+ = Belum
terealisasik
Kepal Kantor PT.
a PLN (Persero)
1.2. Akar Masalah
2. LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Pada jaringan distribusi tegangan rendah yaitu tegangan yang memiliki nilai
dibawah 1kV dipakai sebagai penyaluran daya dari gardu distribusi kepada
pelanggan tegangan rendah. Dimana penyalurannya bekerja memakai sistem tiga
fasa empat kawat serta dilengkapi dengan netral. Indonesia sendiri memakai
tegangan rendah 380/220V dimana tegangan 380V adalah besar tegangan antar fasa
dan tegangan 220V yaitu tegangan fasa-netral.Radius Operasi jaringan distribusi
tegangan rendah dibatasi :
1) Susut tegangan yang diisyaratkan
2) Luas pada penghantar jaringannya
3) Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi
4) Kondisi wilayah pelayanan (kota,desa)
5) Kategori konsumen ( beban tinggi,beban rendah)
Di Indonesia (PLN) susut tetegangan diizinkan kurang lebih sebesar 5%- 10% dari
tegangan operasi.
2.2 Transformator distribusi yaitu komponen yang fungsinya untuk trafo daya
mengubah tegangan menengah 20 kV ke tegangan rendah 380/200 Volt. Terbagi
menjadi macam-macam trafo distribusi yang dipakai PT PLN (Persero) yaitu trafo
3 fasa juga tranfo CSP (Completely Self Protected).Bentuk Jaringan
2.3 Isolator Berfungsi untuk penyekat listrik pada penghantar terhadap penghantar lain
juga penghantar pada tanah. Tetapi karna penghantar yang disekatkannya
mempunyai gaya mekanis berupa berat juga gaya tarik yang berasal dari berat
penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan akibat temperatur dan
angin, maka isolator wajib memiliki kemampuan untuk menahan beban mekanis
yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti mengandalkan
kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi pengikat isolator ke travers, tetapi
untuk penyekatan antara fasa maka jarak antara penghantar satu dan yang dilakukan
yaitu memberi jarak antara isolator satu dengan lainnya dimana pada kondisi suhu
panas sampai batas maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua
penghantar tidak akan saling bersentuhan. Bahan isolator pada SUTM yaitu
porselin (keramik) dimana dilapisi glazur juga gelas, tapi juga paling banyak yaitu
bahan porselin dibandingkan dari gelas, karena udara memiliki kelembaban tinggi
pada umumnya di Indonesia isolator terbuat dari bahan gelas permukaannya 11
mudah ditempeli embun. Warna isolator berwarna coklat sebagai bahan porselin
dan hijau-bening untuk bahan gelas.
2.4 Kontruksi Jaringan Tegangan Rendah
3. LINGKUP PEKERJAAN
3.1 Peta Jaringan Distribusi
Syarat : F kabel ≤ 200 kg.f Besar tarikan dan beban kabel ≤ 200 daN (spek Tiang
Beton yang digunakan)
b. Langkah perbaikan kedua yaitu denagn mengganti Tiang Beton yang lebih tinggi.
Misalkan dengan mengganti menjadi 11/200 daN. Disini akan di peroleh
andongan kabel lebih tinggi 3 meter. Jika andongan ternyata belum memenuhi
standar, maka tiang listrik beton akan diganti menggunakan tiang listrik
segmental.
7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
a. Kurang teliti didalam menyusun sebuah perencanaan akan mengakibatkan
Pekerjaan tidak efisien efektif yang berujung pada molornya waktu penyelesaian
dan pembengkakan biaya.
b. Dengan adanya proyek ini, tenaga kerja dari masyarakat sekitar kan terserap yang
sekaligus turut membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
7.2 Saran
Untuk setiap permohonan perluasan Jaringan baru, studi kelayakannnya sangantlah
Penting utuk dilakukan. Yang mencakup pemetaan kondisi lokasi proyek, serta
penggambaran sarana dan prasarana yang ada, sebagai dasar pertimbangan
penggunaan material dan metode kerja yang tepat.
8. Penutup
Demikian Dokumen PERENCANAAN TEKNIS JARINGAN DISTRIBUSI
TEGANGAN RENDAH DI DESA LEMBAH SUBUR, KECAMATAN LADONGI,
SULAWESI TENGGARA. Terimakasih atas perhantiannya.