Anda di halaman 1dari 21

TUGAS CLINICAL EDUCATOR

PANDUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PROFESI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIK

TIM PENYUSUN

Ketua : Yusuf Hilal, Amd. S.ST


Anggota :
1. M. Ardi Sukayana
2. Gretha Fitria
3. Desy Purnamasari
4. Erlita Puspitasari

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr SOETOMO


SURABAYA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam
memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Menurut Depkes RI
(2009), pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat. Dalam pelayanan kesehatan dikenal
tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.
Rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial
dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit
(preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit sebagai tempat pengabdian
profesi menjadi tonggak pelayanan laboratorium kesehatan. Oleh karena itu,
telah menjadi konsekuensi bagi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan
(ATLM) untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap
dan perilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien dan mampu
melaksanakan pemeriksaan laboratorium sesuai standar profesinya.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi Mahasiswa Diploma 4 ATLM
merupakan media yang sangat penting untuk menerapkan dan
mengembangkan ilmu dalam melaksanakan pekerjaan di bidang
laboratorium kesehatan. Metode serta mekanisme pelaksanaan PKL ATLM
di rumah sakit yang sistematis akan sangat membantu mahasiswa dalam
memahami peran, fungsi, serta tanggungjawabnya sebagai salah satu tenaga
kesehatan. PKL ATLM merupakan pelatihan yang sangat strategis bagi
mahasiswa untuk menjadi calon ATLM yang handal dimasa depan. PKL
ATLM diharapkan dapat menjadi media untuk meningkatkan kompetensi
mahasiswa agar siap terjun dalam dunia kerja. Panduan PKL ATLM di
rumah sakit ini juga dapat digunakan untuk membantu memberikan arahan
bagi pembimbing di tempat PKL dan dosen pembimbing dari Institusi.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan
dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk
berpartisipasi dan tugas secara langsung di lapangan dengan sebuah
Perusahaan baik pemerintah maupun swasta setempat untuk memperoleh
keahlian dibidang pelayanan, menejemen dan administrasi di Instansi
Tempat PKL. Praktek Kerja Lapangan dipandang perlu karena melihat
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang cepat berubah. Praktek
Kerja Lapangan (PKL) akan menambah kemampuan untuk mengamati,
mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi
dilapangan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial
mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam
bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya. Dalam rangka
mencapai visi Kementrian Kesehatan RI yaitu masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan dan misi untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin
tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan
berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan, serta menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik, untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
laboratorium. Tenaga kesehatan yang profesional dan bermutu dihasilkan
oleh institusi pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu. Dimana tenaga
kesehatan memiliki spesifikasi tertentu karena kesalahan dalam pelayanan
dapat berdampak kematian atau kecacatan yang bersifat irrevesibel. Untuk
itu diperlukan pengaturan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan
mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan. Peningkatan mutu lulusan
diperoleh melalui pengaturan seleksi, proses pembelajaran, evaluasi/ujian
akhir, dan penataan ijazah sedangkan peningkatan mutu institusi melalui
pengaturan perizinan pendirian institusi, sarana dan prasarana, tenaga
pendidik dan kependidikan, pengelola, akreditasi, dan SIPTK.
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan yang meliputi perencanaan, pengadaan
dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang meliputi perencanaan,
pengadaan dan pendayagunaan baik dalam jumlah, jenis, dan mutu SDM
Kesehatan. Sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standart Nasional Pendidikan pada pasal 91 bahwa setiap satuan
pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan
mutu pendidikan dapat dilakukan secara bertahap, sistematis, dan
terencana. Berkaitan dengan hal tersebut perlu disiapkan Standart -
Standart Diknakes yang meliputi Standart Penyusunan Kurikulum,
Standart Proses Pembelajaran, Standart Lahan Praktek, Standart Sarana
dan Prasarana, Standart Pendidik dan Kependidikan, Standart Pengelolaan,
Standart Pembiayaan yang dapat digunakan oleh penyelenggara institusi
Diknakes sebagai acuan dalam rangka memenuhi penjaminan mutu
pendidikan. Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori,
pembelajaran praktek di laboratorium dan praktek di lahan kerja. Sesuai
dengan ketentuan Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, bahwa beban studi pendidikan Diploma terdiri dari 40% teori
dan 60% praktek. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal diperlukan pengelolaan pembelajaran
laboratorium dan Praktek di lahan kerja yang efektif dan efisien”.
Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori,
pembelajaran praktek di laboratorium dan praktek di lahan kerja. Sesuai
dengan ketentuan Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa, bahwa beban studi pendidikan Diploma terdiri dari 40% teori
dan 60% praktek. Sehubungan dengan hal tersebut untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara maksimal diperlukan pengelolaan pembelajaran
laboratorium dan Praktek di lahan kerja yang efektif dan efisien.
1. 2 VISI RSUD DR. SOETOMO
Menjadi Rumah Sakit Tersier yang Terpercaya, Aman, Bermutu Tinggi dan
Mandiri.
1. 3 MISI RSUD DR. SOETOMO
a. Menyelenggarakan pelayanan dan jejaring pelayanan sebagai rumah sakit
rujukan tersier yang aman, bermutu tinggi dan terjangkau.
b. Menyelenggarakan pendidikan – penelitian tenaga kesehatan yang
berintegritas tinggi, profesional, inovatif dan melakukan jejaring
pendidikan penelitian yang terintegrasi (Academi Health Centre), pusat
pengembangan bidang kesehatan yang bermutu tinggi serta mewujudkan
sumber daya manusia yang handal.
c. Mewujudkan kehandalan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
yang terstandar serta lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
d. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang terintegrasi, efektif,
efisien dan akuntabel.

1. 4 NILAI RSUD DR. SOETOMO


Adapaun nilai yang dijunjung oleh RSUD DR SUETOMO adalah meliputi
Integritas, Profesionalisme dan Inovatif

1. 5 KEBIJAKAN DASAR RSUD DR. SOETOMO


a. Perbaikan mutu pelayanan.
b. Perbaikan manajemen (SDM) internal rumah sakit.
c. Pemantapan kelembagaan (struktur dan sistem).
d. Pemantapan nilai dasar menjadi budaya organisasi.
e. Pemantapan sistim akuntansi keuangan.
f. Pengendalian biaya dan struktur anggaran.
g. Perbaikan manajemen logistic medik dan non medik.
h. Pemantapan manajemen pendidikan klinik dan penelitian rumah sakit.
i. Pengembangan aliansi strategis.
1. 6 TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT
Sesuai dengan tugas dan fungsi rumah sakit, menjalankan tugas
memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, fungsi
pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia guna meningkatkan
kemampuan pemberian pelayanan kesehatan, penelitian dan pengembangan
serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

1.6.1 Tugas Rumah Sakit


a. Memberikan kebijakan yang mengatur praktik klinik.
b. Menetapkan wahana yang sesuai dengan modul kompetensi yang
diharapkan.
c. Menyiapkan pembimbing klinik yang tersertifikasi.
d. Menyiapkan kelengkapan yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran
praktik klinik.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan proses pembelajaran klinik.

1.6.2 Fungsi Rumah Sakit


a. Membangun iklim pembelajaran yang kondusif bagi mahasiswa.
b. Penyelenggaraan transfer pengetahuan dan pengamatan klinik untuk
meningkatkan kemampuan calon ATLM dalam pemberian pelayanan.
c. Fasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang ATLM.
d. Pelaksanaan administrasi rumah sakit.

1. 7 ORIENTASI KLINIS
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah memasuki
ranah klinis. Tahap ini merupakan tahap pembelajaran yang sangat penting
dalam pendidikan mahasiswa ATLM, dimana mahasiswa mulai menerapkan
ilmu yang didapatkan sebelumnya untuk dapat diaplikasikan pada tahap
klinik yang berorientasikan pada pasien dan masalah asuhan pasien secara
terintegrasi di rumah sakit. Oleh karena itu manajemen pembelajaran klinik
perlu dikelola dengan baik di rumah sakit. Dalam proses pencapaian
kompetensi melalui pembelajaran dan pelatihan ditahap praktek klinik,
mahasiswa ATLM diharapkan mampu melaksanakannya sesuai dengan
aturan yang ada di RSUD Dr. Soetomo secara khusus dengan
memperhatikan masalah etika profesi ATLM dan hukum kesehatan.
Mahasiswa ATLM patut menyadari pentingnya :
a. Keselamatan pasien.
b. Pengendalian infeksi secara efektif.
c. Hak hak pasien yang harus dipenuhi selama proses pembelajaran
praktik klinik.
d. Kerahasian pasien terkait hasil laboratoriumnya.
e. Etika terhadap sejawat, staff, pembimbing, dan pimpinan laboratorium.
BAB II
KUALIFIKASI PESERTA
DAN
TATA TERTIB PRAKTIK KERJA LAPANGAN

2.1 KUALIFIKASI PESERTA


Calon peserta merupakan mahasiswa Diploma IV dari Akademi
Analis Kesehatan / Analis Medis atau Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
program studi Analis Kesehatan / Medis yang telah lulus dalam Placement
Test yang meliputi :
2.1.1 Screening Test
Setiapmahasiswa sebelum melakukan proses praktek kerja
lapangan (PKL), harus menyertakan hasil negatif pemeriksaan
PCR atau swab rapid antigen

2.1.2 Uji Tulis


Dilakukan menggunakan media Power Point yang ditampilkan
dalam slide show dengan batas waktu pengerjaan sesuai dengan yang telah
ditetapkan. Materi yang diujikan sebagai berikut :
a. Sasaran keselamatan pasien berdasarkan salah satu standar akreditasi
JCI (Joint Commission International) yaitu IPSG (International
Patient Safety Goal).
b. Mutu pelayanan laboratorium.
c. Prosedur teknik dasar tindakan laboratorium dan parameter dasar
pemeriksaan laboratorium.
d. Komunikasi.
e. Etika profesi ATLM.

2.1.2 Asesmen Kompetensi


Materi asesmen kompetensi menggunakan Standar Prosedur
Operasional (SPO) laboratorium yang ditetapkan di RSUD Dr. Soetomo
sesuai standar Akreditasi. Contoh nya : Pre analitik pada pengumpulan
sampel urine pasien sesuai SPO.

2.2 TATA TERTIB PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Berikut ini merupakan tata tertib ketika melakukan Praktik Kerja
Lapangan. Adapun penjelasannya adalah sebagaimana beriku ini:

2.2.1 Tata Tertib Berpakaian dan Berpenampilan


a. Seragam sesuai dengan ketetapan institusi pendidikan mahasiswa.
b. Jas laboratorium sesuai yang ditetapkan institusi pendidikan.
c. Wajib menggunakan ID Card sesuai ketentuan RSUD Dr. Soetomo.
d. Mahasiswa laki – laki berambut pendek dan di sisir rapi, tidak boleh
mewarnai rambut, tidak boleh ada garis potong pada model rambut
e. Mahasiswa perempuan yang tidak berjilbab jika panjang rambut melebihi
bahu harus menyanggul rambutnya dengan rapi menggunakan Hairnet.
f. Tidak diperkenankan menggunakan perhiasan dan berdandan
berlebihan.
g. Tidak boleh menggunakan HP pada saat di Laboratorium dan harus ijin
untuk menggunakannya.

2.2.2 Tata Tertib di Laboratorium


a. Menggunakan APD (Jas Laboratorium, Handscoon, dan Masker) yang
disediakan sendiri oleh Institusi Pendidikan
b. Tidak makan dan minum di laboratorium.
c. Tidak boleh menggunakan HP pada saat di Laboratorium dan harus ijin
untuk menggunakannya.
d. Tidak menggunakan Hand Phone untuk mengambil foto, video serta
tidak mempublikasikan / membocorkan hasil pasien sesuai sumpah
profesi.
e. Tidak membuat keributan dan bersikap yang berlebihan pada saat di
laboratorium.
2.2.3 Tata Tertib Kehadiran
a. Mahasiswa yang tidak hadir pada kegiatan PKL wajib melaporkan secara
lisan atau tertulis kepada pembimbing / supervisor laboratorium
b. Mahasiswa yang tidak hadir diwajibkan untuk mengganti kehadirannya
di waktu yang lain.
c. Mahasiswa yang terlambat datang mengikuti kegiatan PKL dengan
alasan apapun wajib memberitahu kepada pembimbing / supervisor
laoratorium dan diharuskan menambah jam praktek.

2.2.4 Tata Tertib Pelaksanaan Bimbingan


a. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas laporan harian baik mandiri atau
kelompok sesuai kasus yang telah ditetapkan oleh pembimbing.
b. Logbook atau capaian kompetensi diparaf oleh pembimbing setelah
melakukan praktek laboratorium.
BAB III
WAKTU PELAKSANAAN
DAN
EVALUASI PESERTA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

3.1 WAKTU PELAKSANAAN


Lama pelaksanaan PKL serta laoratorium yang akan ditempati untuk
mahasiswa selama PKL sesuai dengan Surat Keputusan Bagian Pendidikan dan
Pelatihan RSUD Dr. Soetomo dan Institusi Pendidikan. Laboratorium yang akan
ditempati PKL ATLM antara lain:
Laboratorium Patologi Klinik
a. Unit Sampling dan
b. Unit Proses
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dibagi menjadi 2 (dua) Shift pada
setiap hari Senin sampai dengan hari Sabtu. Adapun pembagian shif PKL adalah
sebagaimana berikut ini :
a. Shift I : 07.00 – 09.00 WIB
b. Shift II : 09.00 – 12.00 WIB

3.2 KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Praktek Kerja Lapangan memiliki beberapa tahapan kegiatan yang harus
dilakukan. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagaimana berikut ini :
a. Pengenalan awal atau orientasi mahasiswa tentang laboratorium tempat
mahasiswa PKL .
b. Pengenalan Standar Operasional Prosedur di laboratorium terkait.
c. Praktik di laboratorium dengan didampingi pembimbing.
d. Pemberian tugas baik mandiri maupun kelompok.
e. Diskusi kasus.
3.3 EVALUASI
Evaluasi kegiatan PKL dilaksanakan pada akhir masa PKL. Metode yang
dipakai dalam evaluasi adalah praktik terhadap sampel dan ujian tulis serta
penilaian individu selama PKL.
BAB IV

STRATEGI PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Pencapaian Kompetensi Kognitif


Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (Self
Directed Learning) untuk mencapai kompetensi kognitif yang diharapkan.
Kompetensi kognitif yang diharapkan dalam Praktek Kerja Lapangan adalah :
a. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari setiap prosedur yang
dilakukan dengan benar.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan dari setiap prosedur yang
dilakukan (persiapan, pelaksanaan, evaluasi) secara sistematis dan tepat.
2. Pencapaian Kompetensi Afektif
Penilaian pada aspek afektif akan dilakukan oleh fasilitator secara
terintegrasi pada setiap kegiatan pencapaian kompetensi kognitif maupun
pencapaian kompetensi psikomotor.
Matrik atribut softskill yang digunakan pada pencapaian kompetensi afektif
sebagai berikut :

Atribut Skor
No SoftSkill Definisi Indikator
1 2 3 4
1 Disiplin Ketepatan Kehadiran di Tidak hadir Datang Datang Selalu datang
waktu dalam tempat di tempat terlambat terlambat 5- tepat waktu
mengikuti praktek praktek > 15 menit 15 menit
PKL
2 Ketaatan Ketaatan dan Penyerahan Terlambat > Terlambat Terlambat 1 Tepat waktu &
kepatuhan tugas dan 2 hari & 2 hari & hari & jarang tidak pernah
dalam patuh selalu sering melanggar melanggar
melaksanakan terhadap tata melanggar melanggar
tugas dan tata tertib PKL
tertib PKL
3 Percaya diri Keberanian Berani tampil Tidak berani Berani Berani tampil Berani tampil
dan tampil tampil mencoba mencoba
kepercayaan mencoba mencoba melakukan melakukan
peserta didik melakukan melakukan kegiatan PKL kegiatan PKL
dalam kegiatan PKL kegiatan dengan dengan tidak
melakukan PKL sedikit grogi grogi
prosedur dengan
pemeriksaan grogi
4. Partisipasi Keikutsertaan Penyampaian Tidak pernah Jarang Sering Selalu
Aktif secara aktif pendapat lisan
dalam setiap & tulisan
kegiatan PKL melalui
bertanya,
memberikan
jawaban
penyampaian
ide
Komunikasi Apatis, Berkomuni Ramah, Ramah,
dengan kurang kasi terjalin terjalin
instruktur menghargai, seperlunya, komunikasi komunikasi
klinis kurang bertanggun yang baik, yang baik,
bertanggungj gjawab. tidak bekerja bekerja
Komunikasi awab sebagai tim sebagai tim
dengan staf Komunikasi Apatis, Berkomuni Ramah, Ramah,
dengan staf kurang kasi terjalin terjalin
laboratorium menghargai, seperlunya, komunikasi komunikasi
kurang bertanggun yang baik, yang baik,
bertanggungj gjawab. tidak bekerja bekerja
awab sebagai tim sebagai tim
Komunikasi Komunikasi Apatis, Berkomuni Ramah, Ramah,
dengan pasien dengan pasien kurang kasi empati, tidak empati,
menghargai, seperlunya, bisa mampu
kurang empati, menjelaskan berkomunikasi
5. Sikap
bertanggungj tidak bias prosedur dengan
awab. menjelaska dengan sistematik dan
n prosedur sistematik baik.
dengan dan baik.
sistematik
dan baik
Komunikasi Komunikasi Apatis, Berkomuni Ramah, Ramah,
dengan dengan kurang kasi empati, tidak empati,
keluarga menghargai, seperlunya, bisa mampu
keluarga
pasien kurang empati, menjelaskan berkomunikasi
pasien bertanggungj tidak bias prosedur dengan
awab menjelaska dengan sistematik dan
n prosedur sistematik baik.
dengan dan baik.
sistematik
dan baik

3. Pencapaian Kompetensi Psikomotor


Pencapaian kompetensi tindakan psikomotor yang diharapkan adalah
mahasiswa mampu:
a. Mahasiswa mampu melaksanakan asessmen dan persiapan pasien dari
setiap prosedur yang dilakukan dengan benar.
b. Mahasiswa mampu melaksanakan tatalaksana pemberian kontras dari
setiap prosedur yang dilakukan (persiapan, pelaksanaan, evaluasi)
secara sistematis dan tepat.
c. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur penampungan urine dan
perbedaan kriteria sample pemeriksaan urine (tahap pre analitik)
dengan tepat sesuai SPO
d. Mahasiswa mampu menjelaskan prosedur penanganan sample urine
(pasca analitis)
KETERANGAN PENILAIAN :

Salah satu contoh Kegiatan ATLM

Nilai Total :

NILAI SOFTSKILL + PRE ANALITIK + PATIENT CARE + PASCA ANALITIK


TOTAL = JUMLAH POIN

BATAS LULUS

Dinyatakan lulus minimal mendapat : 70/ AB

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Mutu


>80 A 4
71-80 AB 3,5
66-70 B 3
61-65 BC 2,5
56-60 C 2
40-55 D 1
<40 E 0
LEMBAR PENILAIAN

TEKNIK PRE ANALITIK PEMERIKSAAN URINE


A. SOFTSKILL
Atribut Skor
No SoftSkill Definisi Indikator
1 2 3 4
Ketepatan waktu dalam Kehadiran di tempat praktek
mengikuti PKL
1 Disiplin Ketaatan dan kepatuhan Penyerahan tugas dan patuh
dalam melaksanakan tugas terhadap tata tertib PKL
dan tata tertib PKL
2 Percaya diri Keberanian dan kepercayaan Berani tampil
peserta didik dalam
melakukan prosedur
pemeriksaan
3 Partisipasi Keikutsertaan secara aktif Penyampaian pendapat lisan &
Aktif dalam setiap kegiatan PKL tulisan melalui bertanya,
memberikan jawaban
penyampaian ide
4 Komunikasi dengan instruktur
klinis
Komunikasi dengan staf
Komunikasi dengan staf
Sikap Laboratorium Sentral
Komunikasi dengan pasien
Komunikasi dengan pasien Komunikasi dengan keluarga
pasien
TOTAL NILAI

CARA PERHITUNGAN NILAI :

NILAI = TOTAL NILAI x 100 =


32

Surabaya, . . . . . . . . . .
.
Instruktur Klinik

………………………
B. PRE ANALITIK
Kriteria Penilaian :

1. KURANG : Selalu memerlukan bimbingan


2. CUKUP : Sesekali memerlukan bimbingan, namun belum
mampu mandiri
3. BAIK : Mampu secara mandiri, namun harus didampingi
instruktur klinis
4. SANGAT BAIK : Mampu secara mandiri tanpa didampingi instruktur
klinis

NILAI
No. Unsur Penilaian
1 2 3 4
1 Persiapan peralatan tabung urine
2 Identifikasi dan persiapan pasien
3 Penetapan jenis sample urine sesuai permintaan pemeriksaan
4 Penggunaan APD
5 Edukasi pasien
6 Pemahaman tatacara penampungan sampleurine
7 Pengecekan volume sample urine
TOTAL NILAI

CARA PERHITUNGAN NILAI :

NILAI : TOTAL NILAI x 100 =


28

Surabaya, . . . . . . . . . .
.
Instruktur Klinik
C. PATIENT CARE AND SAFETY
Kriteria Penilaian :

1. Kurang : Selalu memerlukan bimbingan


2. Cukup : Sesekali memerlukan bimbingan, namun belum
mampu mandiri.
3. Baik : Mampu secara mandiri, namun harus didampingi
instruktur klinis.
4. Sangat Baik : Mampu secara mandiri tanpa didampingi instruktur
klinis.
NILAI
No. Unsur Penilaian
1 2 3 4
1 Assesmen dan persiapan pasien
2 Ketepatan identitas pasien
3 Keterangan klinis dan anamneses pasien
4 Penjadwalan dan skrining
Penjelasan prosedur pemeriksaan sesuai tingkat pendidikan
5
pasien dan keluarga.
6 Imobilisasi pasien
7 Dokumentasi
TOTAL NILAI

CARA PERHITUNGAN NILAI :


NILAI = TOTAL NILAI x 100 =
28

Surabaya, . . . . . . . .

Instruktur Klinik
D. TEKNIK PASCA ANALITIK PENAMPUNGAN URINE
Kriteria Penilaian :

1. KURANG : Selalu memerlukan bimbingan


2. CUKUP : Sesekali memerlukan bimbingan, namun belum
mampu mandiri
3. BAIK : Mampu secara mandiri, namun harus didampingi
instruktur klinis
4. SANGAT BAIK : Mampu secara mandiri tanpa didampingi
instruktur klinis
NILAI
No. Unsur Penilaian
1 2 3 4
1. Pengecekan fisik sample
a. Pemberian label/identitas sample
b. Pengecekan volume dan kondisi sample
2 Teknik Pembuangan Limbah
a. Limbah Infeksius cair
b. Limbah Infeksius padat
c. Limbah Non Infeksius
TOTAL NILAI

CARA PERHITUNGAN NILAI :

NILAI = TOTAL NILAI x 100 =


20
NILAI TOTAL :

NILAI NILAI SOFTSKILL + PRA ANALITIK + PATIEN CARE + PASCA ANALITIK

TOTAL = 4

Dinyatakan lulus minimal mendapat : 70/ AB

Nilai Angka Nilai Huruf Nilai Mutu


>80 A 4
71-80 AB 3,5
66-70 B 3
61-65 BC 2,5
56-60 C 2
40-55 D 1
<40 E 0

Lulus Tanda tangan Instruktur Klinik


Tanggal
Lulus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
....
(..............................)

Tanda tangan Mahasiswa


Mengulang
tanggal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. (..............................)
Alasan Mengulang
...............................
...........
...............................
...........
...............................
...........
BAB V
PENUTUP

Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan Ahli Teknologi Laboratorium


Medik di RSUD Dr. Soetomo ini telah disusun dengan mempertimbangkan
berbagai aspek kebutuhan penyelenggaraan Pendidikan Ahli Teknologi
Laboratorium Medik. Buku panduan ini adalah acuan bersama yang dapat
digunakan untuk mewujudkan iklim akademik yang dapat menghasilkan lulusan
Diploma ATLM yang mampu bekerja di bidang pelayanan laboratorium
kesehatan.
Penyempurnaan terhadap substansi bahan kajian beserta seluruh variabel
yang menyertainya dapat dilakukan apabila dirasa perlu. Buku Panduan PKL
ATLM ini dapat diberlakukan setelah disahkan oleh pihak yang berwenang dan
semoga bermanfaat untuk prodi Diploma IV ATLM.
Demikian Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan ATLM kami susun,
tidak menutup kemungkinan akan dilakukan revisi ulang dalam rangka
penyempurnaan kegiatan PKL. Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang membantu tersusunnya buku panduan ini.

Anda mungkin juga menyukai