Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pekerjaan :
Pembangunan DED Revitalisasi Pasar LKMD
Pasar Desa Kasikan Kec. Tapung Hulu
Kabupaten Kampar
Metode
Pelaksanaan
METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DED REVITALISASI PASAR LKMD PASAR DESA
Paket pekerjaan Pembangunan DED Revitalisasi Pasar LKMD Pasar Desa Kasikan Kecamatan Tapung
terletak di Kabupaten Kampar. Pekerjaan ini dibiayai dari DAK Tahun Anggaran 2022.
2. TAHAPAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, timeschedule telah dibuat, dan
kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini
meliputi :
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/
pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan
gambar kerja.
Personil Dilapangan Meliputi : Pelaksana Lapangan, Logistik, Surveyor, Juru Gambar Dan
Personil Pekerja ( Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja )
3. SISTIM MANAJEMEN K3
Pihak Kami akan membuat, menerapkandan memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
K3Kontrak (RK3K)
sesuai dengan BQ dan dirinci menjadi metode pelaksanaan mingguan, dimana langkah-langkah
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. Ada 4 faktor Yang perlu diperhatikan agar proses pekerjaan
berjalan dengan maksimal. Ke-4 aspek tersebut adalah :
pengelak, ini dikarenakan agar sisa material air yang terbuang tidak mengalir kesegala arah (
tidak menganggu kegiatan di kantor ).
Lokasi pekerjaan mestinya dalam keadaan baik, jika di permukaan lahan pekerjaan tergenang
air, maka semestinya lakukan pengeringan permukaan lahan pekerjaan dan arahkan
Pekerjaan yang berlokasi di areal gedung kantor sudah pasti akan berhubungan dengan orang
ramai, oleh sebab itu lakukanlah pengamanan dilokasi pekerjaan dengan cara membuat
konstruksi pengaman, ini bias berupa pemagaran di sekeliling bangunan ataupun memasang
rambu peringatan, ini berguna agar pekerjaan dapat berjalan dengan optimal tanpa ada
dilakukan pengaturan lalu lintas menuju lokasi pekerjaan, sehingga proses suplai material dari
luar dapat tersalurkan dengan lancar dan baik
Berikut ini metode pekerjaan yang dapat menggambarkan penguasaan dalam pekerjaan, di dalamnya
a. Nama Proyek
b. Nama Pekerjaan
c. Harga Borongan
f. Kontraktor Pelaksana
g. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
LINGKUP PEKERJAAN :
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
pengukuran sebaiknya menggunakan theodolit dan waterpast yang telah disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi.
Pemasangan papan bouwplank pada jarak 1,50 meter dari as bangunan, pemasangan papan
bouwplank harus sekuat mungkin sehingga tidak mudah berubah dan menggunakan
waterpass.
Ketinggian permukaan papan bouwplank dibuat sesuai dengan tinggi patok BM yang
ada, Papan bouwplank baru dapat dibuka setelah pekerjaan pemasangan lantai bangunan
selesai.
Gudang dan los kerja baru dapat dibongkar setelah pekerjaan selesai 100 % dan
Pada galian tanah, tanah humus atau bekas-bekas kayu, akar dan lain-lainnya harus
dikeluarkan dari lokasi bangunan sebelum galian tanah agar tidak terjadi penurunan pada
1. Lebar, dalam dan bentuk galian tanah dikerjakan sesuai ukuran yang tercantum dalam
2. Tanah hasil galian tanah yang tidak dapat dipergunakan untuk menimbun lobang-
lobang harus dibuang pada tempat yang ditentukan pengawas lapangan.
kemudian disiram dengan air sampai urugan pasir tersebut padat dan tidak banyak pori-pori.
Diatas lapisan pasir urug diberi lapisan cor beton tumbuk dengan campuran beton 1 : 3 : 5.
a. Sebelum melakukan cor pondasi setempat, pastikan cor lantai kerja telah dilaksanakan
semua untuk dudukan pondasi setempat, kemudian lakukan pembesian pondasi dimana
diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang ada.
bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel
diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.
pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air
semen maximum memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan
a. Sebelum melakukan cor kol om pedestal pondasi, pastikan cor pondasi setempat telah
dilaksanakan semua untuk dudukan pedestal pondasi, kemudian lakukan pembesian
pedestel pondasi dimana diameter besi disesuaikan dengan gambar kerja dan spek yang
ada.
bekisting harus diberi pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel
diberi kaso juga agar benar-benar tegak, Cek kelurusan bekisting dengan tarikan benang.
dilakukan pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil
dari pengetesan tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut.
pemadatan, jenis konstruksi dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air
Beton SNI 03-1972-1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah
timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama
pengecoran. Pemadatan dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan
a. Dibuat profil pada tiap sudut bangunan atau tempat-tempat yang telah ditentukan. Profil
b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( 7 cm ). Pasangan bata
dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai profil-
profil tersebut.
c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.
d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum
e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan
f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya, Rapihkan semua siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi
Setelah selesai pemasangan pondasi batu bata kemudian dilakukan pekerjaan raben
Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang
berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).
Bahan - bahan dan ukuran tulangan harus berdasarkan SNI yang berlaku, sebelum besi beton
diletakkan pada tempat yang dikehendaki, permukaan besi harus dibersihkan terhadap karat
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu
Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.
Bekisting
Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran balok sloof dilokasi fabrikasi,
Oleskan minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi
pengaku dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar
Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan
pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan
tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua proses
(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi
dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum
memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan
dilakukan dengan menumbuk-numbuk atau dengan menggunakan alat/vibrator.
Pekerjaan urugan kembali bekas galian dilakukan pada saat pekerjaan pondasi telah
selesai semua.
Pembesian
Semua pekerjaan pembesian harus mengikuti peraturan dan syarat - syarat SNI – yang
berlaku. Besi beton jenis yang tahan las dan kuat tarik minimum 2.400 Kg/cm2 (U - 24).
kotoran, lemak atau bahan lain yang tidak dikehendaki. Besi beton harus dijaga agar selalu
Pembesian harus dikerjakan sebaik mungkin pada posisi yang stabil sedemikian rupa
sehingga pada waktu pengecoran, posisi besi beton tersebut tidak berubah.
Penempatan besi beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu sebelum
Panel bekisting yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran kolom dilokasi fabrikasi, Oleskan
minyak bekisting pada permukaan panel hingga rata, Panel bekisting harus diberi pengaku
dari kaso pada sisi luar panel dan pada bagian atas panel diberi kaso juga agar benar-benar
Campuran mix design beton dibuat sesuai dengan mutu beton yang akan digunakan.
Selanjutnya dengan komposisi campuran tersebut, dibuat adukan beton dan dilakukan
pengetesan sample beton untuk mendapatkan mutu beton tersebut. Hasil dari pengetesan
tersebut menjadi dasar untuk pemakaian material campuran tersebut. Semua proses
(konsistensi) adukan disesuaikan dengan cara transportasi, cara pemadatan, jenis konstruksi
dan kerapatan tulangan. Jumlah semen minimum dan faktor air semen maximum
memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan dari Peraturan Beton SNI 03-1972-
1990 tentang Metode Pengujian Slump Beton. Untuk mencegah timbulnya rongga-rongga
kosong dan sarang kerikil, adukan beton dipadatkan selama pengecoran. Pemadatan
SLUMP TEST
1. Pengisian kerucut Abrams dilakukan 3 tahap dimana tiap tahap untuk mengisi sepertiga
tinggi kerucut.
1. Saat penuangkan beton dari gerobak salurkan campuaran memlalui pipa flexible/tremi
2. Saat menuangkan beton menggunakan bucket dari tower crane gunakan pipa penyaluran
3. Saat menuangkan beton menggunakan Concrete Pump masukan ujung pipa concrete
pump sampai dasar bekisting sambil diangkat perlahan saat bagian tersebut telah terisi
beton.
4. penuangan beton dengan jarak jatuh yang jauh, lama dan tak terkontrol dapat
menyebabkan segregasi dan campuran beton yang membentur bekisting dapat merusak
1. Beton dicor secara vertikal dan sedekat mungkin dengan posisi pengecoran
Pada saat melakukan penggetaran harus dilakukan dengan cara yang benar seperti gambar
dibawah ini :
KOLOM
1. Setelah bekisting kolom dibuka curing dapat dilakukan
4. Curing juga dapat dilakukan dengan menutupi permukaan kolom dengan terpal/ kain
karung basah
Pada dasarnya Baja Ringan menggunakan 2 jenis Profil, ialah Profil C (canal) dan Profil Reng. Profil C
(Canal) berperan sebagai pengganti Kaso (kayu rangka) yang nantinya dirangkai menjadi Struktur Rangka
Atap. Sedangkan Profil Reng dipasang diatas Rangka Atap tersebut, sebagai dudukan bagi Atap Penutup
2. Kuda-kuda Baja Ringan, dibuat terlebih dahulu. Caranya sanggup dilihat dibawah (a, b, c).
4. Mendudukkan Baja Ringan pada Dinding (Ring Balok)memakai Bracket L, dipasang pada kawasan
Pitching Point. Produk Bracket L ada buatan Pabrikan, sanggup juga dibuat sendiri dengan
menggunakanProfil C. Dipasang di Dinding/ Ring Balok menggunakan Dynabolt.
jarak pemasangan diadaptasi dengan Jenis Atap Penutup yang hendak dipakai.
STRUKTUR BAJA
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja, harus dikerjakan dengan teliti dan akurat. Berikut ini
merupakan acuan standar kerja kami yang dalam pekerjaan struktur baja :
Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, seperti pelat-pelat, profil, baut, angkur-
angkur dan las.
Semua pekerjaan pemasangan dan penyesuaian konstruksi baja seperti pemasangan semua elemen-
Penyiapan gambar shop drawing sebagai acuan kerja. Anda dapat menggunakan jasa desain struktur 3D.
Konsep pemahaman gambar-gambar baja / gambar pelaksanaan sebelum masuk bengkel. Dalam
gambar detail baja untuk ukuran-ukuran yang biasanya tidak ditentukan seperti misalnya pada
kelekan kuda-kuda portal sebaiknya di pakai standarisasi ukuran yang dipakai, jadi tidak
menggunakan skala.
Pola (maal) dan peralatan-peralatan lain yang di butuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus
di sediakan pada saat pabrikasi. Semua pengukuran harus di lakukan dengan menggunakan pita-pita
c. Pelurusan.
Sebelum melakukan pekerjaan lain yang dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
keratanya, semua batang-batang di periksa kelurusanya, harus bebas dari puntiran dan bila perlu
harus di perbaiki sehingga bila pelat-pelat di susun akan terlihat rapat keseluruhanya.
d. Pemotongan.
Pekerjaan baja dapat dipotong menggunakan gunting, geraji atau dengan las pemotong. Permukaan
yang di peroleh dari hasi pemotongan harus siku terhadap bidang yang di potong tersebut, tepat
e. Pengelasan.
Pekerjaan las dikerjakan oleh tukang las dibawah pengawasan langsung pelaksana struktur
dengan pekerjaan las. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang
digunakan, harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. pelat-
pelat baja yang akan di las harus bersih terbebas dari kotoran seperti minyak, cat, karet atau lapisn
lainya yang dapat mempengaruhi mutu las. Yang terpenting dalam pengelasan ini ialah kita harus
memperhatikan kebersamaan dan rupa las, serta kematangan pengelasan.
f. Pengeboran.
Bila memungkinkan, semua pelat, potongan-potongan dan sebagianya harus dijepit bersama-
sama untuk membuat lubang dan di bor menembus seluruh tebal dari material. Bila
menggunakan baut pada salah satu lubang, maka lubang ini di bor lebih kecil dan kemudian baru
pemborong pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa. jika terjadi perbedaan kedudukan,
batang yang berdekatan harus dimontase bersama-sama pada kedudukan yang di kehendaki
penguat.
i. Pengecatan.
Sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan
baja, kecuali pada bagian yang di kerjakan menggunakan mesin perkakas dan pada perletakan,
dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan mesin
penyemprot pasir. Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering, di beri
Setiap pemasangan di buat bersama-sama dengan baut stel sehingga bagian dari pelat yang satu
dengan lainnya berhubungan rapat satu sama lainya secara menyeluruh. Baut cincin keras harus di
pasang dengan cincin baut yang diperlukan, dibawah kepala baut dan sebuah di bawah mur. Selain
itu harus diperhatikan bahwa cincin baut terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Dalam
memasukan dan mengencangkan baut baja harus diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat,
selain itu pemasangan baut baja harus diperiksa terlebih dahulu oleh konsultan dan jika sudah di
k. Pengecetan baja.
Sebelum memasuki tahap pengecetan, baja harus di bersihkan terlebih dahulu dari kotoran-
kotoran seperti minyak, cat, lumpur karatan dll. Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca yang
berkabut, berdebu atau pada cuacalain yang jelek. Permukaan yang akan di cat harus kering dan
secara baik.
V. PEKERJAAN ARSITEKTUR
dibuat dari kayu kaso yang telah diserut lurus, berfungsi sebagai patokan ketegakan
pasangan dinding. Sehingga profil harus benar-benar tegak/ vertikal.
b. Profil-profil diberi tanda setiap ketebalan bata dan adukan / siar ( ± 7 cm ). Pasangan bata
dicek kelurusannya dengan waterpass. Biasanya digunakan pensil untuk menandai profil-
profil tersebut.
c. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil untuk
mengontrol kelurusan horizontal pasangan.
d. Bata direndam dulu sampai gelembung udara hilang (kira-kira 2 – 8 menit) sebelum
e. Ambil bata dan adukan pada saat yang bersamaan, kira-kira cukup untuk pemasangan
satu buah bata.
f. Adukan diratakan pada tempat untuk pemasangan bata tersebut, terutama bagian
depannya.
g. Bata diletakkan dengan cara seperti pesawat terbang yang mendarat (dari belakang
ke depan) sambil ujung depannya menggaruk/ mendorong adukan dan ada spesi yang
tertekan keluar yang berarti naad vertikal benar-benar terisi penuh. Pengisian naad
vertikal dari atas setelah bata diletakkan tidak mejamin bahwa naad benar-benar terisi
dan tidak ada rongga udara. Keruk tumpahan/ sisa adukan dengan menggunakan
sendok aduk.
i. Untuk pemasangan bata yang terakhir, bata tersebut diberi adukan terlebih dahulu
± 15 lapis pasangan.
m. Bersihkan pasangan bata dan rapihkan dengan memakai sendok adukan. Rapihkan semua
siar-siar/ naad-naad mendatar maupun tegak dengan besi bulat atau kayu.
a. Pasang tarikan benang vertikal dan horisontal untuk kepalaan, cek tarikan benang.
b. Buat kepalan vertikal jarak 1 m’, biarkan sampai kepalan mengeras min 1 hari, cek
kepaalan.
c. Plaster diantara kepalaan, lalu ratakan dan padatkan menggunakan jidar alumunium mak.
d. Perawatan plaster kasar dengan menyiram selama minimal 3 hari, sebelum diaci. Acian
a. Planning
1. Shop drawing
• Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam
• Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik.
• Keramik
• Air
• Additive
• Jidar aluminium
• Palu karet
• Waterpass
• Busa/spon
• Kain/lap basah
c. Tenaga kerja :
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan
b. Pelaksanaan
1. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking untuk batas
pemasangan keramik.
2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ±2 cm, diamkan selama 1x24 jam
• Ukuran/ dimensi
• Presisi
• Warna
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik,
setelah proses perendaman
7. Pasang benang/senar untuk kepalaan, dan benang/ senar tersebut harus dicek secara
11.
12. Pasang kepalan keramik arah horizontal dan vertical dengan menempelkan keramik pada
posisinya.
13. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar merata.
14. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa seragam & rapi
diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur jarak nad (tanda " + ") atau
16. Bersihkanlah permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/ lap basah
19. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik dengan kain /
lap basah.
Lot
Waterpass
Palu
Paku
Papan
3. Sponeng :
b. Untuk kusen gendong apakah sudah betulkah letak sponeng bukaan daun pintu
5. Apakah ketinggian kusen pintu sudah diperhitungkan terhadap ketinggian neut/ locis
Jika sudah ok semua, ukur posisi kusen di lokasi yang akan dipasang sesuai gambar kerja.
Pasang kusen pintu/ jendela kayu pada lokasi sesuai ukuran yang telah ditentukan, dengan
bantuan skur/ penyangga sementara (skur/ penyangga jangan dimatikan terlebih dahulu)
Pasang kusen sesuai shop drawing dengan dasar elevasi & absis/ ordinat pinjaman
Bila posisi & elevasi sudah betul, skur/ penyangga sementara dimatikan untuk menghindari
kusen berubah posisi & elevasi.
Pasang bekisting pada masing-masing posisi angkur, kemudian cor pada masing-masing
angkur kusen.
Pasang 2 buah lot untuk mengetahui posisi kusen apakah betul-betul tegak lurus.
3. Lakukan marking pada sisi yang akan dipasang sesuai dengan kedataran pemasangan
4. Pasang pintu folding gate sesuai dengan petunjuk pabrikan (gunakan buku manual dari
PEKERJAAN PLAFOND
steger kerja
benang nylon
waterpass
siku besi
gergaji
palu besi
kain lap
b. Bahan Yang Digunakan
benang nylon
waterpass
siku besi
gergaji
amplas biasa (kasar & halus)
paku
palu besi
kain lap
c. Pelaksanaan
1. Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafond sesuai dengan
shopdrawing (untuk menentukan ketinggian plafond ).
2. Pasang benang nylon dua sisi dan sejajar sebagai pedoman kelurusan & ketinggian rangka,
4. Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai marking yang
telah dibuat.
5. Periksa kelurusan dan kerataan rangka menggunakan waterpass & siku besi.
kerataan plafond
10. Rapikan & haluskan permukaan plafond kalsiboard yang telah terpasang dengan amplas
sampai rata / licin.
PEKERJAAN LANTAI
LANTAI KERAMIK
a. Planning
1. Shop drawing
Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik
Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik seragam
Menentukan supaya perempatan keramik bertemu
Menentukan posisi dinding bata.
Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah badan keramik.
Menentukan titik awal pemasangan keramik.
Menentukan expantion joint minimal setiap luasan 12 m2-16 m2.
c. Tenaga kerja :
menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume pekerjaan
b. Pelaksanaan
1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.
2. Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan lain – iain.
3. Sortir keramik agar menghasilkan kese-ragaman
Ukuran/ dimensi
Presisi
Warna
4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan keramik,
setelah proses perendaman
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan.
7. Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada
shopdrawing. kedudukan benang datar dan siku apabii.a dinding yang ada adalah
9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass
16. Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bakair (ember) dan aduklah hingga rata
17. Setelah adukan rata, isi sela - sela nad dengan bahan cor nad dengan menggunakan
sendok spesi ( sekop ). Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat
atau spesi telah kering.
18. Kemudian ratakan nad tersebut dengan cape.
7. lsi adukan dengan campuran 1:4 diantara caplaan, elevasi sesuai benang, demiklan
seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain
8. Dengan jarak antar kepalaan 1,5m s/d 2m sejajar kepalaan pertama.
9. Isi adukan dengan campuran 1:4 diantara 2 kepalaan. dan ratakan dengan jidar
aluminium lalu haluskan dengan roskam kayu.
10. Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2-3 hari (khusus finishing lantai keramik,
permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di kasarkan).
PEKERJAAN PENGECATAN
Lakban
Amplas
Rol
Kuas
Plamur
Cat dinding
c. Pelaksanaan :
1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
2. Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat
6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).
7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.
8. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir
9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
Tidak mengelupas
baru.
c. Pelaksanaan instalasi penerangan dan stop kontak untuk semua ruangan dan
lain-lain, dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
e. Semua kabel dipasang lurus atau sejajar dan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang
dari syarat- syarat pabrik pembuatnya.
f. Kabel-kabel feeder di klem dengan klem khusus atau dengan besi siku yang dicat anti
karat.
g. Kabel-kabel yang turun dari plafond ke stop kontak dengan saklar melalui dinding bata
memakai pipa PVC. Diameter pipa yang digunakan disesuaikan dengan kabel yang dipakai.
h. Pemasangan kabel-kabel di atas plafond disusun rapi dan diklem pada plat dak
j. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak di dalam dos yang telah
disetujui oleh pengawas.
k. Kotak-kotak sambung ditempatkan pada tempat-tempat yang mudah dicapai pada saat
diperlukan pelaksanaan perbaikan atau pergantian kabel dikemudian hari. Tidak
rangkaian.
Pemasangan pipa air bersih, instalasi air kotor harus disesuaikan menurut gambar bestek,
kepada pengawas.
lantai beton tumbuk keliling bangunan, Penyambungan pipa harus menggunakan soket
untuk sambungan lurus dan elbow untuk pembelokan, penyambungan harus kuat dan tidak
kotor.
Pemasangan pipa dimulai satu titik yang ditentukan diluar bangunan hingga titik-titik
kran pada bak penampung air bersih bak cuci.
Air kotor dari kamar mandi dialirkan kesaluran keliling bangunan dengan menggunakan
pipa paralon PVC, lobang pipa pada lantai kamar mandi diberi saringan untuk mencegah
masuknya sampah-sampah.
Air kotor dari bak cuci dialirkan ke bak kontrol dengan menggunakan pipa paralon PVC.
Lobang pipa pada bak cuci diberi saringan untuk mencegah masuknya sampah-sampah
yang dapat menyumbat saluran. Air kotor dari kloset dialirkan ke bak kontrol dengan
DED Revitalisasi Pasar LKMD Pasar Desa Kasikan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.
Dibuat Oleh :
PT/CV……………………….
NAMA JELAS
Direktur