1
LATAR BELAKANG PERLUNYA RIKSA UJI
Pemeriksaan K3 Listrik :
Kegiatan PENILAIAN dan PENGUKURAN terhadap Instalasi,
Perlengkapan dan Peralatan Listrik untuk memastikan sesuai
standar bidang kelistrikan dan perundangan yang berlaku.
Pengujian K3 Listrik :
Kegiatan PENILAIAN, PERHITUNGAN, PENGETESAN, dan
PENGUKURAN terhadap Instalasi, Perlengkapan dan Peralatan
Listrik untuk memastikan sesuai standar bidang kelistrikan dan
perundangan yang berlaku.
• Manual Book
• Diagram Listrik dan Simbol Gambar:
• SLD Instalasi Pembangkit
• SLD Instalasi Transmisi
• SLD Instalasi Distribusi
• SLD Instalasi Pemanfaatan
17
Jenis dokumen peralatan dan perlengkapan
listrik
18
Jenis dokumen peralatan dan
perlengkapan listrik
• Single line diagram
• Menyatakan hubungan
dari bagian-bagian sistem
tenaga Listrik
• Berisi informasi mengenai
– jenis-jenis peralatan dan
perlengkapan dalam
sistem tenaga Listrik
– Spesifikasi dari peralatan
yang digunakan
– Pembagian Grup
– Rating peralatan proteksi
dan lain-lain
19
A. PEMBANGKITAN
Pengertian dan fungsi pembangkit tenaga listrik:
1. Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang teridiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan (civil works) bangunan
dan fasilitas pelengkap, serta bangunan dan komponen bantu
lainnya.
2. Berfungsi untuk membangkitkan energi listrik, dengan cara
mengubah potensi (energi) mekanik menjadi energi listrik.
Jenis Pembangkit,
Instalasi Listrik,
Transformator, Generator,
Penggerak Mula,
Switchgear, Proteksi,
Elektronik, APAR
21
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI PEMBANGKITAN (PEMBANGKIT LISTRIK)
1. Menelaah Dokumen antara lain SLD, Gambar Instalasi,
gambar Layout, Data hasil uji pabrik, Buku Manual,
Buku pemeliharaan, Sertifikat Pabrik dll.
2. Memeriksa dan menilai secara visual, antara lain
Konstruksi, dudukan pembangkit, Nameplate, control
panel dan instrumen ukur, Peralatan alarm, Fasilitas
keselamatan & tanda bahaya, terminal kabel utama
dan penetralan, battery, penggerak mula dan lainnya.
3. Memeriksa penghantar utama dan menghitung
kesesuaian KHA penghantar dengan arus beban
penuh.
4. Memeriksa proteksi utama dan menghitung kesesuaian
rating proteksi dengan arus beban penuh.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI PEMBANGKITAN (PEMBANGKIT LISTRIK)
5. Memeriksa pentanahan pada titik netral dan
pentanahan pada BKT/body/enclousure dan mengukur
tahanan pentanahan tersebut.
6. Memeriksa dan menguji sistem rele proteksi antara lain
differensial rele, OVR, UVR, GFR dan lainnya.
7. Memeriksa Fire protection antara lain APAR dan
detector.
8. Memeriksa ketentuan ruang khusus dan instalasi
khusus pada ruang pembangkit meliputi jarak,
penerangan, sirkulasi udara, pintu keluar/masuk, pintu
darurat, penandaan dan lainnya.
9. Menguji tahanan isolasi Phasa-netral, Phasa – Phasa,
netral-PE penghantar utama.
10. Menguji tahanan isolasi belitan stator dan rotor.
B. TRANSMISI
25
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI TRANSMISI
1. Menelaah Dokumen antara lain SLD, Gambar Instalasi,
gambar Layout, Data hasil uji pabrik, Buku Manual,
Buku pemeliharaan, Sertifikat Pabrik dll.
2. Memeriksa bagian-bagian dari Trafo Tenaga/Daya
antara lain Name plate, Bushing, Sistem Pendingin,
Alat pernafasan (breather), sistem kontrol dan proteksi,
OLTC, sistem grounding, Maintank, konstruksi (struktur
mekanik) dan fire protection.
3. Memeriksa PMT antara lain papan nama, bushing,
katup-katup, terminal tangki, relay dll.
4. Pengujian/pengukuran terhadap PMT yang meliputi
tahanan isolasi, tahanan kontak, interlok mekanis dan
elektris dll.
5. Memeriksa PMS antara lain papan nama, bushing,
katup-katup, terminal tangki, relay dll.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI TRANSMISI
6. Pengujian terhadap PMS yang meliputi tahanan isolasi,
tahanan kontak, interlok mekanis dan elektris dll.
7. Pemeriksaan dan pengujian terhadap Trafo tegangan
dan trafo arus.
8. Memeriksa secara visual terhadap Arrester antara lain
papan nama, bushing, dan kawat pentanahan.
9. Pemeriksaan visual dan pengetesan terhadap Relay
Proteksi antara lain OCR, differnsial relay, REF, GFR,
UVR, OVR dll
10. Pemeriksaan visual dan unjuk kerja pada Ampere
meter, Volt meter, Watt meter, VAR meter, KWH meter,
Cos phi meter dan Frequency meter serta pemeriksaan
indikator phasa.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI TRANSMISI
11. Memeriksa dan menguji terhadap Arrester antara lain
papan nama, bushing, dan kawat pentanahan.
12. Pemeriksaan dan pengetesan terhadap Relay Proteksi
antara lain OCR, differnsial relay, REF, GFR, UVR,
OVR dll
13. Pemeriksaan dan unjuk kerja pada Ampere meter, Volt
meter, Watt meter, VAR meter, KWH meter, Cos phi
meter dan Frequency meter serta pemeriksaan
indikator phasa.
14. Pemeriksaan pada tower dan jaringan meliputi Kawat
penghantar, Ground wire, Ruang bebas (Right
of Way/ROW), Tower dan halamannya, Lingkungan
dan aktifitas masyarakat sekitarnya.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI TRANSMISI
15. Pemeriksaan pada tower dan jaringan meliputi Besi
Tower dan kelengkapannya, Kawat penghantar sekitar
tower, Ground wire sekitar tower, Klem pemegang
kawat dan asesorisnya, Isolator dan asesorisnya,
Benda asing yang terdapat pada tower , isolator dan
kawat.
16. Pemeriksaan sistem proteksi pada jaringan Transmisi
antara lain Pemeriksaan dan pengukuran pentanahan
tower, Pemeriksaan jaring-jaring pengaman,
Pemeriksaan bola-bola pengaman (ballistor)
.
C. DISTRIBUSI
Pengertian dan fungsi distribusi tenaga listrik :
1. Pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
(pelanggan).
2. Merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan,karena catu daya pada pusat-pusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Pengelompokan pelanggan :
1. Dari segi peruntukan : rumah tangga, Badan Sosial,
perhotelan, Industri, Kantor Pemerintahan, pabrik,
kondomonium, apartment dan lain-lain.
2. Dari segi sambungan tegangan : TR, TM dan TT.
3. Dari segi daya listrik : 450 VA, 900 VA, 1300 VA dan
seterusnya.
Objek Riksa Uji:
36
Instalasi Listrik
Instalasi listrik meliputi :
- Jaringan listrik yang terdiri dari Alat Pengukur dan
Pembatas (APP), Panel Hubung Bagi (PHB),
Penghantar.
- Instalasi Penerangan dan Pencahayaan yang
terdiri dari Lampu Pijar, Neon Sign/Lampu
Tabung, Lampu Merkuri, Lampu Sodium.
- Pipa Pada Instalasi Listrik yang terdiri dari Pipa
Union, Pipa Paralon / PVC, Pipa Fleksibel, Tule /
Selubung Pipa, Klem / Sangkang, Sambungan Pipa
/Sock, Sambungan Siku, Kotak Sambung.
- Instalasi Tenaga/Daya.
- Sistem Pentanahan yang terdiri dari Elektroda
Pentanahan, Hantaran Pengaman, Sistem Multi-
Elektroda.
37
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI PEMANFAATAN
1. Dokumen Gambar Lengkap Instalasi Listrik
2. Pemeriksaan cara pemasangan / visual dan pengecekan
material (Kabel Suplai, PHB, Hantaran Utama, Kotak Kontak,
Saklar,Fitting, Grounding).
3. Pengecekan kontinuitas, terminasi dan sambungan.
4. Pengecekan polaritas, identitas warna, labeling (penandaan)
5. Rincian rancangan instalasi termasuk susunan PHB utama
dan PHB cabang serta sirkit cabang dan sirkit akhir.
6. Data .mengenai rancangan instalasi termasuk perhitungan
untuk menentukan kebutuhan maksimum, penampang
penghantar fasa dan netral, penghantar pengaman dan
lainnya.
7. Metode yang diterapkan untuk menghindari tegangan sentuh
jika terjadi gangguan bumi.
8. Daftar semua sirkit dan perlengkapan yang mungkin menjadi
rusak karena adanya pengujian.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI PEMANFAATAN
9. Kesesuaian ukuran penghantar fase dan pengaman
arus lebih
10. Luas penampang minimum penghantar pengaman dan
kesesuaian pemasangannya
11. Kontinuitas penghantar pengaman
12. Apakah penghantar pengaman tidak terhubung dengan
penghantar fase?
13. Tanda pengenal penghantar nol dan penghantar
pengaman
14. Apakah kotak kontak dan tusuk kontak telah
mempunyai penghantar pengaman dengan luas
penampang yang cukup dan telah terhubung pada
kotak pengamannya?
15. Apakah tegangan nominal sakelar pengaman sudah
cocok dengan tegangan nominal jaringan.
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3 LISTRIK
DI PEMANFAATAN
16. Berbagai macam tanda pengenal dan papan peringatan
17. Perlengkapan listrik yang dipasang
18. Cara memasang perlengkapan listrik
19. Polaritas
20. Pembumian
21. Resistans isolasi
22. Kesinambungan sirkit
24. Fungsi pengamanan sistem instalasi listrik.
25. Pengukuran tahanan isolasi.
26. Pengukuran resistansi pembumian.
27. Fungsi proteksi system instalasi listrik.
28. Lain-lain seperti peruntukannya, alamat, gardu dan sifat
instalasi.
E. Instalasi Penyalur Petir pada
Bangunan/Tempat Kerja
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN K3
INSTALASI PENYALUR PETIR
1. Menelaah Dokumen antara lain SLD, Gambar Instalasi,
gambar Layout, Data hasil uji pabrik, Buku Manual, Buku
pemeliharaan, Sertifikat Pabrik dll.
2. Pemeriksaan bagian Air Terminal (Penerima) meliputi
jenis penerima, radius proteksi, tinggi, jumlah dan jarak,
bahan dan ukuran, kondisi material, serta gambar bentuk
atap dan ukurannya;
3. Pemeriksaan bagian Down Conductor (Penerima)
meliputi jumlah, jarak, jenis dan ukuran, kondisi material
serta tinggi dan luas bangunan;
4. Pemeriksaan bagian Grounding (Penghantar
Pembumian) meliputi jenis elektroda bumi, jenis dan
ukuran; kondisi material, serta jarak antar elektroda bumi
satu dengan yang lain.
5. Pengukuran tahanan pembumian .
F. Ruang Khusus dan Instalasi Khusus:
12/3/2021 43
Penyimpangan Teknis (mayor)
• Hasil ukur tahanan isolasi tidak memenuhi
persyaratan SNI/Standar lain.
• Ukuran penghantar saluran utama kurang dari 4
mm2 (Cu)
• Penghantar sirkit akhir tanpa penghantar
pembumian
• Letak kotak kontak tanpa pengaman tutup/putar
kurang dari 1,25 m
• Sistem pembumian, elektroda bumi, penghantar
PE tidak ada
• Penghantar elektroda bumi lebih kecil dari
penghantar saluran utama untuk saluran utama
s/d 35 mm2
Penyimpangan teknis (mayor)
• Penggabungan penghantar netral dengan penghantar
pembumian tidak dilakukan di PHB/KHB
• Warna penghantar netral tidak biru muda
• Warna penghantar pembumian tidak loreng hijau-kuning.
Ada yang hijau-biri.
• PHB tidak dilengkapi sakelar utama, kecuali untuk 1
sirkit dan PHB cabang yang berjarak kurang dari 5 m
• Penghantar sirkit cabang tidak dilengkapi pengaman
• Jumlah titik beban terpasang tidak sesuai gambar
• Polaritas KKB dan atau fiting lampu dan atau sakelar
tidak benar
• Besar pengaman tidak memperhatikan KHA saluran
/penghantar yang diamankan dan tidak memperhatikan
besar beban
Penyimpangan teknis (minor)
Oleh:
depnakertrans
47
PENDAHULUAN
Alat Ukur Listrik adalah instrumen yang
digunakan untuk menunjukan nilai besaran
elektrik dari suatu sistem tenaga listrik. (Arus,
Tegangan, Daya, Frekuensi, Beda Fasa, dll).
48
49
FAKTOR-FAKTOR ALAT UKUR YANG
MEMPENGARUHI HASIL PENGUKURAN
1. Ketelitian (Accuracy), menunjukan kemampuan Alat
Ukur dalam mendapatkan harga yang mendekati
harga sebenarnya.
2. Ketepatan (Prececion), menunjukan tingkat
keberhasilan Alat Ukur dari suatu sistem pengukuran.
3. Sensitivitas (Sensitivity), Menggambarkan
perbandingan antara harga pengukuran dengan
besaran responnya.
4. Resolusi (Resolution), Kemampuan Alat Ukur untuk
memberikan respon terhadap perubahan terkecil dari
nilai yang diukur.
5. Kesalahan (Error), Penyimpangan variabel yang
diukur terhadap harga sebenarnya.
50
PROSEDUR PENGUKURAN
51
TEORI KESALAHAN ALAT UKUR
Kesalahan dari suatu Alat Ukur dinyatakan
dengan rumus
M–T=Є
52
Contoh
53
KLASIFIKASI KELAS ALAT UKUR
Menurut standard IEC No 13 B-23 ada 8 Kelas Alat Ukur.
Kelas 0,05, 0,1, 0,2 Alat Ukur dengan ketelitian
yang tinggi digunakan pada laboratorium.
55
KLASIFIKASI ALAT UKUR
LISTRIK
57
Instrumen ini memiliki
konstruksi yang sama dengan
dengan kumparan putar
biasa, namun dengan
penambahan komponen
penyearah untuk pengukuran
besaran arus bolak-balik(ac).
Alat ini digunakan untuk
mengukur arus dan tegangan
dc, arus dan tegangan ac.
58
Alat ini digunakan
untuk mengukur
Frekuensi, sudut
fasa.
Alat ini dilengkapi
dengan converter.
59
Alat ukur ini beroperasi
dengan sistem pengukuran
ekspansi spiral bimetal.
Alat ukur jenis ini
digunakan untuk
mengukur besar dc dan ac
hingga 2000 Hz.
60
Alat ukur ini beroperasi
dengan sistem 2 belitan;
stator dan rotor.
Digunakan untuk
pengukuran besaran AC.
61
Alat ukur ini
dikonstruksi dengan 2
buah kumparan,
kumparan arus dan
kumparan tegangan.
62
Alat ukur ini beroperasi
dengan prinsip induksi.
Alat ini digunakan untuk
pengukuran besaran
arus bolak-balik satu fasa
maupun tiga fasa.
63
ALAT UKUR LISTRIK BERDASARKAN
JENIS BESARAN LISTRIK YANG DIUKUR
❑ Ampere Meter
❑ Volt Meter
❑ Cos Phi Meter
❑ Frekuensi Meter
❑ WH Meter
❑ Insulation Tester (Mega Ohm Meter)
❑ Earth Resistansi Meter
64
Contoh aplikasi simbol pada alat ukur Analog
65
MOV & Gas Arrester (MGA)
Tester
66
Telecommunication Line
Protectors (TLP) Tester
67
Earth Resitance Tester
68
PERALATAN BANTU UKUR
➢ POTENSIAL TRANSFORMATOR
(PT)
➢ CURRENT TRANSFORMER (CT)
➢ SHUNT RESISTOR
➢ SELEKTOR-AMP SWITCH
➢ SELEKTOR VOLT SWITCH
69
SKALA ALAT UKUR
(contoh)
70
Diagram Pengawatan
Amper Meter Dengan CT
71
Diagram Pengawatan
Volt Meter Langsung
72
Diagram Pengawatan
Volt Meter Dengan CT
73
Diagram Pengawatan
KWH Meter 1 Fasa
74
Diagram Pengawatan
KWH Meter 3 Fasa
75
Diagram Pengawatan
Earth Resistance Tester
76
SELESAI
77