Anda di halaman 1dari 3

Public Relations

PROFESI PR DALAM DUNIA KERJA

Masyarakat mengenal profesi Public Relations ( PR) dari beberapa sisi. Yang pertama, PR akademisi, yaiutu paa pengajar, peneliti ilmu kmunikasi yang memberi andil bagi pengembangan dan perluasan ilmu hubungan masyarakat melalui pendidikan. Yangkedua, inhouse PR yaitu mereka yang bekerja sebagai petugas PR di organisasi swasta maupun nirlaba. Yang ketiga, konsultan PR, yaitu pekerja perusahaan jasa kehumasan, melayani sejumlah klien yang membutuhkan konsultasi program Cikal bakal munculnya profesi PR erat kaitannya dengan profesi wartawan dan dunia jurnalistik. Ivy Ledbetter Lee seorang jurnalis senior Amerika Serikat di tahun 1906 telah menerapkan prinsip dan stratetegi PR untuk menyelesaikan krisis manajemen yang dialami sebuah perusahaan raksasa.perusahaan itu adalah industri tambang minyak terbesar yang menghadapi pemogokan masal para buruhnya, dan berpotensi menjatuhkan bisnisnya sekaligus reputasi perusahaan. Saat itulah Ivy Lee mengajukan konsep manajemen PR untuk mengatasi krisi tersebut, proposalnya sebagai berikut:
1. Membentuk manajemen PR yang bertugas mengatur informasi atau berita dengan bekerjasama dengan pers 2. Posisi PR setara top manajemen dan decision maker, tepatnyua sebagai executive assistant President Director 3. Memiliki wewenang penuh melaksanakan fungsi dan peran sebagai pejabat PR yang mengelola manajemen komunikasi 4. Manajemen peruasahaan harus lebih terbuka terhadap public, buruh dan pers Konsep manajemen PR ini terbukti berhasil. Dengan publisitas yang intensif dan terbuka kepada publik melalui pembeitaan media, perusahaan itu akhirnya mendapat simpati public internal dan eksternal serta terlepas dari keterpurukan. Fungsi petugas PR atau PR Officer (PRO) pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Ada 4 fungsi utama yang dituntut dari petugas PR. Yaitu sebagai: 1. Communicator

Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar pesona ( interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuader.
2. Relationship

Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan public yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Contoh: penanganan kasus Lumpur panas PT. Lapindo terus menerus menimbulkan

protes ketidakpuasan dari penduduk yang kecewa karena proses penggantian kerugian untuk rumah yang terendam tidak segera terealisir.
3. Management backup

Menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan , personalia demi terciptanya tujuan bersama
4. Good image maker

Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif Dalam dua dekade terakhir, publik mencermati nama - nama pejabat PR yang kerap muncul sebagai nara sumber perusahaan atau organisasi yang diwakilinya, seperti:
y y y Aminuddin mewakili Astra International Ditta Amahoerseya mewakili Citibank Indonesia Budi Mulya mewakili Bank Indonesia

y Pujobroto mewakili Garuda Indonesia Dalam bukunya Effective Public Relations, Scott Cutlip menyebutkan lima fungsi di PR di organisasi non profit: 1. Mengembangkan awareness dan persepsi masyarakat terhadap misi organisasi 2. Menciptakan salurankomunikasi yang tepat dengan public yang dilayaninya 3. Menciptakan dan mengembangkan iklim dan budaya untuk fundraising 4. Memformulasikan kebijakan public yang berkaitan dengan misi organisasi 5. Memotivasi etos kerja public internal baik manajemen, karyawan, sukarelawan, dan mitra terkait untuk mencapai misi organisasi

Seorang Praktisi Public Relations dalam tugasnya akan melaksanakan suatu aktivitas yang bernama Manajemen Public Relation, manajemen ini merupakan terapan dari ilmu manajemen dasar yang diimplikasikan di dunia public relations. Sebelum melangkah lebih jauh untuk mengetahui manajemen public relations, maka seharusnya kita sedikit memahami pengertian apa yang dimaksud dengan manajemen. Menurut Dessler (1996) Fungsi dasar manajemen meliputi perencanaan,pengorganisasian, staffing,leading dan controlling. Dari pengertian fungsi dasar manajemen maka kita baru dapat menjelaskan lebih lanjut, apakah yang dimaksud dengan manajemen public relations? Manajemen public relations merupakan penerapan fungsi-fungsi dasar manajemen dalam kegiatan public relation. Prakitisi public relation akan sangat membutuhkan fungsi-fungsi tersebut dalam membuat suatu konsep dan mengimplikasinya yang berkaitan dengan tugasnya. Dengan demikian mengelola public relations berarti melakukan penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Menurut Gurnig dan Hunt(1984) menyatakan public relations sebagai manajemen komunikasi antara sebuah organisasi dan publiknya. Manajemen public relations bisa mencakup : 1. Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi 2. Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan yang lebih spesifik atau berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan. Misalnya, pengelolaan peristiwa khusus(special even),pengelolaan penerbitan internal,pengelolaan kunjungan perusahaan oleh para wartawan,pengelolaan konferensi pers, dna lain-lain Menurut Grunig dan Hunt (1994) menyatakan bahwa kegiatan public relations pada dasarnya dipilah menjadi tiga yakni: 1. Event, adalah kegiatan public relations yang terjadi dalam kerangka waktu terbatas dan jelas kapan dimulai dan berakhir. Kegiatan untuk ditujukan untuk satu atau beberapa publik terpilih dengan satu tujuan 2. Campaign, hampir sama dengan event,namun biasanya diadakan dalam waktu yang lebih panjang dan dapat terdiri dari event 3. Program,biasanya terdiri dari beberapa event yang biasanya tidak punya jelas kapan berakhirnya. Program public relations biasanya diadakan secara berkesinambungan mengikuti kehidupan sebuah organisasi.

Anda mungkin juga menyukai