Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1. Pengertian Servikal Collar atau Collar Neck


Collar atau neck brace adalah alat medis ortopedik (ilmu bedah tulang) untuk
menyangga kepala dan leher pasien. Alat ini digunakan agar bagian leher dan kepala
untuk membatasi gerakannya agar tidak memperburukkeadaan kesehatan kepala dan
leher yang ada. Yang paling sering kita lihat, bahwacollar neck sering digunakan
untuk pasien cedera leher dan kepala. Pada pasiendengan cedera leher dan kepala ini,
ada kemungkinan terjadi fraktur atau patah tulang belakang bagian leher. Patah tulang
leher ini adalah kondisi yang sangat serius karenadapat mencederai lebih lanjut pada
sumsum tulang belakang (korda spinalis) yang berisi serabut saraf. Serabut saraf
tulang leher ini yang mengatur gerakan anggota badan sampai otot-otot pernapasan.
Maka dari itu jika terjadi cedera saraf,kemungkinannya dapat lumpuh seluruh tangan
dan kaki sampai berisiko terjadikematian. Maka dari itu pasien perlu ditopang
lehernya agar tetap dalam posisiteramannya sampai dapat dikonfirmasi apakah benar
ada patah tulang dengan pemeriksaan sinar-x atau roentgen.

2.2. Macam-macam Collar Neck


Pemasangan collar neck adalah memasang alat untuk immobilisasi leher
(mempertahankan tulang servikal). Salah satu jenis collar yang banyak digunakan
adalah SOMI Brace (Sternal Occipital Mandibular Immobilizer). Namun ada
jugayang menggunakan Xcollar Extrication Collar yang dirancang untuk mobilisasi
(pemindahan pasien dari tempat kejadian kecelakaan ke ruang medis). Namun pada
prinsipnya cara kerja dan prosedur pemasangannya hampir sama.

2.3. Tujuan Pemasangan Collar Neck


Pemasangan cervical collar adalah memasang alat cervical collar
untukimmobilisasi leher (mempertahankan tulang servikal). Pasien-pasien
traumaseringkali mengalami trauma di daerah servikal. Trauma di daerah servikal
akan berakibat buruk bila juga mengenai sumsum tulang belakang. Sehingga,
sangatlah penting untuk segera melakukan immobilisasi secara efektif pada kasus
traumaservikal yang tidak stabil. Tujuan pemasangan cervical collar :
1. Mencegah pergerakan tulang servikal yang patah
2. Mencegah bertambahnya kerusakan tulang servikal dan corda spinalis
3. Mengurangi rasa nyeri

Tujuan pemasangan cervical collar adalah untuk immobilisasi dengan jalanmenjaga


kepala dalam posisi netral dan agar tidak terjadi gerakan kepala dan leher kesegala
arah. Pemakaian cervical collar melakukan pembatasan gerak (membidai)kepala dan
leher baik untuk terapi ataupun profilaksis. Untuk mencapai tujuantersebut maka
peralatan yang digunakan harus sesuai dengan prinsip dasar kasusorthopedi yaitu
melakukan immobilisasi pada persendian diatas dan dibawah daerahyang dicurigai
mengalami trauma. Agar dapat digunakan pada kondisi diluar rumahsakit), peralatan
untuk immobilisasi servikal haruslah mudah dibawa dan mudahdigunakan dan dapat
menjamin bebasnya jalan nafas.

2.4. Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Collar Neck


Cervical collar digunakan pada kasus-kasus trauma kepala dan leher. Apabila
mekanisme trauma tidak diketahui, pasien harus dilakukan imobilisasi untuk
mencegah terjadinya injuri potensial pada tulang servikal. Mekanisme injuri yang
paling sering yakni pada kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan
terjadinya hiperfleksi dan hiperekstensi. Pasien dibawah pengaruh alkohol atau obat-
obatan tidak mampu mengenali gejala trauma tulang belakang yang mereka alam
sehingga harus secara rutin dilakukan immobilisasi. Semua pasien yang tidak sadar
harus dilakukan immobilisasi untuk mencegah memburuknya trauma tulang belakang
yang sudah terjadi. Semua pasien trauma yang sadar dan mengeluh nyeri pada tulang
belakang, parestesia, kelemahan dan kelumpuhan harus dilakukan immobilisasi
dengan sangat hati-hati untuk mencegah cedera sekunder tulang belakang. Imobilisasi
juga dipertimbangkan untuk dilakukan pada pasien dengan keterbatasan kemampuan
berbicara dan gangguan pendengaran yang akan mempengaruhi kemampuan pasien
mengkomunikasikan dan mempersepsikan rasa nyeri. Kegunaan dari cervical collar:
1. Melindungi jalan nafas dengan cara membatasi gerakan fleksi pada pasien-
pasien yang patensi jalan nafasnya dapat terganggu bila posisi rahang
danlehernya tidak dipertahankan.
2. Mengurangi gerakan tulang servikal, terutama gerakan fleksi, juga gerakrotasi,
lateral, dan ekstensi.
3. Menyangga berat kepala saat pasien dalam posisi duduk dan
membantumempertahankan agar tulang servikal tetap pada satu garis pada saat
pasiendiposisikan berbaring.
4. Pemakaian cervical collar bukan merupakan tindakan imobilisasi kepala
danleher yang sempurna. Cervical collar dirancang sebagai alat tambahan.
Imobilisasi yang lengkap terjadi bila pasien telah dipasang long spine board,
namun prosedur pemasangan cervical collar dilakukan terlebih dahulu
sebelum prosedur imobilisasi lainnya dilakukan.
Kontra indikasi pemasangan cervical collar. Ada beberapa keadaan dimana
cervical collar tidak perlu digunakan:
1. Adanya pembedahan pada jalan nafas (misalnya krikotiroidotomi
dantrakeostomi) membutuhkan modifikasi teknik imobilisasi servikal.
2. Dislokasi servikal yang ditandai dengan angulasi atau abnormalitas
anatomidapat mempengaruhi efektivitas pemasangan cervical collar buatan
pabrik Pada kasus seperti ini, bisa dilakukan imobilisasi servikal yang
dimodifikasiseperti horse collar atau mempertahankan posisikan secara
manual tanpamelakukan traksi.
3. Edema servikal yang hebat (misalnya akibat dari trauma atau
perdarahantrakea). Pada kondisi ini, apabila dipasang cervical collar akan
menghalangi pertukaran udara, mengurangi perfusi serebral atau
meningkatkan tekananintrakranial.
4. Adanya benda asing yang menempel pada daerah leher seperti pisau,
pecahankaca, atau logam juga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
imobilisasidengan menggunakan cervical collar
2.5. Langkah-langkah Pemasangan Collar Neck
Memperoleh ukuran yang tepat
1) Ukuran yang benar adalah hal kritikal bagi kesembuhan klien. Collar
yang terlalu pendek mungkin tidak akan menopang dengan cukup baik,
sementara terlalu panjang membuat collar menjadi hiperekstensi. Kuncinya
adalah pada jarak berdasarkan imajinasi tarikan garis melintasi atas bahu,
dimana collar akan terpasang dan bagian bawah dagu klien.
2) Kunci pada collarnya adalah jarak antara sisi pengikat belakang dan
bagian terbawah plastik keras yang melingkar.

3) Ketika klien ditempatkan pada posisi netral, gunakan jari" anda untuk
mengukur jarak dari bahu ke dagu.

4) Anda dapatmenggunakan jari" untuk menentukan ukuran Stifneck


Extrication Collar yang lebih mendekati dengan dimensi kunci klien
5) Collar disiapkan dengan memindahkan pengencang hitam (sizing post)
pada ujung cincin teratas di sisi dalam collar lalu tarik pengencang
hitam ke dalam lubang terkecil. Tekan dengan lembut.

6) Sebelum pemasangan stifneck collar, tahan seperti yang ditunjukkan dibawah


ini

7) Fleksikan collar sampai ibu jari anda menyentuh jari-jari yang lain.
ini akan membentuk collar dalam bentuk silinder untuk pengaplikasian
segera

Anda mungkin juga menyukai