Anda di halaman 1dari 24

Apa yang Dimaksud dengan Urban

Farming? Ketahui Keuntungan Urban


Farming, yuk!
Apa Itu Urban Farming?

Urban farming atau pertanian urban juga dikenal dengan sebutan pertanian di perkotaan, teman-teman.

Jadi, urban farming merupakan pemanfaatan ruang terbuka menjadi lahan hijau untuk menghasilkan
produk pertanian.

Sehingga, jika pertanian biasanya dilakukan di wilayah pedesaan, urban farming memungkinkan
pertanian dilakukan di wilayah perkotaan, misalnya di area pemukiman penduduk.

Konsep pertanian di perkotaan ini bisa membantu masyarakat menghasilkan bahan pangan sendiri.
Sehingga, salah satu keuntungannya adalah mempersingkat waktu distribusi hasil pertanian.

Gerakan urban farming  sendiri awalnya bermula di Kuba saat masa embargo atau
larangan lalu lintas barang terjadi. Saat itu masyarakat di sana tidak bisa
mendapatkan bahan pangan, sehingga mereka memulai urban farming.

Selain diterapkan pada pertanian dan perkebunan, urban farming  juga mencakup


peternakan dan budidaya, teman-teman.

Bagaimana Cara Menerapkan Urban Farming?

Pertanian dalam perkotaan ini bisa kita mulai di mana saja, teman-teman.

Tempat untuk menerapkan urban farming  misalnya di pekarangan rumah, balkon


hingga atap rumah, lahan di area pemukiman, atau area perkantoran.

Di masa pandemi COVID-19 ini, semakin banyak orang melakukan urban farming  di


rumah, lo. Misalnya dengan menanam sayuran di rumah.

Beberapa tanaman yang umum dibudidayakan dalam urban farming  misalnya


sayuran hijau seperti sawi, kangkung, bayam, dan pakchoy; tanaman rempah
seperti jahe dan serai; umbi-umbian seperti singkong dan ketela; hingga buah-
buahan seperti cabai, tomat, anggur, dan mentimun.

Di lahan yang lebih luas, urban farming  juga bisa diterapkan untuk budidaya ikan
atau beternak ayam.
Urban farming  juga bisa diterapkan dengan metode hidroponik, vertikultur,
akuaponik, dan wall gardening,  yang bisa dilakukan di tempat dengan area yang
terbatas.

Keuntungan Urban Farming

Konsep urban farming  atau pertanian di perkotaan ini berperan penting, karena


ada banyak orang tinggal di perkotaan.

Tahukah kamu? Semakin pendek waktu perjalanan distribusi pangan, maka gizinya
semakin baik.

Sehingga, salah satu keuntungan dari urban farming  adalah menghasilkan produk


pertanian yang lebih bergizi untuk dikonsumsi.

Jika urban farming  dilakukan di rumah, kita juga bisa lebih hemat karena
mendapatkan hasil pertanian sendiri.

Selain itu, tanaman yang ditanam dengan urban farming  bisa dipupuk dengan
pupuk alami seperti kompos sisa sampah dapur.

Urban farming  juga bisa dijalankan dengan pertanian organik, tanpa menggunakan
pestisida untuk mengusir hama.

Peralatannya juga bisa memanfaatkan barang yang ada di rumah seperti kaleng
atau botol bekas dan pipa paralon.

Di lahan yang luas urban farming  juga bisa menerapkan teknologi yang ramah
lingkungan, misalnya penggunaan drone  untuk membantu mengamati kesehatan
tanaman, hingga memantau area yang memerlukan pembersihan gulma dan hama
atau perawatan lainnya.

Ini membantu petani fokus mengatasi area tertentu yang memerlukan perawatan
khusus. Sehingga, lebih efektif.

{Sumber : https://bobo.grid.id/read/082384200/apa-yang-dimaksud-dengan-urban-farming-ketahui-
keuntungan-urban-farming-yuk?page=all } diakses pada tanggal 6/11/2021
Definisi dan Manfaat Soal Urban Farming
Urban farming  atau kegiatan berkebun di tengah perkotaan kini menjadi tren gaya
hidup di kota-kota besar di dunia. Urban farming tidak hanya bermanfaat dari segi
ekonomi, namun juga kesehatan. Namun apa sesungguhnya definisi dan manfaat
dari pelaksanaan urban farming ini?

Definisi
Urban farming adalah istilah yang merujuk pada kegiatan bercocok tanam atau
beternak secara mandiri, di wilayah perkotaan dengan lahan terbatas, yang
kemudian hasilnya diolah untuk dikonsumsi sendiri atau didistribusikan ke tempat
lain. Salah satu kegiatannya adalah menanam sayuran dan buah-buahan.
Kegiatan urban farming biasanya memanfaatkan lahan terbatas di perkotaan,
seperti di pekarangan rumah atau perkantoran.

Manfaat
Urban farming biasanya dilakukan dengan menanam tanaman yang sering
dikonsumsi, seperti sayur-sayuran, jamur, buah-buahan, umbi-umbian, tanaman
obat, ataupun tanaman hias. Urban farming pun juga bisa diaplikasikan ke dalam
bentuk beternak hewan, seperti unggas, kelinci, kambing, domba, sapi, hingga
ikan.

Keuntungan dari urban farming

 Membantu memenuhi kebutuhan pangan berkualitas. Di wilayah padat


penduduk, urban farming menjadi strategi tepat dalam upaya membantu
rumah tangga ekonomi lemah dalam memperbaiki keamanan pangan serta
konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Produk urban
farming dinilai lebih segar dan bergizi, dengan harga yang kompetitif, karena
tidak melalui proses pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian yang
memakan waktu berhari-hari.
 Menciptakan lapangan pekerjaan. Urban farming tidak hanya sekadar tren
gaya hidup perkotaan, tapi juga dapat menjadi peluang bisnis, menciptakan
lapangan pekerjaan dan pendapatan untuk masyarakat yang hidup di
perkotaan.
 Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran segar. Urban farming membuat
masyarakat sekitar untuk lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran segar
karena bisa diakses dengan mudah dan cepat.
 Baik untuk kesehatan tubuh dan mental. Urban farming membantu kita
untuk kembali terhubung dengan alam. Kegiatan ini dapat menurunkan
tingkat stres, serta menjaga kesehatan mental secara keseluruhan.
 Menciptakan lingkungan sehat. Urban farming juga merupakan wujud upaya
merevitalisasi lingkungan, menciptakan lahan hijau, mengurangi panas
dan polusi udara, serta menurunkan risiko banjir dan tanah longsor.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan urban farming.

 Wadah tanaman
Anda bisa menanam pohon di tanah langsung atau menggunakan wadah
berupa pot, botol, ember bekas, ban mobil bekas, atau media penampung
lainnya.
 Media penanaman
Gunakan tanah kebun sebagai media penanaman. Atau juga bisa mengganti
tanah kebun dengan benda-benda substrat, seperti kulit kacang, sabut
kelapa, sekam padi, atau tanah Bila substrat juga tidak tersedia, kita bisa
menggunakan air yang dicampurkan dengan larutan pupuk.
 Pengairan
Untuk pengairan atau irigasi, Anda bisa memanfaatkan air hujan atau air sisa
yang masih layak. Air yang diperlukan untuk menyiram tanaman, relatif
sedikit. Untuk taman seluas satu meter persegi, hanya membutuhkan
kurang dari 3 liter air per hari.
 Tanaman
Di taman mikro untuk urban farming, Anda bisa menanam berbagai sayuran
siap saji, seperti kol, selada, mentimun, tomat, dan bawang. Sebagai variasi,
coba tanam pula tanaman herbal, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas.

Meski begitu, perlu diingat


bahwa pemilihan tanah
ataupun air untuk irigasi
menjadi dua faktor yang
penting. Hindari
menggunakan tanah atau
air yang terkontaminasi
unsur-unsur berbahaya.
Selain itu, hindari juga
menggunakan pestisida yang dapat meracuni tanah dan hasil tanam.

Jangan lupa untuk selalu mengenakan sarung tangan, dan cuci tangan dengan
benar setelah berkebun dan sebelum makan. 
{Sumber : https://mcp-indonesia.com/definisi-dan-manfaat-soal-urban-farming/} diakses pada tgl
06/11/2021

Definisi dan Pengertian Pertanian Urban Serta Keunggulan dan Kekurangannya


Authoradmin kebunCategoriesWawasan PerkebunanTagsberkebun, Hidroponik, pertanian

Apa itu urban farming harus Anda ketahui khususnya bagi yang tinggal di wilayah perkotaan.
Ada beberapa kegiatan yang berhubungan dengan urban farming dan dikenal dengan apa itu
hidroponik dan apa itu tabulampot. Metode tanam tersebut bisa Anda pilih sendiri mana yang
paling mudah dilakukan sesuai dengan jenis tanaman dan lahan yang ada.

Apa itu Urban Farming dan Definisi Lengkapnya

Seperti yang kita tahu, pembangunan yang terjadi secara berkelanjutan di kota-kota besar,
membuat ruang hijau di ruang publik semakin terbatas. Hal ini berpengaruh pada ekosistem
lingkungan hingga banyaknya polusi dimana-mana karena semakin sedikitnya pohon di yang
ditemukan.
Meski demikian, konsep urban farming bisa dijadikan sebagai solusi untuk menambah ruang
hijau dan menjadikan lingkungan semakin sehat dan nyaman untuk ditinggali. Urban farming
sendiri adalah konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan.
Banyaknya pelaku penerapan urban farming, selaras dengan kesadaran masyarakat untuk
hidup lebih sehat.
Sejarah dan Perkembangan Urban Farming

Sejarah urban farming sendiri telah ada di zaman Mesir Kuno. Selain itu, konsep kebun individu
juga di bangun di Jerman di awab abad ke 19 untuk mengatasi rawannya pangan saat itu.

Kebun Victoria juga mulai berkembang di PD 1 dan 11. Hal ini dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan masyarakat yang mana saat itu, produksi pangan yang ada digunakan untuk
memasok kebutuhan perang. Seiring dengan berkembangnya zaman, penerapan urban
farming juga banyak dilakukan oleh masyarakat kota sebagai tren untuk pola hidup lebih sehat.

7 Manfaat dari Urban Farming


Berikut ini ada beberapa manfaat yang bisa
dilakukan dengan melakukan kegiatan urban
farming :
1. Manfaat dari Segi Kesehatan

Panen hasil urban farming juga bisa dikonsumsi sendiri untuk memenuhi kebutuhan sayur dan
buah sehari-hari. Bahan makanan tersebut tidak hanya gratis karena milik pribadi, namun juga
lebih sehat karena dibudidayakan sendiri.

Proses yang dilakukan dalam penanaman tumbuhan dilakukan sendiri dari mulai pembibitan
hingga masa panen. Dalam hal ini, Anda bisa mengontrol penggunaan pestisida hingga pupuk
yang digunakan. Untuk menghasilkan produk pangan yang lebih sehat, Anda bisa menghindari
penggunaan produk kimia berbahaya.

2. Meningkatkan Sumber Pendapatan

Cara ini bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan dengan cara menjual hasil panen dari
produk pangan yang Anda dapatkan. Peminat sayuran organik sendiri cukup tinggi, sehingga
tidak akan menyulitkan bagi Anda yang tengah mencari pasaran untuk menjual hasil panen.

Dengan demikian, kondisi ekonomi masyarakat juga bisa ditunjang melalui pemasaran dari
hasil panen tanaman yang dirawat. Urban farming menjadi suatu konsep yang bijak untuk
diterapkan di berbagai kota di Indonesia.

3. Menjaga Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan masyarakat kota juga lebih kuat tanpa harus mencari pasokan dari daerah
lain dengan urban farming. Untuk membuat masyarakat kota sadar akan banyaknya manfaat
yang bisa didapatkan, maka diperlukan andil dari pihak pemerintah kota. Dalam hal ini, tidak
ada salahnya pemerintah menyediakan regulasi khusus guna mendukung penerapan urban
farming.

4. Membantu Penghijauan Lingkungan

Meningkatnya polusi di kota-kota besar memberi dampak yang buruk bagi kesehatan. Salah
satu solusi untuk menghadapi polusi adalah dengan melakukan penghijauan dengan metode
urban farming.

Urban farming berguna untuk mengurangi polusi di lingkungan hingga membuat lingkungan
menjadi lebih asri. Alhasil, lingkungan menjadi lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Semakin banyak masyarakat kota yang tertarik menjalankan kegiatan urban farming, maka
semakin hijau dan sehat pula lingkungannya.
5. Pemberdayaan Masyarakat

Kegiatan urban farming bisa dilakukan dengan melakukan kerja sama antar tetangga atau
mereka yang berada di lingkungan yang sama. Hal ini akan menciptakan terjadinya budaya
gotong royong dan lingkungan masyarakat kota yang terkenal dengan sifat individualnya.

Jika ada banyak masyarakat yang tergerak dengan pemanfaatan lahan untuk urban farming,
maka bisa juga dibuat komunitas urban farming.

6. Bagus untuk Kesehatan Fisik

Anda juga bisa mendapatkan kelebihan lainnya di bidang kesehatan. Dengan melakukan
kegiatan urban farming, tubuh juga akan tetap bugar karena membuat Anda lebih aktif saat
berada di rumah.

Kegiatan ini membuat penggunaan keterampilan motorik meningkat, bagus untuk daya tahan
tubuh, hingga meningkatkan kekuatan tubuh. Kegiatan yang Anda lakukan seperti menyiram
atau melakukan penanaman bibit juga bagus untuk melatih peregangan otot.

7. Meningkatkan Kesehatan Mental

Merawat tanaman juga menjadi cara yang bagus untuk bersantai serta menjauhkan diri dari
rutinitas harian. Dengan demikian, Anda bisa menjadikan kegiatan urban farming untuk
membantu mengurangi gejala kecemasan ataupun depresi.

Jika perlu, Anda juga bisa melibatkan anggota keluarga untuk melakukan kegiatan
menyenangkan yang satu ini. Dengan demikian, interaksi antar anggota keluarga dengan alam
juga akan semakin dekat.

Dengan banyaknya manfaat yang bisa didapatkan, maka tidak ada salahnya untuk menjadikan
urban farming menjadi salah satu kegiatan saat tinggal di perkotaan.

Kekurangan dan Kelebihan dari Urban Farming

Urban farming menjadi solusi penyempitan


lahan tanam yang terdapat di kota-kota
besar. Dengan demikian, pertanian tidak
hanya bisa di lakukan di desa, namun juga di
area perkotaan. Dalam penerapannya,
urban farming memiliki beberapa kelebihan
dan kekurangannya tersendiri, yaitu :
Kelebihan Urban Farming

Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang bisa di dapatkan dengan melakukan kegiatan urban
farming di tempat tinggal Anda :

 Mudah dilakukan karena tidak membutuhkan lahan yang luas dan bisa dilakukan di
pekarangan rumah, balkon atap rumah, hingga perkantoran
 Media tanamnya juga bisa didapatkan dengan mudah seperti memanfaatkan arang,
sekam, sabut kelapa
 Untuk potnya, urban farming bisa memanfaatkan botol air bekas, kaleng cat bekas,
hingga paralon, dan lain sebagainya
 Perawatan untuk urban farming juga cukup mudah yaitu dengan menyiram
tumbuhan setiap hari dan dengan menggunakan pupuk non kimia sebagai pupuk
alami bagi tanaman
 Anda bisa mendapatkan bahan makanan yang lebih sehat dan berkualitas
 Bisa menghemat uang untuk makan karena bahan makanan mulai dari sayur dan
buah yang dipanen sendiri
Urban farming membantu mengurangi emisi karbon yang kini banyak ditemukan di lingkungan.
Tidak hanya itu, konsumen perkotaan juga bisa mendapatkan bahan pangan yang mudah
dengan saat panen berlangsung.

Kekurangan Urban Farming

Meski menawarkan banyak kelebihan bari para pelakunya, namun urban farming juga memiliki
beberapa kekurangan yang sebaiknya diketahui. Kekurangan dari urban farming sendiri bisa
terjadi terutama saat kesalahan pada praktik yang dilakukan hingga karena faktor yang lain :

 Meningkatkan terjadinya pemborosan energi terutama air hingga peningkatan polusi


suara dan juga udara
 Menyebabkan berkembangnya spesies nyamuk yang berpotensi menyebabkan
penyakit, terutama malaria jika lalai dalam melakukan perawatannya
 Jika ketrampilan belum memadai, kegiatan urban farming yang gagal menyebabkan
Anda rugi modal hingga tenaga
Agar mampu berdampak baik pada lingkungan dan mampu menghasilkan nilai panen yang
tidak sedikit diperlukan, Anda harus tahu dulu apa itu urban farming dan ketrampilan dalam
merawat tanaman dengan baik.

Bagi Anda yang tengah membudidayakan tanaman buah, sayuran, hingga tanaman pangan
yang lain, Anda bisa menggunakan pupuk dan pestisida organik Nasa. Agronasa menyediakan
produk sesuai dengan kebutuhan dan tentunya mampu meningkatkan hasil panen Anda.

{sumber: https://www.agronasa.com/apa-itu-urban-farming} diakses pada tanggal 06’11’21


Berbagai Manfaat Bergabung Dengan Kelompok Tani
BPP Kecamatan Gemolong

GEMOLONG - Kelompok tani Sumber


Unggul berada di Dukuh Ngleri Rt 02 Desa
Porworejo, Kecamatan Gemolong. Kelompok
tersebut mempunyai luas lahan 40 Ha,
semuanya sawah tadah hujan. Sehingga
kegiatan pertanian umumnya banyak
dilakukan ketika musim hujan datang. Kelompok tani Sumber Unggul di
pimpin oleh bapak Agus Sutikno dengan jumlah anggota aktif sebanyak 52
orang mereka semua adalah petani, baik penggarap, penyewa ataupun
pemilik lahan itu sendiri. Kegiatan pertemuan kelompok  dilakukan setiap
bulan yakni pada tanggal 28 malam. Pertemuan kelompok biasanya dihadiri
oleh PPL, Perwakilan Perangkat desa, Lurah dan bahkan terkadang ada dari
pihak stok holder.

Agus sutikno menegaskan dalam pertemuan senin 28/10/2019. Setiap petani


yang ada di Desa Porworejo khususnya di wilayahnya harus ikut dan
bergabung dalam kelompok tani sumber unggul. Dia menuturkan dengan
bergabungnya petani ke dalam kelompok tani yang di pimpinnya akan banyak
keuntungan maupun manfaat yang diperoleh, salah satunya adalah
kemudahan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi, karena bagi petani yang
belum masuk kedalam kelompok dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
( RDKK ) akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi
karena namanya belum terdaftar.

Petani dengan penghasilan yang pas-pasan akan lebih  mudah memecahkan


permasalahan yang dihadapinya melalui kelompok, misalnya pembelian
saprodi, kekurangan tenaga kerja, kekurangan modal, perbaikan saluran dsb.
Demikian pula kegiatan lainnya, dengan bergabungya dalam kelompok tani,
banyak keuntungan diperoleh diantaranya : (1) mempererat siraturahmi, (2)
saling belajar, (3) saling membantu, (4) saling menolong, (5) Belajar
mendengar pendapat orang lain (6) belajar menyampaikan saran, usul,
pendapat atau pikiran, (7) belajar memimpin dan m,eningkatkan
tanggunghjawab dan (8) meningkatkan kerjasama.

Dalam pertemuan tersebut bapak Fatqurokhim Nur Abadi, selaku penyuluh


pertanian Desa Porworejo juga memberikan arahan secara jelas akan
pentingnya bergabung dengan kelompok tani yakni,

1. Sebagai wadah proses belajar memimpin dan meningkatkan


tanggungjawab.
2. Sebagai wadah mengembangkan kerjasama.
3. Melatih anggota berfikir dan bermusyawarah.
4. Mempererat ikatan silaturrahmi antara anggota.
5. Meningkatkan kepercayaan dari pihak luar.

Partisipasi anggota kelompok  atau peran serta anggota  kelompok adalah


keterlibatan semua anggota kelompok dalam setiap pengambilan keputusan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan
adanya partisipasi  ini maka anggota kelompok tidak dianggap sebagai obyek
tetapi sebagai subyek atau pelaku .

Partisipasi kelompok ditunjukkan oleh indikasi bahwa anggota kelompok


tersebut bersedia datang disetiap kegiatan dan aktif memberikan tanggapan 
atau aktif melakukan kegiatan dan juga ikut serta mengambil keputusan
bersama.

Dengan bergabungnya petani - petani kedalam kelompok tani maka


diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi para petani itu sendiri.

 {Sumber: http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/78301/Berbagai-Manfaat-
Bergabung-Dengan-Kelompok-Tani/} diakses pd tanggal 06/11/21
Fungsi Kelompok Tani dan Gapoktan
 ADMINDESA  10 APRIL 2018

 PENGERTIAN
Berdasarkan SK Menteri pertanian RI Nomor : 273/Kpts/OT.160/4/2007 pengertian organisasi petani diantaranya :

1. KELOMPOK TANI
Adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

2. GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN)


Adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan
efisiensi usaha.

3. ASOSIASI
Adalah kumpulan petani-nelayan yang sudah mengusahakan satu atau kombinasi beberapa komuditas pertanian
secara komersial.

KELOMPOK TANI

Kelompok tani pada dasarnya adalah organisasi non formal diperdesaan yang ditumbuhkembangkan “ dari, oleh dan
untuk petani “dengan ciri –ciri sebagai berikut :

1. Saling kenal, akrab dan saling percaya diantara sesama anggota;


2. Mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama dalam berusaha tani;
3. Memiliki kesaamaan dalam tradisi dan atau pemukiman, hamparan usaha, jenis usaha, status
ekonomi maupun sosial, bahasa, pendidikan dan ekologi;
4. Ada pembagian tugas dan tanggungjawab sesama anggota berdasarkan kesepakatan bersama;
Selain memiliki ciri tersebut, juga memiliki beberapa unsur pengikat yaitu :

1. Adanya kepentingan yang sama diantara para anggotanya;


2. Adanya kawasan usaha tani yang menjadi tanggungjawab bersama diantara para anggota;
3. Adanya kader tani yang berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan
kepemimpinannya  diterima oleh sesama petani lainnya;
4. Adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh sekurang-kurangnya sebagian besar
anggotanya;
5. Adanya dorongan atau motivasi dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang
telah ditentukan;
Fungsi kelompok tani

1. Kelas belajar
Kelompok tani merupakan wadah belajar mengajar bagi anggotanya guna meningkatkan pengetahuan , keterampilan
dan sikap (PKS) serta tumbuh dan berkembangnya kemandirian dalam berusaha tani sehingga produktivitasnya
meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupannya yang lebih sejahtera;

1. Wahana kerjasama
Kelompok tani merupakan tempat untuk memperkuat kerjasma diantara sesama petani dalam kelompok tani dan
antar kelompok tani serta dengan pihak lain. Melalui kerjasama ini diharapkan usahataninya akan lebih efisien serta
lebih mampu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan;

1. Unit produksi
Usaha tani yang dilaksanakan masing-masing anggota kelompoktani, secara keseluruhan harus dipandang sebagai
satu kesatuan usaha yang dapat dikembangkan untuk mencapai skala ekonomi, baik dipandang dari segi kuantitas,
kualitas maupun kontinuitas;
STRATEGI PENGEMBANGAN KELOMPOK TANI

Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya , peningkatan
kemampuan para anggotanya dalam mengembangkan agribisnis , penguatan kelompok tani menjadi organisasi yang
kuat dan mandiri yang dicirikan antara lain :

1.
Adanya pertemuan /rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan
berkesinambungan ;
2. Disusunnya rencana kerja kelompok (RDK/RDKK) secara bersama dan dilaksanakan oleh para
pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi
secara partisipatif;
3. Memiliki aturan/norma yang disepakati  dan ditaati bersama;
4. Memiliki pencatatan /pengadministrasian organiasai yang rapih;
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.
6. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar;
7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan
anggota kelompoktani khususnya;
8. Adanya jalinan kerjasama antara kelompoktani dengan pihak lain ;
9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan
kelompok;
GAPOKTAN

Fungsi GAPOKTAN

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar (kuantitas, kualitas,
kontiunitas dan harga).
2. Penyediaan saprotan (pupuk bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan lainnya) serta
menyalurkan kepada para petani melalui kelompokna;
3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkannya secara kredit /pinjaman kepada para petani yang
membutuhkannya;
4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan ,pengolahan, pengepakan dll)
yang dapat meningkatkan nilai tambah;
5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/menjual produk petani kepada pedagang/industri
hilir;
Pengembangan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompok tanni dalam melaksanakan
fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani
menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri . Kelompoktani yang tergabung dalam

GAPOKTAN harus kuat dan mandiri dan dicirikan antara ain :

1. Adanya pertemuan /rapat anggota/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan
berkesinambungan ;
2. Disusunnya rencana kerja GAPOKTAN  secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana
sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara
partisipatif;
3. Memiliki aturan/norma yang disepakati  dan ditaati bersama;
4. Memiliki pencatatan /pengadministrasian organiasai yang rapih;
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir.
6. Memfasilitasi usahatani secara komersial dan berorientasi pasar;
7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan
anggota kelompoktani khususnya;
8. Adanya jalinan kerjasama antara GAPOKTAN dengan pihak lain ;
9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan
GAPOKTAN;
{Sumber : https://pegiringan.desa.id/fungsi-kelompok-tani-dan-gapoktan/} Diakses pada tanggal
6/11/21

Pemerintah Kota Bandung Miliki


Tujuh Kelompok Berkebun
Jun 25, 2020

  Facebook

  Twitter


 


 


Foto Dok Humas Pemkot Bandung
 

BANDUNG (golali.com) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah memiliki


tujuh kelompok berkebun yakni Kelempok Wanita Tani (KWT) Kebun Sauyunan
di RW 3 Kelurahan Sarijadi Kecamatan Sukasari,  Kelompok Berkebun 4 Pacing
Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage, KWT Kurdi Asri Kelurahan
Karasak Kecamatan Astanaanyar, Kelompok Tani Cigirincing Berkebun
Kelurahan Pasir Endah Kecamatan Ujungberung,Kelompok Berkebun Usaha
Mandiri Usaha Bersama JUU Agro Kelurahan Margasari Kecamatan Buah Batu,
Kelompok Berkebun Sauyunan Mandiri Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Regol,
dan Kelompok Berkebun Buruan SAE Kelurahan Margahayu Utara Kecamatan
Babakan Ciparay. Pembentukan kelompok berkebun ini untuk menjaga ketahan
pangan warga di Kota Kembang. 

Ini menjadi 'urban farming' terintegrasi karena memiliki berbagai jenis


tumbuhan dan hewan yang dipelihara sebagai upaya dari pemberdayaan
masyarakat serta mewujudkan kemandirian pangan. Rata-rata ada sekitar 100
jenis tanaman yang dipelihara kelompok berkebun mulai dari tanaman herbal,
sayuran, ikan, hingga ayam.

"Mang Oded sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada warga, bahwa


setiap keluarga begitu senang berkebun. Mudah-mudahan ini merupakan
bagian dari respon positif warga 
terhadap program Pemerintah Kota Bandung. Dapat meningkatkan kemandirian
keluarga di dalam mengendalikan inflasi daerah,” ucap Wali Kota Bandung Oded
M Danial dalam rilis yang diterima golali.com, Rabu (24/6/2020).

Oded memaparkan saat ini kemandirian pangan menjadi penting. Pandemi


Covid-19 yang masih berlangsung di Kota Bandung telah memberikan pelajaran
bahwa ketahanan keluarga, terutama perihal pangan menjadi benteng yang
akan melindungi keluarga.Pasalnya, banyak warga yang kesulitan secara
ekonomi ketika berhadapan dengan Covid-19. Setiap orang harus mencari cara
agar bisa bertahan hidup. Mereka yang telah mandiri secara pangan bisa
bertahan lebih baik.

“Mimpi saya ke depan sangat sederhana. Saya mau membangun Bandung ke


depan agar warga Bandung punya kemandirian pangan. Mungkin orang mah
bingung, kumaha bisa mandiri pangan 'da urang teu boga sawah' (kita tidak
punya sawah),” sambung Oded.

Melalui pemanfaatan teknologi lanjut Oded, Kota Bandung bisa beradaptasi dan
tetap bisa menghadirkan kemandirian pangan di tengah-tengah keluarga. Saat
ini telah banyak metode bercocok tanam di perkotaan yang bisa dipraktikkan
oleh semua orang.

Oded mengakui ia dan keluarga telah menjadikan rumah dinasnya, Pendopo


Kota Bandung, sebagai purwarupa urban farming terintegrasi. Ketimbang
tanaman hias, Oded dan istrinya lebih banyak menanam sayuran dan tanaman
obat keluarga. Selain itu, Pendopo juga sudah tidak lagi menghasilkan sampah,
sebab seluruh sampahnya sudah dimanfaatkan habis di sana dan tidak ada
yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
“Sampah organiknya kita olah untuk budidaya maggot. Maggootnya kita jadikan
pakan ikan dan ayam. Mang Oded juga punya kelinci. Sebagian juga dipakai
untuk pupuk sayur-sayur Mang Oded. Silakan dilihat, datang ke Pendopo.
Setiap hari Minggu kan kita buka untuk masyarakat, silakan,” terang Oded.

{Sumber : https://www.golali.com/pemerintah-kota-bandung-miliki-tujuh-kelompok-berkebun} diakses


pd tgl 6/11/21

Home  ›  Kelota

Cara dan tahapan yang harus dilakukan


untuk membentuk Kelota atau Kelompok
tani


Kelompok tani atau sering disingkat kelota merupakan kumpulan atau organisasi bagi para petani
yang berada dalam wilayah tertentu, biasanya dalam satu hamparan. Kelompok tani didirikan
oleh para petani dengan dihadiri oleh para petani, petugas pertanian dan para aparatur tingkat
Desa seperti Lurah, RT atau RW.

Kelompok tani

Tujuan didirikan nya kelompok tani agar mempermudah penyampaian informasi pertanian yang
disampaikan oleh petugas pertanian yang sering disebut PPL. Informasi yang disampaikan akan
lebih efektif jika para petani sudah berbentuk kelompok karena akan ada kumpulan antar
anggota, pengurus serta dari pihak PPL.

Advertisement

Baca juga:
 THL TBPPD Jawa Barat : Gerak pengendalian OPT Wereng Batang Coklat di
kelompok tani Ciparay Desa Cisaga Kecamatan Cibogo - Subang
 Cara dan tahapan yang harus dilakukan untuk membentuk Kelota atau Kelompok tani
 Pengertian Kelompok Tani
Baca Juga : Pengertian Kelompok Tani

Cara membuat kelompok tani yang benar dan diakui perlu melalui beberapa tahapan, seperti
pengukuhan, penginputan data simluhtan dan RDKK serta hal yang lainnya. Artikel kali ini akan
membahas tentang cara membuat kelompok tani. Adapan tahapan nya adalah sebagai berikut:
1. Kumpulan pertama
Tahapan pertama adalah diadakan kumpulan petani yang pertama yakni pengarahan dari PPL
tentang apa itu kelompok tani dan apa fungsi dari kelompok tani, jika para petani merasa
tertarik bisa langsung dibentuk perumusan untuk nama kelompok tani serta daftar nama-nama
siapa saja yang akan mencalonkan diri menjadi pengurus kelota atau kelompok tani. Jika sudah
dirumuskan jadwal ulang kembali untuk diadakan kumpulan tahap kedua disertakan undangan
keseluruh petani didaerah hamparan tersebut.

2. Kumpulan kedua
Tahap kedua merupakan tahap pemilihan untuk kepengurusan dari kelompok tani dimana
anggota harus memilih nama untuk ketua, sekretaris dan bendahara. Pemilihan ini disaksikan
oleh seluruh anggota kelompok tani, petugas pertanian dan aparatur ditingkat Desa.

3. Pengukuhan Kelompok tani


Setelah diadakan pemilihan ketua, sekretaris dan bendahara kelompok tani, tahap selanjutnya
adalah tahap pengukuhan atau pengakuan, tahap ini merupakan tahap yang terpenting karena
akan membedakan kelompok tani yang benar dan kelompok tani siluman. Pengukuhan ini
ditanda tangan oleh kepala Desa atau lurah setempat.

4. Penginputan data Kelompok tani


Langkah ini sangat lah penting bagi kelompok tani, karena dengan penginputan data, kelompok
tani akan terdaftar didalam database pusat. Penginputan data ini dilakukan bukan oleh petani
melainkan oleh petugas pertanian atau PPL, namun petani harus memberikan data berupa
Nama kelompok tani, nama ketua, sekretaris, bendahara, luas hamparan, jumlah anggota dan
daftar identitas para anggota kelompok tani. Data tersebut akan di input kedalam data
Simluhtan, ERDKK dan data lainnya.
Demikian cara dan tahapan untuk membuat kelompok tani, semoga artikel ini bisa membantu
dan bisa menambah pengetahuan tentang organisasi yang ada di lingkungan para petani
khususnya kelompok tani. Akhir kata terima kasih dan salam pertanian.

https://www.sampulpertanian.com/2017/07/cara-dan-tahapan-yang-harus-dilakukan.html

Kebun Berdaya, Berkebun di Rumah di


Masa Pandemi
1 Juli 2020 Redaksi Migunani

Oleh: Drajat Wibawa
Berkebun di rumah, mengajak tetangga bertanam di masa pandemi covid-19 merupakan
kegiatan yang banyak berkembang di masyarakat saat ini. Sekelompok pemuda di Banjar
Tegehsari, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara telah merencanakan kegiatan itu semenjak awal
pandemi terjadi, kira-kira pertengahan bulan Maret 2020. Mereka bersepakat untuk membentuk
kelompok yang disebut Minatani untuk memulai mengelola kebun sayuran dan tanaman pangan
serta memelihara ikan lele sebagai alternatif sumber protein di musim paceklik ini.
Kelompok Minatani Banjar Tegehsari yang diketuai oleh aktifis Kagama Bali jebolan Fakultas
Geodesi angkatan ’91, Gde Mantrayasa, mulai bergerak dengan menjalin kerjasama dengan
Kagama Care yang sepakat untuk menetapkan Bali, khususnya kelompok yang dikelola oleh Bli
Gde Mantra sebagai salah satu proyek percontohan budidaya tanaman pangan di lingkungan
perkotaan (urban farming). Selain di Bali ada sembilan kota lain di Indonesia yang sinergi
dengan Kagama Care dalam menggagas urban farming.

Jalan yang mereka lalui bukan tanpa kendala dan permasalahan, mulai dari minimnya
pengetahuan bercocok tanam, tidak tahu cara beternak lele di lingkungan mereka, kendala
lahan, benih, proses pembibitan dan sebagainya. Namun sejalan dengan waktu, koordinasi dan
proses pembelajaran bersama Kagama Care telah meningkatkan semangat mereka untuk tetap
menjalankan program Minatani mereka. Bimbingan teknis dari berbagai pihak, termasuk dari
beberapa kolega Kagama di Bali yang sangat aktif mengembangkan program yang sama di
daerah Jimbaran, seperti mbak Trizna Yusino pun turut mendukung keberhasilan
pengembangan program Minatani di Banjar Tegehsari ini.
Dengan mantapnya, bli Gde Mantra Bersama kelompoknya mengusung nama yang kemudian
digaungkan melalui jalur media sosial, yakni KEBUN BERDAYA. Beberapa proyek yang
dikembangkan saat ini di “Kebun Berdaya”, diantaranya pemeliharaan ikan lele di dua kolam
besar berukuran 2 meter dengan ikan lele berjumlah 1000 ekor yang telah tumbuh besar dan
sebentar lagi siap panen. Proyek pembibitan dengan benih sumbangan dari Kagama Care yang
telah menghasilkan bibit tanaman pangan dan sudah dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, jiwa seni masyarakat Bali juga disalurkan dalam berkebun.

Saat ini “Kebun Berdaya” telah memiliki Kebun Taman Dunia (Globe Garden) yang dikelola
bersama, melibatkan anak-anak, remaja dan warga sekitarnya. Selain menjadi tempat budidaya
tanaman pangan, globe garden ini diharapkan bisa menjadi tempat rekreasi sederhana warga
sekitar. Beberapa lahan kosong saat ini juga telah dikembangkan dengan melibatkan para
pemuda karang taruna, yang di Bali dikenal dengan Sekar Teruna Teruni (STT) Banjar
Tegehsari.

Satu hal menggembirakan yang disampaikan bli Gde Mantrayasa adalah meningkatnya
partisipasi warga bercocok tanam di rumah dengan memanfaatkan lahan sempit yang ada di
teras rumah mereka. Bahkan kreatifitas kelompok ini juga ditunjukkan melalui kreasi planter’s
bag dari kain sisa spanduk / banner dan hasilnya dibagikan kepada warga yang membutuhkan
wadah untuk menanam di rumah mereka.
Setelah hasilnya mulai tampak dan indah dilihat, beberapa kelompok masyarakat lain di Banjar
Tegehsari, khususnya di beberapa perumahan mulai tertarik untuk bercocok tanam, termasuk di
perumahan Taman Wira Gatsu dan perumahan lainnya.

https://kagama.id/kebun-berdaya-berkebun-di-rumah-di-masa-pandemi/

Anda mungkin juga menyukai