Anda di halaman 1dari 1

DEMOKRATISASI PASCA ARAB SPRING DI SYRIA

Arab Spring merupakan istilah politik yang mewakili masa jatuhnya rezim-rezim otoriter
politik di negara-negara Arab. Fenomena ini terjadi di awal tahun 2011 yang dimulai di
Tunisia. Istilah ini muncul dan menjadi fenomena internasional untuk menggambarkan
revolusi besar-besaran dan demokratisasi di Timur Tengah, salah satunya di Suriah. Arab
Spring telah memengaruhi keadaan politik dan sosial yang ada di Negra Suriah. Mulanya,
keadaan perpolitikan dan sosial negara ini sangat tak terkendali dan terkesan buruk. Kinerja
pemerintah tidak membawa dampak positif bagi warga Suriah namun justru korupsi dan
kesewenangan terjadi dan menyusahkan. Oleh sebab ituy, lahirlah revolusi yang dimuali dari
fenomena Arab Spring. Revolusi Suriah juga dapat dinamakan sebagai proses demokratisasi
dimana rakyat kemudian menggulingkan pemerintahan yang otoriter dan menggantinya
dengan yang baru.

Imbas yang dirasakan Suriah akibat dari Arab Spring adalah demokratisasi dan juga
meletusnya perang saudara sebagai konflik internal. Konflik internal di Suriah ini bahkan
telah menewaskan lebih dari 200.000 jiwa Ketika kelompok-kelompok oposisi menuntut
Presiden Bashar Asad turun dari jabatannya. Konflik internal ini juga mendapat campur
tangan dari Iran dan bahkan Rusia. Hal ini menyebabkan semakin rumitnya penyelesaian
konflik antar Alawi yang memerintah Suriah di bawah rezim Bashar Assad, dengan kalangan
Sunni sebagai kelompok oposisi.

Demokratisasi di Suriah diawali dengan demonstrasi yang dilakukan warga Suriah dalam
proses melengserkan kekuasaan Bassar al-Asad. Demokratisasi di Suriah masih berlangsung
hingga saat ini, karena rezim otoriter masih belum dapat diturunkan, namun revolusi yang
terjadi di Timur Tengah melahirkan sebuah gelombang demokratisasi. Meski demikian,
faktor yang mengakibatkan belum berhasilnya proses demokratisasi ini adalah konflik
internasl yang belum terselesaikan. Rezim otoriter yang membatasi hak dan kebebasan warga
juga yang penuh dengan korupsi oleh pegawai pemerintah masih terjadi bahkan hingga
kepemimpinan Hafiz al-Asad. Proses demokratisasi Suriah dapat dikatakan belum berhasil,
namun hingga kini, keberadaan transformasi teknologi telah memeberi banyak sisi positif
bagi Suriah khususnya terbentuknya Political Community serta respon internasional yang
memengaruhi terwujudnya demokratisasi di Suriah.

Anda mungkin juga menyukai