Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SELF AWARENESS
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi dalam keperawatan II yang dibimbing
oleh Ns.Iwan Wahyudi,S.Kep.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :
M. MUGHIYATSYAH ( 1420121022 )

UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BADARUDDIN

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN

BAGU PRINGGRATA, LOMBOK TENGAH

TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhang Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Konsep kesadaran
diri (self awarnees) tepat pada waktunya. ”. Terimakasih dan rasa hormat kami ucapkan kepada
bapak Ns.Iwan Wahyudi,S.kep.,M.kep, selaku Dosen yang telah membimbing dalam proses
penyusunan makalah ini. terimakasih juga kepada teman-teman atas kerjasama dan dukungan
serta semua pihak terkait dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, dari segi penulisan dan materi untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan, demi
kelengkapan dalam penyusunan makalah ini. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat
dan berguna bagi pembaca dan semua pihak. Aamiin.

Bagu, 10 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….….…..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..…….……3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..….....4

A. LATAR BELAKANG………………………..…………………………………………4

B. RUMUSAN MASALAH……………………….………………………………………4

C. TUJUAN……………………...………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN…………………………..………………………………….…….…5

A. PENGERTIAN SELF AWARENESS ………….….…………………..……………..5

B. KONSEP DIRI MENURUT JOHARI WINDOW …...……………………8

C. KLASIFIKASI ROLE MODEL ALTRUISME ETIK DAN BERTANGGUNG

JAWAB…………………………………………………………………………………11

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….…………13

KESIMPULAN………………...……………………………………………….………………13

SARAN……………………………………………………………………………………..…...13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..….………14

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG
Hubungan antar pribadi dapat berlangsung dalam tempo yang lama, tetapi juga
dapat jarang kita temui hubungan dengan orang lain hanya berlangsung singkat dan
kurang akrab.
Sehubungan dengan itu maka diperlukan upaya untuk mengembangakan
hubungan antarpribadi agar hubungan mereka dapat memberikan konstribusi yang positif
terhadap perkembangan diri seseorang. Upaya tersebut dapat dikembangkan melalui
teori-teori pengembangan hubungan antarpeibadi. Adapun salah satu teori pengembangan
hubungan hubungan antarpribadi secara ringkas yakni teori Johari Window.

Altruisme adalah sikap atau naluri untuk memperhatikan dan mengutamakan kepentingan


dan kebaikan orang lain. Altruisme berkebalikan dengan sifat egois yang lebih
mementingkan diri sendiri. Seseorang yang melakukan altruisme disebut sebagai altruis.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan self awareness?
2. Apa saja cirri-ciri self awareness?
3. Apa saja aspek-aspek self awareness?
4. Apakah yang dimaksud dengan teori Johari Window?
5. Apa saja pendekatan yang di pelajari dalam teori Johari Window?
6. Apa paktor penghambat pada teori Johari Window?
C. TUJUAN
1. Mengetahui apa itu self awareness
2. Mengetahui cirri-ciri dan aspek-aspek self awareness
3. Mengetahui metode teori Johari Window
4. Mengetahui penerapan dari teori Johari Window
5. Mengetahui factor-faktor penghambat pada teori Johari Windo
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Self Awareness

4
Self Awareness (Kesadaran Diri) adalah kemampuan untuk melihat diri sendiri secara

jelas dan objektif melalui refleksi dan introspeksi. Meskipun sebenarnya tidak mungkin untuk

mencapai objektivitas total tentang diri sendiri, tentu saja ada tingkat kesadaran diri yang cukup

representatif untuk dikategorikan obyektif.

Self-awarenes adalah kemampuan atau keterampilan seseorang dalam memahami dirinya.

Sebelumnya yang kita ketahui setiap orang pasti memiliki keterampilan yang berbeda-beda

karena tiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan diri yang berbeda dan juga unik. Self-

awareness dapat membantu seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada dan juga untuk

bersikap serta bertindak sesuai keterampilan yang seseorang itu miliki.

Self Awareness (Kesadaran Diri) dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang

untuk dapat menyadari perasaan, pikiran, dan perilakunya (Oden, Miner-Holden, & Balkin,

2009). Menurut Yuliasari (2020), Self Awareness (Kesadaran Diri) memiliki tiga aspek, yaitu

kesadaran diri emosional yang mencerminkan pentingnya mengenali perasaan sendiri, lalu

penilaian diri, dan kepercayaan diri.

Menurut Goleman (1996), self awareness adalah kemampuan seseorang untuk

mengetahui kekuatan, kelemahan, dorongan, nilai, dan dampaknya pada orang lain serta

perhatian terus menerus terhadap batin seseorang, merefleksi diri, pikiran mengamati dan

menggali pengalaman, termasuk emosi.

B. Ciri-ciri Self Awareness


Jika melansir dari Harvard Business Review, terdapat dua jenis self awareness. Di bawah

ini adalah beberapa penjelasannya:

5
1. Self-awareness internal

Ini adalah jenis self awareness yang berarti kesadaran diri yang fokus pada bagaimana

cara kamu melihat diri sendiri. Apa yang menjadi passion kamu, apa saja nilai yang kamu anut,

dan bagaimana cara kamu berperan di dalam lingkungan sekitarmu?

Dengan memiliki kesadaran internal semacam itu, kamu akan mendapatkan hidup yang

lebih bahagia. Kepuasan terhadap hal-hal yang kamu lakukan juga lebih mudah tercapai.

Selain itu, dengan memiliki self awareness internal yang tinggi, akan membuat stress dan

kegelisahan yang kamu rasakan lebih terkontrol.

2. Self-awareness eksternal

Jenis kesadaran diri yang satu ini adalah kebalikan dari self awareness internal. Dimana

ketika kamu memiliki kesadaran diri jenis ini, maka kamu akan lebih bisa memahami bagaimana

orang lain memandangmu. Kesadaran diri ini memiliki hubungan dengan sikap empati. Jika

kamu memiliki self awareness eksternal dengan baik, kamu akan lebih bisa memahami orang

lain.

C. Aspek-aspek Self Awarness


Menurut Ahmad (2008), self awareness di dalam diri seseorang terdiri dari beberapa

aspek. Apa saja aspek yang ada di dalam kesadaran diri? Berikut adalah informasi lengkapnya.

1. Konsep Diri atau Self Concept

6
Self-concept disini adalah sebuah gambaran yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya

sendiri. Konsep ini adalah gabungan dari keyakinan yang dimiliki oleh seseorang tentang dirinya

sendiri secara psikologis, karakteristik, sosial, dan juga emosional.

2. Self-esteem atau Proses Menghargai Diri Sendiri

Self Esteem adalah sebuah dasar yang digunakan untuk membangun hubungan antara

manusia yang bersifat positif. Selain itu, proses menghargai diri sendiri juga didukung oleh

kreativitas, proses belajar, dan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri.

Harga diri adalah sebuah semen yang melekatkan kepribadian seseorang menjadi satu struktur

yang utuh, positif, dan efektif. Di setiap tahapan atau proses hidup seseorang, harga diri adalah

salah satu faktor penentu yang bisa menentukan tingkat kemampuan seseorang. Serta bisa

membantunya dalam mengelola kemampuan tersebut.

3. Multiple Selves atau Identitas Individu yang Berbeda-beda

Multiple selves terjadi ketika seseorang melakukan suatu aktivitas, hubungan sosial, atau

suatu kepentingan. Jika seseorang tersebut terlibat di dalam suatu hubungan yang bersifat

interpersonal, maka mereka akan mempunyai dua konsep diri. Pertama adalah persepsi tentang

7
diri sendiri dan persepsi terhadap orang lain. Kedua adalah identitas berbeda yang bisa dilihat

dari cara seseorang memandang atau menilai dirinya sendiri.

Yaitu ketika bagian dari konsep diri ini memperlihatkan siapa sebenarnya individu

tersebut dan sisi yang lain memperlihatkan idealisasi diri. Identitas tersebut juga bisa disebut

sebagai kesadaran diri secara pribadi dan publik.

Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara :

1. Dengan mempelajari diri sendiri.

2. Dengan cara belajar dari orang lain.

3. Dengan cara mengembangkan sikap terbuka.

D. Pengertian Teori Johari Window


Teori Johari Window ( Jendela Johari ) merupakan perangkat sederhana yang berguna

dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesdaran diri serta pengertian bersama individu-

individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam

meningkatakan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses

member maupun menerima feedback.

Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh psikolog Amerika. Joseph Luft
dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok
mereka. Uniknya, nama “Johari” sendiri sebenarnya di ambil dari potongan masing-masing nama
mereka. “JO” untuk Luft, dan “HARRY” untuk Ingham. Dalam selang waktu tak lama, jendela
Johari banyak digunakan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal dan
komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningktan tim dan
hubungan inter-group.

Johari Window atau Jendela Johari merupakan salah satu cara untuk melihat

8
dinamika dari self-awareness, yang berkaitan dengan perilaku, perasaan, dan motif kita.

Model yang diciptakan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham di tahun 1955 ini berguna untuk

mengamati cara kita memahami diri kita sendiri sebagai bagian dari proses komunikasi. Joseph
Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan
bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela.
„Jendela‟ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masing-masing sel menunjukkan daerah self (diri)
baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah daerah publik,
daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari. Keempat gambar dapat dilihat
sebagai berikut :

a. Open area adalah informasi tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama,
jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Area terbuka merujuk kepada perilaku,
perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain. Bagi orang yang telah
mengenal potensi dan kemampuan dirinya sendiri, kelebihan dan kekurangannya sangatlah
mudah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain
sehingga orang dengan Type ini pasti selalu menemui kesuksesan setiap langkahnya, karena
orang lain tahu kemampuannya begitu juga dirinya sendiri. Ketika memulai sebuah hubungan,
kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi
tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin
besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.

b. Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain.
Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan,
dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam
berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam
hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. merujuk kepada perilaku, perasaan,
dan motivasi yang diketahui oleh orang lain, tetapi tidak diketahui oleh diri kita sendiri.

9
c. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Pada daerah
ini orang lain tidak mengenal kita sementara kita tahu kemampuan dan potensi kita, bila hal
tersebut yang terjadi maka umpan balik dan komunikasi merupakan cara agar kita lebih dikenal
orang terutama kemampuan kita, hilangkan rasa tidak percaya diri mulailah terbuka. Misalnya
bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga
dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami
kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
merujuk kepada perilaku, perasaan, dan motivasi yang diketahui oleh diri kita sendiri, tetapi
tidak diketahui oleh orang lain.

d. Unknown area adalah informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai
kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita
bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali seneng sama
orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”.
Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau
belajar dari pengalaman. Yang dimaksud dengan daerah publik adalah daerah yang memuat hal-
hal yang diketahui oleh dirinya dan orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal
yang diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya. Dalam berhubungan
interpersonal, orang ini lebih memahami orang lain tetapi tidak mampu memahami tentang diri,
sehingga orang ini seringkali menyinggung perasaan orang lain dengan tidak sengaja. Daerah
tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak
diketahui oleh orang lain. Dalam daerah ini, orang menyembunyikan/menutup dirinya. Informasi
tentang dirinya disimpan rapat-rapat. Daerah yang tidak disadari membuat bagian kepribadian
yang direpres dalam ketidaksadaran, yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri maupun orang
lain. Namun demikian ketidaksadaran ini kemungkinan bisa muncul. Oleh karena adanya
perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan
orang lain.

E. Altruisme

10
Altruisme merupakan istilah modern dari kata Empati, kata ini sendiri pertama kali
diciptakan oleh seorang filsuf altruis Auguste Comte. Kata altruist ini berasal dari altrui
Perancis yaitu Autrui atau dalam altrui Latin disebut juga sebagai Arteri yang memiliki
arti orang lain. Dari sini dapat dipahami bahwasannya kata ini menggambarkan orang
lain di luar dirinya sebagai altru utama. Altruisme sebagai perilaku yang dilakukan
seseorang, semata-mata untuk kebahagiaan orang lain. Sifat dan perilaku ini diperkuat
dengan keinginan serta tekad yang dimiliki seseorang dalam mencapai suatu tujuan
mensejahterakan orang lain.
F. etik dan bertanggung jawab
Keterbukaan dan kerja sama tim sangat diperlukan dalam pekerjaan. Bagaimana tim
dapat memahami anggota satu sama lain jika mereka tidak saling terbuka. 
Untuk mengungkap itu, manajemen sebenarnya bisa menggunakan pendekatan model
Johari Window
Model ini menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa memahami dirinya dan
tim melalui komunikasi terbuka untuk saling meningkatkan kesadaran dan pemahaman
satu sama lain. 
Sederhananya, dalam teori Johari Window semakin orang lain memahami kamu dan
semakin kamu terbuka pada orang lain, maka, hubungan yang terjalin akan semakin
baik dan kepercayaan terhadap orang lain akan meningkat.
Pada dasarnya, teori jendela Johari dibangun atas dua prinsip. Kedua prinsip
dalam Johari Window adalah:

 Kepercayaan kepada orang lain saat kamu mengungkapkan informasi tentang


dirimu dan, 

 Belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri melalui umpan balik yang diberikan
orang lain untuk meningkatkan kesadaran dan efektivitas diri sebagai individu.

Bila pendekatan ini dikembangkan dengan cara yang tepat oleh sesama karyawan, maka
akan membawa dampak untuk memperkuat hubungan, memecahkan masalah dan
efektivitas kerja dalam tim. 

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Konsep diri merupakan faktor yang paling penting dan menentukan dalam komunikasi
antar pribadi. Kunci keberhasilan hidup adalah konsep diri konseling. Konsep diri memainkan
peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan hidup seseorang, karena konsep diri
dapat dianalogikan sebagai sesuatu operating sistem. Konsep diri dapat mempengaruhi
kemampuan berfikir seseorang.
Untuk memahami diri sendiri, Joseph Luft dan Harrington Ingham memperkenalkan
sebuah konsep yang dikenal dengan nama “Johari Window” sebagai perwujudan bagaimana
seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah kaca jendela yang
terdiri atas empat bagian, yakni Terbuka(open Wilayah area), Wilayah buta(blind area),Wilayah
Tersembunyi(hidden area), dan Wilayah Tak Dikenal(unknown area).
Dalam kehidupan kita sehari-hari, mengenal diri adalah sesuatu hal yang sangat penting
jika kita menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat. Sebab dengan mengenal diri, kita dapat
mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada diri kita.

SARAN

Sebagai manusia sudah sepatutnya harus mengetahui tentang konsep diri dan menyadari
akan kelebihan dan kekurangan diri sendiri sehingga dalam kehidupan bermasyarakat tidak
terjadi kesalah pahaman antara individu yang satu dengan individu yang lain.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hunter, Jhon ( 1728-1793 ). “ Pioneer Bedah Eksperimental ”, SM, Gaspare Tagliacozzi, Winer dan
Landsteiner, Dr. Andreas Bjornklund, Creighton, 1986, Dr. George. Green dan Parkinson.

Sumber : http://ellaners.blogspot.com/2013/10/isu-etik-dalam-praktik-keperawatan_4894.html?m=1,

http://blogs.unpad.ac.id/wenywidyowati/archives/271herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/jendela-
jauhari.pdf

Priyanto, Agus. 2009. Komunikasi dan Konseling Aplikasi dalam Sarana Pelayanan Kesehatan untuk
Perawat dan Bidan. Jakarta : Salemba Medika

Romauli, Suryati.2013. Komunikasi Kebidanan. Jakarta : Trans Info Media

Yulifah,dkk.2009. Komunikasi dan Konseling dalam Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika diakses pada
tanggal 10 september 2022 pukul 10.24

13

Anda mungkin juga menyukai