Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

  1.1  Latar Belakang

          Tujuan pendidikan telah dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi: Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang
dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau
mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Pembangunan Nasional di bidang pengembangan sumberdaya manusia Indonesia yang
berkualitas melalui pendidikan merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan terus-menerus
dilakukan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sumberdaya yang berkualitas akan
menentukan mutu kehidupan pribadi, masyarakat, dan bangsa dalam rangka mengantisipasi,
mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan yang terjadi dalam masyarakat pada kini
dan masa depan.
Untuk mewujudkan maksud di atas bukan hal yang mudah dan sederhana. Membutuhkan
waktu yang lama dan memerlukan dukungan seluruh komponen bangsa dan usaha yang
direncanakan secara matang, berkelanjutan, serta berlangsung seumur hidup.
Apa yang menjadikan belajar aktif dan minat belajarnya meningkat? Agar belajar menjadi
aktif siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji
gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus
gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat
duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about dan thinking aloud) . Belajar
aktif diperlukan sarana dan media pembelajaran.
Otak dapat menyerap ilmu-ilmu pengetahuan tersebut ketika ada media yang digunakan
dalam penyampaiannya. Otak akan lebih mampu menerima apa yang disampaikan lewat audio
visual ataupun audio saja. Mengapa demikian? Karena sesuatu yang bersuara dan bergerak adalah
hal yang tidak monoton, begitu pula dengan sesuatu yang bersifat suara. Di dalam suara terdapat
nada-nada yang kemudian menjadi intonasi yang dapat didengarkan. Tapi tidak ada yang sempur-
na di dunia ini kecuali Yang Maha Kuasa. Sepintar apapun manusia membuat media untuk proses
pembelajaran, tidak akan dapat menandingi media-media yang telah Allah ciptakan. Penulis
adalah salah satu manusia yang tidak sempurna.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis hanya membahas tentang bagaimana
pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar dan cita-cita siswa.

1.3 Metode Penelitian
          Metode Penelitian antara lain buku buku, Studi Pustaka, Studi internet, dan Wawancara.
Dari beberapa pilihan Metode Penelitian tersebut, penulis hanya memilih satu metode, yakni
internet dan buku.

1.4 Tujuan Penelitian


(1) Menjelaskan Tentang Pengertian Minat Belajar
(2) Menjelaskan Tentang Pengertian Prestasi Belajar
(3) Menjelaskan Tentang Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Semangat Belajar
(4) Menjelaskan Tentang Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Siswa

1.5 Manfaat Penelitian
          Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja pengaruh minat belajar siswa
terhadap prestasi khususnya siswa/i Kelas X IPS 2 SMAN 4 Tanah Putih Kab. Rokan Hilir.

2
BAB II
KERANGKA TEORITIS

2.1  Hakikat Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungan. (Hamalik Pemar : 2001) Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses yakni
suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Yang menjadi hasil dari belajar bukan
penguasan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku. Karena belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung
menyenangkan dan mencerdaskan siswa.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau
gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami
siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga.5 Belajar atau
learning, adalah perubahan yang secara relative berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh
dari pengalaman pengalaman. Belajar merupakan salahsatu bentuk perilaku yang amat penting
bagi kelangsungan hidup manusia. Belajar mem-bantu manusia menyesuaikan diri (adaptasi)
dengan lingkungan.

Menurut Gagne (1984), belajar didefinisikan sebagai proses dimana suatu organisme
berubah perilakunya akibat suatu pengalaman. Menurut James O.Wittaker, “learning may be
defined as the process by which behavior organites or is altered through training or experience”.
Belajar dapat didefini-sikan sebagai proses dimana tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. Menurut Howard L. Kingsley, “learning is the process by which
behavior (in the broader sense) I s organited or changed through practice or training”. Belajar
adalah proses dimana tingkahlaku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
2.2 Hakikat Pedoman Cara Belajar
          Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan
pedoman cara yang tapat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam
belajar. Pedoman/cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi mungkin kurang
sesuai untuk anak/siswa yang lain. Hal ini disebabkan karena mempunyai perbedaan individu
dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena
itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam
melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah
para siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai
kebiasaan belajar yang baik.

2.3  Hakikat Siswa

 Siswa merupakan seorang pelajar yang duduk dibangku sekolah dasar (SD), sekolah
menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Seorang siswa (Murid Laki-Laki)
dan siswi (Murid Wanita) yang belajar agar memperoleh ilmu pengetahuan untuk dapat
menggapai cita-citanya. Selain itu, siswa juga merupakan seorang anak yang sedang menempuh

3
pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas maka mereka disebut dengan
siswa dan siswi. Untuk menambah pengetahuan kita mengenai Pengertian Siswa ini, maka
simklah pendapat para ahli mengenai pengertian siswa, adapun para ahli tersebut diantaranya :
1) Prof. Dr. Shafique Ali Khan. Menurutnya, siswa adalah setiap orang yang datang ke suatu
lembaga untuk mendapakan atau mempelajari berbagai macam pendidikan, orang ini disebut
pelajar atau orang yang mempelajari ilmu pengetahuan siapapun orangnya, berapapun usianya,
dari manapun asalnya, dengan biaya apapun untuk mengembangkan pengetahuan dan moral
pelaku belajar.
2) Nata. Menurut Nata “Dalam Aly, 2008” Siswa atau murid didefinisikan sebagai orang
yang berkeinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, pendidikan, ketrampilan,
pengalaman dan kepribadian dan lainnya yang akan menjadi bekal hidupnya agar bahagia
dunia dan akhirat dengan jalan belajar yang sungguh-sungguh.
3) Maslow. Menurut Maslow, Bicara tentang siswa, maka memaparkan adanya kebutuhan
biologi, rasa kasih sayang, harga diri, realisasi, aman dan nyaman. Sementara menurut para ahli
psikologi kognitif menjelaskan anak didik “siswa” sebagai manusia yang menggunakan ranah
kognitifnya sejak berfungsinya kapasitas motor dan sesorinya.
4) Muhaimin Dkk, 2005. Menurut Muhaimin Dkk, 2005 Siswa yakni ialah sebagai seseorang
“subjek didik” dimana nilai kemanusian sebagai individu, yang sebagai makhluk sosial yang
memiliki identitas moral, perlu dikembangkan untuk mencapai tingkatan suatu proses untuk
mencapai hasil yang ideal dan kriteria kehidupan sebagai manusia diharapkan oleh bangsa
dan negara.

2.4  Hakikat Minat Belajar


Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta didik dan mempunyai dampak yang
besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan berusaha
lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Menurut Hilgard (1977 :19) memberi rumusan pengertian tentang minat sebagai berikut:
“Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content” yang berarti
minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang
dan diperoleh suatu kepuasan.
Menurut Slameto (2003 : 57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-menerus
yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu
rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau
menyenangi sesuatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 :109). Minat adalah sesuatu pemusatan
perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari
bakat dan lingkungan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan
tertarik pada sesuatu yang relatif tetap untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-
4
menerus yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat
dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan.
Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi seluruh pribadi siswa; baik
kognitip, psikomotor maupun afektif. Untuk meningkatkan minat, maka proses pembelajaran
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami apa yang ada di lingkungan
secara berkelompok.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat belajar di sini adalah suatu kemampuan
umum yang dimiliki siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal yang dapat ditunjukkan
dengan kegiatan belajar.
2.5  Hakikat Prestasi Belajar
Salah satu kinerja sekolah sebagai suatu unit organisasi adalah prestasi belajar peserta
didik/siswa. Prestasi belajar siswa merupakan indikator kinerja organisasi yang perlu dikaji dalam
usaha memberikan rekomendasi kebijakan publik untuk pengambil keputusan di bidang
pendidikan.
Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di
sekolah yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Sementara prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
guru.
Ralph Tyler dalam Arikunto (2002) mengaitkan pengertian prestasi belajar dengan
evaluasi pendidikan yang didefinisikan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan
data untuk menentukan sejauhmana tujuan pendidikan sudah tercapai. Selanjutnya Arikunto
menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dimana guru
adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas
mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan.
Sudjana (2002) berpendapat bahwa untuk mengetahui prestasi siswa, perlu dilakukan
penilaian hasil belajar yang merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang
dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Oleh karena itu menurut Nana, hasil belajar siswa pada
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.
Diantara ketiga ranah yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, menurut Sudjana,
(2002) ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan
dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran. Karena itu, unsur yang ada
dalam prestasi siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.
 

5
BAB III
METOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


a. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 23 Mei 2022 sampai dengan 25 Mei 2022.
b. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di SMAN 4 Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir
Propinsi Riau.

3.2 Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X IPS 2 SMAN 4 Tanah Putih
Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau.
b. Sampel
Karena populasi dalam penelitian ini banyak, maka penulis mengambil sampel secara acak
yaitu sebanyak 25 orang.

3.3 Objek dan Subjek Penelitian


a. Objek Penelitian
Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah Siswa Kelas X IPS 2 SMA Negeri 4 Tanah
Putih Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau.
b. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas X IPS 2 SMAN 4
Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


1. Angket (Kuesioner)
Teknik ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data dengan cara menyebarkan sejumlah
lembar kertas berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden dengan menjawab
iya, tidak, atau kadang-kadang.
2. Observasi (Pengamatan)
Teknik digunakan penulis yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung terjadap objek
yang diteliti, kemudian dalam pengamatan penelitian ini penulis menyiapkan instrumen berupa
lembar observasi yang ditandai dengan tanda (√) check list.
3. Dokumentasi
Teknik metode dokumentasi dapat dipahami atau diartikan sebagai suatu cara pengumpulan
data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan,
baik itu berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, dan lain sebagainya.
6
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan
persentase. Apabila data telah terkumpul lalu dikualifikasikan menjadi dua kelompok yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif dengan menggunakan rumus :

F
P= X 100%
N

Keterangan :
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Jumlah frekuensi atau banyaknya individu
P : Angka persentase

7
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Apakah kamu senang saat belajar disekolah maupun dirumah ?
Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 8 32 %
Tidak 3 12 %
Kadang-Kadang 10 40 %
Tidak Menjawab 14 16 %
JUMLAH 25 100 %

2. Apakah kamu selalu ribut saat belajar di kelas?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 5 20 %
Tidak 4 16 %
Kadang-Kadang 12 48 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

3. Apakah kamu memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 14 56 %
Tidak 1 4%
Kadang-Kadang 6 24 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

4. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas sekolah ?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 14 56 %
Tidak 2 8%
Kadang-Kadang 5 20 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

5. Apakah kamu pernah merasa bosan saat belajar di sekolah?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 2 8%
Tidak 9 36 %
Kadang-Kadang 11 44 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

8
6. Pernahkah kamu pernah terlambat saat pergi ke sekolah ?
Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 9 36 %
Tidak 4 16 %
Kadang-Kadang 8 32 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

7. Apakah kamu pernah menyontek ?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 8 32 %
Tidak 4 16 %
Kadang-Kadang 9 36 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

8. Apakah kamu pernah tertidur di kelas saat jam pelajaran ?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 3 12 %
Tidak 15 60 %
Kadang-Kadang 3 12 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

9. Apakah kamu selalu patuh terhadap peraturan sekolah ?


Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 16 64 %
Tidak 1 4%
Kadang-Kadang 4 16 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

10. Apakah kamu saat dirumah selalu mengulang kembali pelajaran di sekolah ?
Jawaban Ferekuensi Persentase
Ya 2 8%
Tidak 3 12 %
Kadang-Kadang 16 64 %
Tidak Menjawab 4 16 %
JUMLAH 25 100 %

4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut :
1. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 1 menyatakan bahwa 32% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih merasa senang belajar di sekolah maupun dirumah, dan hanya 3%
siswa/i yang tidak senang, dan sebanyak 40% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-
kadang saja sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.

9
2. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 2 manyatakan bahwa ada 20% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih yang selalu ribut di kelas, sedangkan 16% siswa/i menjawab tidak, dan
sebanyak 48% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-kadang saja sedangkan yang tidak
menjawab sebanyak 16%.
3. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 3 manyatakan bahwa 56% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran, sedangkan ada 4%
siswa/i tidak memperhatikan, dan sebanyak 24% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-
kadang saja sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.
4. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 4 manyatakan bahwa 56% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih selalu mengerjakan tugas sekolah, sedangkan ada 8% siswa/i tidak
mengerjakan, dan sebanyak 20% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-kadang saja
sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.
5. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 5 manyatakan bahwa ada 8% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka pernah merasa bosan saat belajar, sedangkan 36% siswa/i tidak
pernah, dan sebanyak 44% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-kadang bosan juga
sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.

6. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 6 manyatakan bahwa 36% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka pernah terlambat pergi ke sekolah, sedangkan 16% siswa/i tidak
pernah, dan sebanyak 32% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-kadang saja terlambat
sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.
7. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 7 manyatakan bahwa 32% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka pernah mencontek, sedangkan 16% siswa/i tidak pernah, dan
sebanyak 36% siswa/i menyatakan kadang-kadang saja mencontek sedangkan yang tidak
menjawab sebanyak 16%.
8. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 8 manyatakan bahwa 12% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka tertidur di kelas saat jam belajar, sedangkan 60% siswa/i tidak
pernah, dan sebanyak 12% siswa/i menyatakan kadang-kadang pernah juga sedangkan yang
tidak menjawab sebanyak 16%.
9. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 9 manyatakan bahwa 64% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka patuh terhadap peraturan di sekolah, sedangkan ada 4% siswa/i
tidak patuh, dan sebanyak 16% siswa/i menyatakan bahwa mereka kadang-kadang saja
sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.
10. Bahwa dari soal pertanyaan nomor 10 manyatakan bahwa 8% siswa/i Kelas Kelas X IPS 2
SMAN 4 Tanah Putih mereka selalu mengulang kembali pelajaran sekolah dirumah,
sedangkan 12% siswa/i mereka tidak, dan sebanyak 64% siswa/i menyatakan bahwa kadang-
kadang saja sedangkan yang tidak menjawab sebanyak 16%.

10
4.3 Analisis Pembahasan
1. Minat Belajar
Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interest yang berarti menarik atau tertarik. Menurut Slameto
minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri, dengan sesuatu dan
dengan luar, semakin kuat dan dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Higlard dalam Slameto
(2003) menyatakan minat adalah kecenderungan untuk tetap memperhatikan dan menikmati beberapa
kegiatan. Slameto sendiri mendefinisikan sebagai rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
sesuatu tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2003:57-180). Berdasarkan cara mengungkapkannya,
minat dapat dibedakan menjadi empat yaitu: expressed interest, manifest interest, tested interest dan
inventoried interest.
1) Expressed Interest (minat yang diekspresikan). Adalah minat yang diungkapkan dengan cara
meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik yang berupa
tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan yang paling tidak disenangi. Dari jawabannya dapat
diketahui minatnya.
2) Manifest Interest (minat yang diwujudkan). Adalah minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang
dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.
3) Tested Interest. Adalah minat yang diungkapkan dengan cara menyimpulkan dari jawaban hasil tes
obyektif yang diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatu obyek biasanya menunjukkan minat
yang tinggi pula terhadap hal tersebut.
4) Inventoried Interest. Adalah minat yang diungkapkan dengan menggunakan alat-alat yang sudah
distandarkan, dimana biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada subyek apakah
ia senang atau tidak senang terhadap sejumlah obyek yang ditanyakan (Shaleh dan Wahab,
2004:263-265).
Dari konsep di atas, dapat diketahui perkembangan minat siswa dari rasa senang pada pelajaran yang
diikutinya, dalam aplikasinya siswa akan senang mengerjakan tugas yang terkait dengan pelajaran
tersebut.
2. Ciri-Ciri Siswa Berminat Dalam Belajar
Menurut Slameto (2003 :58) siswa yang berminat dalam belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang
dipelajari secara terus menerus.
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati. Ada rasa keterikatan
pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang diminati.
4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.

11
3. Membangkitkan Minat Belajar Siswa di Sekolah
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik
baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari sehingga dapat mingkatkan prestasi
belajar.
Minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut,
asumsi umum menyatakan bahwa minat akan membantu seseorang mempelajarinya. Membangkitkan
minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara
materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu.
Menurut Slameto (2003 :180) proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana penetahuan
atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan
kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai
tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan
membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya.
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat dalam belajar dapat diusahakan agar mempunyai
minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupannya
serta berhubungan dengan cita-cita yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari
pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat
terhadap pelajaran mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi minat-minat baru. Menurut
ilmuwan pendidikan cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat belajar pada siswa adalah
dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada dan membentuk minat-minat baru pada diri
siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan
antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan
kegunaan bagi siswa dimasa yang akan datang. Minat dapat dibangkitkan dengan cara
menghubungkan materi pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan
siswa.
Indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perhatian, adanya ketertarikan, dan
rasa senang. Indikator adanya perhatian dijabarkan menjadi tiga bagian yaitu: perhatian terhadap
bahan pelajaran, memahami materi pelajaran dan menyelesaikan soal-soal pelajaran. Ketertarikan
dibedakan menjadi ketertarikan terhadap bahan pelajaran dan untuk menyelesaikan soal-soal
12
pelajaran. Rasa senang meliputi rasa senang mengetahui bahan belajar, memehami bahan belajar, dan
kemampuan menyelesaikan soal-soal.
4. Prestasi Belajar
Sebelum dijelaskan pengertian mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan
tentang pengertian prestasi. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian bahwa prestasi
merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan sesuatu pekerjaan/aktivitas
tertentu.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, hasil belajar atau prestasi belajar adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakansecara individu atau kelompok. Dari ungkapan tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak akan ada hasil apabila tidak ada kegiatan.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh karena itu semua individu dengan adanya
belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin.
Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil
dengan baik. Sedang pengertian prestasi juga ada yang mengatakan prestasi adalah kemampuan.
Kemampuan di sini berarti yang dimampui individu dalam mengerjakan sesuatu. Setiap individu yang
belajar tentu dengan usaha atau kerja keras agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Keberhasilan
seorang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berikut ini akan dipaparkan tentang pengertian alat
evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan suatu pembelajaran, indicator hasil belajar, dan
batas minimal hasil belajar.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:
1. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu.
Yang termasuk ke dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial
Sedangkan yang faktor sosial antara lain faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru, dan
cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia & motivasi sosial.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bahwa belajar itu
merupaka proses yang cukup kompleks. Artinya pelaksanaan dan hasilnya sangat ditentukan oleh
faktor-faktor di atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan
dapat dilalui dengan lancar dn pada gilirannya akan memperoleh prestasi atau hasil belajar yang baik.
Sebaliknya bagi siswa yang berada dalam kondisi belajar yang tidak menguntungkan, dalam arti tidak
ditunjang atau didukung oleh faktor-faktor diatas, maka kegiatan atau proses belajarnya akan
terhambat atau menemui kesulitan.

13
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Minat adalah kecenderungan yang berlangsung lama terhadap suatu objek atau dalam
melakukan sesuatu kegiatan (perbuatan). yang didasari oleh perasaan tertarik, senang,yang
muncul dari dalam diri. Kesenangan adalah ketertarikan afektif pada suatu keadaan atau benda
atau kegiatan, yang berlangsung sementara. Kesengan berbeda dari minat dan persistensinya.
Perhatian adalah karakteristik yang selktif dari kehidupan mental. Perhatian adalah pemusatan
energi psikis pada suatu objek. Perhatian yang besar (kuat) mengarah pada minat. Kebutuhan
merupakan keadaan yang membutuhkan pemuasan, kebutuhan ini mendorong munculnya
perhatian dan minat. 
Motivasi adalah faktor dalam organisme yang membangkitkan, mempertahankan, mengelola
dan embawa tingkah laku pada suatu tujuan tertentu. Motivasi berkaitan dengan minat, yakni
minat merupakan salah satu unsur psikologis yang menjadi sumber motivasi. Bahaya yang paling
umum dalam perkembangan minat adalah interpretasi kesenangan sementara sebagai minat,
pengaruh teman sebaya pada minat, minat berdasarkan konsep yang tidak realistis, dan bobot
emosional yang tidak positif terhadap minat. 
Mengembangkan minat anak berangkat dari kebutuhan, ketertarikan anak, bukan dari sisi
keinginan orang tua/ guru. Minat dikembangkan sehingga minat menjadi instrinsik. Minat
dikembangkan sesuai dengan karakteristik perkembangan anak, tidak membebani anak, dan
dikembangkan dengan memperhatikan sistem ganjaran. Merespon anak dengan tepat dalam proses
pengembangan minat anak akan meningkatkan gairah anak, sebaiknya respon yang salah akan
melemahkan minat anak. Memberi kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi diri merupakan
cara yang sangat baik untuk mengembangkan minat.
Berdasarkan hasil penelitian kami sebagai penulis dengan menggunakan teknik kajian
kepustakaan, maupun kegiatan lapangan yang meliputi kuisioner dan pengamatan secara langsung
maka didapatkan kesimpulan yaitu siswa Kelas X IPS 2 SMA Negeri 4 Tanah Putih Kabupaten
Rokan Hilir Propinsi Riau berpendapat bahwa meningkat kekaktifan terhadap minat belajar itu
sangat berpengaruh terhadap prestasi dan cita-cita siswa. Hal ini terlihat dari jawaban kuesioner
dan angket yang diberikan rata-rata mereka menjawab banyak yang merasa bahwa meningkat
kekaktifan terhadap minat belajar di sekolah itu adalah salah satu kunci dalam mewujudkan cita-
cita dan masa depan siswa.

5.2. Saran
Melihat kenyataan yang ada saat ini, banyak siswa yang sangat abai terhadap tugasnya
sebagai pelajar. Keaktifan belajar siswa khususnya disekolah haruslah ditingkatkan. Karena dalam
aplikasinya, minat akan belajar itu sangat berguna sebagai tolak ukur bagi prestasi belajar
mengajar. Selain itu sikap serius dalam belajar itu sangat diperlukan untuk jaminan di masa depan
bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan dapat diandalkan
bagi seluruh pihak.
         Oleh karena itu, marilah kita sebagai pelajar aktif dalam belajar. Agar kelak, kita dapat
menjadi panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita mulai, kapan lagi
kita bisa merubah dunia ini? Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menjadi pedoman untuk
menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya para siswa.
14
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Denik. 2014. Pengaruh Minat Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi pada Siswa Kelas VIII Mts Muhammadiyah Waru Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi. Surakarta: UMS

Mulpratangga, Gigih. 2010. Pengaruh Perhatian Orang Tuadan Kemandirian belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 2 RejosariTahunAjaran 2010/2011.Skripsi.
Surakarta: UMS

Angganing, Paradika. (2011). Hubungan antara Gaya Mengajar Guru dan Sikap Siswa dengan
Prestasi Belajar Siswa Kelas 5 di Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

Herlina. (2010). Minat Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset

Arifudin (2009). Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sosiologi Di Kelas Xi Ips Sma Negeri 2 Singaraja, fakulktas Ilmu Sosial Universitas
Pendidikan Ganesha.

15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga karya ilmiah ini bisa terselesaikan dengan sebaik mungkin yang berjudul “Pengaruh
Minat Belajar Terhadap Prestasi Siswa/i Kelas X IPS 2 SMA Negeri 4 Tanah Putih Kabupaten
Rokan Hilir Propinsi Riau”.
Secara garis besar isi penelitian ini adalah pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh sikap
terhadap minat belajar siswa serta bagaimana cara meningkatkan keaktifan belajar tersebut
sehingga akan menciptakan dampak yang baik tehadap prestasi dan masa depan siswa.
Adapun keunggulan dari meningkatkan minat belajar siswa/i itu sendiri adalah dapat
membuat siswa lebih percaya diri, proaktif dan bisa mengarahkan atau mewujudkan cita-cita masa
depan yang terarah serta membuat taraf hidupnya menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
karya ilmiah ini, terutama kepada guru pembimbing yang telah membimbing dari awal hingga
pada akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kritik dan saran sangatlah diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan karya ilmiah ini
dimasa mendatang.

Ujung Tanjung, Juni 2022


Penulis,
Kelompok 1

16
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Metode Penelitian ................................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................. 2
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 2

BAB II KERANGKA TEORITIS ............................................................................ 3


2.1 Hakikat Belajar .................................................................................................... 3
2.2 Hakikat Pedoman Cara Belajar............................................................................ 3
2.3 Hakikat Siswa ..................................................................................................... 4
2.4 Hakikat Minat Belajar ........................................................................................ 4
2.5 Hakikat Prestasi Belajar....................................................................................... 5

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 6


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................................. 6
3.2 Populasi dan Sampel ........................................................................................... 6
3.3 Objek dan Subjek Penelitian................................................................................ 6
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 6
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................................... 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 8


4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................... 8
4.2 Pembahasan ......................................................................................................... 9
4.3 Analisis Pembahasan ........................................................................................... 11

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 14


5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 14
5.2 Saran ................................................................................................................... 14

17
ii
FORM
ANGKET / KUESIONER
PENELITIAN TENTANG PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA/I KELAS X IPS 2 SMAN 4 TANAH PUTIH

JAWABAN
NO PERTANYAAN KADANG- TIDAK
YA TIDAK
KADANG MENJAWAB
1 Apakah kamu senang saat belajar
disekolah maupun dirumah ?

2 Apakah kamu selalu ribut saat belajar


di kelas?

3 Apakah kamu memperhatikan saat


guru menjelaskan pelajaran?

4 Apakah kamu selalu mengerjakan


tugas sekolah ?

5 Apakah kamu pernah merasa bosan


saat belajar di sekolah?

6 Apakah kamu pernah terlambat saat


pergi ke sekolah ?

7 Apakah kamu pernah menyontek ?

8 Apakah kamu pernah tertidur di kelas


saat jam pelajaran ?

9 Apakah kamu selalu patuh terhadap


peraturan sekolah ?

10 Apakah kamu saat dirumah selalu


mengulang kembali pelajaran di
sekolah ?

18
TUGAS KARYA TULIS ILMIAH
TENTANG
“PENGARUH MINAT BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA/SISWI
KELAS X IPS 2 SMAN 4 TANAH PUTIH”

ii

DISUSUN OLEH:
JHONATHAN ANDRO
EKA RISKI FAUZAN
MUHAMMAD KHOIRUL
AIDIL SUJATMIKO
NITA MANISA
AJIZAH

Kelas : X IPS 2

SMA NEGERI 4 TANAH PUTIH


KAB. ROKAN HILIR
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
19

Anda mungkin juga menyukai