Anda di halaman 1dari 14

2.1.

1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


UPTD Puskesmas Tanggetada mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan
di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
Tanggetada sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut UPTD
Puskesmas Tanggetada menyelenggarakan fungsi:
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2. Melaksan akan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan factor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat
kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan
system kewaspadaan dini, dan respon penanggulangan penyakit;
11. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
12.Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah skit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas;

Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat


pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang
mengintegrasikan factor biologis, psikologi, sosial, dan budaya
dengan membina hubungan dokter–pasien yang erat dan setara;
b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif;
c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok
dan masyarakat;
d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung,
dan lingkungan kerja;
e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antarprofesi;
f. Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu
dan akses Pelayanan Kesehatan;
h. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas.
i. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
j. Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
k. Melakukan pembinaan terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
2.1.2 Program dan Kegiatan Utama Puskesamas Tanggetada
Puskesmas Tanggetada bertanggung jawab atas wilayah kerja
yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri atas:
a. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi:
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :
1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2) Upaya Kesehatan Olahraga
3) Upaya kesehatan Masyarakat
4) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)
6) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7) UPAYA Kesehatan Mata
8) Upaya Kesehatan UsiaLanjut (Usila)
9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)
2.1.3 Data Sumber Daya dan Data Terkait Isu
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Puskesmas Tanggetada pada tahun
2022 Sebanyak 82 (delapan puluh dua) orang untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2. 1 Jumlah ASN Puskesmas Tanggetada

No. JenisKetenagaan Jumlah Ket.

1 Kepala puskesmas 1

2 Kepala tata usaha 1

3 Dokter umum 3

4 Dokter gigi 1
5 Perawat Kesehatan 0

6 Perawat gigi 11

7 Bidan puskesmas 3

8 Bidan desa 32

9 Bendahara puskesmas 8

10 Petugas gizi 3

11 Petugas farmasi 3

12 Petugas laboratorium 2

13 Petugas Kesehatan lingkungan 4

14 Petugas kartu/ administrasi 1

15 Tenaga kesmas -

16 Supir ambulance 1

17 Tenaga tata usaha 2

18 Jaga malam (honorer) 5

19 Petugas kebersihan (honorer) 1

Jumlah 82

Tabel 2.2 Sarana Prasaran Pendukung Puskesmas Tanggetada

SARANA

Ruangan  Jumlah Ket

Timbangan dewasa Ada 3 Baik

Pengukuran tinggi badan Ada 2 Baik

Pita lila pengukur lingkar lengan Ada 2 Baik

Alat ukur Panjang badan Ada 2 Baik

Timbangan bayi Ada 1 Rusak sdg

Food model 1 Baik

PRASARANA

Ruangan kantor
Ruangan  Jumlah Ket

Ruangan administrasi Ada 1 Baik

Ruang rapat/diskusi Ada 1 Rusak sdg

Ruang kepala puskesmas Ada 1 Baik

Ruangan pelayanan

Ruangan  Jumlah Ket

KM/WC Untuk Persalianan Ada 1 Rusak rgn

Ruangan KIE/ Promosi Kesehatan Ada 1 Rusak brt

Ruangan ASI/Laktasi Ada 1 Rusak rgn

KM/WC Untuk Rawat Inap 1 Rusak rgn

Ruangan Jaga Perawat/Nurse Station Ada 1 Rusak rgn

Ruangan Rawat Inap Ada 1 Baik

KM/WC Untuk Petugas Ada 1 Rusak sdg

Laboratorium Ada 1 Baik

Tempat/ Area Penyimpanan Vaksin Ada 1 Rusak rgn

2.1 Profil Peserta


Nama : Recky Okta Pratma Muslimin, A.Md.Gz
NIP : 19950415 2022 1 001
Pangkat/Golongan : Pengatur/IIc
Jabatan : Terampil-Nutrisional
Pendidikan : D.III
Unit Kerja : Puskesmas Tanggetada Kabupaten Kolaka
Tempat, Tanggal Lahir : Raha, 15 April 1995
Tugas dan Fungsi Jabatan :
Pengalaman Kerja : 2019 - 2022 Tenaga Gizi sukarela Puskesmas
Labasa Kecamatan Tongkuno Selatan Kabupaten
Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tupoksi atau uraian tugas nutrisionis terampil yang dimuat dalam


KEMENPAN NOMOR 23/KEP/M.PAN/4/2001, antara lain sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data gizi dalam rangka Menyusun rencana tahunan
2. Mengumpulkan data gizi dalam rangka Menyusun rencana 3 bulan
3. Mengumpulkan data gizi dalam rangka Menyusun rencana
bulanan
4. Mengumpulkan data anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, untuk
pemberian makanan tambahan, penyuluhan, dan pemulihan pada anak
balita dengan status gizi kurang
5. Mengumpulkan data makanan kelompok sasaran setempat untuk
penilaian mutu gizi, makanan dan dietetic
6. Melakukan pengukuran tinggi badan (TB), berat badan (BB), umur di
unit atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita
7. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan
8. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja
9. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran BB, TB, dan umur
10. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran LILA
11. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi
12. Menyediakan kapsul vitamin A
13.Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi
sasaran, status gizi, dan SKDN, secara bulanan pada posyandu
14.Memantau kegiatan PMT balita
15.Melakukan konseling gizi
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
ASN memiliki 3 fungsi yaitu :
a. Peran ASN sebagai pelaksana kebijakan publik :
1. Setiap ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada
kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan publik,
bangsa dan Negara di atas kepentingan lainnya, mengedepankan
kepentingan nasional ketimbang kepentingan sektoral dan golongan.
2. Untuk itu seorang ASN harus memiliki karakter kepublikan yang kuat dan
mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah
pelaksanaan kebijakan public
b. Peran ASN sebagai Pelayan Publik
1. Setiap ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminasi dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Harus bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan
pelayanan. Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya
belaka, tetapi pelayanan harus diberikan dengan maksud
memberdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat
yang lebih baik.
3. Untuk itu integritas menjadi penting bagi setiap ASN. Senantiasa
menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan,
akuntabel dan memuaskan publik.
c. Fungsi ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa
Setiap pegawai ASN harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan
kebangsaan yang kuat, memiliki kesadaran sebagai penjaga kedaulatan
Negara, menjadi perekat bangsa dan mengupayakan situasi damai di
seluruh wilayah Indonesia dan menjaga keutuhan NKRI.
Aparatur Sipil Negara (ASN) hasrus menganut nilai-nilai dasar, adapun
Nilai – nilai dasar yang dimaksud adalah Berorientasi pada pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Selanjutnya
diakronimkan menjadi BerAKHLAK.

1. BerAKHLAK
Berdasarkan materi pembelajaran BerAKHLAK pada Tahap II
(Agenda Nilai Dasar PNS) Latsar CPNS, dapat diketahui bahwa kata kunci,
kalimat afirmasi dan panduan perilaku dari masing-masing nilai dasar ASN
BerAKHLAK tersebut, adalah sebagai berikut: 
1. Berorientasi Pelayanan:
Kata kuncinya: responsivitas, kualitas, dan kepuasan. Kalimat
afirmasinya: “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat”.
Panduan perilakunya: 
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; 
 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; 
 Melakukan perbaikan tiada henti. 

2. Akuntabel: 
Kata kuncinya: integritas, konsisten, dapat dipercaya, dan
transparan. Kalimat afirmasinya: “Kami bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan”.
Panduan perilakunya:
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi; 
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien; 
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. 
3. Kompeten:
Kata kuncinya: kinerja terbaik, sukses, keberhasilan, learning
agility, dan ahli di bidangnya. Kalimat afirmasinya: “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”.
Panduan perilakunya:
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah; 
 Membantu orang lain belajar; 
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. 
4. Harmonis: 
Kata kuncinya: peduli (caring), perbedaan (diversity), dan selaras.
Kalimat afirmasinya: “Kami saling peduli dan menghargai perbedaan”.
Panduan perilakunya:
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya; 
 Suka menolong orang lain; 
 Membangun lingkungan kerja yang kondusif. 
5. Loyal: 
Kata kuncinya: komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme, dan
pengabdian. Kalimat afirmasinya: “Kami berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara”.
Panduan perilakunya:
 Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah; 
 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara; 
 Menjaga rahasia jabatan dan negara. 
6. Adaptif: 
Kata kuncinya: Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.
Kalimat afirmasinya: “Kami terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan”.
Panduan perilakunya:
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; 
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; 
 Bertindak proaktif. 
7. Kolaboratif: 
Kata kuncinya: kesediaan bekerja sama, sinergi untuk hasil yang
lebih baik. Kalimat afirmasinya: “Kami membangun kerjasama yang
sinergis”.
Panduan perilakunya:
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi; 
 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
2. Smart ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas,
berdaya saing dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam
menghadapi revolusi industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian
Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan
birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government). Profil ASN
tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme,
profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing,
berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
1. Profil SMART ASN, yaitu:
1. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai,
norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan
atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,
serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung
jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
(Permenpan RB Nomor 60 tahun 2020)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama
sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis
dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita
bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas,
persatuan, kemakmuran dan kekuatan.
3. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil
merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam
melaksanakan tugas ataupekerjakaan dapat dilaksanakan secara
profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi agar
dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus diperhatikan
dan memperhatikan mengenai rofesionalisme.(Mustaqiem:
Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS VOL. 4, No.2, November 2010).
4. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi
yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat
ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu
menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang
ada baik dalam skala nasional maupun internasional.
5. Menguasai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT
termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang digunakan
dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya
dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu,
seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan
benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing seperti
bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya.
6. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan
tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga
mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan
yang diberikan.
7. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian,
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap
dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship
juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak,
kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan dimilikinya
kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN akan mampu
meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
8. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan
professional maupun personal. Literasi digital merupakan hal paling
utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam
perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital, yaitu:
1. Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesesuaikan diri, mersionalkan,
mempertimbangkan, dan mengebangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari- hari meliputi :
 Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata
karma, dan etika berinternet (netiquette)
 Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll.
 Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di
ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan
yang berlaku
 Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang
di ruang digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawab,
integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal tata
kelola, berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi
elektronik.
2. Budaya bermedia digital
Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Adapun
dasar-dasarnya adalah sebagai berikut:
 Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa, dan
berbahasa Indonesia
 Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti
perpecahan, radikalisme, dll.
 Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan
benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika
 Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif
lainnya.
3. Aman bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya adalah
sebagai berikut:
 Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata
sandi)
 Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam,
phishing.
 Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform
digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat
konten sosmed.
 Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam
transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi.
4. Cakap bermedia digital
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan
menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta system
operasi digital dalma kehidupan sehari-hari. Adapun dasar-dasarnya
adalah sebagai berikut:
 Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital
(Handphone/HP, Personal Computer/PC)
 Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan
memilah berita benar
 Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media
sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan
mengganti setting
 Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan
e-commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara
digital.
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai