Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TANTANGAN MELAKUKAN PEMASARAN ONLINE

DI SUSUN OLEH
Lidra Mahendra
Afri Rifaldi
Wahyu Yunanta
Amalia Helda Putri
Khairunnisa Jasrianto
Roy Nonika
Hirma Munika
Sari Afni Adelia
Mardiyah

Tahun ajaran 2021/2022


I.1 Latar Belakang

Pemasaran online adalah praktik memanfaatkan saluran berbasis web untuk


menyebarkan pesan tentang merek, produk, atau layanan perusahaan kepada calon
pelanggannya. Metode dan teknik yang digunakan untuk pemasaran online termasuk
email, media sosial, periklanan tampilan, optimisasi mesin pencari, dan banyak lagi.
Tujuan pemasaran adalah untuk menjangkau calon pelanggan melalui saluran di mana
mereka menghabiskan waktu untuk membaca, mencari, berbelanja, atau bersosialisasi
secara online.
Adopsi Internet yang meluas untuk bisnis dan penggunaan pribadi telah
menghasilkan banyak saluran baru untuk keterlibatan periklanan dan pemasaran,
termasuk yang disebutkan di atas. Ada juga banyak manfaat dan tantangan yang
melekat pada pemasaran online, yang menggunakan media digital terutama untuk
menarik, melibatkan, dan mengkonversi pengunjung virtual ke pelanggan.
Pemasaran online berbeda dari pemasaran tradisional, yang secara historis
mencakup media seperti iklan cetak, billboard, televisi, dan radio.
Sebelum saluran pemasaran online muncul, biaya untuk memasarkan produk
atau layanan sering kali mahal, dan secara tradisional sulit diukur. Pikirkan kampanye
iklan televisi nasional, yang diukur melalui kelompok fokus konsumen untuk
menentukan tingkat kesadaran merek. Metode-metode ini juga tidak cocok untuk
eksperimen terkontrol. Saat ini, siapa pun yang memiliki bisnis online (dan juga
sebagian besar bisnis offline) dapat berpartisipasi dalam pemasaran online dengan
membuat situs web dan membuat kampanye akuisisi pelanggan dengan biaya kecil
hingga tanpa biaya. Produk dan layanan pemasaran tersebut juga memiliki
kemampuan untuk bereksperimen dengan pengoptimalan untuk menyempurnakan
efisiensi dan ROI kampanye mereka.
I.2 Pengertian pemasaran online

Secara sederhana pemasaran online atau sering disebut sebagai pemasaran


digital diartikan sebagai  strategi pemasaran yang memanfaatkan internet. Kegiatan
pemasaran untuk mendapatkan perhatian konsumen dilakukan dengan memanfaatkan
media sosial, website, email, bahkan augmented reality. Hal ini dapat dilakukan
dengan iklan berbayar, konten berkualitas atau sekadar posting-an sederhana melalui
media online.
Banyaknya aktivitas dan interaksi yang terjadi di dunia internet, membuat
banyak sekali pemilik bisnis yang mengandalkan cara ini untuk meningkatkan nilai
jual produknya. Satu posting-an di internet dapat diakses oleh ratusan juta orang di
seluruh dunia. Jadi, dari mana pun Anda berbisnis, akan tetap mampu mendapatkan
perhatian secara global jika telah memasuki dunia internet.

I.3 Jenis-Jenis Pemasaran Online

1. Media Sosial

Menjangkau konsumen melalui iklan berbayar atau posting-an organik dengan memanfaatkan
media-media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya.

2. Search Engine Optimization (SEO) 

Mengoptimasi website dengan berbagai konten untuk mendapatkan peringkat teratas di hasil
pencarian mesin pencari.

3. Email Pemasaran 

Pesan komersil seperti promo, penawaran produk, diskon, penawaran membership dan lain
sebagainya secara personal dengan menggunakan media email.

4. Search Engine Marketing  (SEM)

Bentuk lain dari pemasaran online berbayar. Anda melakukan pembayaran kepada mesin
pencari untuk mendapatkan visibilitas website di mesin pencari tersebut.
5. Pemasaran Afiliasi 

Pemasaran menggunakan afiliasi atau mitra penjualan yang diminta untuk menempatkan
iklan bisnis Anda di website atau media sosial mereka.

6. Influencer Marketing 

Melakukan pemasaran melalui ahli industri atau sosok yang dipercaya oleh konsumen ketika
melakukan promosi, iklan atau ulasan terhadap produk.

7. Pemasaran Konten 

Pemasaran dengan membuat konten mengenai produk atau layanan Anda dan
mempromosikannya di berbagai channel untuk menjangkau konsumen potensial.

8. Lead Generation 

Menghasilkan konversi lebih dari orang yang berkunjung ke website Anda, seperti
menghasilkan penjualan dari mereka dan mendapatkan alamat email calon konsumen.

10. Pengoptimalan Web

Proses menggunakan eksperimen terkontrol untuk meningkatkan kemampuan situs web untuk
mendorong sasaran bisnis. Untuk meningkatkan kinerja situs web mereka, pemilik situs web
menerapkan pengujian A / B untuk bereksperimen dengan variasi pada laman situs web
mereka untuk menentukan perubahan mana yang pada akhirnya akan menghasilkan lebih
banyak konversi.

Keuntungan Pemasaran Online

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemasaran online digadang-gadang


sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan mengembangkan
bisnis. Hal ini tidak mengherankan karena ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan
ketika Anda memutuskan untuk melakukan pemasaran secara online. Manfaat
tersebut antara lain:

 Mengurangi Biaya
Ini adalah alasan utama mengapa banyak pemilik bisnis yang lebih memilih
melakukan pemasaran online dibandingkan dengan pemasaran offline. Penggunaan
media sosial, website dan media internet lainnya kebanyakan tidak dikenakan biaya.
Meskipun Anda menggunakan iklan berbayar secara online, biaya yang dikeluarkan
relatif lebih hemat jika dibandingkan dengan memasang iklan di televisi, radio, koran
atau mencetak flyer dalam jumlah yang banyak.
Pay per click juga merupakan cara terbaik untuk menghemat dan mengawasi
biaya karena pembayaran didasarkan pada klik nyata yang didapat iklan Anda.
Berbeda dengan iklan media konvensional dengan biaya cukup mahal namun Anda
bahkan tidak mengetahui berapa orang yang benar-benar memperhatikan.

 Dapat Diukur Real Time

Pemasaran yang dilakukan secara online mudah diukur melalui alat analisis
seperti Google Analytics. Sehingga informasi tentang klik, kunjungan dan penjualan
dari SEO, AdWords, media sosial, konten serta pemasaran email yang dibuat bisa
didapatkan.
Walaupun ini merupakan proses yang panjang tetapi Anda dapat melihat hasilnya
secara real time setelah metode ini diaplikasikan. Dengan cara ini, efisiensi strategi
Anda dapat diukur dan perubahan dapat segera diimplementasikan.

 Cepat Menentukan Target

Dengan kecanggihan teknologi pemasaran saat ini, Anda dapat menyasar dengan
tepat calon konsumen yang memang tertarik atau membutuhkan produk Anda.
Teknologi saat ini mampu membuat calon konsumen memberikan informasi mereka
secara sukarela sehingga Anda dapat melacak apa yang memang mereka butuhkan
secara tepat.

 Paparan Jangka Panjang

Promosi yang dilakukan melalui pemasaran offline biasanya hanya bertahan


selama 1-4 minggu. Hal ini berbeda dengan pemasaran online yang merupakan proses
berkelanjutan. Di situs pencarian, konten promosi Anda akan tetap terlihat oleh
konsumen untuk jangka waktu yang lama. Namun Anda perlu melakukan sedikit
pembaruan agar konten tersebut tetap terlihat menarik.

I.4 Strategi Pemasaran Online

1. SEO (Search Engine Optimization)

SEO adalah salah satu strategi marketing yang dapat dilakukan dengan biaya
yang terjangkau. Dengan melakukan optimasi pada website memungkinkan website
Anda muncul dihalaman pencarian search engine dan mendapatkan pengunjung yang
kemungkinan besar menginginkan produk Anda.

2. SEM (Search Engine Marketing)

SEM memiliki media yang sama dengan SEO yaitu search engine. Namun
yang membedakannya adalah ketika menggunakan SEM sebagai strategi pemasaran
online, posisi iklan website Anda berada paling atas sehingga kemungkinan seseorang
untuk melihat iklan Anda jauh lebih besar. Akan tetapi biaya yang dikeluarkan untuk
melakukan pemasaran seperti ini terbilang lumayan tergantung kata kunci yang Anda
targetkan.

3. Social Media Marketing

Tidak diragukan lagi sosial media memiliki dampak yang signifikan jika
digunakan untuk melakukan pemasaran. Anda harus mengetahui sosial media mana
yang tepat untuk memasarkan produk Anda. Dengan membuat content marketing
yang tepat, maka Anda akan mendapatkan calon pelanggan yang tepat dan sesuai
dengan apa yang mereka butuhkan.

4. Affiliate Marketing

Ini adalah strategi pemasaran online yang saling menguntungkan. Hal ini
dikarenakan Anda akan berbagi keuntungan dengan pebisnis lain untuk setiap produk
yang terjual. Pada umumnya seseorang akan bekerjasama dengan blogger dan
menggunakan blog untuk melakukan pemasarannya. Iklan bisa berupa banner atau
artikel review. Ketika pengunjung blog tertarik dengan produk Anda dan melakukan
pemesanan, makan hasil dari penjualan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan yang
telah dibuat.

I.5 Tantangan dalam Melakukan Pemasaran Online


1. Advertising Block

Tantangan pemasaran advertising block/Shutterstock


Hampir satu dekade belakangan ini pertumbuhan layanan pemblokiran iklan
meningkat dengan pesat. Menurut data dari Adobe dan PageFair, adopsi pemblokir
iklan desktop mengalami peningkatan dari sekitar 21 juta pengguna pada 2010
menjadi lebih dari 181 juta pengguna pada 2015 silam. Pertumbuhannya pun belum
menunjukkan perlambatan karena pada kenyataannya orang-orang memang lelah
dibombardir oleh iklan yang tidak relevan.
Apakah para pemasar yang berkutat dengan iklan digital perlu khawatir?
Tentu saja. Akan tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa peluang baru
yang akhirnya bisa digali oleh para pemasar ketika pertumbuhan Adblock meningkat.
Beberapa di antaranya yaitu native advertising dan in-app mobile advertising.
Native Ads terlihat, dibaca, dan muncul seperti konten asli dan ini
menempatkannya di luar jangkauan teknologi pemblokiran iklan. Metode ini telah
menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bisa segera menjadi
lebih populer jika adopsi pemblokir iklan terus meningkat.
Sementara In-app mobile ads sendiri pada dasarnya tidak terpengaruh oleh
adblock. Ini adalah salah satu alasan mengapa anggaran untuk in-app ads mengalami
peningkatan. Di Telkomsel ada aplikasi gaya hidup digital bernama Telkomsel ROLi
yang memungkinan pengiklan mengirimkan pesan iklan mereka secara langsung ke
smartphone para pelanggan Telkomsel. Iklan dapat muncul di lock screen ponsel
pengguna atau di dalam aplikasi ROLi.

2. Advertising Fraud

Tantangan pemasaran Advertising Fraud/Shutterstock


Jika Anda mencari informasi tentang Ad Fraud, Anda mungkin akan berakhir
pada temuan tentang seberapa besar kerugian akibat Ad Fraud ini. Menurut
perusahaan keamanan siber Cheq, angkanya bisa mencapai $23 miliar di tahun ini.
Sedangkan menurut White Ops dan Association of National Advertisers (ANA),
angkanya diproyeksikan mencapai $5,8 miliar.
Iya, kedua angka laporan tersebut memang berbeda jauh. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
metodologi dan definisi yang beragam dan dimiliki oleh masing-masing firma riset terhadap
Ad Fraud. Namun, perbedaan antara dua angka itu pada dasarnya bermuara pada ekosistem
periklanan digital yang berbelit-belit dengan terlalu banyak kotak hitam.
Merek, perusahaan teknologi iklan, dan vendor lainnya pada umumnya tidak
secara terbuka untuk berbagi data. Maka dari itu mustahil bagi White Ops dan Cheq
untuk mendapatkan tampilan lengkap dari seluruh ekosistem iklan dan melihat
seberapa banyak penipuan yang sebenarnya terjadi. Ini berarti bahwa setiap laporan
yang dikeluarkan oleh perusahaan manapun hanyalah tebakan terbaik, bukan angka
pasti dan akurat.
Meski demikian, faktanya Ad Fraud adalah masalah nyata bagi para pemasar
digital saat ini. Mengutip pernyataan Co-Founder and CEO TubeMogul (sekarang
Adobe Advertising Cloud) Brett Wilson, “Penipuan (iklan) selalu akan menjadi
masalah. Sama seperti DSP dan perangkat lunak yang lebih baik dalam menemukan
dan mengatasi masalah, demikian juga para penipu menemukan cara untuk
mengalahkan sistem.”

3. Personalisasi Level Selanjutnya

Tantangan pemasaran, personalisasi/Shutterstock


Di era digital ini perhatian manusia terhadap sesuatu menjadi lebih singkat
bahkan jika dibandingkan dengan perhatian ikan. Oleh karena itu Anda harus dapat
menawarkan konten yang bisa menarik perhatian orang dalam hitungan detik. Salah
satu trik untuk melakukan ini adalah melalui personalisasi.
Berdasarkan penelitian McKinsey, melakukan personalisasi konten memiliki
kekuatan untuk mengurangi biaya akuisisi sebesar 50 persen. Sementara itu Gartner
menyebutkan bahwa di segmen B2B penggunaan AI untuk pengumpulan dan
interpretasi data akan menghasilkan 40% situs web B2B untuk menggunakan
algoritma optimasi harga untuk mempersonalisasi harga untuk pelanggan yang
berbeda. Iya, personalisasi dalam pemasaran memang masih penting. Ketika Anda
menawarkan sesuatu kepada orang-orang yang dirancang khusus untuk mereka,
mereka cenderung memperhatikannya. Di 2019 ini para pemasar yang ingin unggul
dalam personalisasi pemasaran harus mulai memanfaatkan tren dan teknologi terbaru
yang tersedia untuk Anda. Contohnya seperti voice technology dan artificial
intelligence (AI).
Dengan setiap peningkatan dalam algoritma dan dengan lebih banyak data, harapan
pelanggan untuk penawaran yang dipersonalisasi tentu meningkat. Gartner memperkirakan
bahwa AI yang digunakan untuk mengenali niat pelanggan akan memungkinkan bisnis digital
untuk meningkatkan keuntungan hingga 15% pada tahun 2020. Sementara itu teknologi suara
pun sudah mulai menjamur dan penerapan populernya bisa dilihat melalui Siri, Google
Assistant, Alexa, dan masih banyak lagi.

4. Integrasi Teknologi Canggih

Tantangan pemasaran, AI/Pexels


Dengan jumlah set data tentang pelanggan potensial yang sedang naik daun,
integrasi teknologi canggih akan menjadi kian vital. Teknologi seperti machine
learning, deep learning, dan natural language processing akan berperan untuk
membuat keputusan yang tepat berdasarkan data tentang pelanggan Anda.
Maka dari itu, jika Anda ingin memimpin, mengintegrasikan AI ke dalam strategi
pemasaran digital Anda menjadi hal yang tidak bisa dihindari. AI dalam pemasaran
pada dasarnya dapat membantu Anda dalam membuat konten, kurasi konten, email
marketing, chatbots, sampai membantu dalam hal periklanan.
Pun AI memiliki peran yang penting dalam hal pemasaran ke depan, ia tak akan
mengambil alih semua pekerjaan. Mesin dan teknologi pada dasarnya hanyalah alat
yang dimaksudkan untuk menggantikan tugas-tugas membosankan dan berulang.
Manajemen bisa berinvestasi di bidang-bidang yang tidak dikuasai AI, seperti
pemikiran kritis, empati, kepuasan pelanggan, dan kreativitas.

5. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan

Tantangan pemasaran, customer experience/Pexels


Dalam pemasaran, konsumen adalah pusat dari setiap aktivitas yang dilakukan
oleh pemasar. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, lanskap pemasaran pun
kini berubah drastis. Konsumen berharap lebih dengan setiap interaksi yang mereka
lakukan dengan merek. Merek juga tak bisa lagi dibangun melalui iklan saja, tetapi
juga melalui pengalaman yang diberikan.
Konsep kuat yang berkembang saat ini adalah omnichannel marketing. Konsep ini
memungkinkan calon pelanggan dapat beralih antar saluran dan memulai perjalanan
menjadi pelanggan kapanpun mereka mau. 
Akan tetapi, cara ini bisa gagal total bila nilai pengalaman yang diterima antara
saluran yang satu dengan yang lain tidak sama. Pemasar lah yang bertugas di sini
untuk menciptakan konsistensi pengalaman yang diterima pelanggan. Sementara 
teknologi hanya akan menjadi alat bantu pemasar dalam menciptakan pengalaman
tersebut yang akan bermuara pada terciptanya loyalitas pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai