Embrionik
Membelah terus menerus tetapi besar jaringannya tetap sama
Morula – > early blastula : mulai terbentuk rongga
Late blastula mulai solid
Grastulla : mulai ada invaginasi / pelekukan
Embrionik morula
Terjadi ketika 24 jam / kurang setelah pembuahan. Terjadi pembelahan mitosis berulang kali (2, 4, 8, 16,
32, 64)
Embrionik blastula
Perkembangan terus menerus, membentuk rongga berisi cairan blastosol
Luarnya akan membentuk system kulit dan di kulit ada system indera yang bekerjasama dengan system
saraf
Embrionik Gastrulasi :
Terjadi Invaginasi (pelekukan) à terbentuk rongga baru
Lubang pelekukan akn berkembang menjadi anus
Di akhir akan membentuk 3 lapiran embrional ; ektoderm, mesoderm, dan endoderm
Embrionik organogenesis
Endorem : jaringan epitel pada system pencernaan, system repirasi (hati)
Mesoderm : jaringan otot, tulang, jantung, daarah, system ekskresi (ginjal)
Ectoderm : jaringan kulit (bulu-bulu halus) dan system saraf di bawah kulit, dan indera
Pasca-embrionik manusia :
- masa kanak kanak : organ sempurna tapi perlu perkembangan dan penyesuaian sebelum dapat
digunakan secara maksimal (sudah cukup matang di usia 5 tahun / kecuali reproduksi)
- masa remaja (pubertas) : muncul ciri kelamin primer (organ reprduksi mulai matang), dan ciri
kelamin sekunder (dapat dideferensiasi secra fisikz
- masa dewasa : tahap masimal pertumbuhan (tidak tumbuh lagi, smua organ berfungsi dengan
maksimal
- masa tua : penurunan fungsi tubuh
Faktor eksternal :
- Nutrisi
- Sinar matahari : mengubah provit D menjadi vit D
- Suhu : suhu optimum à 37o
- Air/ kelembapan