Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahamanan melalui
pelatihan aspek pemahamanan bacaan. Penggunaan bahasa di Sekolah Dasar tidak hanya
terdapat pada mata pelajaran bahasa Indonesia saja tetapi mencakup keseluruhan mata
pembelejaran, baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun diluar kegiatan pembelajaran.
Membaca adalah keterampilan yang penting dalam pembelajaran dan komunikasi.
Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau
makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
PENDAHULUAN
Membaca merupakan kemampuan yang penting dimiiki oleh seorang anak,
karena membaca merupakan jendela dunia. Melalui membaca kita dapat
mengetahui berbagai hal (pengetahuan) yang ada didunia ini. Membaca dapat
diartikan sebagai proses yang kompleks dan rumit. Kompleks berarti dalam proses
membaca terlibat berbagai faktor internal dan faktor eksternal pembaca. Faktor
internal dapat berupa intelegensi, minat, sikap, bakat, motivasi, tujuan membaca dan
lain sebagainya. Faktor eksternal bisa dalam bentuk sarana membaca, latar
belakang sosial dan ekonomi, dan tradisi membaca. Pentingnya kemampuan dan
keterampilan membaca pada setiap orang diungkapkan oleh Burn dalam Rahim
(2007:1) bahwa “kemampuan membaca merupakan kemampuan yang mutlak
dikuasai oleh masyarakat yang lebih maju”. Membaca merupakan tuntutan dasar
bagi anak yang baru masuk sekolah, karena semua mata pelajaran memiliki bahan
bacaan dan anak harus dapat membaca sehingga memahami isi bacaanya. Bahasa
verbal merupakan aspek pendukung anak dalam membangun kemampuan
membaca. Vygotskyn (2002) mengatakan bahwa ada kaitannya antara kemampuan
bahasa (vocabulary) dengan kemampuan berpikir seseorang. Pada dasarnya kedua
kemampuan tersebut akan berkembang secara terpisah, namun proses selanjutnya
kemampuan tersebut akan saling berkaitan. Adapun hal yang dapat
mempengaruhinya, diantaranya : pertama, kemampuan bahasa yang dimiliki oleh
anak harus diaplikasikan dan dilatihkan kepada lingkungan agar dapat berproses
dan dipahami oleh anak itu sendiri. Kedua, anak harus dilatih cara bagaimana
berkomunikasi kepada lingkungannya untuk meningkatkan kemampuannya. Oleh
sebab itu anak perlu untuk belajar dan memahami bahasa guna mengasah
kemampuan mereka dalam proses berpikir dan memecahkan suatu permasalahan.
Dikarenakan juga dalam bahasa anak belajar untuk mengucapkan vokal, bunyi
(fonem) yang berguna sebagai modal anak dalam proses membaca.
Hal ini membuktikan bahwa membaca pemula adalah hal yang sangat
penting. Jelas bahwa membaca permulaan itu sangat penting dan mutlak ada dalam
kurikulum sekolah dasar.
Menurut Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk menerima pesan, suatu metode yang
dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri kadang – kadang orang lain,
yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang –
lambang tertulis. Lebih singkatnya membaca adalah memetik serta memahami arti
makna yang terkandung didalam bahan tulisan.
Pada umumnya siswa yang duduk dikelas I, II, III, dan IV proses membaca
yang dilakukan adalah :
a. tingkat intelegensi
b. kemampuan berbahasa
c. sikap dan minat
d. keadaan bacaan
e. kebiasaan membaca
f. pengetahuan tentang cara membaca
g. latar belakang sosial, ekonomi dan budaya.
h. emosi
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan
berbahasa yang disajikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia selain
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Ada
beberapa jenis membaca permulaan diantaranya : membaca bersuara (membaca
nyaring), membaca dalam hati, dan membaca teknik. Dalam membaca terdapat
metode membaca permulaan yaitu : metode SAS, metode Eja, metode Bunyi,
metode Suku Kata, metode Kata, metode Global / kalimat.
DAFTAR PUSTAKA