Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN SEMINAR FISIOLOGI

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


Ny. N UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0
DI PUSKESMAS KOTARAJA

DISUSUN OLEH :
 Marliana safitri (P07124218028)
 Ditha dwi dayanti (P07124218011)
 Icha sulistya (P07124218020)
 Rizka iva ifta’Urrofida (P07124218049)
 Retno widiastuti (P07124218048)
 Via agus risdianty (P07124218056)
 Nur indrawila anindita (P07124218039)
 Ami wonda (P07124218005)

KEMENTERIAN KESEHATAN REBULIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
PRODI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2020/2021
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN SEMINAR FISIOLOGI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III Ny. N
UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0
DI PUSKESMAS KOTARAJA

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui oleh pembimbing akademik,


pembimbing lahandan ketua prodi D-III kebidanan
Tanggal 8 maret 20211

Pembimbing Akademik Ketua prodi D-III Kebidanan

Flora Niu, S.ST,M.keb Muji Lestari, S.SiT, M.Kes


NIP. 19761118122003 NIP. 197606082003122002

Pembimbing Lahan

Veronica Yulinda, S.Tr.Keb. Alfarida, S.Tr.Keb.


NIP. 197611302000122004 NIP. 197010101990032005
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Kebidanan Fisiologi. Laporan ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh nilai pada praktik kebidanan Fisiologi.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, laporan praktik kebidanan Fisiologi ini tidak dapat diselesaikan dengan
baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr.Arwam Hermanus Markus Zeth,SE.,M.Kes.,D.Min selaku
Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura.
2. Ibu Ruth Yogi, S.ST.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jayapura.
3. Ibu Muji Lestari,S.SIT,M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
KebidananPoliteknik Kesehatan Kemenkes Jayapura
4. Ibu Flora Niu, S.ST,M.keb sebagai dosen pembimbing yang sudah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
5. Pembimbing Akademik dan pembimbing Lahan yang banyak memberikan
masukan dalam pembuatan Laporan ini.
6. Seluruh dosen beserta Staf Prodi D-III Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jayapura Atas segala bantuan yang diberikan.
7. Seluruh Ibu dan Kakak Bidan di ruang PUSKESMAS KOTARAJA yang
telah banyak memberikan kita ilmu, nasihat, masukan yang tidak ternilai
bagi penulis.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan


laporan Fisiologi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangatlah
penulis harapkan demi perbaikan kedepan.
Akhir kata, semoga Laporan praktik kebidanan fisiologi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jayapura, 08 maret 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI............................................................................................................v

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1. LATAR BELAKANG..................................................................................1

2. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2

3. TUJUAN.......................................................................................................2

4. MANFAAT...................................................................................................3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5

A. TINJAUAN TEORI......................................................................................5

B. TEORI ASUHAN KEBIDANAN..............................................................23

BAB III

TINJAUAN KASUS..............................................................................................29

BAB IV

PEMBAHASAN....................................................................................................38

BAB V

PENUTUP..............................................................................................................39

A. KESIMPULAN...........................................................................................39

B. SARAN.......................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kehamilan merupakan suatu kondisi fisiologis, namun kehamilan normal juga dapat
berubah menjadi kehamilan patologis (Walyani, 2015). Patologi pada kehamilan
merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi
hamil (Sukarni & Wahyu, 2013) .
Risiko tinggi pada kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan,
waktu hamil muda, waktu hamil pertengahan, saat in partu bahkan setelah persalinan
(Manuaba, 2008). Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan
akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan
asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar (Robson and Waugh, 2012).
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa.
Kematian ibu merupakan kematian seorang wanita yang dapat disebabkan pada saat
kondisi hamil atau menjelang 42 hari setelah persalinan. Hal ini dapat terjadi akibat suatu
kondisi yang berhubungan atau diperberat oleh kehamilannya maupun dalam
penatalaksanaan, tetapi bukan termasuk kematian ibu hamil yang diakibatkan karena
kecelakaan (Maternity & Putri, 2017).
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat
sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi yang
terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya terdapat
pada negara berkembang.
Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil meliputi
kondisi sosial ekonomi yang menjadi salah satu indikator terhadap status gizi ibu hamil,
kesehatan yang kurang baik pada saat sebelum maupun dalam masa kehamilan, adanya
komplikasi pada kehamilan dan saat melahirkan, adanya ketersediaan fasilitas kesehatan
khususnya pelayanan terhadap prenatal dan obstetri. Selain itu, terdapat 4 kriteria
“terlalu” yang juga menjadi penyebab kematian dalam maternal, yaitu:
 terlalu muda usia ibu untuk melahirkan (usia < 20 tahun),
 terlalu tua usia ibu saat melahirkan (usia > 35 tahun),
 terlalu banyak jumlah anak (anak > 4 orang),

6
 terlalu rapat jarak antar setiap kelahiran (jarak < 2 tahun) (Dinkes Jawa Tengah,
2017).
Sustainable Development Goals (SDGs) adalah agenda global dalam Pembangunan
Berkelanjutan dengan pelaksanaan dari tahun 2016 hingga tahun 2030 yang merupakan
pembaharuan Millenium Development Goals (MDGs) atau agenda Pembangunan
Milenium yang telah resmi berahir pada tahun 2015. Salah satu tujuan SDGs adalah
terciptanya suatu kondisi kehamilan dan persalinan yang aman, serta ibu dan bayi yang
dilahirkan dapat hidup dengan sehat, yang dilakukan dengan pencapaian target dalam
mengurangi rasio kematian ibu secara global hingga kurang dari 70 per 100.000
kelahiran (WHO, 2017).
Komplikasi dalam kehamilan dapat terjadi pada tahap kehamilan trimester manapun,
mulai dari fertilisasi hingga persalinan. Diagnosis dini faktor risiko terhadap komplikasi
akan mengarah pada pengobatan dan mencegah timbulnya bahaya terhadap ibu maupun
janin (Johnson, 2016).
Dari uraian di atas penulis tertarik untuk menyusun laporan tentang asuhan kepada
ibu hamil fisiologis/ normal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis?”

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan dan mempraktikan pada klien ibu
hamil dengan pendekatan 7 langkah Varney.
2. Khusus
Tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah mampu:
a. Mengkaji dan mengumpulkan data akurat dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan kondisi pasien
b. Mengidentifikasi dengan benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan
klien berdasarkan interprestasi yang benar atau data-data yang telah dikumpulkan.
c. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian
masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi.

7
d. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai dengan kondisi klien
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh untuk pasien berdasar masalah yang ada
dan langkah-langkah sebelumnya.
f. Melaksanakan asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada perencanaan
dan dilaksanakan secara efisien, aman dan nyaman.
g. Mampu mengevaluasi asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi.

D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman nyata yang berkaitan
dengan Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal.
2. Bidan Praktik Swasta
Menambah referensi dalam upaya peningkatan pelayanan kebidanan khususnya
asuhan kebidanan pada ibu hamil
3. Institusi Pendidikan
Menambah referensi dalam bidang pendidikan sehingga dapat menyiapkan calon-
calon bidan yang berkompeten khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil secara komprehensi.
4. Klien
Memberikan tambahan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan di definisikan secara berbeda-beda oleh beberapa ahli,
namun pada prinsipnya memiliki inti yang sama.Wiknjosastro (2009),
mendefinisikan kehamilan sebagai suatu proses yang terjadi antara
perpaduan sel sperma dan ovum sehingga terjadi konsepsi sampai
lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau 40 minggu
dihitung dari haid pertama haid terakhir(HPHT).
Menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional) kehamilan adalah proses yang diawali dengan keluarnya sel
telur matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma,
lalu keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh.
Manuaba, dkk(2012) memberikan definisi kehamilan secara berbeda.
Kehamilan adalah suatu mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri
dari ovulasi(pematangan sel) lalu pertemuan ovum(sel telur) dan
spermatozoa (sperma) terjadilah pembuahan dan pertumbuhan zigot
kemudian bernidasi (penanaman) pada uterus dan pembentukan plasenta
dan tahap akhir Adela tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm)
(Manuaba,dkk.,2012).
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2015: 81).
Manuaba, 2012, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai yang
bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus,pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai
aterm (Sholic hah, Nanik, 2017: 79-80).
Manuaba (2010) mengemukakan lama kehamilan berlangsung sampai
persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280 sampai 300 hari
(Kumalasari. 2015: 1). Menurut Departemen Kesehatan RI, 2007,

9
kehamilan adalah masa dimulai saat konsepsi sampai lahirnya janin,
lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) di hitung dari
triwulan/ trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
trimester/ trimester ke-2 dari bulan ke- 4 sampai 6 bulan, triwulan/
trimester ke-3 dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Agustin, 2012: 12).
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu, karena
itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama suami
agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan dengan aman
dan nyaman (Yuliana, 2015:1).
Berdasarkan beberapa Definisi kehamilan tersebut dapat disimpulkan
bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan sperma yang telah
matang sehingga terjadilah nidasi dan tumbuh berkembang sampai aterm.

2. Tanda-Tanda Kehamilan
Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami suatu
kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti.
a. Tanda Pasti
1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ) Denyut jantung janin
dapat didengarkan dengan stetoskop Laennec/ stetoskop Pinard
pada minggu ke 17-18. Serta dapat didengarkan dengan
stetoskop ultrasonik (Doppler) sekitar minggu ke 12.
Auskultasi pada janin dilakukan dengan mengidentifikasi
bunyi-bunyi lain yang meyertai seperti bising tali pusat, bising
uterus, dan nadi ibu (Kumalasari, 2015: 3).
2) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat
melakukan pemeriksaan,
3) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG
(Sunarti, 2013: 60).
b. Tanda – Tanda Tidak Pasti
a) Aminorhea (Terlambat datang bulan) Yaitu kondisi dimana
wanita yang sudah mampu hamil, mengalami terlambat haid/
datang bulan. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel degraaf dan ovulasi. Pada wanita yang

10
terlambat haid dan diduga hamil, perlu ditanyakan hari pertama
haid terakhirnya (HPHT). supaya dapat ditaksir umur
kehamilan dan Hari taksiran persalinan (HTP) (Kumalasari,
2015: 12).
b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting) Pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi
terutama pada pagi hari yang disebut dengan morning sickness.
Akibat mual dan muntah ini nafsu makan menjadi berkurang.
Dalam batas yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam batas
tertentu hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat
diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak berbau
menyengat (Kumalasari, 2015: 2).
c) Mengidam, Wanita hamil sering makan makanan terntentu,
keinginan yang demikian disebut dengan mengidam, seringkali
keinginan makan dan minum ini sangat kuat pada bulan – bulan
pertama kehamilan. Namun hal ini akan berkurang dengan
sendirinya seiring bertambahnya usia kehamilan.
d) Perubahan Payudara Akibat stimulasi prolaktin dan HPL,
payudara mensekresi kolostrum, biasanya setelah kehamilan
lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016: 8). Pengaruh estrogen –
progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit lemak, air
dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang,
ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama (Kumalasari, 2015 Selain itu, perubahan lain
seperti pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan
pembesaran vena yang semakin bertambah seiring
perkembangan kehamilan.
e) Sering miksi /Sering buang air kecil disebabkan karena
kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada
akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin (Prawirohardjo, 2008: 100).

11
f) Konstipasi atau obstipasi / susah BAB Pengaruh progesteron
dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)
sehingga kesulitan untuk BAB (Sunarsih, 2011: 111).
g) Pigmentasi kulit,Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih
dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
3. Klasifikasi Masa Kehamilan
Kehamilan menurut Prawirohardjo (2011) diklasifikasikan dalam 3
trimester,yaitu:
1) Trimester satu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan(0-12 minggu).
2) Trimester dua dari bulan 4 sampai 6 bulan(13-27 minggu).
3) Trimester tiga dari bulan 7 sampai 9 bulan(28-40 minggu)
4. Kebutuhan Nutrisi Selama Masa Kehamilan
Arisman (2007), mengatakan bahwa anjuran makanan untuk ibu hamil
adalah :
1) Makan makanan yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna, yaiu: nasi,lauk,
sayur, buah, susu.
2) Porsi makanan lebih disbanding ketika tidak hamil.
3) Tidak ada pantangan selama hamil.
4) Jika mual dan muntah, pilih makanan yang tidak berlemak, seperti :
roti, ubi, singkong, biscuit dan buah.
5) Jangan minum jamu, minuman keras, dan merokok.

Jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan ibu selama hamil adalah:


a. Energi
Banyaknya energy yang harus disiapkan selama kehamilan
sekitar 80.000 kkal atau kira-kira 300 kkal setiaphari.
b. Protein
Jumlah protein yang harus tersedia selama kehamilan
diperkirakan sebanyak 295 gram yang tertimbun dalam jaringan
ibu,plasenta,serta bayi. Bahan pangan yang dijadikan sumber
sebaiknya 2/3 nya merupakan bahan pangan yang bernilai tinggi,
seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan olahan lainnya.

12
c. Zat besi
Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat sebesar 200-
300%. Jumlah sebanyak ini tidak mungkin tercukupi hanya
memalui diet. Karena itu, suplementasi zat besi perlu sekali
diberlakukan, bahkan kepada wanita yang bergizi baik.
d. Asam folat
Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhan
nya selama hamil berlipat dua. Pemberian suplementasi terbukti
mampu menghapus kelainan ini. Jenis makanan yang mengandung
asam folat antara lain ragi(1000 mg/100g), hati(250 mg/100g),
brokoli, sayur berdaun hijau dan kacang-kacangan. Sumber lain
Adela ikan,daging, jeruk dan telur.
e. Vitamin B
Anemia pernisio sayang disertai dengan rasa letih yang parah
merupakan akibat dari defisiensi B12.Pangan sumber vitamin B12
Adela hati,telur, ikan, kerang,daging,unggas,susu dan keju.Asupan
yang dianjurkan sekitar 3mg/hari.
f. Vitamin D
Kekurangan vitamin D selama hamil berkaitan dengan
gangguan metabolism kalsium pada ibu dan janin. Sumber vitamin
D ialah susu, telur, hati, dan minyak ikan.
g. Yodium
Kekurangan yodium selama hamil mengakibatkan janin
menderita hipotiroidisme. Koreksi terhadap kekurangan yodium
sebaiknya dilakukan sebelum 3 bulan pertama kehamilan. Anjuran
asupan per hari untuk wanita hamil dan menyusui sebesar 200 mg
dalam bentuk garam beryodium.
h. Kalsium
Kadar kalsium dalam darah wanita hamil menurun drastic
sampai5% ketimbang wanita tidak hamil. Secara kumulatif janin
menimbun kalsium sebanyak 30g, dengan kecepatan 7,110 dan 350
mg yang masing-masing pada trimesterI, II dan III.

13
5. Dukunga Suami
a. Pengertian

Dukungan suami adalah respons suami terhadap kehamilan


istri yang dapat menyebabkan ketenangan batin dan perasaan senang
dalam diri istri. Suami Adela orang pertama dan utama dalam
member dorongan kepada istri sebelum pihak lain turut member
dorongan, dukungan dan perhatian seorang suami terhadap istri yang
sedang hamil akan membawa dampak bagi bayi. (Dagun, 2010).
b. Bentuk Dukungan
Menurut Friedman (2008), dukungan social meliputi:
1.) Dukungan Emosional(EmotionalSupport)
Dukungan yang berupa pemberian sebuah tempat yang
aman dan damai untuk istirahat dan pemulihan serta
membantu penguasaan terhadap emosi, yang meliputi
ungkapan empati, kepedulian dan perhatian.
2.) Dukungan Penghargaan(Apprasial Assistance)
Pemberian bimbingan umpan balik,membimbing dan
menengahi pemecahan masalah dan sebagai sumber dan
validator identitas anggota. Dukungan penghargaan terjadi
lewat ungkapan hormat (penghargan) positif, persetujuan
dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan
positif dengan orang lain, seperti orang-orang yang kurang
mampu atau lebih buruk keadaannya (menambah harga diri).
3.) Dukungan Materi (Tangible Assistance)
Dukungan berupa pertolongan praktis dan konkrit,
mencakup bantuan langsung seperti dalam bentuk
uang,peralatan,waktu, modifikasi lingkungan maupun
menolong dengan pekerjaan waktu mengalami stress.
4.) Dukungan Informasi(Information Support)

14
Pemberian atau penyebaran informasi, mencakup
member nasehat, petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik.
Bentuk dukungan yang diberikan Adela dorongan semangat,
pemberian nasehat atau mengawasi tentang pola makan sehari-
hari dan pengobatan.
5.) Dukungan social juga merupakan perasaan individu yang
mendapat perhatian,disenangi,dihargai dan termasuk bagian
dari masyarakat (Friedman, 2008).

6. Tanda-Tanda Bahaya Pada Masa Kehamilan


1.) Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus
Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil,
terutama ibu hamil pada trimester pertama kehamilan. Namun
jika mual-muntah tersebut terjadi terus-menerus dan berlebihan
bias menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu
dikarenakan dapat menyebabkan kekurangan gizi, dehidrasi,
dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini
terjadi agar mendapatkan penanganan dengan cepat.
2.) Mengalami Demam Tinggi
Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini
dikarenakan bias saja jika demam dipicu karena adanya infeksi.
Jika demam terlalu tinggi, ibu hamil harus segera diperiksakan
ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama.
3.) Pergerakan Janin di Kandungan Kurang
Pergerakan janin yang kurang aktif atau bahkan
berhenti merupakan tanda bahaya selanjutnya. Hal ini
menandakan jika janin mengalami kekurangan oksigen atau
kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah
sepuluh kali, segera periksakan kondisi tersebut kedokter.
4.) Beberapa Bagian Tubuh Membengkak
Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami
perubahan bentuk tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu
hamil akan mengalami beberapa pembengkakan seperti pada
tangan, kaki dan wajah karena hal tersebut. Namun, jika

15
pembengkakan pada kaki, tangan dan wajah disertai dengan
pusing kepala, nyeri ulu hati, kejang dan pandangan kabur
segera bawa kedokter untuk ditangani, karena bias saja ini
pertanda terjadinya pre-eklampsia.
5.) Terjadi Pendarahan
Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan,
hal ini bias menjadi tanda bahaya yang dapat mengancam pada
baik pada janin maupun pada ibu. Jika mengalami pendarahan
hebat pada saat usia kehamilan muda, bias menjadi tanda
mengalami keguguran. Namun, jika mengalami pendarahan
pada usia hamil tua, bias menjadi pertanda plasenta menutupi
jalan lahir.
6.) Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
Jika ibu hamil mengalami pecah ketuban sebelum
waktunya segera periksakan diri kedokter, karena kondisi
tersebut dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Hal ini
dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam kandungan

7. Perubahan tubuh ibu


a) Trimester I
Di trimester pertama fase ini, Ibu mungkin belum kelihatan
hamil, tapi tubuh sedang mengalami perombakan fungsi besar-besaran
untuk mempersiapkan tumbuh kembang janin. Peningkatan hormon
kehamilan HCG akan memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh.
Selama trimester pertama, ada berbagai perubahan tubuh
ibu yang menandakan ciri-ciri hamil muda, seperti:

 Badan cepat lelah

 Sakit perut seperti sembelit dan mulas

 Mual dan muntah (morning sickness)

 Mood  atau suasana hati berubah

 Payudara nyeri dan bengkak

16
 Berat badan bertambah

 Sakit kepala

 Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu

Namun ada juga beberapa ibu hamil muda yang tidak


merasakan gejala-gejala ini sama sekali saat trimester pertama.

b) Trimester II

Sebagian besar tanda awal kehamilan secara bertahap mulai


mereda. Ada beberapa perubahan lainnya yang terjadi pada ibu hamil
di trimester kedua, yakni:

 Perut mulai membesar karena rahim berkembang.

 Mudah pusing karena tekanan darah rendah.

 Mulai merasakan gerakan janin di dalamperut

 Badan pegal-pegal

 Nafsu makan meningkat

 Mulai muncul stretch mark pada perut, payudara, paha,


ataubokong

 Ada beberapa bagian kulit yang menggelap, contohnya di


puting

 Badan gatal-gatal

 Pergelangan kaki atau tangan bengkak

 Mual berkurang

Frekuensi mual dan muntah sudah jauh berkurang, dan ibu


hamil kembali mendapatkan energi yang sempat hilang di trimester
pertama kehamilan.

c) Trimester III

17
Menjelang hari-H persalinan, perut akan semakin membesar
sehingga keluhan pegal-pegal dan susah tidur juga umum dirasakan. 
Umumnya leher rahim ibu hamil juga akan meregang jadi lebih tipis
dan lebih lembut semakin dekat dengan tanggal kelahiran bayi. Ini
bertujuan untuk membuka jalur keluar bayi selama proses persalinan.

Berikut adalah kondisi lain yang harus diperhatikan ibu pada trimester
kehamilan ini, seperti:

 Gerakan janin dalam perut yang semakin kencang dan banyak

 Mengalami kontraksi palsu

 Jadi lebih sering buang kencing

 Merasa mulas

 Pergelangan kaki, jari, atau wajah yang bengkak

 Mengalami wasir

 Payudara bengkak dan kadang air susu bocor

 Sulit menemukan posisi tidur yang nyaman

8. Perkembanganjanin
a) Trimester I
Pada hari pertama hamil yang juga hari pertama menstruasi
terakhir, belum ada janin di dalam rahim. Pembuahan yang
menciptakan cikal bakal janin baru akan terjadi sekitar 10 hingga 14
hari setelahnya. Seiring waktu, janin baru mulai terbentuk perlahan.
Perkembangan janin usia 1 minggu sampai 12 minggu dimulai dari
otak, sumsum tulang belakang, dan organ-organ vital lain, termasuk
jantung yang mulai berdetak. Sementara lengan dan kaki mulai
terbentuk saat usia janin 2 sampai 8 minggu. Pada akhir trimester
pertama, organ kelamin bayi telah terbentuk meski belum sempurna.
Idealnya, berat bayi sekitar 28 gram dengan panjang sekitar 2,5
cm pada akhir trimester satu kehamilan.
b) Trimester II

18
Selama trimester kehamilan ini, hampir seluruh organ janin
diharapkan sudah berkembang sempurna. Janin juga mulai dapat
mendengar dan menelan makanan sehat ibu hamil yang masuk ke
perut. Selain itu, sudah mulai tumbuh rambut-rambut kecil di tubuh
janin yang biasa disebut lanugo.
Menurut American Pregnancy Association, pada akhir trimester
kedua panjang janin diharapkan mencapai sekitar 10 cm dan beratnya
lebih dari 1 kilogram.

c) Trimester III

Pada trimester ketiga kehamilan, tepatnya di minggu ke-32,


tulang dan kerangka badan janin sudah terbentuk sempurna. Janin di
dalam kandungan pun sudah bisa membuka dan menutup mata, serta
merasakan cahaya dari luar perut ibu. Di akhir usia kehamilan 37
minggu, umumnya semua organ tubuh janin sudah bisa berfungsi
dengan baik secara mandiri. Berat akhir janin idealnya mencapai
sekitar 3 kg atau lebih, dan panjang badan janin  mencapai 50 cm.

Minggu-minggu terakhir mendekati persalinan, posisi kepala


janin idealnya harus sudah turun menghadap ke bawah. Jika belum,
dokter akan mencoba memindahkan posisi kepala bayi. Bila posisi
kepala janin tidak berubah, kemungkinan ibu akan disarankan
melahirkan lewat caesar.

9. Keluhan pada Masa Kehamilan dan Penanganannya


a. Trimester pertama
1.) Keram perut bawah
Kondisi ini terjadi Karena telur yang terfertilisasi
membentuk blastocyst, menempel pada dinding rahim
sehingga bias memunculkan nyeri yang bervariasi dari ringan
hingga berat. Sebaiknya hindari merokok, meminum alkohol
dan obat-obatan pada masa ini dan jika bias seterusnya.
2.) Gerah dan letih

19
Hamil meningkatkan suhu badan sehingga merasa
gerah terutama bila wanita hamil tinggal di iklim yang tropis
dan sedang melakukan olahraga.
Selain itu, tubuh wanita hamil biasanya letih dan
mengantuk karena peningkatan level estrogen. Pastikan di
masa itu tidak mengalami anemia. Sebaiknya tetaplah
terhidrasi yakni meminum air tiga liter per hari dan cukup
tidur untuk mengurangi keluhan tersebut
3.) Nyeri payudara
Di usia 4-6 minggu kehamilan, payudara terasa nyeri
dan membengkak disebabkan hormone progesteron yang
meningkat. Namun kondisi ini akan berkurang di akhir
trimester pertama. Penggunaan bra khusus hamil bias menjadi
pilihan untuk mengurangi gesekan puting.
4.) Moodswing
Level estrogen dan progesteron yang tinggi bias
menyebabkan perubahan emosional. Perubahan suasana hati
ini bias kearah euphoria hingga cemas hingga depresi.
Disarankan para wanita hamil tetap berpikir positif.

5.) Peningkatan frekuensi berkemih


Peningkatkan kerja pada ginjal menghasilkan produksi
urine meningkat apalagi terdapat perubahan pada hormon. Di
sisi lain, rahim yang membesar juga mendesak kandung kemih
sehingga terasa kandung kemih penuh.
atur waktu ke toilet misalnya 3 jam sekali untuk mencegah
keluar urine yang tidak terasa.
6.) Kembung dan konstipasi
Kembung disebabkan menurunnya system pencernaan
ini juga menyebabkan konstipasi. Di sisi lain konstipasi juga
meningkatkan rasa kembung. Untuk mengurangi keluhan ini
sebaiknya lakukan diet tinggi serat.

20
7.) Morning sicknes
Kondisi mual dan muntah atau morning sickness bias
terjadi pada siang atau malam hari, akibat meningkatnya kadar
hormon HCG. Banyak wanita merasakan mual dan muntah
pada awal trimester pertama dan memburuk pada akhir
trimester. Gejala mual dan muntah akan mereda setelah
memasuki trimester kedua.
Untuk mengurangi gejala, wanita hamil bias makan
dalam porsi kecil setiap dua jam sekali, tetap terhidrasi cukup
dan mengosumsi jahe dalam bentuk permen atau wedang.
8.) Peningkatan berat badan
Peningkatan berat badan bias dirasakan sejak trimester
pertama. Sebaiknya konsumsilah makan yang bergizi dan
memantau berat badan.
b. Trimester kedua
1.) Nyeri pada ulu hati dan sendawa
Pengosongan lambung yang lebih lama yakni 5-6 jam
sekali dan katup esofagus yang terbuka
menyebabkan refluks pada asam lambung sehingga
menyebabkan nyeri dan sering sendawa.
2.) Pregnancy glow dan jerawatan
Meningkatnya peredaran darah dalam tubuh membuat
kulit terkesan lebih glowing dan fresh. Namun ini bias
menyebabkan kulit wajah lebih berminyak dan memicu
jerawat. Sering basuh wajah dengan air, untuk menurunkan
kadar minyak pada wajah

3.) Keram pada kaki


Kondisi ini akibat aktivitas yang berlebihan disertai
dehidrasi, ditambah jika kurang asupan kalsium dan
magnesium. Sebaiknya lakukan peregangan sebelum tidur dan
pagi hari, cukupi asupan air minum yakni lebih dari 2,5 liter
per hari dan tingkatkan asupan kalsium.

21
4.) Nyeri pinggang dan pergelangan tangan
Kondisi ini wajar karena ada perubahan pada bentuk
rahim dan tekanan pada sendi serta saraf. Melakukan
perengangan serta berolahraga bias membuat otot dan tulang
lebih fleksibel dan mengurangi nyeri pada pinggang dan
pergelangan tangan.
c. Trimester ketiga
1.) Detak jantung meningkat dan sesak napas
Kondisi ini akibat meningkatnya volume darah
sehingga menyebabkan kerja jantung meningkat sampai 30
persen. Puncaknya di usia 32 minggu kehamilan.
Di sisi lain, besarnya rahim bias menyebabkan penekanan
pada diafragma. Sebaiknya tetap rileks, mengatur pernapasan
dan jangan panic
2.) Kontraksipalsu
Regangan pada rahim bias memicu kontraksi palsu.
Biasanya kondisi ini akan sering meningkat pada kasus
dehidrasi dan infeksi. Kalau sering, disertai flek atau
keputihan kemungkinan sudah mendekati waktu persalinan
apalagi masuk fase cukup bulan (untuk melahirkan). Pastikan
hidrasi cukup, dan hindari infeksi

3.) Wasir
Wasir terjadi karena motilitas usus menurun, sulit
buang air besar laluakan mengejan dan timbulah wasir. Untuk
wasir temporer, dokter biasanya akan memberikan salep
wasir. Sebaiknya jalani diet tinggi serat dan tetap air minum
cukup. yakni 3 liter per hari
4.) Kaki bengkak
Besarnya rahim menekan pembuluh darah balik ke
jantung sehingga terjadi bendungan. Di sisi lain, kurangnya
konsumsi albumin juga bias mengakibatkan kaki bengkak.
Pastikan tekanan darah tidak meningkat. wanita hamil

22
tidurdengan kaki sedikit lebih tinggi dari jantung dan
konsumsi protein serta memastikan tekanan darah tidak tinggi.
5.) Perubahan pada kulit
Sejumlah perubahan pada kulit antara lain
hiperpigmentasi atau menggelapnya area kulit seperti leher,
area genitalia dan puting, lalu melasma atau bercak cokelat
tua pada wajah dan rosacea yakni kemerahan, gatal dan
bengkak serta bintilan. penggunaan pelembap dan mengurangi
frekuensi mandi menggunakan air terlalu hangat.
6.) Keputihan
Wanita yang tinggal di iklim tropis dan lembab rentan
mengalami keputihan. Pastikan keputihan tidak terinfeksi
bakteri, jamur atau protozoa. cukup mandi dan membersihkan
lipatan minora dan mayora serta rutin mengganti celana
dalam.

B TEORI ASUHAN KEBIDANAN


1. PENGKAJIAN DATA
Biodata
Nama : Nama penderita dan suaminya ditanyakan untuk mengenal dan
memanggil penderita dan tidak keliru dengan klien lain (Cristina, 1981: 4)

Umur Semua wanita usia subur 21-35 tahun dengan jarak kehamilan/
kelahiran lebih dari 2 tahun merupakan masa reproduksi sehat. Pada primipara
diatas 30 tahun da multipara diatas 3 tahun merupakan resiko adanya kesulitan
persalinan karena otot-otot menjadi kurang elastis, kaku, dan sulit
diregangkan, kemungkinan persalinan kurang lancar (Mochtar, 1998: 102)
Kehamilan yang pertama baik antara umur 19-25 tahun, dimana otot-otot
masih bersifat sangat elastis dan mudah diregang. Tetapi menurut pengalaman,
umur 25-35 tahun masih mudah melahirkan anak (Ibrahim, 1993 : 84).
Agama : Agama ini dinyatakan berhubungan dengan perawatan penderita
misalnya dari agamanya tidak boleh makan daging,/ sebagainya
(Cristina, 1981: 85)

23
Pendidikan : Pendidikan pasien/ klien ditanyakan untuk mengetahui tingkat
intelektualnya. Tingkat pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku
kesehatan sekarang (Depkes RI, 1995: 14)
Pekerjaan : Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien/klien (Depkes RI, 1995 :
14)
Perkawinan     :Ditanyakan pada ibu, berapa lama dan seberapa kali kawin. Pada ibu
yang lama sekali telah kawin dan baru mempunyai anak,
kemungkinan ada kelainan pada alat kelamin dalam (Ibrahim, 1993 :
185).
Alamat : Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan bila diperlukan
bila mendesak. Dengan diketahuinya alamatnya, Bidan dapat
mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya (Depkes
RI, 1994 : 14).

Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui apa tindakan segera yang akan dilakukan bidan
a. Riwayat kesehatan
Ditanyakan untuk tindakan agar mencegah timbulnya kemungkinan yang tidak di
inginkan
b. Riwayat kesehatan keluarga
Bila ada keluarga yang mempunyai penyakit menurun, menahun dan menular
dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan, serta bila ada riwayat kembar
potensial menurun kepada bayinya
c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1.) Kehamilan/persalinan
Ibu dengan kehamilan abortus harus diwaspadai adanya abortus.
2.) Nifas
Bila nifas yang dulu tidak disertai penyulit diharapkan nifas sekarang juga
tidak mengalami kesulitan.
d. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang
Untuk mengetahu gravida, partus, dan abortus ibu
e. Pola kebiasaansehari-hari
Menurut Hamilton (1995), pola kebiasaan sehari-hari sebagaiberikut :

24
1.) Perlu diperhatikan kualitas dan kuantitas karena akan mempengaruhi
komposisi ASI, jumlah 1 ½ x orang dewasa dengan diit TKTP, keperluan,
minum 2-2 ½ L (trimester III KH dikurangi, perbanyak sayur dan buah-
buahan).
2.) Eliminasi
Menjelang persalinan frekuensi meningkat (BAK) karena bagian terendah
janin menekan kandung kencing.

3.) Personal hygiene


Perawatan payudara dimulai sejak kehamilan 6 bulan. Membersihkan putting
dengan kapas lembab sangat dianjurkan. Kebersihan genetalia harus dijaga..
4.) Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur diperlukan bagi ibu yang akan bersalin, dengan tidur dan
istirahat ibu akan memperoleh kesegaran dan dapat menyusun tenaga baru,
karena jaringan-jaringan aktif sudah kembali. Sesudah beristirahat berarti
melepaskan letiknya.Usaha yang dapat dilakukan agar ibu hamil nyaman
beristirahat ialah kamar/lingkungan tenang, bersih dan tidak terlalu terang.
5.) Kondisi psikososial
Pada ibu hamil ibu merasa cemas dengan keadaannya serta keadaan bayinya
yang ada di dalam perut ibu serta kesiapan menjadi seorang ibu.
6.) Latar belakang social budaya.
Kebanyakan pasien dan keluarga masih banyak yang menganut adat istiadat
setempat. Misalnya saat pasien merasa nyeri kesakitan, keluarga biasanya
memberikan minuman yang berasal dari orang pintar (dukun), asalkan hal itu
tidak merugikan atau membahayakan bagi pasien dan janin maka tidak apa-
apa hal itu dilakukan

Data obyektif
1) Pemeriksaan umum
TTV (Ibrahim, 1989 : 45-46)
(a.) Tekanan darah
Penting dilakukan karena tekanan darah menentukan pula KU volume
darah, bagaimana kerja jantung dan pembuluh-pembuluh darah, serta

25
untuk membandingkan keadaan sebelum dan sesudah melahirkan.Biasanya
TD naik kira-kira 10 mmHg pada akhir kala III.
(b.)Nadi
Adanya kenaikan denyut nadi menggambarkan kenaikan suhu
(c.) Pernafasan
Agak sesak karna uterus menekan diafragma
(d.)Suhu
Bila suhu melebihi 37,5oC maka dianggap ada kelainan, kecuali bagi
pasien post partum, suhu badan 37,5-37,8oC dianggap masih normal.
Karena kenaikan suhu akibat kelelahan.
2) Pemeriksaan fisik
Menurut Ibrahim (1989 : 44-47)
(a.) Bentuk tubuh
Penderita yang kurus dan pendek/tinggi dan mempunyai ramalan berbeda
dengan pasien yang tinggi besar dan gemuk, karena kemungkinan pasien
yang tinggi besar dan gemuk lebih banyak memiliki tenaga persalinan
daripada pasien yang kurus, sehingga proses persalinan lebihlancar.
(b.)Oedema pada kaki
Pemeriksaan odema untuk melihat kelainan-kelainan yang terjadi,
misalnya terjadi oedem karena membesarnya uterus, preeklamsi atau
penyakit lainnya (jantung/ginjal). Penderita yang akan melahirkan dengan
oedem kaki harus mendapat perhatian dan pertolongan terhadap penyebab
odem tersebut.

3) Pemeriksaan khusus
Menurut Sastrawinata (1983)
(a.) Abdomen
Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan dan membujur,
hiperpigmentasi, lineanigra, tidak ada bekas luka operasi, adanya striae livide.
- Leopold I :
Menentukan TFU
- Leopold II :
Menetukan punggung bayi
- Leopold III :

26
Menentukan bagian terendah janin.
- Leopold IV :
Menentukan apakah kepala sudah memasuki PAP atau belum

1. INTERPRETASI DATA
Merupakan jawaban dari ikhtisar kebidanan yaitu :
a. G PA
b. Usia kehamilan
c. Janin hidup/mati
d. Janin tunggal/kembar
e. Janin intra/ekstrauterin
f. Keadaan janin

2. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL


Masalah potensial Adela masalah yang mungkin timbul dan bila tidak segera
diatasi dapat mengganggu keselamatan hidup klien, maka masalah potensial harus
diantisipasi, dicegah, diawasi dan dipersiapkan tindakan untuk mengatasinya

3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA DAN


KOLABORASI
Merupakan langkah yang berkesinambungan dari proses penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada saat Bidan bersama klien dimana terdapat indikasi situasi
yang gawat sehingga Bidan harus bertindak untuk menyelamatkan jiwa klien.

4. PERENCANAAN
Apa yang akan dilakukan bidan sesuai data di atas

5. PELAKSANAAN

27
Langkah ini dilaksanakan oleh bidan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan didalam waktu yang singkat, efektif, hemat
dan berkualitas.(Depkes RI, 1995 : 11)

6. EVALUASI
Bidan melakukan evaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan didalam
rencana. Semakin dekat hasil tindakan yang dilakukan dengan sasaran yang telah
ditetapkan didalam criteria evaluasi, maka tindakan akan mendekati keberhasilan
yang diharapkan evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP, yaitu :
S    :  Data subyektif yang didapat dari keluhan klien.
O   :  Data obyektif yang didapat dari hasil pemeriksaan.
A   :  Assesment berisi kesimpulan dari data subyektif dan obyektif yang
menunjukkan tingkat keberhasilan tindakan yang dilakukan.
P    :  Planning, merupakan perencanaan lanjut dari tindakan yang sudah dilakukan
dengan berpedoman pada tingkat keberhasilan yang telah dicapai.

28
BAB III
TINJAUAN KASUS

LAPORAN SEMINAR FISIOLOGI


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
Ny. N UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0
DI PUSKESMAS KOTARAJA

Tanggal Pengkajian : 03 Maret 2021 Pukul 09:00 WIT

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas istri/suami
Nama : Ny. “N” :Tn.”M”
Umur : 25 Tahun :20 Tahun
Suku : Batak : Bugis
Agama : Islam :Islam
Pendidikan : SMK :SD
Pekerjaan : IRT :Bengkel motor
Alamat : Furia jalur VI

2. Keluhan utama
Tidak Ada

29
3. Riwayat keluhan
Tidak ada

4. Riwayat kehamilan sekarang


 Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
 HPHT :18 -08-2020
 TP/HPL :25-05-2021
 ANC :3x di puskesmaskotaraja
 Imunisasi : 2x di puskesmaskotaraja
 Pergerakan janin dirasakan ibu pertama kali : 16minggu
 Umur kehamilan :28 minggu
 Ibu mengatakan gerakan janin : Aktif
 Obat-obatan yang diminumselamahamil :SF, kalk, vit c

5. Riwayat kehamilan lalu


Tidak ada

6. Riwayat kesehatan lalu


- Riwayat opname : tidak ada
- Riwayat operasi : tidak ada
- Penyakit serius saat ini : tidak ada

7. Riwayat Penyakit Keluarga


- Penyakit menular dalam keluarga : tidak ada
- Penyakit menahun dakam keluarga : tidak ada
- Penyakit keturunan dalam : tidak ada
- Riwayat persalinan kembar : tidak ada

8. Dukungan Keluarga : keluarga sangat mendukung

9. Keadaan Soaial ekonomi : < Rp. 2.500.000

10. Masalah-masalah Selama Kehamilan : - Timester I : mualmuntah

30
- Trimester II : tidak ada
- Trimester III : tidak ada

11. Riwayat Aktivitas Sehari-hari


No Kegiatan Trimester I Trimester II Trimester III

1 Pola Nutrisi
a. Pola makan Nasi, sayur, Nasi, sayur, Nasi, sayur, lauk
b. Frekuensi makanan lauk lauk 4-5 x/hari
c. Nafsu makan 1-2 x/hari 3-4 x/hari Baik
d. Makanan kesukaan Kurang Baik soto
e. Jumlah minum bakso bakso ±7-8 gelas/hari
±6-7 gelas/hari ±7-8 gelas/hari
2 Eliminasi BAB
a. Frekuensi 1-2 x/hari 1-2 x/hari 1 x/hari
b. Bau/warna Busuk/Coklat Busuk/Coklat Busuk/Coklat
c. Konsistensi Lunak Lunak Lunak
3 Eliminasi BAK
a. Frekuensi ±4-5 x/hari ±4-5 x/hari ±5-6 x/hari
b. Bau/warna Amoniak/ Amoniak/ Amoniak/Jernih
Jernih Jernih
4 Pola istirahat
a. Tidursiang 1-2 jam 1-2 jam 1-2 jam
b. Tidurmalam 6-7 jam 6-7 jam 6-7 jam
5 Olahraga Tidakpernah Tidakpernah Pernah (Jalan
pagi dan sore)
6 Personal hygiene

31
a. Frekuensi mandi 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari
b. Frekuensi cuci rambut 2 x/minggu 2 x/minggu 2 x/minggu
c. Frekuensi sikat gigi 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari
7 Kebiasaan membahayakan
a. Merokok Tidakpernah Tidakpernah Tidakpernah
b. Obat penenang Tidakpernah Tidakpernah Tidakpernah
c. Jamu Tidakpernah Tidakpernah Tidakpernah
d. Minumankeras Tidakpernah Tidakpernah Tidakpernah

1. PemeriksaanUmum
a. Keadaanumumibu : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Penampilan : Baik
d. Ekspresi wajah : Cemas
e. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 106/81 mmHg
 Nadi : 87x/menit
 Suhu tubuh : 36,5°c
 Respirasi : 22x/menit
f. Berat badan dan tinggi badan
1) Berat badan sebelum hamil : 53 kg
2) Berat badan sekarang : 60 kg
3) Kenaikan berat badan : 7 kg
4) Tinggi badan : 149 cm
5) LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. kepala
1) Inspeksi : Bersih, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
2) Palpasi : lurus, hitam bersih
b. Muka
1) Oedema : tidak ada
2) Cloasma gravidarum : tidak ada

32
c. Mata
1) Conjungtiva : tidak tampak anemia
2) Sclera : tidak tampak ikterik
3) Penglihatan : Normal
4) Blenore : tidak ada
d. Hidung
1) Polip : tidak ada
2) Sinusitis : tidak ada
3) Pengeluaran cairan : tidak ada
4) Kebersihan : bersih
5) Penciuman : baik
6) Keluhan : tidak ada
e. Telinga
1) Pengeluaran : tidak ada
2) Kebersihan : bersih
3) Pendengaran : Normal
4) Keluhan : tidak ada
f. Mulut/gigi
1) Stomatis : tidak ada
2) Mukosa mulut : lembab
3) Caries : tidak ada
4) Kebersihan : bersih
5) Keluhan : tidak ada
g. Leher
1) Pembessaran kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
2) Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
3) Pembesaran vena jugularis : tidak ada pembesaran
4) Nyeri saat menelan : tidak ada
h. Dada
1) Bentuk dada : simetris kiri kanan
2) Pernapasan : normal
3) Saat bernapas ada tarikan dinding dada : tidak ada
i. Payudara
Inspeksi

33
1) Simetris : simeteris kiri kanan
2) Hyperpigmentasi areola : ada
3) Puting susu : menonjol
4) Kebersihann puting : bersih
Palpasi
1) Pengeluaran : belum ada
2) Nyeri tekan : tidak ada
3) Massa/benjol : tidak ada benjolan

j. Abdomen
Inspeksi
1) Perut : membesar sesuai usia kehamilan
2) Striae : terdapat striae
3) Bekas operasi : tidak ada
k. vulva dan vagina
1) Kebersihan : bersih
2) Flour albus : tidak ada
3) Varises : tidak ada
4) Pengeluaran : lendir darah
5) Kelainan : tidak ada
l. ekstremitas atas
1) Oedema : tidak ada
2) Pucat pada telapak tangan : tidak pucat
3) Pucat pada kuku : tidak pucat
m. ekstremitas bawah
1) Oedema : tidak ada
2) Varises : tidak ada
3) Reflex patella : normal

3. Pemeriksaan Obstetrik
a. palpasi secara leopod
1) Leopod I : TFU 29 cm,

34
2) Leopod II : PUKA(punggung kanan) Letak memanjang
3) Leopod III : teraba bulat keras dan melenting (kepala)
4) Leopod IV : kepala belum masuk PAP
b. Auskultasi
Denyut jantung janin
1) Frekuensi : 133x/menit
2) Irama : jelas/teratur (regular)

4. Pemeriksaan Penunjang
a. labolatorium tanggal :03 Maret 2021
1) Urin
a) Protein : negatif
b) Reduksi : negatif
2) Darah
a) Golongan darah : B
b) DDR : negatif
c) HB : 12,5 gr
d) hbsAg : negatif
e) VCT : non reaktif
3) USG :-
LANGKAH II : INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosa
Ibu : Ny. N, usia 25 tahun G1 P0 A0, 32 minggu sehat
Janin : Tunggal hidup, DJJ 133x/m, PUKA
Dasar :
1. Data Subjektif : ini kehamilan pertama, ibu tidak ada keluhan
2. Data Objektif
a) TTV
 TD : 106/81 mmHg
N : 87x/menit
R : 22x/menit

35
 SB : 36,5°c
b) Pemeriksaan USG : Tidak dilakukan
c) Palpasi secara leopod
 Leopod I : TFU 29 cm
 Leopod II : PUKA(punggung kanan) Letak memanjang
 Leopod III : Teraba bulat keras dan melenting (kepala)
 Leopod IV : Belum masuk PAP
d) Auskultasi djj : 133x/menit

LANGKAH III : DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

LANGKAH V : RENCANA ASUHAN KEBIDANAN


Tanggal: 03 maret 2021 pukul: 09.00 WIT

1.bina hubungan baik dengan ibu


2.lakukan pemeriksaan KU,TTV,pemeriksaan fisik,pemeriksaan Leopod
3.Beritahu hasil pemeriksaan ibu
4.beritahu ibu tanda bahaya pada kehamilan
5.berikan ibu tablet Fe,kalk,dan vit C
6.anjurkan ibu untuk kunjungan ulang sesuai tanggal yang ditentukan

LANGKAH VI : PELAKSANAAN
Tanggal: 03 maret 2021 pukul: 09.05 WIT

1. Membina hubungan yang baik dengan ibu dengan pendekatan, perkenalan dan
menanyakan keluhan ibu
2. Melakukan pemeriksaan KU,TTV,pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan Leopod
3. Memberitahu hasil pemeriksaan ibu bahwa hasil pemeriksaannya normal

36
KU: baik
TTV: TD : 106/81 mmHg
N : 87x/menit
R : 22x/menit
SB : 36,5°c
Pemeriksaan fisik : normal

Pemeriksaan khusus :
 Leopod I : TFU 29 cm
 Leopod II : PUKA(punggung kanan) Letak memanjang
 Leopod III : Teraba bulat keras dan melenting (kepala)
 Leopod IV : Belum masuk PAP

Pemeriksaan Penunjang :
Golongan darah : B
DDR : negatif
HB : 12,5 gr
hbsAg : negatif
VCT : non reaktif
4. Memberitahu ibu tamnda bahaya pada kehamilan seperti:
 Tidak Mau Makan dan Muntah Terus-Menerus
 Mengalami Demam Tinggi
 Pergerakan Janin di Kandungan Kurang
 Beberapa Bagian Tubuh Membengkak
 Terjadi Pendarahan
 Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya.
5. Member ibu tablet Fe,kalk dan vit C
6. Memberitahu ibu tanggal kunjungan ulang sesuai tanggal ditentukan.

37
LANGKAH VII : EVALUASI
Tanggal: 03 maret 2021 pukul: 09.10 WIT
1. Telah terbina hubungan yang baik dengan ibu
2. Telah dilakukan pemeriksann KU,TTV,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan Leopod
pada ibu
3. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
4. Ibu sudah mengetahui tentang tanda bahaya pada kehamilan
5. Ibu sudah mendapatkan tablet Fe,kalk dan vit C
6. Ibu bersedia untuk kunjungan ulang sesuai tanggal ditentukan

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan kasus yang telah diambil tentang
kesenjangan yang terjadi pada praktik yang dilakukan di lahan praktik dengan teori yang ada
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney mulai dari pengkajian
sampai evaluasi.
Berdasarkan hasil studi kasus pada ibu hamil Ny. N umur 25 tahun dengan kehamila
normal di ruang KIA PUSKESMAS KOTARAJA. Setelah penulis melakukan asuhan
kebidanan ibu hamil pada Ny. N menggunakan manajemen dan langkah varney, maka penulis
akan membandingkan antara penatalaksanaan asuhan kebidanan persalinan sesuai teori dan
kasus yang nyata di lapangan.
Pasien datang ke puskesmas kotaraja pada tanggal 03 maret 2021 untuk kunjungan
ulang sesuai dengan tanggal kunjungan ulang yang telah di berikan bidan pada kunjungan
sebelumnya. Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada kunjungan ulang kali ini. Praktik ini
sesuai teori yaitu menanyakan keluhan apa yang ibu rasakan pada saat kunjungan untuk
mendapatkan data subjektif.
Lalu bidan memeriksa KU,TTV,pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan penunjang
lainnya, semua pemeriksaan normal dan ibu dalam keadaan baik. Praktik ini sesui teori yaitu
melakukan pemeriksaan kesehatan ibu untuk mendapatkan data obyektif.
Bidan melakukan pendidikan kesehatan tenta “Tanda Bahaya Pada kehamilan” agar
ibu dapat segera datang ke petugas kesehatan saat mengalami tanda bahaya dan Ibu di
berikan tablet FE,kalk,dan vit C untuk dikonsumsi di rumah dan di anjurkan untuk datang

38
kunjungan ulang sesui tanggal yang di berikan bidan. Praktik ini sesuai teori yaitu untuk
mencegah masalah potensial yangb akan terjadi pada ibu hamil.

BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dalam asuhan ibu hamil harus dilakukan pengkajian data dengan sangat teliti dan
selengkap mungkin.Data yang diperoleh ini adalah diperlukan untuk melakukan tindakan
atau langkah selanjutnya.Dan dari analisa data hasil pengkajian maka ditemukan suatu
diagnosa atau maslah dari klien.Kemudian kita lakukan rencana tindakan untuk mengatasi
masalah klien dan lakukan diskusi bersama klien agar klien benar-benar mampu
memahami dan melaksanakan rencana tindakan.
Tetapi disini pelaksanaan tindakan harus disesuaikan dengan prioritas masalah dan
berdasarkan perencanaan yang telah disusun.Kemudian setelah itu kita lakukan evaluasi
dari tindakan yang telah dilakukan untuk melihat dan memberikan penilaian terhadap
kelancaran atau berhasil tidaknya asuhan kebidanan yang telah dilakukan.

2. SARAN
a. Bidan
Bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus sesuai dengan standart asuhan
kebidanan sehingga masalah yang dihadapi klien dapat cepat teratasi, dan apabila
terdapat komplikasi dapat segera ditangani
b. Klien
Klien harusnya dapat bekerja sama dengan lebih baik dengan petugas kesehatan, agar
tercipta hubungan yang baik, dan proses asuhan berjalan lancar.

39
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bistream/handle/123456789/3187/f.%20BAB%20II.pdf
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/perkembangan/-trimester-kehamilan/
https://cantik.tempo.co/read/1349822/ragam-keluhan-ibu-hamil-trimester-pertama-
hingga-ketiga
https://promkes.kemkes.go.id/tanda-bahaya-kehamilan-yang-harus-diketahui-oleh-ibu-
hamil
https://eprints.umpo.ac.id/4206/3/BAB%20ll%20ACC.pdf
https://eprints.ums.ac.id/71219/1/BAB%20I.pdf
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/BAB%20II%20ACC.pdf

40

Anda mungkin juga menyukai