Anda di halaman 1dari 8

BAB V

RENCANA PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS


PERMUKIMAN KUMUH

5.1. Rencana Pencegahan


Rencana Pencegahan terhadap tumbuh kembang permukiman kumuh antara lain:
A. Rencana regulasi pembangunan permukiman
1. Adanya Perda yang mengatur Tata Ruang
2. Adanya Perda yang mengatur Pendirian Bangunan
3. Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
4. Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)

B. Rencana peningkatan pengawasan perkembangan pembangunan


1. Rencana Pelatihan Perumahan dan Permukiman
2. Rencana Pelatihan Keteraturan Bangunan

C. Rencana pemberdayaan masyarakat untuk membangun perubahan sikap dan perilaku


(sosialisasi dan peningkatan kapasitas)
1. Rencana Pelatihan Pola Hidup Bersih dan Sehat
2. Rencana Pelatihan Pengelolaan Persampahan
3. Rencana Pelatihan Bahaya Limbah Rumah Tangga

D. Rencana pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasara


1. Rencana Pelatihan Pemanfaatan Pembangunan
2. Rencana Pelatihan Pemeliharaan Paska Pembangunan

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
E. Rencana pengembangan penghidupan berkelanjutan berbasis masyarakat 5.2.2. Rencana Pengembangan Kegiatan Ekonomi Masyarakat
1. Rencana Pembentukan Kelompok Usaha Gagasan pengembangan kawasan potensial Dusun Pejaten adalah “Tosaran Agroindustry
2. Rencana Pengembangan Usaha Kecil dan menengah Organik”. Yaitu Tosaran sebagai pusat agropolitan dan pusat industri konveksi sekaligus sebagai
3. Rencana Pengembangan Pertanian kawasan potensial yang dapat dikembangkan dimasa yang akan datang.
4. Rencana Pengembangan home industri konveksi Struktur inti dari perencanaan kawasan agro yaitu:
1. Penataan kawasan permukiman padat dan kumuh di sepanjang jalur masuk Dusun Pejaten
5.2. Rencana Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh yang telah ditentukan sebagai pusat kawasan agroindustri dan pusat telemedia yang
5.2.1. Rencana Tata Guna Lahan dilengkapi dengan fungsi penunjang yang lain, meliputi: pembuatan pertanian vertikultur,
Berdasarkan fungsi dan peran pengembangan penduduk, dan pengembangan fasilitas pengadaan tabulapot, penyediaan sarana pembuangan sampah/tong sampah, perbaikan
pelayanan, maka penggunaan lahan di Desa Tosaran ditentukan dengan pertimbangan infrastruktur jalan dan penerangan jalan.
sebagai berikut : 2. Penataan kawasan kampung domba yaitu dibuatnya tembok pembatas kandang,
 Ketersediaan lahan yang kosong yang belum dimanfaatkan dikembangkan secara pembangunan kolam budidaya ikan air tawar, rumah hijau sebagai pusat pembibitan.
optimal untuk penggunaan lahan yang lebih produktif; 3. Penataan pintu masuk kawasan sebagai ikon/branding kawasan agroindustry yaitu
 keterkaitan antar kegiatan pembangunan gapura didepan pintu masuk desa yakni di ruas jalan Kedungwuni - Doro
 fungsi dan peran kawasan serta potensi dan permasalahannya sebagai simbol pintu masuk ke dalam Desa Tosaran.
 Pertimbangan dengan penggunaan lahan eksisting yang sudah ada. Dalam arti 4. Penataan kawasan ruang publik yaitu dengan pembangunan rumah belajar dan juga ruang
tidak menyimpang dari rencana struktur ruang yang sudah direncanakan, maka guna telemedia sebagai pusat informasi dan pendidikan non formal yang dapat diakses olaeh
lahan eksisting masih dapat dipertahankan dengan penataan dan pengaturan lebih seluruh masyarakat di Desa Tosaran.
lanjut. 5.2.3. Rencana Struktur Ruang
Sesuai dengan peran dan fungsi serta kecenderungan perkembangan Desa Tosaran maka akan di A. Rencana Penataan Jalan
kembangkan dengan fungsi utama menjadi kawasan campuran permukiman, perdagangan dan Untuk rencana penataan jaringan jalan yang ada di Desa tosaran, yaitu;
jasa.  Perbaikan jalan yang rusak dapat dilakukan program perbaikan dan perawatan secara berkala
Rencana penggunaan lahan untuk kawasan perdagangan dan jasa di arahkan pada koridor setiap tahun baik untuk jalan utama, jalan Desa maupun jalan lingkungan.
utama Jalan Kedungwuni-langkap dengan mempertimbangkan kemudahan aksesibilias dan  Peningkatan jalan tanah ke conblok, paving ataupun aspal.
pencapaian kegiatan bagi wilayah kota.  Penyediaan sarana pendukung jalan berupa lampu penerangan jalan dan street furniture
Pengembangan untuk koridor jalan poros desa di dusun pejaten di arahkan pada kawasan lainnya.
campuran permukiman, perdaganagan dan jasa, dengan mempertimbangkan kecenderungan pola
aktivitas kegiatan ekonomi masyarakat. Pada jalan poros desa dusun kebaran arahan
pengembangannya sebagai kawasan campuran permukiman, perdagangan dan jasa serta
kemudahan akses ke wilayah lain.

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
B. Rencana Penataan Jaringan dan Pengelolaan Air Bersih E. Rencana Pengelolaan Persampahan
Rencana penataan jaringan air bersih untuk mendukung kebutuhan di masa mendatang, Prasarana persampahan perlu adanya pengelolaan yang baik, sehingga dapat mendukung
perlu diupayakan peningkatan baik kualitas dan kuantitas dari air yang ada saat ini. Program aktifitas permukiman dan perumahan. Permasalahan sampah meliputi sumber sampah dan sistem
pengelolaan air bersih yang dilakukan antara lain: pembuangan sampah itu sendiri, sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya
a. Penyediaan sarana dan prasarana air bersih berupa tandon air bagi masyarakat terutama sistem pembuangan sampah. Adapun sistem pembuangan sampah dapat menggunakan sistem,
pada kawasan permukiman penduduk; yaitu:
b. Program pengembangan dan peningkatan sumber air baku; 1. On site sistem
c. Penyediaan air bersih di masyarakat dipenuhi oleh jaringan PDAM setempat; Sistem on site adalah fasilitasi pembuangan air limbah yang berada di daerah persil
C. Penataan Jaringan Drainase pelayanannya (batas tanah yag dimiliki), seperti sistem septik tank.
Rencana sistem drainase dalam satu Desa Tosaran memang sangat kecil, hal ini harus ada Keuntungan:
perencanaan sistem drainase yang berkesinambungan, tidak hanya membangun dan - Biaya pembuatan murah;
memperbaiki saluran yang ada, tetapi juga merencanakan arah aliran airnya. Rencana penataan - Dibuat oleh swasta ataupun pribadi;
jaringan drainase di Desa Tosaransebagai berikut: - Teknologi cukup sederhana;
1) Rencana perawatan, perbaikan dan rehabilitasi saluran yang mengalami kerusakan; - Sistem sangat privasi, karena terletak pada persilnya;
2) Pembuatan saluran drainase baru yang disesuaikan kebutuhan kawasan; - Operasi dan pemeliharaan dilakukan secara pribadi
3) Normalisasi saluran drainase utama disepanjang jalan utama Kerugian:
D. Penataan Jaringan Limbah dan Sanitasi Lingkungan - Tidak selalu cocok di semua daerah;
Persyaratan umum Jaringan air limbah, yaitu jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air - Sukar mengontrol operasi dan pemeliharaan;
limbah yang harus disediakan pada lingkungan perumahan adalah; - Bila pemeliharaan tidak sempurna, maka ada kemungkinan limbah dibuang ke saluran
 Septik tank; drainase dan beresiko mencemari air tanah.
 Bidang resapan; dan
2. Off site sistem
 Jaringan pemipaan air limbah.
Sistem off site adalah sistem pembuangan yang berada diluar persil atau mempunyai skala
Adapun persyaratan, kriteria dan kebutuhan adalah lingkungan perumahan harus dilengkapi
pelayanan komunal, dapat berupa kawasan maupun lingkungan,seperti pengembangan
dengan sistem pembuangan air limbah yang memenuhi perencanaan plambing (perpipaan) yang
jaringan perpipaan komunal.
berlaku. Apabila kemungkinan membuat tangki septic tidak ada, maka lingkungan perumahan
Keuntungan:
harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah lingkungan, apabila tidak memunkinkan
- Pelayanan lebih nyaman;
untuk membuat bidang resapan pada setiap rumah, maka harus dibuat resapan bersama
- Menampung semua air limbah domestik secara komunal;
(komunal) yang dapat melayani kebutuhan beberapa rumah.
- Pencemaran air tanah dan lingkungan dapat dihindari;
- Cocok untuk daerah dengan kepadatan tingkat tinggi;
- Masa atau umur pemakaian relatif lebih lama

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
Kerugian:  Adanya pola monitoring dan evaluasi dari instansi terkait baik ditingkat RT, RW maupun
- Memerlukan pembiayaan yang tinggi; kelurahan.
- Memerlukan SDM yang terampil untuk operasional dan pemeliharaan; F. RTH
- Memerlukan perencanaan dan pelaksanaan untuk jangka panjang; Konsep penataan kawasan ramah lingkungan juga tidak terlepas dari tata hijau atau
Untuk mengetahui nilai manfaat yang didapat memerlukan waktu agak lama, terlihat jika sistem pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dimana di dalam aturan Undang-Undang No. 26 Tahun
telah berjalan dan semua penduduk terlayani dengan baik. Penataan bidang persampahan 2007 tentang Penataan Ruang pun disebutkan bahwa perencanaan tata ruang wilayah harus
memerlukan partisipassi dari masyarakat itu sendiri, tidak hanya mengandalkan dari pihak memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau yang luas minimalnya sebesar
pemerintah saja dalam mewujudkan lingkungan yang bersih. Untuk rencana pengelolaan 30% dari luas wilayah. Penyediaan dan pemanfaatan RTH dalam Kawasan Perkotaan,
persampahan di Desa Tosaran dengan menggunakan sistem off site, yaitu dimaksudkan untuk menjamin tersedianya ruang yang cukup bagi:
 Penyediaan tong sampah minimal 1 set pada tiap 2 rumah tangga yang dibedakan dalam 3 1) kawasan konservasi untuk kelestarian hidrologis;
kategori bak sampah kering, basah dan berat; 2) kawasan pengendalian air larian dengan menyediakan kolam retensi;
 Pengelolaan sampah dimulai sejak dari skala rumah tangga melalui partisipasi masyarakat 3) area pengembangan keanekaragaman hayati;
dengan memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik; 4) area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan di kawasan perkotaan;
 Pengelolaan sampah organik selanjutnya dapat dilakukan melalui mekanisme kemitraan 5) tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
dengan pengrajin pembuat kompos maupun usaha lain yang memanfaatkan sampah yang 6) tempat pemakaman umum;
masih bermanfaat sehingga sampah yang dihasilkan pada tingkat rumah tangga dapat 7) pembatas perkembangan kota ke arah yang tidak diharapkan;
langsung diolah secara terpisah. 8) pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
 Pengelolahan sampah melalui mekanisme Bank Sampah 9) penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria
Adapun aspek keberlanjutan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat (Bank sampah). pemanfaatannya;
Aspek keberlanjutan pengelolaan sampah di Desa Tosaran harus didukung oleh: 10) area mitigasi/evakuasi bencana; dan
 Adanya lembaga kelompok masyarakat sebagai organisasi pengelola yang tidak formal 11) ruang penempatan pertandaan (signage) sesuai dengan peraturan perundangan dan tidak
namun terlegalisir serta sesuai dengan aspirasi masyarakat; mengganggu fungsi utama RTH tersebut.
 Adanya dana untuk operasional pengelolaan maupun biaya pemeliharaan atau investasi Penataan tata hijau di lingkungan permukiman kawasan prioritas salah satunya adalah
penambahan prasarana dan sarana sesuai kebutuhan dana tersebut dapat berasal dari iuran pembuatan Ruang Terbuka Hijau adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai
masyarakat maupun hasil penjualan kompos atau material daur ulang; sarana kegiatan rekreatif, edukasi atau kegiatan lain pada tingkat lingkungan. Penataan RTH
 Adanya peran aktif masyarakat yang berkaitan dengan perubahan perilaku dan budaya dilingkungan permukiman prioritas ditujukan dengan fungsi sebagai berikut:
memilah sampah sejak dari sumbernya; a. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis:
 Adanya dukungan dari instansi pengelolaan sampah tingkat perkotaan untuk pengangkutan  memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara (paru-paru
residu, penyerapan produk kompos dan material daur ulang serta penanganan lanjutan kota);
sampah;  pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat berlangsung
lancar;

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
 sebagai peneduh; Perencanaan penataan RTH pada kawasan, diharapkan tidak hanya berakhir dengan kegiatan
 produsen oksigen; penataan penghijauan lingkungannya saja, tetapi diharapkan juga berdampak pada perubahan
 penyerap air hujan; perilaku masyarakat salah satunya dengan pengembangan kegiatan penghijauan dalam bentuk
 penyedia habitat satwa; berkebun bersama ataupun kegiatan penghijauan lainnya.
 penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta penahan angin. 5.2.4. Rencana Sarana dan Prasarana (7 Indikator + Ruang Terbuka Publik dan
b. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu: Fasilitas Umum Lainnya).
 Fungsi sosial dan budaya: Sarana dan prasarana yang direncanakan mengarah pada pengembangan kawasan permukiman
1) menggambarkan ekspresi budaya lokal; yang mendukung pencapain target 100-0-100 yaitu penyelesaian permasalahan 7 indikator
2) merupakan media komunikasi warga; Kumuh + Ruang Terbuka Publik dan fasilitas umum lainya, sarana dan prasarana yang
3) tempat rekreasi; direncanakan antara lain :
4) wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam. 1. Rencana Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni mempunyai fungsi sebagai berikut:
 Fungsi ekonomi: a) Menciptakan Rumah Sehat dan Layak Huni

1) sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun, sayur mayur; b) Memberikan kesan awal yang rapi, indah pada warga maupun pengunjung.

2) bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan lain-lain. c) Meningkatkan kualitas Rumah Hunian

 Fungsi estetika: 2. Rencana Penataan jalan lingkungan/gang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan permukiman baik dari skala a) Memudahkan akses warga dalam kegiatan sehari-hari

mikro: halaman rumah, lingkungan permukimam, maupun makro: b) Memperlancar sarana transportasi masyarakat

2) menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga masyarakat; c) Mempercantik kawasan yang disesuaikan dengan penataan street furniture

3) pembentuk faktor keindahan arsitektural; d) Mendukung kegiatan penataan jaringan drainase

4) menciptakan suasana serasi dan seimbang antara area terbangun dan tidak terbangun. 3. Rencana Penataan jaringan drainase kawasan mempunyai fungsi sebagai berikut:

Berikut ini adalah beberapa arahan untuk Kriteria tanaman/Vegetasi pada RTH Pekarangan a) Normalisasi drainase agar aliran air lancar

Rumah, Halaman Perkantoran, Pertokoan, dan Tempat Usaha. Kriteria pemilihan vegetasi untuk b) Pengaturan jaringan drainase sekunder di sekitar rumah

RTH ini adalah sebagai berikut: c) Pengaturan jaringan drainase primer sepanjang jalan poros desa

 memiliki nilai estetika yang menonjol; d) Mencegah terjadinya genangan dipermukiman

 sistem perakaran masuk ke dalam tanah, tidak merusak konstruksi dan bangunan; 4. Rencana Penataan jaringan sanitasi kawasan dan pengadaan MCK mempunyai fungsi sebagai

 ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau dengan variasi warna lain seimbang; berikut:

 jenis tanaman tahunan, musiman, hortikultura ataupun TOGA (tanaman obat keluarga) a) Menyediakan MCK Pribadi bagi warga masyarakat

 tahan terhadap hama penyakit tanaman; b) Penataan saluran sanitasi sekitar rumah

 mampu memberikan manfaat bagi penghuninya, maupun masyrakat disekitarnya c) Menciptakan lingkungan yang bersih dari limbah rumah tangga
d) Pembuatan IPAL dimasing-masing rumah

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
5. Rencanan Penyediaan sarana Air Bersih kawasan mempunyai fungsi sebagai berikut: c) Mendukung kegiatan pembuatan pupuk dari kotoran hewan
a) Menciptakan kebutuhan Air Bersih rumah tangga 12. Rencana sentra agroindustri mempunyai fungsi sebagai berikut:
b) Menciptakan jarinagan distribusi Air Bersih a) Memberikan tambahan penghasilan pada warga melalui pengelolaan pertanian lahan
c) Penyediaan penyaringan Air Bersih layak minum sempit
6. Rencana Penyediaan sistem persampahan mempunyai fungsi sebagai berikut: b) Memberikan pasokan pupuk organik untuk pertanian
a) Menciptakan kawasan/desa yang bersih dan sehat c) Menambah ketrampilan warga melalui pembuatan pupuk organik secara mandiri
b) Menyediakan tempat penampungan sampah (tong sampah 3R, becak motor sampah, TPS) 13. Rencana Kawasan Pendidikan:
c) Meningkatkan kepedulian warga akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik Konsep penataan kawasan pendidikan yang akan dilakukan di Desa Tosaran adalah
d) Pengaturan jadwal pengangkutan sampah dengan adanya perencanaan pembangunan rumah pintar yang dapat digunakan sebagai
e) Meningkatkan gotong-royong warga dengan membentuk tim pengelolaan sampah media warga dalam mengembangkan maupun meningkatkan kapasitasnya dalam
f) Meningkatkan ketrampilan warga dalam pengolahan sampah menjadi pupuk kompos
pendidikan baik formal mmaupun non formal.
7. Rencana Penyediaan sistem proteksi kebakaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
Disamping sebagai tempat belajar, rumah pintar tersebut dapat menjadi landmark Desa
a) Penyediaan prasarana pendukung sistem proteksi kebakaran di lingkungan permukiman
Tosaran, karena terletak di depan jalur poros desa dan dapat dilihat dari jalur Doro-
b) Menciptakan rasa aman bagi warga masyarakat
Kedungwuni.
C) Menumbuhkan kepedulian masyarakat akan bahaya kebakaran
Rumah pintar yang akan dibangun tersebut dapat difungsikan juga sebagai bank data
8. Rencana Pembangunan RTH publik/taman aktif mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Memberikan ruang bersosialisasi warga bagi masyarakat, rumah pintar tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas internet yang

b) Memberikan ruang untuk bermain anak-anak dapat diakses oleh masyarakat di Desa Tosaran. Melalui rumah pintar yang direncanakan
c) Memberikan ruang untuk menunjang kegiatan pasar kuliner akan diberi nama LURU PAWARTOS atau kepanjangan dari (Lumbung dan Rumah Pintar
d) Peningkatan kualitas lapangan sepakbola dan bulutangkis untuk sarana olahraga warga Warga Tosaran) maka dalam perencanaannya tersebut juga akan sebagai media atau
9. Rencana Penataan RTH privat mempunyai fungsi sebagai berikut: tempat penjualan secara online ( Digital market) produk-produk lokal ataupun potensi
a) Penghijauan di lingkungan hunian masyrakat yang ada di Desa Tosaran.
b) Penataan jalur hijau guna mendukung RTH kawasan
c) Menambah estetika kawasan
10. Rencana Penambahan lampu penerangan jalan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Menambah kenyamanan pejalan kaki dan pemakai jalan terutama di malam hari
b) Mempercantik kawasan
c) Menambah kesan aman bagi jalan
11. Rencana Pembangunan kandang komunal mempunyai fungsi sebagai berikut:
a) Menciptakan lingkungan bersih dan indah
b) Mengurangi pencemaran lingkungan akibat kotoran hewan ternak

Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman


Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
5.2.5. Rencana Penataan

RENCANA PENINGKATAN INFRASTRUKTUR


Perbaikan Jalan Aspal
Pembangunan jalan paving
Penyediaan Lampu jalan
Pembangunan Saluran Drainase

RENCANA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN


RENCANA PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA RENCANA PENGEMBANGAN PEREKONOMIAN Penyediaan Tong sampah
Pembuatan Taman Bermain Aktif Pembuatan Kandang Komunal Penyediaan Kontainer sampah
Pembuatan Rumah pintar Pembudidayaan perikanan air tawar Penyediaan alat pengangkut sampah
Pertanian lahan sempit (Urban Farming)
Pembuatan Kompos
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman
Desa Tosaran Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan

62

Anda mungkin juga menyukai