaran, artinya PHB merupakan tempat
pemekaran yang membentuk beberapa kelompok atau cabang
(sirkuit).
 Sebagai tempat memasang circuit breaker.
 Sebagai tempat penempatan proteksi arus
 Sebagai tempat penempatan rangkaian kendali,
 Sebagai tempat meletakkan perlengkapan indikator, baik alat ukur
maupun lampu indikator.

Definisi lain fungsi PHB

 Penghubung    : Menghubungkan rangkaian satu dengan rangkaian


listrik  lainnya pada satu operasi kerja.
 Pengaman  (Proteksi)   : Pengaman dari hubung singkat, arus bocor dan
beban  lebih.
 Pembagi        : pembagi tenaga listrik berdasarkan beban kerja.
 Penyuplai      : menyalurkan sumber ke beban listrik.
 Pengontrol    : pengontrol kerja beban listrik

Selain sebagai alat pengaman kelistrikan dalam sebuah PHB, diperlukan


juga alat ukur untuk mengecek dan mengontrol kestabilan listrik suatu
rangkaian: ampere meter, voltmeter, cos φ meter , frequency meter.

Untuk sistem PHB tegangan menengah terdiri dari tiga kubikel yaitu satu
kubikel keluar masuk kubikel.

Sumber listrik adalah kabel tegangan menengah dan biasanya kabel


XLPE atau NZXSBY. Saluran listrik tegangan menengah disuplai melalui
trafo distribusi ke LVMPD (Panel Distribusi Utama Tegangan Rendah).
Proteksi arus listrik terdiri dari fuse dan LBS (Load Break Switch).

Contoh Beberapa jenis PHB yang dapat ditemui sehari hari :

1. Pemasangan PHB / Panel Hubung bagi Pompa (Hydrant, Springkler,


Air Bersih, dan Air Kotor/limbah)

2. Pemasangan PHB / Panel Hubung Bagi Air Conditioning

3. Pemasangan PHB / Panel Hubung Bagi Lift, Escalator, dan Conveyor

4. Pemasangan PHB / Panel Hubung Bagi Pencahayaan Kolam Renang

5. Pemasangan PHB Utama dan PHB Cabang

PHB sebagai Proteksi Arus

Dalam hal pendistribusian arus listrik proeksi merupakan hal yang


sangat penting, proteksi arus menjadi pengaman bilamana ada arus
beban lebih dan kosleting.

Seandainya Jika suatu instalasi listrik tidak memliki proteksi arus di


khawatirkan bila ada beban berlebih dari suatu komponen seperti pompa
air peralatan elektronik dan sebagai nya dapat menyebab kan panas
pada kabel dan bisa berakibat fatal seperti kebakaran.

Rangkaian Panel (PHB) Listrik 3 Phase (Pengertian, Fungsi, dan Cara Pasang)
Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang rangkaian listrik 3
phase. Namun, sebelum kita mulai melakukan cara instalasi panel listrik
3 phase tersebut, kita harus mempersiapkan beberapa komponen
penting didalamnya. Adapun beberapa komponen yang harus
dipersiapkan yaitu:

 1 unit panel listrik 3 phase.


 5 batang plat konduktor.
 1 unit MCB single phase (satu Fasa) dan MCB 3 phase.
 Satu set modem yang digunakan sebagai meteran listrik atau
pembaca Kwh meter.
 Kabel 16 mm berwarna biru, kuning, merah dan hitam
secukupnya.(Standar PUIL 2010)
 Sepatu kabel ( skun Kabel) yang sesuai dengan kabel yang
dipakai.
Baca juga: Rumus Menghitung Satuan Watt, Ampere dan Volt Lengkap
Setelah mempersiapkan beberapa komponen diatas, selanjutnya kita
akan merakit panel listrik 3 phase berdasarkan standar operasional yang
berlaku. Berikut penjelasan mengenai cara instalasi panel listrik 3 phase
yaitu:

1. Persiapkan kabel milik PLN sebagai penentu N dan RST yaitu SR


4 x 16 mm dengan kode atau ciri khusus didalamnya. Gunakan jari
anda untuk meraba kabel SR apakah terdapat garis halus atau
sirip disepanjang kabelnya. Kabel SR akan bertanda R jika
terdapat satu garis pada kulitnya. Kemudian akan bertanda S jika
kulitnya terdapat dua garis/sirip. Adapula kabel SR yang bertanda
T dengan tiga garis dan bertanda N tanpa disertai degan garis
apapun.
2. Pada bagian empat ujung kabel SR dipasang sepatu kabelnya.
Kemudian pada panel listrik 3 phase dipasang plat konduktor
dengan cara membautnya.
3. Setelah itu pasang juga kabel RSTN nya pada plat konduktor.
Kabel ini digunakan sebagai input arus listrik pada meteran (stand
meter).
4. Input kabel R terletak di lubang nomor 1 pada panel kwh 3 phase.
Output kabel R tertelak di lubang nomor dua. Kemudian Input
kabel S dilubang nomor 3 dan output kabel S dilubang nomor 4,
begitu pula seterusnya hingga kabel netral (N). Untuk lebih
jelasnya kabel Input (arus masuk) diletakkan pada lubang nomor
ganjil dan kabel output (arus keluar) diletakkan pada lubang nomor
genap.
5. Selanjutnya MCB 3 phase dihubungkan dengan kabel output RST
yang berasal dari KWH. Instalasi ini cocok untuk panel listrik yang
berada di dalam gedung.
6. Kemudian sebelum dihubungkan dengan panel dalam gedung,
plat konduktornya dikaitkan dengan output netral (N) terlebih
dahulu.
7. Plat konduktor digunakan untuk menghantarkan arus listrik agar
tahan panas dan tetap aman.
8. Instalasi panel listrik yang terakhir ialah memasang model Kwh 3
phase sesuai degan gambar yang terdapat dalam kotak
pembungkus modemnya. Masing masing jenis modem memiliki
cara koneksi yang berbeda beda. Modem tersebut digunakan
untuk mengirim dan membaca data kinerja Kwh yang menuju
kantor PLN.

Mengenal Panel Listrik dan Komponen di Dalamnya


komponen apa saja yang ada di dalam box panel listrik.
Lalu apa saja macam macam panel listrik?
Apa saja komponen komponen panel listrik?
Bagaimana cara instalasi panel listrik?

Panel listrik tersebut tersedia dengan berbagai spesifikasi, ukuran,


model, dan bahan lain yang di bagian depannya terdapat pintu buka
tutup ataupun memungkinkan fitur kunci. Panel ini di tutup dari segala
sisi agar benda dari luar tidak dapat masuk sehingga bagian dalamnya
lebih terlindungi.

Mengenal panel listrik dan komponen panel listrik

Biasanya komponen di dalam box panel listrik akan menyesuaikan


fungsi itu sendiri. Contohnya panel sdp dengan spesifikasi panel
mdpnya, dan sebagainya. Semua macam panel baik 3 phase ataupun 2
phase memiliki box panel listrik yang digunakan untuk menempatkan
serta melindungi tiap komponen jaringan. Masalahnya, masih banyak
siswa yang tak paham tentang rangkaian listrik dan fungsi dari setiap
bagiannya.
Cara merakit komponen panel listrik pun tak boleh sembarangan karena
ada spesifikasi serta langkahnya. Poin inilah yang akan kalian pelajari
ketika masuk ke pembahasan materi instalasi listrik. Nah pada
kesempatan kali ini saya akan memperkenalkan tentang panel listrik dan
komponen komponen didalamnya. Untuk lebih jelasnya dapat anda
simak di bawah ini.

Mengenal Panel Listrik dan Semua Komponen di Dalamnya

Pada umumnya panel listrik dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu panel
distribusi listrik dan panel daya. Panel distribusi listrik ialah tempat
pendistribusian dan penyaluran energi listrik dari panel listrik menuju
konsumen panel, baik untuk penerangan ataupun tenaga. Adapula yang
mengartikan panel distribusi listrik sebagai tempat pengaliran energi
listrik dari gardu induk step down (pusat).
Sedangkan pengertian panel daya ialah tempat pendistribusian dan
penyaluran energi listrik dari pusat menuju panel distribusi lainnya.
Kedua panel (panel distribusi listrik dan panel daya) berguna untuk
memberikan kemudahan dalam membagi listrik agar lebih merata,
terawat dan panel listrik selalu diperika serta pemakai dan instalasinya
lebih aman.
Fungsi Panel Listrik
Fungsi box panel listrik yang paling utama ialah sebagai sumber
distribusi listrik untuk beban atau konsumen. Selain itu panel listrik juga
berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk menangani aliran atau
arus listrik liar dalam suatu grounding (sistem pentanahan). Maka dari itu
jika terdapat listrik liar yang datang, sistemnya akan lebih aman dan
tidak berbahaya untuk penggunanya.
Nah, implementasi box panel listrik ini dipakai untuk memberikan
keamanan dan menjauhkan pengguna (orang yang menggunakan
jaringan) dari hal-hal buruk. Maka dari itu pada pembahasan kali ini saya
ingin menjelaskan lebih dalam apa saja komponen panel listrik yang ada
di box tersebut. Selain itu, kalian juga akan mempelajari spesifikasi
panel mdp, panel sdp, serta menghafal instalasi jenis panel listrik.

Komponen Panel Listrik


apa saja komponen yang ada pada box panel listrik? inilah pertanyaan
yang sering diajukan oleh siswa. Sebenarnya kalian bisa membaca
materi tersebut di buku pedoman maupun LKS. Namun ada akalnya
informasi yang termuat di LKS masih kurang lengkap dan gambar pun
buram. Oleh karenanya banyak siswa memilih untuk mencari sendiri
gambar rangkaian panel listrik di internet.
Macam komponen panel listrik dan fungsinya

Box Panel Listrik


hampir semua orang bisa langsung mengenali ketika melihat gambar
box panel listrik. Fungsi box panel ialah untuk menempatkan semua alat
yang digunakan dalam jaringan listrik. Sebagian box panel disertasi
dengan proteksi terhadap air (IP) dan debu. Biasanya dalam box
tersebut tertulis proteksi kekuatan mekanik (IK), Kode International
Protection (IP) dan sertifikasi lainnya.
Berdasarkan bahannya kita bisa membagi box ini menjadi beberapa
jenis yakni terbuat dari plastik abs serta baja. Penempatannya pun
biasanya terletak di rumah ataupun area yang tak mudah dijangkau oleh
anak-anak. Tapi ada pula jenis box panel listrik outdoor yang memang
khusus diletakan luar ruangan untuk keperluan spesifik.

Air Circuit Breaker (ACB)


Komponen panel listrik selanjutnya ialah air circuit breaker (ACB). ACB
ialah alat yang digunakan untuk memutus serangkaian listrik
menggunakan udara agar busur apinya dapat diredamkan. ACB tersebut
dapat dioperasikan secara otomatis ataupun manual dalam memutus
atau menghubungkan rangkaian listriknya. Dalam panel listrik, peran
ACB ialah komponen paling utama. Air circuit breaker terdapat dalam
Main Distribution Panel (MDP) atau panel distribusi utama dalam
memutuskan rangkaian listrik yang arusnya besar.

Cara mengoperasikan komponen panel listrik ini (ACB) ialah dengan


manual yaitu tinggal menekan tombol Open atau Closenya. Fungsi air
circuit breaker ialah sebagai alat pengaman ketika memutus rangkaian
listrik, baik short circuit maupun over current. Kemudian kinerja ACB
juga dilengkapi dengan Under Voltage Trip (UVT). Kegunaan UVT ialah
memutus ACB secara otomatis ketika tidak ada tegangan yang masuk
ataupun saat tegangan rendah.

Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)


Komponen panel listrik selanjutnya ialah moulded case circuit breaker
(MCCB). MCCB ialah komponen berbentuk kotak/persegi yang
digunakan untuk memutus rangkaian listrik. Adapula yang mengartikan
MCCB sebagai Molded Case Circuit Breaker. Meskipun Molded dan
Moulded berbeda namus sebenarnya artinya sama. MCCB juga dapat
digunakan sebagai sumber tegangan listrik sebesar 0 – 1000 V.
Komponen panel listrik ini memiliki beberapa kegunaan yaitu
penghubung/pemutus rangkaian listrik manual, pemutus rangkaian listrik
otomatis karena dilengkapi dengan UVT, dan memberikan pengamanan
lebih ketika Short Circuit (hubungan singkat) maupun Over Current (arus
lebih).
Pada dasarnya ACB dan MCCB memiliki fungsi yang hampir sama.
Namun juga berbeda dalam hal sistem kerjanya. Selain itu ACB
digunakan untuk memutuskan arus listrik yang lebih tinggi dan
maksimal. MCCB banyak dijumpai dalam panel Ligthing Control Centre
(LCC), panel Main Distribution Panel (MDP) dan panel Motor Control
Centre (MCC).
Miniature Circuit Breaker (MCB)
Komponen panel listrik selanjutnya ialah miniature circuit breaker (MCB).
MCB ialah komponen panel yang digunakan untuk memutukan
rangkaian listrik yang bentuknya kecil. Fungsi dari MCB dan MCCB
hampir sama yakni penghubung atau pemutus rangkaian listrik dan
memberikan keamanan ketika Short Circuit ataupun Over Current.
MCB tersebut ditujukan untuk arus listrik yang kecil yaitu sekitar < 100
Amp, maka dari itu tidak disertai dengan Under Voltage Trip (UVT).
Biasanya MCB banyak digunakan pada panel Ligthing Control Centre
(LCC), panel Main Distribution Panel (MDP) dan panel Motor Control
Centre (MCC). Secara umum MCB berguna untuk mengamankan
instrumen alat ukur, rangkaian kontrol dan lampu lampu.
Pilot Lamp
Komponen panel listrik selanjutnya ialah pilot lamp. Komponen panel ini
digunakan untuk lampu indikasi panel Motor Control Centre (MCC)
berupa Run Stop, lampu tanda case R-S-T dan tanda lampu lainnya.
Warna dari pilot lamp tersebut seperti Hijau, Merah, Biru dan Kuning.
Tegangan kerja pada pilot lamp ini juga beragam yaitu 12 Vdc, 24 Vdc
dan 220 Volt.
Push Button
Komponen panel listrik selanjutnya ialah push button. Push button
sering dinamakan sebagai tombol. Push button sendiri memiliki dua
komponen penting yaitu push button on (run) dengan sistem Normally
Open (NO) yang ditandai dengan warna hijau dan push button off (stop)
dengan sistem Normally Close (NC) yang ditandai dengan warna merah.
Amperemeter
Komponen panel listrik selanjutnya ialah amperemeter. Komponen panel
ini berguna untuk mengukur arus listrik yang terhubung dalam Current
Transformator (CT) atau sensor arus.
Baca juga: Rumus Menghitung Satuan Watt, Ampere dan Volt Lengkap
Current Transformator (CT)
Komponen panel listrik selanjutnya ialah current transformator (CT).
Komponen panel ini berguna sebagai alat pengukur arus yang lewat lalu
mengirimkan arus tersebut menuju Amperemeter.
Voltmeter
Komponen panel listrik selanjutnya ialah voltmeter. Komponen panel ini
digunakan sebagai alat pengukur tegangan listrik. Dalam mengukur
tegangan listrk, Voltmeter melakukannya secara langsung dari sumber
listriknya.
Magnetic Contractor
Komponen panel listrik selanjutnya ialah magnetic contractor.
Komponen panel ini cukup berperan penting dalam jaringan listrik.
Kegunaan dari magnetic contractor ialah memutus dan menghubungkan
rangkaian listrik sesuai dengan prinsip kerja induksi magnetik.
Komponen tersebut biasanya terdapat dalam Motor Control Center
(MCC). Peran magnetik contractor dalam MCC ini pada umumnya
terletak pada rangkaian motor strarting seperti rangkaian Auto
Transformer, rangkaian DOL, rangkaian Star Delta dan sebagainya.
Thermal Overload Relay (TOR)
Komponen panel listrik selanjutnya ialah thermal overload relay (TOR).
Komponen panel ini berguna untuk mengamankan elektromotor dalam
panel Motor Control Centre (MCC). Sistem kerja pada TOR ialah
pemutus arus ketika elektromotornya berarus lebih. Thermal Overload
Relay tersebut menggunakan sistem kerja yang menerapkan bahan
Bimetal sehingga jika suhunya meningkat maka akan melengkung.
Komponen Panel Listrik Lainnya
Selain komponen komponen panel listrik di atas, adapula bentuk
komponen lain yang berperan dalam panel tersebut. Adapun beberapa
komponen lainnya yaitu sebagai berikut:

 Reverse Power Relay (RPR)


 KWH-meter, Relay
 Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)
 Selector Switch
 Earth Fault Relay (EFR)
 Capasitor Bank
 Over Current Relay (OCR)
 Hour Meter
 Synchronous Meter
 HZ-Meter
 Cosphi meter digunakan pada panel tenaga (Electro Motor/ Motor
Listrik)
 KW-meter  mengetahui konsumsi \ (pemakaian) daya
 Residual Current-operated Devices (RCD)
 Timer
 Busbar
 Ground Fault Circuit Interruption (GFCI)

Jenis Panel Listrik


Setelah membahas tentang fungsi panel listrik dan komponen
komponen panel listrik. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang
macam macam panel listrik. Masing masing panel tersebut memiliki
kelebihannya sendiri sendiri dan tentunya spesifikasi serta kegunaannya
juga berbeda beda. Berikut penjelasan selengkapnya:

Panel KWH
Panel listrik Kwh Meter

Macam panel listrik yang pertama ialah panel KWH. Panel ini berguna
untuk wadah berkumpulnya beberapa KWH dan sebagai alat pengukur
daya dengan beban masing masing. Umumnya panel kwh meter ini
banyak digunakan di perusahaan besar dengan skala yang banyak.

Panel Kapasitor Bank


Panel kapasitor bank

Macam panel listrik selanjutnya ialah panel capasitor bank. Panel ini
memiliki beberapa keuntungan diantaranya yaitu:

1. Sebagai penurun ampere dengan beban motor.


2. Sebagai penghilang daya induktif pada motor.
3. Dapat menurunkan biaya listrik PLN.
4. Dapat turun sekitar 10 – 30% pada KVAR.
5. Membuat motor lebih stabil dan dingin.
6. Menimbulkan tingkat kosphi sekitar 0,99.

Panel Genset AMF ATS


Panel listrik genset AMG ATS

Macam panel listrik selanjutnya ialah Panel Genset AMF ATS. Panel ini
sering disebut sebagai automatic start and stop genset. Kegunaan AMF
(Automatic Main Failure) pada genset ialah menghidupkan genset
secara otomatis saat pemadaman dan kegagalan PLN dalam
mensumplai listrik. Kemudian kegunaan ATS (Automatic Transfer
Switch) ialah menutup aliran listrik dari PLN dan membuka suplay listrik
dari genset secara otomatis ataupun sebaliknya ketika PLN kembali
mensuplai listriknya lagi.

Panel Change Over Switch (COS)


Panel Change Over Switch (COS)

Macam panel listrik selanjutnya ialah Panel Change Over Switch (COS).
Panel ini berguna untuk memutus dan menghubungkan tegangan listrik
dari pusat (sumbernya). Pengoperasian dari COS dilakukan secara
manual yaitu dengan PLN Off Genset atau pilihan 102.

Panel Water Level Control

Panel Water Level Control

Jenis panel listrik selanjutnya yakni Water Level Control. Panel WLC
adalah serangkaian konvensional yang pengaplikasiannya
memanfaatkan tenaga listrik sebagai motor induksi untuk memompa air.
WLC tersebut berguna untuk mengontrol tangki penampungan sesuai
dengan level airnya. Panel ini banyak digunakan dalam sebuah insdustri
pompa air ataupun rumah rumah.
Panel Water Level Control dilengkapi dengan dua pelampung yang
dapat menentukan batas dalam level air penampungan. Dengan begitu
ketika anda mengaplikasikan panel ini, anda tidak perlu mrenunggu bak
air sampai penuh untuk mematikannya dan tidak perlu khawatir jika
nantinya akan banyak air yang tumpah serta terbuang sia sia. Hal ini
dikarenakan WLC akan padam secara otomatis jika bak air sudah
penuh.
Macam panel listrik ini pada dasarnya berfungsi untuk mentransfer air
yang berasal dari tandon atau sumur menuju tangki penampungan.
Panel Water Level Control memiliki beberapa sistem kerja seperti di
bawah ini:

 Jika air dalam tangki penampungan  habis maka secara otomatis


motor pompa akan hidup dan mengisi lagi tangkinya.
 Ketika pengisian air pada tangki penampungan penuh maka
secara otomatis motor pompa akan mati dan berhenti mengisi
tangki airnya.
 Jika air tandon atau sumur habis maka secara otomatis motor
pompa akan mati dan berhenti bekerja.
 Jika air tandon atau sumur kembali terisi maka secara otomatis 
pompa motor akan hidup dan kembali menjalankan sistemnya.
Panel Water Level Control merupakan macam panel listrik yang sistem
kerjanya tidak terus menerus sehingga mesin pompanya tidak akan
beresiko kebakaran karena panas yang berlebihan.

Panel Listrik LVMDP dan LVSDP -cubicle


Panel Listrik LVMDP dan LVSDP

Macam panel listrik selanjutnya ialah panel LVMDP dan LVSDP. LVMDP
(Low Voltage Main Distribution Panel) berfungsi untuk memerika power
atau daya yang berasal dari transformator, kemudian
mendistribusikannya menuju panel LVSDP (Low Voltage Sub
Distribution Panel). Sedangkan LVSDP (Low Voltage Sub Distribution
Panel) berfungsi untuk mendistribusikan daya menuju alat electrical
lainnya.

Panel Synchronizing

Panel Synchronizing
Macam panel listrik selanjutnya ialah Panel Synchronizing. Panel
Synchronizing atau lebih dikenal sebagai Panel Sinchron Genset
merupakan tipe genset yang terdiri dari dua atau lebih yang
dioperasikan secara otomatis maupun manual. Panel tersebut tersusun
oleh beberapa genset dengan kapasitas yang berbeda.
Misalnya Synchron 3x1000kVA + 1x500kVA, Synchron 500kVA +
1000kVA, Synchron 2x500kVA + 2x1000kVA, dan lain lain. Sistem kerja
pada kedua genset akan disesuaikan dengan kondisi yang ingin
diharapkan maupun direncanakan. Kedua genset atau lebih yang
kapasitasnya berbeda atau sama akan menerima beban secara
bersamaan dan digunakan sesuai kebutuhan.
Macam panel listrik tersebut dapat digunakan secara single dengan
sistem pemakaian yang lebih efektif. Selain itu penggunaan genset
single juga akan memberikan beberapa keuntungan seperti kemudahan
dalam merawat, lebih efektif dalam menggunakan bahan bakar dan
dapat disesuaikan besar daya penggunaannya. Panel synchron dapat
dibagi menjadi beberapa macam tergantung fungsinya. Namun masing
masing jenis memiliki sistem kerja yang hampir sama. Ada jenis panel
synchron yang digunakan sebagai back up power PLN, back up
emergency ataupun sumber utama powernya.

Sub Distribution Panel (SDP)


Sub Distribution Panel (SDP)

Macam panel listrik selanjutnya ialah panel SDP atau Sub Distribution
Panel. Panel ini berguna untuk mendistribusikan daya listrik
menggunakan Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) atau Air Circuit
Breaker (ACB) yang berasal dari panel LVMDP. Penggunaan SDP
beserta panel LVMDP ini memberikan beberapa keuntungan seperti:

 Proses distribusi listriknya lebih hemat.


 Memberikan keamanan ketika terjadi Short Circuit.
 Memberikan fasilitas distribusi dan konversi power ke berbagai
peralatan dan perangkat eksternal yang diambil dari sumber daya
primer ataupun sekunder.
 Peralatan dan perangkat eksternalnya memiliki kekuatan yang
stabil dan aman karena panel LVMDP akan menjaga secara terus
menerus sumber daya primer maupun sekundernya.
 Setiap rangkaian diberbagai sirkuitnya akan diberikan sumber
pasokan listrik dan pemutus bebannya (fuse).
 Dapat mendistribusikan beberapa kombinasi dari Iphase dengan
Outgoging 3 phase serta menerimanya dalam bentuk imcoming 3
phase.
Mail Distribution Panel (MDP)

Mail Distribution Panel (MDP)

Macam panel listrik selanjutnya ialah mail distribution panel (MDP). MDP
memiliki line pembagi MCCB yang digunakan untuk menerima suplai
listrik dari LVMDP dan mensuplainya lagi menuju panel selanjutnya.
Panel MDP (Mail Distribution Panel) berguna untuk membagi daya pada
gedung utama setelah panel LVMDP. Adapun beberapa spesifikasi
panel MDP yaitu diantaranya:

1. Memiliki Daya sekitar 450 KVA.


2. Memiliki Phase Frekuensi sekitar 50 Hz.
3. Memiliki 3 buah Phase.
4. Memiliki tegangan keluar sebesar 415 Volt.
5. Memiliki tegangan masuk sebesar 415 Volt.
Macam panel listrik ini memang memiliki beberapa spesifikasi panel
MDP yang cukup penting dipersiapkan sebelum mengoperasikannya.
Panel ini digunakan untuk membaca arus dan tegangan listrik sehingga
kontrol sistemnya tidak terlalu banyak. Adapun cara mengoperasikan
MDP yaitu sebagai berikut:
 Cek panel LVMDP apakah satuan dayanya sudah siap.
 Pastikan MDP dalam keadaan ON power. Jika lampu indikator
menyala maka power utamanya hidup. Siapkan power MDP dalam
mendistribusikan daya menuju arah selanjutnya sesuai kebutuhan.
Itulah berbagai komponen panel listtrik dan macam macam panel listrik
beserta fungsinya. Belajar kelistrikan tidaklah sesulit kelihatannya,
intinya adalah banyak melakukan praktek dan mengimbanginya dengan
teori. Jika anda berencana ingin memasang panel listrik sendiri di rumah
terlebih lagi panel listrik 3 phase sebaiknya berhati hati.

Anda mungkin juga menyukai