Anda di halaman 1dari 39

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

DINAS PERDAGANGAN, KOPERASI


DAN USAHA MIKRO KECIL
JL. SUDIRMAN NO. BANGKINANG

Pekerjaan :
Pembangunan DED Revitalisasi Pasar LKMD
Pasar Desa Kasikan Kec. Tapung Hulu
Kabupaten Kampar

Metode
Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DED REVITALISASI PASAR LKMD PASAR DESA

KASIKAN KEC. TAPUNG HULU

1. INFORMASI DATA PROYEK

Paket pekerjaan Pembangunan DED Revitalisasi Pasar LKMD Pasar Desa Kasikan Kecamatan Tapung

terletak di Kabupaten Kampar. Pekerjaan ini dibiayai dari DAK Tahun Anggaran 2022.

2. TAHAPAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, timeschedule telah dibuat, dan

kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini

meliputi :
 Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/

mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item

pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan
gambar kerja.

 Personil Dilapangan Meliputi : Pelaksana Lapangan, Logistik, Surveyor, Juru Gambar Dan
Personil Pekerja ( Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja )

3. SISTIM MANAJEMEN K3

 Pihak Kami akan membuat, menerapkandan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,

Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinam-bungan sesuai dengan Rencana

K3Kontrak (RK3K)

METODE PELAKSANAAN | Hal. 1


METODE PELAKSANAAN | Hal. 2
Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master Schedule
akan diperinci kembali menjadi schedule yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan

sesuai dengan BQ dan dirinci menjadi metode pelaksanaan mingguan, dimana langkah-langkah

pekerjaan ini kami tuangkan dalam metode pelaksanaan.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Ada 4 faktor Yang perlu diperhatikan agar proses pekerjaan
berjalan dengan maksimal. Ke-4 aspek tersebut adalah :

1. Pembuatan Saluran Pengelak ( Diversion Chanel )


Dikarenakan pekerjaan ini dikawasan gedung kantor, maka diperlukannya pembuatan saluran

pengelak, ini dikarenakan agar sisa material air yang terbuang tidak mengalir kesegala arah (
tidak menganggu kegiatan di kantor ).

2. Pengeringan tempat pekerjaan ( Dewatering/ Undewatering )

Lokasi pekerjaan mestinya dalam keadaan baik, jika di permukaan lahan pekerjaan tergenang
air, maka semestinya lakukan pengeringan permukaan lahan pekerjaan dan arahkan

pembuangan ke saluran pengelak ( Diversionil Chanel )

3. Pembuatan Konstruksi Pengaman ( Protection Contruction )

Pekerjaan yang berlokasi di areal gedung kantor sudah pasti akan berhubungan dengan orang
ramai, oleh sebab itu lakukanlah pengamanan dilokasi pekerjaan dengan cara membuat

konstruksi pengaman, ini bias berupa pemagaran di sekeliling bangunan ataupun memasang

rambu peringatan, ini berguna agar pekerjaan dapat berjalan dengan optimal tanpa ada

gangguan dari pihak manapun.

4. Pengaturan Lalu Lintas ( Traffic Management )


Kelancaran Pekerjaan juga didukung dengan transportasi yang lancar, oleh karena itu sebaiknya

dilakukan pengaturan lalu lintas menuju lokasi pekerjaan, sehingga proses suplai material dari
luar dapat tersalurkan dengan lancar dan baik

Berikut ini metode pekerjaan yang dapat menggambarkan penguasaan dalam pekerjaan, di dalamnya

akan menjelaskan tahapan pekerjaan berdasarkan :

METODE PELAKSANAAN | Hal. 3


 Pekerjaan Pasang papan nama proyek.
Pembuatan papan nama kegiatan sebagai sosialisasi kepada masyarakat bahwa kegiatan yang

sedang berlangsung adalah sumber dana APBD atau APBN

Tulisan yang tercantum dalam papan nama proyek tersebut adalah :

a. Nama Proyek

b. Nama Pekerjaan
c. Harga Borongan

d. Jangka Waktu Pelaksanan


e. Konsultan Pengawas

f. Kontraktor Pelaksana
g. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

LINGKUP PEKERJAAN :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

 Pekerjaan Pasang Bouwplank/Pengukuran.

Pengukuran dan penentuan pail lantai harus dilakukan terlebih dahulu,

pengukuran sebaiknya menggunakan theodolit dan waterpast yang telah disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi.

Pemasangan papan bouwplank pada jarak 1,50 meter dari as bangunan, pemasangan papan

bouwplank harus sekuat mungkin sehingga tidak mudah berubah dan menggunakan

waterpass.

Ketinggian permukaan papan bouwplank dibuat sesuai dengan tinggi patok BM yang
ada, Papan bouwplank baru dapat dibuka setelah pekerjaan pemasangan lantai bangunan

selesai.
Gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100 % dan

pembongkarannya mendapat persetujuan dari pengawas.

II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

 Pekerjaan Galian Pondasi

Pada galian tanah, tanah humus atau bekas-bekas kayu, akar dan lain-lainnya harus

dikeluarkan dari lokasi bangunan sebelum galian tanah agar tidak terjadi penurunan pada

METODE PELAKSANAAN | Hal. 4


pondasi dan lantai bangunan. Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lobang pondasi,
lobang saluran keliling bangunan dan lain-lain sebagainya.

Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan galian tanah :

1. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah dikerjakan sesuai ukuran yang tercantum dalam

gambar detail pondasi.

2. Tanah hasil galian tanah yang tidak dapat dipergunakan untuk menimbun lobang-
lobang harus dibuang pada tempat yang ditentukan pengawas lapangan.

3. Pemakaian bekas tanah galian untuk penimbunan kembali herus mendapatkan

persetujuan dari pengawas lapangan

 Pekerjaan Urugan Pasir dibawah pondasi dan Cor Lantai Kerja 1 : 3 : 5


Setelah Galian Tanah Pondasi selesai, diberi lapisan pasir urug setebal 5 cm dan

kemudian disiram dengan air sampai urugan pasir tersebut padat dan tidak banyak pori-pori.

Diatas lapisan pasir urug diberi lapisan cor beton tumbuk dengan campuran beton 1 : 3 : 5.

 Pekerjaan pondasi setempat beton bertulang


Langkah-langkah Pekerjaan pondasi setempat beton bertulang

a. Sebelum melakukan cor pondasi setempat, pastikan cor lantai kerja telah dilaksanakan
semua untuk dudukan pondasi setempat, kemudian lakukan pembesian pondasi dimana

diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang ada.

b. Selanjutnya membuat panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran


poer di lokasi fabrikasi, Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel

bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel
diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.

c. Setelah pemasangan bekisting dan pembesian selesai dilakukan pengecoran dimana


campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.

Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan


dilakukan pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil

dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.

Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan.


Kekentalan (konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara

pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air
semen maximum memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 5


Beton SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah
timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama

pengecoran. Pemadatan dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan

menggunakan alat/ vibrator.

 Pekerjaan cor kolom pedestel

Langkah-langkah Pekerjaan pedestel pondasi beton bertulang

a. Sebelum melakukan cor kol om pedestal pondasi, pastikan cor pondasi setempat telah
dilaksanakan semua untuk dudukan pedestal pondasi, kemudian lakukan pembesian

pedestel pondasi dimana diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang
ada.

b. Selanjutnya membuat panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran


poer di lokasi fabrikasi, Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel

bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel

diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.

c. Setelah pemasangan bekisting dan pembesian selesai dilakukan pengecoran dimana


campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.

Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan

dilakukan pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil
dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.

Semua proses pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan.


Kekentalan (konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara

pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air

semen maximum memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan

Beton SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah

timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama
pengecoran. Pemadatan dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan

menggunakan alat/ vibrator.

 Pekerjaan pasang pondasi batu bata


Langkah-langkah Pekerjaan Pasang Pondasi Batu Bata camp. 1 : 4 1 batu :

a. Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah ditentukan. Profil

METODE PELAKSANAAN | Hal. 6


dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi sebagai patokan ketegakan
pasangan pondasi. Sehingga profil harus benar-benar tegak/ vertikal.

b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( 7 cm ). Pasangan bata

dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai profil-
profil tersebut.

c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.

d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum

dipakai untuk mengurangi absorpsi.

e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan

satu buah bata.

f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian

depannya, Rapihkan semua siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi

bulat atau kayu.

 Pekerjaan raben pondasi batu bata

Setelah selesai pemasangan pondasi batu bata kemudian dilakukan pekerjaan raben

pondasi dimana campurannya disesuaikan dengan spek yang ada


 Pekerjaan cor balok sloof

Langkah-langkah Pekerjaan Balok Sloof Beton Bertulang :


Pembesian

Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang

berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).

Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton

diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu

dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.

Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa

sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 7


Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum
diadakan pengecoran. Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada

pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian, sebelum pengecoran.

Bekisting

Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran balok sloof dilokasi fabrikasi,

Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi
pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar

benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.


Beton

Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan

pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan

tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua proses

pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan. Kekentalan

(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi
dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum

memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga

kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan
dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.

 Pekerjaan urugan kembali bekas galian

Pekerjaan urugan kembali bekas galian dilakukan pada saat pekerjaan pondasi telah

selesai semua.

III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON

 Pekerjaan cor kolom dan balok


Langkah-langkah Pekerjaan Kolom dan balok lantai Beton Bertulang :

Pembesian

Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang

berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).

METODE PELAKSANAAN | Hal. 8


Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton
diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat

kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu

dalam keadaan yang bersih sampai saat pengecoran beton dilakukan.

Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.

Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum

diadakan pengecoran. Penyedia Barang/Jasa harus memberitahukan secara tertulis kepada

pengawas untuk mengadakan pemeriksaan pekerjaan pembesian, sebelum pengecoran.


Bekisting

Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kolom dilokasi fabrikasi, Oleskan

minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi pengaku
dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar benar-benar

tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.


Beton

Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan

pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan

tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua proses

pengetesan dikonsultasikan dengan konsultan pengawas di lapangan. Kekentalan

(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi
dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum

memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-

1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga

kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan

dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.

SLUMP TEST

1. Pengisian kerucut Abrams dilakukan 3 tahap dimana tiap tahap untuk mengisi sepertiga

tinggi kerucut.

2. Pemampatan dengan merojok adukan beton sebanyak ± 25 kali menggunakan besi


untuk tiap tahap pengisian kerucut.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 9


3. Ratakan permukaan kerucut

4. Bersihkan bagian alas bawah kerucut

5. Tekan pegangan kemudian angkat kerucut

6. Ukur tinggi penurunan yang terjadi pada adukan beton

TEKNIK PENGECORAN DAN PEMADATAN

METODE PELAKSANAAN | Hal. 10


Pengecoran Kolom

Cara Yang Benar

1. Saat penuangkan beton dari gerobak salurkan campuaran memlalui pipa flexible/tremi

2. Saat menuangkan beton menggunakan bucket dari tower crane gunakan pipa penyaluran

yang flexible/tremi yang pangkalnya disambungkan dengan kerucut corong

3. Saat menuangkan beton menggunakan Concrete Pump masukan ujung pipa concrete

pump sampai dasar bekisting sambil diangkat perlahan saat bagian tersebut telah terisi

beton.

Cara Yang Salah

4. penuangan beton dengan jarak jatuh yang jauh, lama dan tak terkontrol dapat

menyebabkan segregasi dan campuran beton yang membentur bekisting dapat merusak

bekisting dan campuran beton.

Segregasi menyebabkan mortar/adukan akan tertinggal di permukaan sedangkan agregat


kasar akan menumpuk dibagian bawah

Prinsip untuk menghindari segregasi selama pengecoran disegala tempat :

1. Beton dicor secara vertikal dan sedekat mungkin dengan posisi pengecoran

2. Beton jangan dialiran ke posisi pengecoran, tetapi beton dipindahkan.

Pada saat melakukan penggetaran harus dilakukan dengan cara yang benar seperti gambar

dibawah ini :

METODE PELAKSANAAN | Hal. 11


Penggetaran pada saat melakukan pengecoran harus dilakukan antara lain untuk
mengkonsolidasikan partikel agregat sampai rata dan mengeluarkan udara yang terjebak.

KOLOM
1. Setelah bekisting kolom dibuka curing dapat dilakukan

2. Kondisi kolom agak mengering

3. Curring dilakukan dengan melakukan penyemprotan curing compound

4. Curing juga dapat dilakukan dengan menutupi permukaan kolom dengan terpal/ kain

karung basah

METODE PELAKSANAAN | Hal. 12


IV. PEKERJAAN STRUKTUR RANGKA DAN PENUTUP ATAP
Metode Pelaksanaan Pemasangan Atap Baja Ringan

Pada dasarnya Baja Ringan menggunakan 2 jenis Profil, ialah Profil C (canal) dan Profil Reng. Profil C

(Canal) berperan sebagai pengganti Kaso (kayu rangka) yang nantinya dirangkai menjadi Struktur Rangka

Atap. Sedangkan Profil Reng dipasang diatas Rangka Atap tersebut, sebagai dudukan bagi Atap Penutup

(seng atau genteng). Cara merangkai Baja Ringan sebagai berikut:


1. Rangka Atap Rabung 1 Komplit, yang akan dibuat menyerupai ini.

2. Kuda-kuda Baja Ringan, dibuat terlebih dahulu. Caranya sanggup dilihat dibawah (a, b, c).

a. Sambungan Atas Baja Ringan (Top Chord)

METODE PELAKSANAAN | Hal. 13


b. Tumpuan Baja Ringan pada Dinding/ Ring Balok (Pitching Point)

c. Skor Pengaku (web)

4. Mendudukkan Baja Ringan pada Dinding (Ring Balok)memakai Bracket L, dipasang pada kawasan

Pitching Point. Produk Bracket L ada buatan Pabrikan, sanggup juga dibuat sendiri dengan
menggunakanProfil C. Dipasang di Dinding/ Ring Balok menggunakan Dynabolt.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 14


4. Memasang Reng Baja Ringan dengan Profil Reng, dipasang diatas Kuda-kuda Baja Ringan, dengan

jarak pemasangan diadaptasi dengan Jenis Atap Penutup yang hendak dipakai.

5. Memasang Lisplang, (bisa menggunakan Lisplang berbahan GRC atau Kayu)

METODE PELAKSANAAN | Hal. 15


6. Memasang Atap Penutup, (bisa menggunakan Genteng Keramik, Genteng Batu, Genteng Metal,
Spandek, Seng, dan sebagainya)

STRUKTUR BAJA

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Baja WF.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, harus dikerjakan dengan teliti dan akurat. Berikut ini
merupakan acuan standar kerja kami yang dalam pekerjaan struktur baja :

Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, seperti pelat-pelat, profil, baut, angkur-
angkur dan las.

Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti sambungan-sambungan


pengelasan, seperti las sudut maupun penuh.

Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstruksi baja seperti pemasangan semua elemen-

elemen rangka baja dan pengecatan.


Semua pekerjaan pelaksanaan dan penyesuaian grouting.

Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja. Anda dapat menggunakan jasa desain struktur 3D.

Berikut ini langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan struktur baja :


a. Pemahaman gambar kerja.

Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan sebelum masuk bengkel. Dalam

gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak ditentukan seperti misalnya pada

kelekan kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi ukuran yang dipakai, jadi tidak

menggunakan skala.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 16


b. Pola pengukuran.

Pola (maal) dan peralatan-peralatan lain yang di butuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus

di sediakan pada saat pabrikasi. Semua pengukuran harus di lakukan dengan menggunakan pita-pita

baja yang telah di sepakati.

c. Pelurusan.

Sebelum melakukan pekerjaan lain yang dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
keratanya, semua batang-batang di periksa kelurusanya, harus bebas dari puntiran dan bila perlu

harus di perbaiki sehingga bila pelat-pelat di susun akan terlihat rapat keseluruhanya.

d. Pemotongan.

Pekerjaan baja dapat dipotong menggunakan gunting, geraji atau dengan las pemotong. Permukaan
yang di peroleh dari hasi pemotongan harus siku terhadap bidang yang di potong tersebut, tepat

dan rata menurun ukuran yang diperlukan.

e. Pengelasan.
Pekerjaan las dikerjakan oleh tukang las dibawah pengawasan langsung pelaksana struktur

dengan pekerjaan las. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang

digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. pelat-

pelat baja yang akan di las harus bersih terbebas dari kotoran seperti minyak, cat, karet atau lapisn

lainya yang dapat mempengaruhi mutu las. Yang terpenting dalam pengelasan ini ialah kita harus
memperhatikan kebersamaan dan rupa las, serta kematangan pengelasan.

f. Pengeboran.

Bila memungkinkan, semua pelat, potongan-potongan dan sebagianya harus dijepit bersama-

sama untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal dari material. Bila

menggunakan baut pada salah satu lubang, maka lubang ini di bor lebih kecil dan kemudian baru

diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 17


g. Montase percobaan.
Sebelum di angkat dan di pasang, pekerjaan baja harus di lakukan montase percobaan pada bengkel

pemborong pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa. jika terjadi perbedaan kedudukan,

batang yang berdekatan harus dimontase bersama-sama pada kedudukan yang di kehendaki

lengkap dengan perletakan-perletakanya, gelagar melintang dan seluruh batang- batang

penguat.

h. Pemberian tanda untuk pemasangan akhir.


Setiap bagian harus di beri tanda yang jelas menggunakan pahatan atau dengan cat. Cat dan warna

yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang saran.

i. Pengecatan.

Sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan
baja, kecuali pada bagian yang di kerjakan menggunakan mesin perkakas dan pada perletakan,

dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan mesin

penyemprot pasir. Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering, di beri

bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan dengan bahan-bahan pelindung lainya.

j. Pemasangan baut akhir.

Setiap pemasangan di buat bersama-sama dengan baut stel sehingga bagian dari pelat yang satu

dengan lainnya berhubungan rapat satu sama lainya secara menyeluruh. Baut cincin keras harus di

pasang dengan cincin baut yang diperlukan, dibawah kepala baut dan sebuah di bawah mur. Selain
itu harus diperhatikan bahwa cincin baut terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Dalam

memasukan dan mengencangkan baut baja harus diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat,
selain itu pemasangan baut baja harus diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan dan jika sudah di

setujui oleh konsultan maka baut baja boleh dipasang.

k. Pengecetan baja.

Sebelum memasuki tahap pengecetan, baja harus di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran-
kotoran seperti minyak, cat, lumpur karatan dll. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca yang

berkabut, berdebu atau pada cuacalain yang jelek. Permukaan yang akan di cat harus kering dan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 18


tidak boleh berdebu. Cara mengecatnya harus dengan kuat pada permukaan baja, seluruh baut yang
ada pada sudut-sudut, sambungan pelat dan lekuk-lekuk yang ada pada baja, kemudian diratakan

secara baik.

V. PEKERJAAN ARSITEKTUR

V.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PELAPIS DINDING


 Pekerjaan pasang dinding batu bata

Langkah-langkah Pekerjaan Pasangan dinding batu bata :


a. Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah ditentukan. Profil

dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi sebagai patokan ketegakan
pasangan dinding. Sehingga profil harus benar-benar tegak/ vertikal.

b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( ± 7 cm ). Pasangan bata
dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai profil-

profil tersebut.

c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.

d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum

dipakai untuk mengurangi absorpsi.

e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan
satu buah bata.

f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya.

g. Bata diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari belakang

ke depan) sambil ujung depannya menggaruk/ mendorong adukan dan ada spesi yang
tertekan keluar yang berarti naad vertikal benar-benar terisi penuh. Pengisian naad

vertikal dari atas setelah bata diletakkan tidak mejamin bahwa naad benar-benar terisi
dan tidak ada rongga udara. Keruk tumpahan/ sisa adukan dengan menggunakan

sendok aduk.

h. Penyesuaian posisi bata dilakukan dengan sedikit menggesernya ke arah depan –


belakang ( the forward and backward movement laying technique).

i. Untuk pemasangan bata yang terakhir, bata tersebut diberi adukan terlebih dahulu

METODE PELAKSANAAN | Hal. 19


sehingga tidak perlu penggeseran maupun penambahan mortar.
j. Pada tiap pertemuan pasangan dengan kolom diberi angker dengan jarak antar angker

± 15 lapis pasangan.

k. Angker-angker kusen (jika ada) dicor dengan beton pada pasangannya.

l. Pemasangan batu-bata dihentikan pada ketinggian 1 m, untuk memberi kesempatan


pasangan tersebut mengering, sementara itu dilakukan pengecoran pada kolom praktis.

m. Bersihkan pasangan bata dan rapihkan dengan memakai sendok adukan. Rapihkan semua

siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi bulat atau kayu.

 PEKERJAAN PLESTER DINDING


Langkah-langkah kerja plasteran dinding :

a. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk kepalaan, cek tarikan benang.
b. Buat kepalan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalan mengeras min  1 hari, cek

kepaalan.
c. Plaster diantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan menggunakan jidar alumunium mak.

3 m’, cek plasteran.

d. Perawatan plaster kasar dengan menyiram selama minimal 3 hari, sebelum diaci. Acian

dinding plaster satu bidang sekaligus pada satu kali pengacian.

 PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING KERAMIK

a. Planning

1. Shop drawing

• Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik

• Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam

• Menentukan supaya perempatan keramik bertemu

• Menentukan posisi dinding bata.

• Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik.

• Menentukan titik awal pemasangan keramik.

2. Perhitungan resources (sumber daya)

a. Bahan yang digunakan

• Keramik

METODE PELAKSANAAN | Hal. 20


• Semen pc

• Air

• Additive

b. Alat yang digunakan

• Jidar aluminium

• Bak air (ember)

• Tempat dudukan /tatakan keramik

• Benang atau senar

• Palu karet

• Plastic cross atau tile spacer

• Waterpass

• Busa/spon

• Kain/lap basah

c. Tenaga kerja :

menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan

b. Pelaksanaan

1. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas

pemasangan keramik.

2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ±2 cm, diamkan selama 1x24 jam

sehingga plesteran menjadi kuat.

3. Sortir keramik agar menhasilkan keseragaman

• Ukuran/ dimensi

• Presisi

• Warna

METODE PELAKSANAAN | Hal. 21


4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik,
setelah proses perendaman

6. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air.

7. Pasang benang/senar untuk kepalaan, dan benang/ senar tersebut harus dicek secara

periodik baik kekencangan maupun elevasinya.

8. Cek lebar nad dan hindari las-lasan.

9. Pasang perekat laticrete+semen (acian/ air + semen) pada permukaan dinding

10. Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik.

11.

12. Pasang kepalan keramik arah horizontal dan vertical dengan menempelkan keramik pada
posisinya.

13. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata.

14. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa seragam & rapi

diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad (tanda " + ") atau

dengan tile spacer.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 22


15. Cek kerataan pasangan keramik dengan water pass.

16. Bersihkanlah permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/ lap basah

17. Lakukan pengecekan terhadap nad dari laticrete menggunakan material

18. grouting nad dengan alat busa/spon.

19. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik dengan kain /

lap basah.

PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

a. Alat yang digunakan


 Meteran minimal 3 m

 Lot

 Waterpass

 Palu

b. Bahan yang digunakan


 Kusen Kayu

Kusen telah dibuat di workshop sesuai ukuran dalam gambar kerja.


 Kayu 3/5cm & 4/6 cm (untuk skur/penyangga sementara)

 Paku
 Papan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 23


c. Pelaksanaan :
 Sebelum kusen pintu/ jendela kayu dipasang cek

1. Sudah betulkah ukuran tinggi & lebar kusen

2. Apakah terdapat cacat atau tidak

3. Sponeng :

a. Sudahkah sesuaikah ukuran sponeng de-ngan rencana daun pintu/ jendela

b. Untuk kusen gendong apakah sudah betulkah letak sponeng bukaan daun pintu

dengan daun jendela/ kaca mati

c. Bagaimana sudut sponeng apakah sudah 90º

d. Sudah adakah sponeng tali air/ tali kapur tiangnya

METODE PELAKSANAAN | Hal. 24


4. Periksa angkur
Apakah material yang digunakan sudah benar

Apakah posisi angkur pada tiang kusen sudah benar

5. Apakah ketinggian kusen pintu sudah diperhitungkan terhadap ketinggian neut/ locis

 Jika sudah ok semua, ukur posisi kusen di lokasi yang akan dipasang sesuai gambar kerja.

 Pasang kusen pintu/ jendela kayu pada lokasi sesuai ukuran yang telah ditentukan, dengan

bantuan skur/ penyangga sementara (skur/ penyangga jangan dimatikan terlebih dahulu)

 Pasang kusen sesuai shop drawing dengan dasar elevasi & absis/ ordinat pinjaman

METODE PELAKSANAAN | Hal. 25


 Pasang 2 buah lot untuk mencecek posisi/ kevertikalan masing- masing ambang samping,

apakah betul-betul tegak lurus.

 Bila posisi & elevasi sudah betul, skur/ penyangga sementara dimatikan untuk menghindari
kusen berubah posisi & elevasi.

 Pasang batu bata penjepit pada tepi kusen.

 Pasang bekisting pada masing-masing posisi angkur, kemudian cor pada masing-masing

angkur kusen.
 Pasang 2 buah lot untuk mengetahui posisi kusen apakah betul-betul tegak lurus.

 Pasang batu baia sekitar kusen yang tersisa.

 Cor balok lantai dan neut/ locis.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 26


Metode pemasangan Pintu folding gate :

1. Bersihkan tempat kerja dari bahan yang dapat mengganggu pelaksanaan.

2. Persiapkan bahan dan alat yang dipergunakan.

3. Lakukan marking pada sisi yang akan dipasang sesuai dengan kedataran pemasangan

pintu folding gate

4. Pasang pintu folding gate sesuai dengan petunjuk pabrikan (gunakan buku manual dari

pabrikan untuk detail pemasangan)

5. Semua baut/mur yang berfungsi sebagai pengikat jangan dilakukan pengencangan

terlebih dahulu cek ulang kedataran pemasangan pintu folding gate

6. Setelah semuanya dipastikan sesuai dengan yang diharapkan, lakukan pengencangan


untuk mematenkan pemasangan pintu folding gate

7. Lakukan pengetesan ulang

PEKERJAAN PLAFOND

a. Peralatan Yang Digunakan


 Peralatan Yang Digunakan

 roll meter (meteran)

 steger kerja

 mesin poles kayu

 benang nylon
 waterpass

 siku besi

 gergaji

 amplas biasa (kasar & halus)


 paku

 palu besi

 kain lap
b. Bahan Yang Digunakan

 Peralatan Yang Digunakan

 roll meter (meteran)

METODE PELAKSANAAN | Hal. 27


 steger kerja
 mesin poles kayu

 benang nylon

 waterpass

 siku besi

 gergaji
 amplas biasa (kasar & halus)

 paku
 palu besi

 kain lap

c. Pelaksanaan

1. Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafond sesuai dengan
shopdrawing (untuk menentukan ketinggian plafond ).

2. Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan & ketinggian rangka,

sesuai elevasi yang telah dibuat pemasangan benang nylon.


3. Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond.

4. Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai marking yang
telah dibuat.

5. Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi.

6. Potong panel plafond Kalsiboard dengan gergaji sesuai shop drawing.

7. Haluskan bekas potongan kalsiboard dengan amplas.

Pasang panel plafond kalsiboard tersebut dengan mengatur :


 kelurusan & kerapatan nad plafond

 kerataan plafond

METODE PELAKSANAAN | Hal. 28


Pemasangan plafond dimulai dari tepi (mengikuti gambar kerja) dan diperkuat dengan
paku yang diketok dengan palu besi

9. Cek kerataan permukaan plafond yang sudah jadi dengan waterpass.

10. Rapikan & haluskan permukaan plafond kalsiboard yang telah terpasang dengan amplas
sampai rata / licin.

11. Bersihkan permukaan yang telah diamplas dengan kain lap

PEKERJAAN LANTAI

LANTAI KERAMIK
a. Planning
1. Shop drawing
 Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik
 Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam
 Menentukan supaya perempatan keramik bertemu
 Menentukan posisi dinding bata.
 Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik.
 Menentukan titik awal pemasangan keramik.
 Menentukan expantion joint minimal setiap luasan 12 m2-16 m2.

2. Perhitungan resources (sumber daya)


a. Bahan yang digunakan
 Keramik
 Semen pc

METODE PELAKSANAAN | Hal. 29


 Air
 Additive

b. Alat yang digunakan


 Jidar aluminium
 Bak air (ember)
 Tempat dudukan /tatakan keramik
 Benang atau senar
 Palu karet
 Sendok Spesi
 Plastic cross atau tile spacer
 Waterpass
 Busa/spon
 Kain/lap basah

c. Tenaga kerja :
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan

b. Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
2. Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan lain – iain.
3. Sortir keramik agar menghasilkan kese-ragaman
 Ukuran/ dimensi
 Presisi
 Warna
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik,
setelah proses perendaman
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan.
7. Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing. kedudukan benang datar dan siku apabii.a dinding yang ada adalah

METODE PELAKSANAAN | Hal. 30


dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada
dinding.
8. Pasang keramik sebagal pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.

9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass

10. Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/


11. Spesi. ll.setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai poslsinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las - lasan.
12. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet
untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak/cacat.
13. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
14. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap
basah sampai bersih.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 31


15. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnva lantai) maka buatlah delatasi

16. Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bakair (ember) dan aduklah hingga rata
17. Setelah adukan rata, isi sela - sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan
sendok spesi ( sekop ). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering.
18. Kemudian ratakan nad tersebut dengan cape.

19. Diamkan dan tunggu sampai nad ter-sebut benar-benar kering.


20. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipa-sang nad
dari sisa-sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain/lap basah sampai bersih.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 32


PEKERJAAN SCREED LANTAI

a. Peralatan yang digunakan


 Selang air.
 Waterpass.
 Sapu.
 Compressor.
 Paku.
 Benang nylon / sknar.
 Meteran.
 Jidar aluminium.
 Roskam kayu
 Molen untuk mengaduk mortar kapasitas 150 liter
 Lift untuk menaikan mortar (bangunan bertingkat) kapasitas 1 ton
 Gerobak uintuk mengangkut mortar (dua roda)
 Sendok tembok
 Drum air
 Ember

b. Bahan yang digunakan


 Pasir pasang/ extra beton.
 Semen (pc).
 Air.
c. Pelaksanaan :
1. Buat marking untuk elevasi screed dengan selang air / waterpass.
2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu/ compressor.
3. Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab.
4. Pasang benang pada jalur kepalaan (elevasi sesuai dengan marking)
5. Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis finishing lantai.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 33


6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 s/d 2 m, elevasi sesuai benang. pada
bagian atas caplaan diberi triplek 5x5 cm

7. lsi adukan dengan campuran 1:4 diantara caplaan, elevasi sesuai benang, demiklan
seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain
8. Dengan jarak antar kepalaan 1,5m s/d 2m sejajar kepalaan pertama.
9. Isi adukan dengan campuran 1:4 diantara 2 kepalaan. dan ratakan dengan jidar
aluminium lalu haluskan dengan roskam kayu.

10. Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2-3 hari (khusus finishing lantai keramik,
permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di kasarkan).

PEKERJAAN PENGECATAN

a. Peralatan yang digunakan


 Kertas semen/koran

 Lakban

 Amplas
 Rol

 Kuas

METODE PELAKSANAAN | Hal. 34


 Skrap
 Kain lap

b. Bahan yang digunakan :

 Plamur

 Cat dinding

c. Pelaksanaan :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan

kain lap.
2. Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat

dengan kertas semen/ koran dan lakban.


3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak & kurang rata

dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.

4. Haluskan plamur yang telah kering dengan amplas hingga rata.


5. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?

6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang

yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).

7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
8. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir

(jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).

9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata

10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang

seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.


d. Hasil akhir :

hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:

METODE PELAKSANAAN | Hal. 35


 Permukaan rata

 Tidak mengenai bidang lain

 Tidak mengelupas

PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING

 Pekerjaan instalasi listrik

Yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan listrik adalah:


a. Bahan yang akan digunakan adalah sesuai dengan yang disyaratkan dan dalam keadaan

baru.

b. Pekerjaan listrik dilakukan oleh orang-orang yang ahli.

c. Pelaksanaan instalasi penerangan dan stop kontak untuk semua ruangan dan
lain-lain, dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.

d. Panel-panel listrik semuanya dipasang.

e. Semua kabel dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang
dari syarat- syarat pabrik pembuatnya.

f. Kabel-kabel feeder di klem dengan klem khusus atau dengan besi siku yang dicat anti
karat.

g. Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dengan saklar melalui dinding bata

memakai pipa PVC. Diameter pipa yang digunakan disesuaikan dengan kabel yang dipakai.

h. Pemasangan kabel-kabel di atas plafond disusun rapi dan diklem pada plat dak

sehingga mempermudah perawatan.

METODE PELAKSANAAN | Hal. 36


i. Hantaran-hantarannya yang tidak ditarik di atas langit-langit seperti pemasangan pada
kolom beton, maka pipa-pipa sudah dipersiapkan sebelum pengecoran beton dilakukan,

termasuk kotak-kotak saklar dan lain sebagainya.

j. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak di dalam dos yang telah
disetujui oleh pengawas.

k. Kotak-kotak sambung ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat
diperlukan pelaksanaan perbaikan atau pergantian kabel dikemudian hari. Tidak

diperkenankan mempergunakan potongan-potongan kabel secara sambung-


menyambung, kecuali pada tempat-tempat tertentu seperti percabangan dari suatu

rangkaian.

 Pekerjaan instalasi air


Pekerjaan Pipa

Pemasangan pipa air bersih, instalasi air kotor harus disesuaikan menurut gambar bestek,

memudahkan pengawasannya, setiap ada perubahan letak pipa harus memberitahukan

kepada pengawas.

Instalasi Air Bersih


Saluran air bersih untuk bangunan pemasangan tertanam didalam tanah dan dibawah

lantai beton tumbuk keliling bangunan, Penyambungan pipa harus menggunakan soket
untuk sambungan lurus dan elbow untuk pembelokan, penyambungan harus kuat dan tidak

kotor.

Pemasangan pipa dimulai satu titik yang ditentukan diluar bangunan hingga titik-titik
kran pada bak penampung air bersih bak cuci.

Instalasi Air Kotor

Air kotor dari kamar mandi dialirkan kesaluran keliling bangunan dengan menggunakan
pipa paralon PVC, lobang pipa pada lantai kamar mandi diberi saringan untuk mencegah

masuknya sampah-sampah.

Air kotor dari bak cuci dialirkan ke bak kontrol dengan menggunakan pipa paralon PVC.
Lobang pipa pada bak cuci diberi saringan untuk mencegah masuknya sampah-sampah

yang dapat menyumbat saluran. Air kotor dari kloset dialirkan ke bak kontrol dengan

METODE PELAKSANAAN | Hal. 37


menggunakan pipa paralon PVC. Ukuran dan bentuk bak kontrol / septictank saluran
keliling bangunan, harus sesuai dengan yang tercantum pada gambar detail.

Demikianlah Metode pelaksanaan ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan Pembangunan

DED Revitalisasi Pasar LKMD Pasar Desa Kasikan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

Bangkinang, …………………….. 2022

Dibuat Oleh :
PT/CV……………………….

NAMA JELAS
Direktur

METODE PELAKSANAAN | Hal. 38

Anda mungkin juga menyukai