Anda di halaman 1dari 10

Analisi Teknologi dan Bisnis

“Langit Coffe”

Disusun oleh

Bintang Maulana – 20101115

Dosen Pembimbing :Rudi Setiawan, S.Kom.,M.cs.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Trilogi

Jl. TMP Kalibata No.1 RT 04/RW 04 Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

LANGIT COFFE

Masyarakat Indonesia dapat dikatakan merupakan tipe masyarakat yang tingkat konsumtifnya
tinggi terutama pada tingkat konsumtif bidang kuliner. Membangun bisnis di bidang kuliner
dapat dikatakan tidak ada matinya, selama pebisnis tersebut dapat terus menggunakan
kreativitas dan inovasinya untuk terus bertahan di pasar itu sendiri. Bisnis kuliner juga mampu
memenuhi seluruh kebutuhan target pasar yang berbeda-beda. Target pasarnya tidak hanya
konsumen dari kalangan atas namun dapat dilihat dari berbagai kalangan sampai pelajar pun
suka untuk mencoba produk makanan atau minuman baru yang inovatif. Oleh karena itu, maka
tidaklah heran jika berbisnis di bidang kuliner saat ini kian marak digeluti oleh para pengusaha.
Salah satu bisnis kuliner yang sedang berkembang adalah bisnis coffee shop atau kedai kopi.
Kopi telah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini. Setiap hari hampir semua
kalangan mengkonsumsi kopi mulai dari mengawali aktivitas hariannya hingga mengakhiri
aktivitasnya di malam hari. Hal ini yang menjadi sebuah peluang usaha di bidang coffee shop
karena terlihat dari minat masyarakat untuk mengkonsumsinya semakin meningkat. Kopi sendiri
merupakan sebuah minuman yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di dunia
termasuk kopi asli Indonesia yang memiliki aroma, ciri khas, dan cita rasa yang beraneka ragam
di setiap daerahnya karena itu kualitas kopi asli Indonesia sendiri pun mampu diakui berkualitas
oleh dunia. Cita rasa yang berbeda pada setiap biji kopi yang dihasilkan dari tiap daerah di
Indonesia membuat para penikmat kopi memiliki banyak pilihan rasa untuk dapat menikmati
102 kopi kesukaannya. Industri kopi di Indonesia dalam beberapa kurun waku terakhir melaju
dengan pesat dengan semakin bertambah dan meningkatnya produksi kopi olahan yang
dihasilkan oleh industri pengolahan kopi, semakin banyaknya cafe dan coffee shop di perkotaan.
Peningkatan pada konsumsi kopi domestik Indonesia selain didukung dengan pola sosial
masyarakat juga ditunjang dengan harga yang terjangkau, kepraktisan dalam penyajian serta
keragaman rasa atau cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen. Dengan meningkatnya taraf
hidup dan pergeseran budaya hidup masayarakat perkotaan di Indonesia telah menunjukkan
terjadinya pergeseran dalam pola konsumsi kopi khususnya anak muda. Menurut Specialty
Coffee Association of Indonesia (SCAI) tahun 2011, terdapat peningkatan konsumsi kopi harian
pada remaja usia 18 – 24 tahun. Hal ini menunjukkan jika dahulu kebanyakkan penikmat kopi
pada umumnya adalah orang-orang tua namun sekarang generasi muda pun ikut serta dalam
menjamahi kenikmatan kopi. Dari segi selera, generasi muda umumnya lebih menyukai
minuman kopi yang cenderung manis dan instan seperti kopi three in one

( campuran kopi, gula, dan susu) serta minuman berbasis espresso yang disajikan di kedai kopi
atau cafe. Sedangkan bagi golongan tua atau masyarakat pedesaan kebanyakan mengkonsumsi
kopi tubruk atau kopi bubuk. Oleh karena semakin meningkatnya permintaan akan kopi,
membuat munculnya berbagai brand kopi, cafe, dan coffee shop di kota-kota besar yang
memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda. Terlebih lagi didukungnya perkembangan teknologi
yang kian pesat sehingga mempengaruhi gaya hidup masyarakat terutama dalam mencari dan
menemukan informasi akan

kebutuhan mereka, seperti misalnya GO-JEK dan GRAB. Dalam 102 aplikasi GO-JEK dan GRAB
terdapat fitur-fitur yang terpisah sesuai kebutuhan seperti contohnya, dalam aplikasi GOJEK
terdapat GO-FOOD yang mampu membantu masyarakat dalam memesan dan membeli
makanan ataupun minuman yang mereka inginkan tanpa harus membuang waktu untuk
mengunjungi tempat makanan atau minuman itu dijual karena kurir GO-FOOD sendiri yang akan
mengantarkan pesanan ke lokasi yang diminta oleh pelanggan, di mana dalam fitur GRAB
dinamakan GRAB FOOD. Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki ide untuk membuat sebuah
coffee shop dengan menggunakan biji kopi asli Indonesia yang kaya akan keunikkan dan cita
rasa, tentunya dengan harga yang cukup terjangkau sehingga dapat dinikmati oleh seluruh
kalangan. Untuk mendukung hal tersebut, penulis juga ingin membangun coffee shop yang
memiliki suasana yang nyaman dan santai sehingga pengunjung pun merasa nyaman dan tidak
cepat bosan. Penulis juga menggunakan jasa GO-FOOD dan GRAB FOOD dalam melakukan
penjualan sehingga memudahkan untuk sampai ke tangan pembeli tanpa harus pembeli
mengunjungi kedai kopi langsung. Penulis memberi nama kedai kopi ini dengan nama langit
coffe. Penulis memilih nama merek tersebut berdasarkan dari kalimat “senja” yang kemudian
digabung menjadi “Langit coff”. Nama tersebut dipilih karena penulis sangat menyukai latte art.
Langit coffe merupakan sebuah coffee shop yang tidak hanya menjual namun juga
memperkenalkan kopi asli Indonesia kepada berbagai kalangan masyarakat. Untuk kisaran harga
yang dipatok oleh Langit Coffe, seharusnya dapat dijangkau oleh semua golongan baik kalangan
bawah, menengah, maupun atas karena Langit Coffe menawarkan sajian kopi dengan harga
yang cukup terjangkau. Di samping itu, Langit Coffe juga menyediakan makanan dan minuman
lain 102 seperti minuman non-coffee, rice bowl, dan makanan ringan lainnya seperti coffee
snacks yang merupakan makanan ringan yang berbahan dasar kopi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana rumusan Blue Ocean Strategy sebagai upaya untuk meningkatkan bisnis Kedai
Kopi Merapi agar lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis coffee shop?

2. Strategi apa yang diperlukan untuk meningkatkan bisnis Kedai Kopi Merapi dalam
menghadapi persaingan dalam bidang bisnis coffee shop?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan, maka tujuan diadakannya penelitian ini
sebagai berikut:

1. Untuk merumuskan Blue Ocean Strategy sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja kedai
kopi merapi agar lebih kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis coffee shop.

2. Untuk mengetahui strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja kedai Kopi
Merapi dalam menghadapi persaingan di bidang bisnis coffee shop.

1.4 Manfaat penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, dan tujuan penelitian di
atas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan a Memberikan panduan dalam proses perumusan


blue ocean strategy pada bidang bisnis coffee shop. b Sebagai pendalaman materi bidang
pengembangan industri.

2. Bagi Pengusaha Coffee Shop Dapat digunakan sebagai referensi atau pertimbangan dalam
mengembangkan strategi binis menggunakan Blue Ocean Strategy.

3. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai referensi untuk meneliti di bidang yang relevan
atau sama.

4. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, kualitas keilmuan dari segi teori
maupun praktek secara langsung di lapangan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Aspek pasar dan Aspek Pemasaran

2.1.1 Analisis The Business Model Canvas

2.1.2 Analisis Industri (Five Forces Porter)

Saat ini menikmati secangkir kopi telah menjadi suatu trdisi bagi masyarakat Jakarta dikala
mereka berkumpul dengan teman atau saat melakukan pekerjaan. Seiring dengan
perkembangan teknologi, kopi telah banyak divariasikan baik segi pengelolaan maupun
penyajian. Kopi saat ini telah mampu mengikat lidah kalangan muda sekaligus sudah menjadi
lifestyle baru di banyak kalangan. Berbagai pilihan ditawarkan “tempat ngopi” menjadikan orang
memiliki beragam pilihan gaya hidup baru yang lebih cair dan disadari atau tidak yang kini
menjadi bagian hidup mereka sehingga kecendrungan untuk terikat. Beragam bisnis kopi yang
didirikan di Jakarta seperti kedai atau cafe yang dijadikan tempat nongkrong dan hangouts
menjadi rutinitas di kalangan anak muda. Beragam konsep yang diterapkan pada Coffee shop
dengan iringan musik, terjangkaunya harga, hingga sajian menu dengan nuansa tradisional
sampai modern seakan menjadi daya tarik tersendiri. Pesatnya pertumbuhan ekonomi sebagai
akibat meningkatnya kunjungan wisatawan dan makin banyaknya destinasi wisata yang dibuka,
berbagai sarana prasarana pendukung pariwisata juga berkembang pesat, termasuk hotel,
restoran,pusat oleh-oleh, pusat makanan dan berbagai macam jenis usaha lainnya baik yang
bersifat tradisi maupun yang kontemporer. Coffee shop menjadi salah satu jenis usaha yang
sedang berkembang saat ini di tengah usaha-usaha lain yang menyediakan berbagai pilihan.
Coffee shop mampu mendatangkan keuntungan baru bagi pemiliknya dan memberikan
kepuasan kepada pembelinya. Beberapa tahun terakhir, di Kota Denpasar, Coffee shop
berkembang cukup pesat, rata-rata berada di lokasi yang berdekatan dengan aktivitas kaum
muda, kampus, kawasan perkantoran, jalan-jalan 5 utama hingga jalan-jalan yang pada jam-jam
tertentu merupakan jalan yang padat kendaraan. Beberapa di antaranya menampilkan desain
interior bernuansa klasik, menghadirkan suasana masa lalu. Di Coffee shop, pembeli bisa
melihat-lihat proses roasting kopi. Biji-biji kopi yang telah di-roasting dimasukkan ke dalam
toples-toples kaca dan dijajar. Pembeli juga bisa berkomunikasi langsung dengan barista (peracik
kopi) dan melihat bagaimana barista beraksi meramu bubuk kopi dan bahan lain menjadi
minuman yang siap disajikan. Tidak hanya minum kopi sambil besantai atau sekadar menikmati
waktu luang, di Coffee shop ini, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas lainnya seperti
meeting, atau mengerjakan pekerjaan atau tugas bagi kalangan muda. Salah satu Coffee shop
yang dipergunakan sebagai analisi adalah Jenar Coffee dan Fine Cup Coffee, kedua jenis Coffee
shop ini memiliki konsep yang unik dan pengemasan dalam melakukan penjualan yang sesuai
dengan target pasarnya, pada pembahasan selajutnya akan dibahas lebih mendalam terkait
dengan bisnis Coffee shop tersebut

2.1.3 pasar yang dituju (segmentation, targeting, positioning)

1. Segmenting Untuk produk kopi ini, perusahaan mensegmen konsumen khususnya


remaja atau anak anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Rentang usia yang
perusahaan segmen yaitu 15-40 tahun. Alasan perusahaan mensegmen konsumen usia
remaja pada khususnya, karena para remaja menyukai hal baru dan berbeda serta
remaja ingin meminum kopi yang berbeda dari buatan sendiri.
2. Targeting Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi (niche
marketing) yang mana perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan
hanya melayani satu segmen saja yaitu segmen usia.
3. Positioning Diferensiasi dari produk perusahaan adalah minuman kopi yang dibuat oleh
perusahaan menggunakan biji kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang
minuman ini dijual berkisar antara Rp. 10.000 s/d Rp. 20.000.

2.1.4 Strategi Bauran Pemasaran

Terdiri dari 4 elemen (produk,prince,place,promotion)


1.) produk

o Ragam Produk

o Kualitas

o Desain

o Fitur

o Nama Merek

o Kemasan

o Ukuran

o Layanan

o Jaminan

o Pengembalian

2.) price

* Daftar Harga

* Diskon

* Potongan Harga

* Periode

* Pembayaran

* Syarat Kredit

3.) place

* Promosi Penjualan

* Periklanan

* Tenaga Penjualan

* Hubungan Masyarakat

* Pemasaran Langsung

4.) promotion
* Saluran

* Cakupan

* Pilihan

* Lokasi

* Persediaan

* Transportasi

2.2 Aspek Teknis

Aspek teknis dan teknologis dibahas setelah usaha/proyek tersebut dinilai layak dari aspek
pemasaran. Faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah yang menyangkut lokasi usaha/proyek yang
direncanakan, sumber bahan baku, jenis Universitas Sumatera Utara III-18 teknologi yang digunakan,
kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan disamping membuat rencana produksi
selama umur ekonomis proyek. Pemilihan terhadap jenis teknologi yang digunakan juga perlu dijelaskan,
baik mengenai jenis, jumlah dan ukuran bila diperlukan serta alasanalasan dalam pemilihan,
dihubungkan dengan masalah yang dihadapi disamping investasi lainnya. Dalam aspek teknis produksi,
perlu juga dibuat rencana produksi pada setiap tahun selama umur ekonomis proyek yang didasarkan
pada peluang pasar, kapasitas produksi, serta penyusunan keperluan kegiatan secara teknis.

2.3 Aspek Keuangan

2.3.1 Sumber dan penggunaan dana Untuk memenuhi kebutuhan akan modal usaha ini menggunakan
modal sendiri dan dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi seluruh kebutuhan dana untuk
semua kegianatan.

2.3.2 kebutuhan investasi dan modal kerja

1. Biaya sewa tempat Rp. 1.000.000/bulan dan Rp. 12.000.000/tahun

2. Biaya perizinan untuk usaha ini sebesar Rp. 500.000

3. Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar

Aktiva Lancar Aktiva Tetap

Modifikasi tempat Rp. 10.000.000,00 Kas Rp. 30.000.000,00

Mesin Kopi, 1 buah Rp. 4.000.000,00 Bahan Kopi Rp. 2.000.000,00

Kulkas Rp. 1.500.000,00

Peralatan Minum Rp. 1.500.000,00


Meja – Kursi Rp. 2.000.000,00

Kipas Angin Rp. 500.000,0

Peralatan Pembersih Rp. 100.000,00

Mesin Kasir Rp. 1.000.000,00

Cup Sealer Rp. 600.000,00

Total Aktiva Lancar Rp. 20.200.000,00 Total Aktiva Tetap Rp. 32.000.000,00

4. Proyeksi Keuangan

a. Proyeksi pendapatan

 Pendapatan Per hari Rp. 700.000,00

 Pendapatan Per bulan Rp. 21.000.000,00

b. Proyeksi rugi / laba

Laba/Rugi = Pendapatan-Pengeluaran Rp. 252.000.000,00

c. Perhitungan BEP ( Break Even Point ) dengan memakai harga termurah Rp. 10.000,00

Total Biaya atau Modal = Rp. 252.000.000,00 Harga Jual Satuan Rp. 10.000,00

BAB VIII PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha café kala dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, walaupun
termasuk usaha yang baru. Perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadikan
andalan dan dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman kopi yang
telah dulun beredar di masyarakat. Perusahaan mempunyai harapan besar tentang
usaha ini agar dapat diketahui masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan
keunggulan yang perusahaan miliki yaitu bahan baku perusahaan terdiri dari biji kopi
segar, berkualitas dan sehat, perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping
mendapatkan laba. Perusahaan berharap dengan adanya usaha café kala ini dapat
membangkitkan kewirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda
Indonesia, karena jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya
perekonomian negara tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan
keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu permodalan usaha café kala ke
depan.

Anda mungkin juga menyukai