Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMERIKSAAN HB, USG, ENDOSCOPY DAN COLONOSCOPY


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan

Disusun Oleh:

Kandar Munadi

Khansa Fauzan Nashira

Mira patimah

Nopah

Rahmawati

Ripa Nur Alia

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INDONESIA WIRAUTAMA


JALAN SATRIA RAYA NO.29, ANDIR,PAKUTANDANG, KEC CIPARAY BANDUNG
JAWA BARAT 40381
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karuunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelsaika makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Pemeriksaan HB, USG, Endoscopy dan
Colonoscopy”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam terang benderang.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu dosen Ns. Ratna Fithriyah S.Kep., M.Kep yang telah membimbing kami dan tidak lupa
teman-teman yang senan tiasa kami banggakan yang semoga kita selalu dalam lindungan
Allah serta dapat berjuang dijalan Allah SWT.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
dalam penulisan makalah pada masa yang akan datang.

Cianjur, 05 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................3
I. PEMERIKSAAN HB...............................................................................................3
A. Pengertian pemeriksaan Hb........................................................................3
B. Fungsi pemeriksaan hemoglobin.................................................................3
C. Metode pemeriksaan hemoglobin...............................................................3
II. PEMERIKSAAN USG.............................................................................................4
A. Pengertian USG.............................................................................................4
B. Tujuan USG..................................................................................................5
C. Manfaat USG................................................................................................5
D. Jenis pemeriksaan USG................................................................................6
E. Kelebihan dan kekurangan USG.................................................................7
F. Prosedur USG...............................................................................................7
G. Persiapan sebelum USG...............................................................................8
III.PEMERIKSAAN ENDOSCOPY............................................................................9
A. Pengertian Endoskopy..................................................................................9
B. Manfaat Endoscopy......................................................................................11
C. Jenis Endoskopy............................................................................................11
D. Keunggulan dan kelemahan dari penggunaan Endoskopy......................12
E. Persiapan tindakan endoscopy....................................................................13
IV. PEMERIKSAAN COLONOSCOPY......................................................................13
A. Pengertian colonoscopy................................................................................13
B. Persiapan sebelum melakuka colonoscopy.................................................13
C. Prosedur Colonoscopy..................................................................................14
D. Efek samping colonoscopy...........................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................................15
A. Kesimpilan.................................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemoglobin merupakan suatu protein tetramerik eritrosit yang mengikat
molekul bukan protein, yaitu senyawa porfirin besi yang disebut heme. Hemoglobin
mempunyai dua fungsi penting dalam tubuh manusia, yakni mengangkut O2 dari
organ respirasi ke seluruh tubuh dan menukaekannya dengan CO2 dari jaringan untuk
dikeluarkan melalui paru – paru (Kosasi, Oenzil dan Yanis, 2014).
Ultrasonografi merupakan pemeriksaan bagian dalam tubuh manusia dengan
gelombang ultrasonik, yang dinamakan USG. Ultrasonografi merupakan aplikasi
gelombang bunyi dalam bidang kedokteran. Pemeriksaan dengan menggunakan
Ultrasonografi memanfaatkan sifat gelombang yaitu bisa dipantulkan.
Endoskopi Gastrointestinal (EGI) adalah suatu teknik dalam bidang Ilmu
Gastro-enterologi- Hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan didalam saluran
cerna bagian atas (SCBA), disebut Esofago Gastroduo Denokopi (EGD) dan saluran
cerna bagian bawah (SCBB) disebut kolonoskopi, serta saluran organ padat
pankreohepatobilier disebut ERCP (Endoskopic Retrograde Cholangio
Pancreatography) dengan menggunakan alat endoskopi . (Syafruddin AR. Lelosutan,
2004).
Colonoscopy adalah tindakan untuk memeriksa saluran usus besar dengan
menggunakan peralatan yang canggih berupa lensa serat optik yang sangat lentur
yang dimasukkan melalui anus (dubur) sampai menjangkau usus besar. Colonoscopy
berguna untuk memeriksa keadaan dinding usus besar dari bahaya polip / kelainan
yang dicurigai sebagai keganasan. Menggunakan alat Colonoscope, seorang dokter
ahli dapat memeriksa seluruh dinding usus besar dengan teliti untuk mendeteksi
adanya tumor / polip yang jika dibiarkan dalam jangka waktu lama dapat berubah
menjadi tumor ganas / yang lebih familiar disebut kanker.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemeriksaan hemoglobin ?
2. Apa fungsi pemeriksaan hemoglobin?
3. Apa saja metode pemeriksaan hemoglobin ?
4. Apa yang dimaksud dengan ultrasonografi (USG) ?
5. Apa tujuan USG?
6. Apa manfaat USG?
7. Apa saja jenis USG?
8. Apa kelebihan dan kekurangan ultrasonografi (USG)?
9. Bagaimana prosedur ultrasonografi ?
10. Bagaimana persiapan sebelum USG ?
11. Apa pengertian endoskopy ?
12. Apa saja manfaat endoscopy ?
13. Apa saja jenis endoskopy ?
14. Apa saja keunggulan dan kelemahan dari penggunaan endoskopy ?
15. Apa saja persiapan tindakan endoscopy ?
16. Apa pengertian colonoscopy ?
17. Bagaimana persiapan sebelum melakuka colonoscopy ?
18. Bagaimana prosedur colonoscopy ?
19. Apa efek samping colonoscopy ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui pemeriksaan hemoglobin.
2. Mengetahui fungsi pemeriksaan hemoglobin.
3. Mengetahui metode pemeriksaan hemoglobin.
4. Mengetahui yang dimaksud dengan ultrasonografi (USG).
5. Mengetahui tujuan USG?
6. Mengetahui manfaat USG?
7. Mengetahui jenis USG.
8. Mengetahui kelebihan dan kekurangan ultrasonografi (USG).
9. Mengetahui prosedur ultrasonografi.
10. Mengetahui persiapan sebelum USG.
11. Mengetahui pengertian endoskopy.
12. Mengetahui jenis endoskopy.
13. Mengetahui manfaat endoscopy.
14. Mengetahui keunggulan dan kelemahan dari penggunaan endoskopy.
15. Mengetahui persiapan tindakan endoscopy.
16. Mengetahui pengertian colonoscopy.
17. Mengetahui persiapan sebelum melakuka colonoscopy.
18. Mengetahui prosedur colonoscopy.
19. Mengetahui efek samping colonoscopy.

2
BAB II
PEMBAHASAN
I. PEMERIKSAAN HB
A. Pengertian pemeriksaan hemoglobin
Pemeriksaan hemoglobin merupakan salah satu dari pemeriksaan darah rutin
yang sering dilakukan di laboratorium puskesmas, klinik ataupun rumah sakit.
Pemeriksaan hemoglobin dilakukan dengan beberapa metode seperti metode sahli,
sianmethemoglobin yang dapat dilakukan dengan cara manual maupun cara
otomatis (Norsiah, 2015). Pentingnya hemoglobin ini menyebabkan pemeriksaan
hemoglobin dalam darah mempunyai peranan penting dalam diagnosis suatu
penyakit. Kegunaan dari pemeriksaan kadar hemoglobin adalah menilai tingkat
anemia, respon terhadap terapi anemia atau perkembangan penyakit yang
berhubungan dengan anemia dan polisitemia (Norsiah, 2015). Internasional
Committee for Standardization in Haematology (ICSH) telah menetapkan bahwa
gold standart dari pemeriksaan hemoglobin saat ini menggunakan metode
sianmethemoglobin (Silva, 2012).
Nilai normal yang paling sering dinyatakan adalah untuk pria 14-18 gm/100
ml dan untuk wanita 12-16 gm/100 ml (gram/100ml sering disingkat dengan gm%
atau gr/dl). Beberapa literatur lain menunjukkan nilai yang lebih rendah, terutama
pada wanita, sehingga mungkin pasien sering tidak dianggap menderita anemia
sampai Hb kurang dari 13gr/100 ml pada pria dan 11gr/100 ml untuk wanita (I
Dewa Nyoman Supariasa dkk, 2001).
B. Fungsi pemeriksaan hemoglobin.
Untuk mengetahui apakah seseorang mengalami kekurangan darah atau tidak,
dapat diketahui dengan mengukur kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal
berarti kekurangan darah, suatu kondisi yang disebut anemia. Adanya anemia
biasanya juga disertai dengan jumlah eritrosit yang menurun dan nilai hematokrit
dibawah nomal.
C. Metode Pemeriksaan Hemoglobin
1. Metode Cyanmeth
Prinsip metode ini adalah darah diencerkan dengan larutan drabkin sehingga
terjadi hemolisis eritrosit dan konversi hemoglobin menjadi hemoglobinsianida
(cyanmethemoglobin). Larutan yang terbentuk selanjutnya diperiksa dengan
sperktrofotometer (atau colorimeter), yang absorbansinya sebanding dengan
kadar hemoglobin dalam darah.
Metode fotometrik cyanmethemoglobin merupakan metode estimasi kadar
hemoglobin yang yang paling akurat. Jika semua fasilitas tersedia metode ini
yang sebaiknya digunakan (Chairlain & Estu 2011, h. 264).
a. Kelebihan Metode Cyanmeth
1) Pemeriksaan akurat.
2) Reagent dan alat untuk mengukur kadar hemoglobin dapat dikontrol
dengan larutan standart yang stabil.
b. Kekurangan Metode Cyanmeth
1) Alat untuk mengukur absorbansi (spektrofotometer atau photometer)
mahal dan membutuhkan listrik.
2) Larutan drabkin yang berisi sianida bersifat racun.
2. Metode Sahli
Prinsip metode ini adalah hemoglobin diubah menjadi hematin asam
kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standart warna
pada alat hemoglobinometer. Dalam penetapan kadar hemoglobin, metode sahli

3
memeberikan hasil 2% lebih rendah dari pada metode lain (Dacie & Lewis
1996, h. 50) .
Metode Sahli merupakan metode estimasi kadar hemoglobin yang tidak teliti,
karena alat hemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan pembandingan
warna secara visual tidak teliti. Metode sahli juga kurang teliti karena
karboxyhemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin tidak dapat diubah
menjadi hematin asam (Gandasoebrata 2010, hh. 13-14).
a. Kelebihan Metode Sahli
1) Alat (Hemoglobinometer) praktis dan tidak membutuhkan listrik.
2) Harga alat (Hemoglobinometer) murah.
b. Kekurangan Metode Sahli
1) Pembacaan secara visual kurang teliti.
2) Alat (Hemoglobinometer) tidak dapat distandarkan.

II. PEMERIKSAAN USG

A. Pengertian USG
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu
ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien
serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi
lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi
(kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1- 10 MHz.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada
kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya
sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20
Hz – 20.000 Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik
pada kwarsa yang diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.
Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam
ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang
merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan
(dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada
dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-
organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta
hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya. Sifat dasar ultrasound :
1. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila
melalui media padat.
2. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.

4
3. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.
B. Tujuan USG
Tujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan janin pada
setiap trimester. Hal itu sangat ditekankan oleh dr. Rudiyanti, Sp.OG. Dijelaskan
olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG adalah meyakinkan adanya
kehamilan, menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi,
menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan kelainan bawaan, menentukan
penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda (misalnya
kehamilan ektopik), menentukan lokasi janin apakah di dalam atau di luar rahim,
menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, dan
mendiagnosis adanya janin kembar. Sedangkan di trimester kedua dan ketiga
adalah untuk menilai jumlah air ketuban, menentukan kondisi plasenta,
menentukan ukuran janin, memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya,
menentukan letak janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat
kemungkinan adanya tumor.
C. Manfaat USG
Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan
otak, melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta
perkembangan sebuah janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak
dalam tubuh, yang tidak dapat dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu
menemukan tumor atau gumpalan lunak di tubuh manusia.
Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju
aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju
pembuluh nadi, dan suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang
pantul. Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya
untuk mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan
perubahan laju aliran darah.
Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan
pemeriksaan menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik
yang digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x
dapat mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu
gelombang mekanik, maka pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak
merusak (non destructive testing) . Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang
kedokteran yang lain adalah penggunaan ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker
pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu
benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai
dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.
Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :
1. Trimester I
a. Memastikan hamil atau tidak.
b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda
kehidupannya.
c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.
d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir,
denyut janin, dan sebagainya.
2. Trimester II
a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.
b. Menentukan lokasi plasenta.
c. Mengukur panjang serviks.
3. Trimester III

5
a. Menilai kesejahteraan janin.
b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.
c. Melihat posisi janin dan tali pusat.
d. Menilai keadaan plasenta.
D. Jenis Pemeriksaan USG
1. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas gambar


yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin
dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
3. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
4. USG Doppler

6
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran
tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:
a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
b. Tonus (gerak janin).
c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
d. Doppler arteri umbilikalis.
e. Reaktivitas denyut jantung janin.
E. Kelebihan dan Kekurangan USG
Berikut adalah kelemahan dan kelebihan Ultrasonografi yaitu:
1. Kelemahan:
a. Dapat ditahan oleh kertas tipis.
b. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik
(interface) sehingga bias terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai
penghantar ultrasound.
c. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
d. Tidak 100% akurat
e. Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%,
melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan
pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak
tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
1) Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya. Tak semua dokter ahli
kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya
untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
2) Posisi bayi. Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga
menyulitkan daya jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan
menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
3) Kehamilan kembar. Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG
melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.
4) Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
5) Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
6) Air ketuban sedikit.
7) Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan
di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.
2. Kelebihan
a. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang
cepat.
b. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan
pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak
tergantung pada radiasi ionisasi.
c. Memberi informasi dengan batas struktur organ sehingga memberi
gambaran anatomis lebih besar dari informasi fungsi organ.
d. Semua organ kecuali yang mengandung udara dapat ditentukan bentuk,
ukuran, posisi, dan ruang interpasial.
e. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi
dengan gelombang suara.
f. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal
g. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.
F. Prosedur Ultrasonografi

7
Prosedur USG umumnya berlangsung selama 15–45 menit. Tahapannya tergantung
pada jenis USG yang dilakukan, sebagaimana yang dijelaskan di bawah ini:
1. USG eksternal
Tahapan USG eksternal adalah sebagai berikut:
a. Pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur.
b. Dokter akan mengoleskan gel pelumas di bagian tubuh yang akan diperiksa
untuk melancarkan pergerakan alat pemindai atau transducer. Pasien akan
merasakan sensasi dingin ketika gel dioleskan.
c. Transducer akan mengirimkan gelombang suara ke organ tubuh yang
sedang diperiksa. Gelombang suara ini akan terpantul kembali dan
ditampilkan dalam bentuk gambar di monitor.
d. Pasien mungkin akan diminta mengubah posisi, agar dokter dapat lebih
mudah menjangkau organ tubuh yang akan diperiksa.
e. Ketika USG berlangsung, rasa nyeri atau tidak nyaman mungkin muncul
saat bagian tubuh ditekan. Beri tahu dokter jika rasa nyeri memburuk atau
terasa sangat mengganggu.
2. USG internal
USG internal dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Pasien akan diminta berbaring dengan panggul sedikit diangkat.
b. Pada USG transvaginal, dokter akan memasukkan probe yang sudah
dilapisi gel dan pelindung steril melalui vagina. Sedangkan pada USG
transrektal, probe dimasukkan melalui anus.
c. Fungsi probe sama seperti transducer, yaitu untuk mengirimkan gelombang
suara ke organ tubuh yang diperiksa. Gelombang tersebut akan dipantulkan
kembali dan ditampilkan dalam bentuk gambar di monitor.
d. Pasien mungkin akan merasa tidak nyaman selama pemeriksaan
G. Persiapan sebelum USG.
1. Tentukan waktu yang tepat.
Memilih waktu yang tepat merupakan persiapan yang paling penting
sebelum melakukan USG. Kita bisa memantau tumbuh kembang bayi melalui
USG setidaknya empat kali selama masa kehamilan, yaitu pada awal
kehamilan (7-12 minggu), usia kehamilan 11-14 minggu, usia kehamilan 18-
23 minggu, dan mendekati perkiraan hari kelahiran.
2. Pakai baju yang nyaman.
Saat melakukan USG, alat transducer akan ditempelkan pada perut.
Untuk mempermudah pemeriksaan, GenBest akan lebih nyaman bila
mengenakan busana two pieces (atasan dan bawahan). Jika GenBest berniat
menggunakan loose dress, jangan lupa untuk mengenakan bicycle pants.
Celana harus sedikit di bawah pinggul selama USG. Pastikan GenBest nyaman
pada posisi itu, karena ultrasound dapat memakan waktu 15 hingga 30 menit.
3. Jangan lupa makan dulu

Ada anggapan bumil sebaiknya tidak makan saat akan melakukan


pemeriksaan USG. Padahal makan boleh-boleh saja. Dalam keadaan perut
kosong justru dikhawatirkan bumil akan merasa lemas sehingga janin pun
malas bergerak. Untuk itu, makan makanan bergizi sekitar 45 menit sebelum
pemeriksaan USG sangat disarankan.
4. Minum banyak
Sebelum pemeriksaan USG, GenBest mungkin akan diminta untuk
minum 2-3 gelas air putih. Ini ternyata ada kaitannya dengan kualitas gambar

8
janin yang akan dihasilkan oleh USG. Minum banyak air akan meningkatkan
kejernihan cairan ketuban sehingga bisa membantu USG melihat bayi dengan
lebih jelas.
5. Minumlah segelas jus buah
Untuk membuat janin lebih aktif saat pemeriksaan, GenBest juga bisa
minum segelas jus jeruk atau jus apel sekitar 30 menit sebelum pemeriksaan.
Hindari minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau soda. Kafein
memang akan membuat bayi aktif, tetapi berdampak negatif pada kadar
kejernihan cairan ketuban saat di-USG.
6. Siapkan pertanyaan.
Saat melakukan USG, jangan lupa menyiapkan pertanyaan seputar
kehamilan, terutama bagaimana kondisi janin. Untuk pemeriksaan USG
pertama kali, jenis kelamin belum bisa terlihat. Apakah si kecil laki-laki atau
perempuan baru dapat ditentukan secara akurat biasanya setelah 16 minggu.

III. PEMERIKSAAN ENDOSCOPY

A. Pengertian Endoscopy
Endoskop adalah suatu alat yang digunakan untuk memeriksa organ dalam
tubuh manusia. Dapat secara visual dengan mengintip menggunakan alat tersebut
(rigid/ fiber – skop) atau langsung melihat pada layar monitor (skop evis), sehingga
kelainan yang ada pada organ tersebut dapat dilihat dengan jelas (Agus Priyanto,
2009 :13). Salah satu peralatan endoskopi medical adalah fiberskop di mana bagian
dari alat yang masuk kedalam organ bagian dalam tubuh (saluran cerna) berbentuk
pipa yang lentur (fleksibel) dan di dalamnya terdapat serat-serat optic yang
berfungsi sebagai pemungut gambar serta pembawa cahaya. (Agus Priyanto, 2009 :
13). Prinsip dasar dari Endoscop fibre-optic ini merupakan kumpulan serat fibre-
optic yang berdiameter 2-3 mm dan berisi sekitar 20.000 - 40.000 fibre-glass yang
halus dengan diameter 10 micro meter. Sinar yang berasal dari sumber cahaya
ditransmisikan melalui refleksi internal secara sempurna sampai kebagian distal
sampai ke obyek yang akan dilihat. Masing-masing fibre-optic masih diliputi
lapisan glass dengan optical density yang lebih rendah sehingga dapat menghindari
kerusakan akibat sinar yang melewati bagian dalam fibre tapi lapisan ini tidak
menghantarkan sinar disamping itu masih ada ruang antar fibre yang memberikan
bayangan gelap yang menyerupai jala kecil-kecil yang biasa muncul pada gambar.
Hal ini agak berbeda dengan bayangan dari lensa yang rigid.

9
Suatu keuntungan fibreoptic ini adalah sangat fleksible walaupun alat dalam
keadaan membelok maksimal tanpa mengurangi kualitas gambar. Pada instrumen

modern lensa bagian distal yang terfokus pada obyek benar-benar terfixasi.
Kedalaman fokus obyek yang dapat diamati ialah 3mm sampai dengan 10-15cm.
Bayangan gambar ini direkonstruksi pada ujung distal alat dan diteruskan kemata
melalui suatu lensa yang dapat diatur menyesuaikan individu masing-masing.

Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke
lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut
terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh
di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai
penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik
tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk
pemberian obat dan untuk memasukkan atau mengisap cairan. Selain itu, bagian
tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dll.

Endoskop biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ


yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain
di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk
dokumentasi atau evaluasi lebih lanjut.

10
Pemeriksaan ini sangat berperan dalam menentukan penyebab pendarahan saluran
cerna yang sulit ditentukan berdasarkan pemeriksaan radiologis. Beberapa lesi
(terlihat putih atau pucat) yang tak terlihat pada pemeriksaan radiologis dapat
diketahui dengan pemeriksaan endoskopi. Beberapa jenis gangguan yang dapat
dilihat dengan endoskop antara lain : abses, sirosis biliaris, perdarahan, bronkhitis,
kanker, kista, batu empedu, tumor, polip, tukak, dan lain-lain.

Tindakan endoskopi adalah untuk mengamati struktur anatomi dan fisiologi saluran
pencernaaan (traktus digestivus) secara langsung dengan bantuan alat endoskopi
beserta asesorisnya. Pengamatan endoskopi pada saluran cerna bagian atas dikenal
dengan istilah esofago-gastro-duodenoskopi (EGD), sedangkan endoskopi pada
saluran cerna bagian bawah dikenal dengan nama kolonoskopi.
Esofago-gastro-duodenoskopi (EGD) merupakan pemeriksaan di dalam
saluran kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari dengan menggunakan endoskop
serat optic atau EVIS (Elektronik Video Information System). Tujuan dari
pemeriksaan EGD adalah identifikasi kelainan selaput lendir di dalam saluran
kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari. Ketepatan diagnostic EGD berkisar 80-
90%, bahkan bisa mencapai 100% bila dilakukan oleh tenaga yang sudah
berpengalaman.
Alat endoskopi EGD umumnya dengan skop frontview (lensa kamera berada
di ujung depan skop). Sedangkan endoskop dengan skop sideview digunakan untuk
ERCP (Endoskopic Retrogade Cholangio Pancreatography) atau bila harus melihat
dan melakukan biopsy (mengambil jaringan dengan menggunakan jarum) pada
kelainan yang terletak di sisi luar saluran (misalnya kecurigaan tumor, dll.
B. Manfaat Endoscopy
1. Mengetahui bagaimana keadaan bagian dalam saluran cerna (apakah ada luka,
daging tumbuh, kelainan bentuk saluran cerna, dll)
2. Dapat digunakan untuk mengambil contoh jaringan bagian dalam (biopsy) guna
pemeriksaan.
Endoskop tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk
melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lainlain.
Selain itu, endoskop juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan
jika dicurigai jaringan tersebut terkena kanker atau gangguan lainnya.
C. Jenis Endoscopy
1. Endoskop kaku (rigidscope)

11
2. Endoskop lentur (fiberscope)

3. Video endoscope (evis scope)

4. Endoskop kapsul (capsul endoscope)

D. Keunggulan dan Kelemahan Dari Penggunaan Endoskopy


1. Keunggulan dari penggunaan endoskop

12
a. Dapat melakukan operasi tanpa melakukan pembedahan,misal
pengangkatan jaringan tumor.
b. Dapat menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih
murah dan efisien.
c. Dapat melakukan diagnostik yang cukup akurat.
d. Dapat mendeteksi adanya infeksi, bisul, tumor, radang, dll.
e. Hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.
2. Kelemahan dari penggunaan endoskop
a. Kemungkinan terjadi sakit tenggorokan atau terjadi pembengkakan.
E. Persiapan Tindakan Endoscopy
1. Pasien perlu memberikan informasi kepada dokter atau perawat jika memiliki
kondisi medis seperti diabetes, kencing manis, hipertensi, atau sedang
mengonsumsi obat-obatan atau memiliki alergi
2. Pasien harus berpuasa (tidak boleh makan dan minum) selama 6 hingga 8 jam
sebelum dilakukan tindakan
3. Diet rendah residu ditambah dengan obat pencahar untuk membersihkan usus
besar pada pemeriksaan Colonoscopy agar dinding usus bagian dalam terlihat
dengan jelas
4. Melepaskan gigi palsu, kacamata, perhiasan, dan benda-benda berlogam
5. Didampingi oleh keluarga jika obat penenang digunakan pada tindakan
Endoskopi

IV. PEMERIKSAAN COLONOSCOPY

A. Pengertian Colonoscopy
Colonoskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui terjadinya
gangguan / kelainan pada usus besar (kolon) dan rektum yang sering menimbulkan
gejala berupa sakit perut, darah pada tinja, diare kronis, gangguan buang air besar,
atau gambaran abnormal di usus pada pemeriksaan foto Rontgen dan CT scan.
Colonoskopi / tindakan teropong usus kerap dilakukan untuk melihat adanya
indikasi dari penyebab kanker usus besar. Orang yang berusia 50 tahun ke atas
memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Oleh karena itu, disarankan
untuk melakukan kolonoskopi setiap 10 tahun setelah memasuki usia tersebut guna
mendeteksi kemungkinan kanker usus besar.
B. Persiapan Sebelum Melakuka Colonoscopy
Sebelum memulai kolonoskopi, Anda harus menceritakan kepada dokter
terlebih dahulu jika memiliki kondisi medis tertentu, seperti kehamilan, gangguan
paru-paru / jantung, riwayat alergi obat, serta riwayat penyakit diabetes. Hal ini

13
bertujuan agar dokter dapat memberikan obat tertentu sebagai penyesuaian yang
diperlukan sebelum kolonoskopi. Setelah melakukan konsultasi dengan dokter,
terdapat beberapa langkah sebagai persiapan sebelum kolonoskopi, diantaranya :
1. Membersihkan usus
Membersihkan usus besar bertujuan untuk memperjelas lapangan
pandang pemeriksaan sehingga mempermudah proses colonoscopy.
2. Membatasi atau menghindari makanan tertentu
Untuk membantu membersihkan usus, beberapa jenis makanan padat
kemungkinan akan diminta untuk dibatasi atau bahkan tidak dikonsumsi
sebelum colonoskopy. Demikian pula minuman jenis tertentu.
3. Minum obat pencahar
Dokter mungkin juga menyarankan minum obat pencahar, baik dalam
bentuk pil atau bentuk cair. Agar usus besar benar-benar bersih dari kotoran
sebelum dilakukan colonoskopy.
4. Menggunakan enema
Persiapan conoloskopy dilakukan dengan pembilasan untuk
membersihkan usus besar menggunakan alat enema. Hal ini dapat dilakukan
pada malam hari sebelum colonoskopy / beberapa jam sebelumnya. Tindakan
ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis.
C. Prosedur pelaksanaan
Kolonoskopi harus dilakukan oleh dokter terlatih. Pemeriksaan ini umumnya
berlangsung sekitar 30 menit hingga 1 jam. Adapun langkah awalnya, dokter akan
memberi obat penenang yang membuat Anda merasa rileks, bahkan mengantuk.
Umumnya posisi yang disarankan yaitu berbaring miring, meski ada kemungkinan
dokter akan meminta Anda berubah posisi selama pemeriksaan.
Setelah sudah siap, dokter akan mulai memasukkan kolonoskop melalui anus
hingga mencapai pangkal usus besar. colonoskopy merupakan sebuah alat
menyerupai tabung selang kecil yang panjang. Colonoskopy juga fleksibel, yang
memudahkan pergerakan sehingga memungkinan untuk memeriksa seluruh bagian
organ usus besar.
Kemudian, alat ini dapat mengambil gambar lapisan usus besar agar dokter
dapat melihat layar untuk memeriksa dan menilai kelainan yang terjadi pada usus
besar. Selama prosedur colonoskopy berlangsung, mungkin merasa kram ringan.
Namun, bisa mengurangi kram dengan mengambil beberapa tarikan napas yang
dalam. Saat dokter selesai, colonoskopy perlahan ditarik sambil mencermati
lapisan usus dengan seksama.

D. Efek Samping Colonoskopy


Pada umumnya, colonoskopi merupakan prosedur yang aman. Namun, pada kasus
yang jarang terjadi, colonoskopi dapat menyebabkan sejumlah efek samping
berikut:
1. Perdarahan
2. Nyeri perut hebat
3. Reaksi alergi dan efek samping dari obat bius
4. Perforasi atau robekan pada dinding usus besar.

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemeriksaan kadar hemoglobin adalah menilai tingkat anemia, respon
terhadap terapi anemia atau perkembangan penyakit yang berhubungan dengan
anemia dan polisitemia (Norsiah, 2015).
Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik
yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam
menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit
(non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).
Endoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini
berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke
lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut
terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh
di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai
penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera.
Colonoskopy adalah tindakan rawat jalan dimana bagian dalam usus besar
(kolon / rektum) diperiksa dan diselidiki. Sebuah proses peneropongan usus besar
umumnya dilakukan untuk menilai masalah pencernaan seperti sakit perut dan
pendarahan pada dubur. Biasanya dilakukan oleh ahli pencernaan dengan
menggunakan alat yang disebut teropong usus / kolonoskop.
B. SARAN
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih
baik.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/9642965/Persiapan-dan-Teknik-Pemeriksaan-USG-
OBGIN-Dasar-JJE-20080409; diakses pada tanggal 05 juni 2022
http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg-
ultrasonografi.html; diakses pada tanggal 05 juni 2022
http://en.wikipedia.org/wiki/Medical_ultrasonography; diakses pada tanggal 05
juni 2022
https://www.alodokter.com/persiapan-kolonoskopi-dan-prosedurpemeriksaan-
yang-dilakukan; diakses pada tanggal 05 juni 2022
https://www.alodokter.com/kolonoskopi-ini-yang-harus-anda-ketahui; diakses pada
05 juni 2022
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/kolonoskopi/; diakses pada 05 juni
2022
https://www.seocontoh.web.id/2016/01/contoh-kesimpulan-dan-
saranmakalah.html; diakses pada tanggal 05 juni 2022

16

Anda mungkin juga menyukai