Anda di halaman 1dari 8

“ASPEK HUKUM DAN PEMBANGUNAN”

“RESUME MATERI MINGGU 2-MINGGU 6”

OLEH :

EDO WANDRI

17101154330075

DOSEN PEMBIMBING :

MEDIANA DESFITA, ST. MT

“UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG”

“FAKULTAS TEKNIK UPI YPTK PADANG”


MATERI PERTEMUAN 2 :

Etika hokum dan dasar hokum konstruksi :

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT JASA KONSTRUKSI:

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi


(Sebagai Pengganti Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 Tentang
Jasa Konstruksi)
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan Peran Masyarakat Jasa
Konstruksi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2000 Tentang
Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 4 Tahun 2011 tentang Pedoman Persyaratan
Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 8 Tahun 2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi
dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 19 Tahun 2014 Tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No 8 Tahun 2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi dan
Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
30/Prt/M/2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Nomor 03/Prt/M/2016 Tentang Petunjuk Teknis Pemberian Izin
Usaha Jasa Konstruksi Badan Usaha Jasa Konstruksi Penanaman Modal Asing.

Etika hokum jasa konstruksi :

Team work harus bekerja serasi dan secara professional yang menyangkut biaya,mutu
dan waktu yang melibatkan pimpro,perencana pengawas dan pelaksana.
Dasar hukum konstruksi dasar hukum yang dipakai di Indonesia adalah UU RI No 02/07
tentang kontruksi jasa.

ETIKA HUKUM JASA KONSTRUKSI.

Aspek Hukum dan Peraturan Perundangan terkait dengan Pengadaan Barang dan Jasa
Konstruksi.

Pengadaan barang dan jasa .

Persyaratan penyedia jasa :

BERDASARKAN UU RI TAHUN No.18 Tahun 1999 :

1. Izin usaha jakon (IUJK)


2. Sertifikat badan Usaha (SBU) diterbitkan oleh LPJK
3. Sertifikat Ahli/Terapi Diterbitkan oleh LPJK
4. Untuk Pekerjaan khusus ditambahkan sertifikat manajemen mutu (ISO)

Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi

 PPJ Pelaksanaan dapat dilakukan dengan cara pelelangan umum, pelelangan terbatas,
pemilihan langsung dan penunjukkan langsung.
 PPJ Perencanaan dan pengawasan dengan seleksi umum, seleksi terbatas, seleksi
langsung dan penunjukkan langsung.

Prosedur Pemilihan Penyedia Jasa

 Pemilik Proyek
 Perencana
 Pelaksana
 Kontraktor
KONTRAK :

MAKSUD DAN TUJUAN : Menyamakan pola pikir, pengertian dan memberi pedoman
sehingga memudahkan bagi pengguna barang/jasa dan pengawas untuk menyusun, memeriksa
dan melaksanakan kontrak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 TAHUN 2017 tentang jasa kontruksi.

Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan
hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

JENIS JENIS KONSTRAK :

1. Kontrak LumpSum
2. Kontrak harga satuan (firm fixed unit price contract)
3. Kontrak biaya tambah imbalan (cost plus fee contract )
4. Kontrak putar kunci (turnkey contract)

TIPE KONTRAK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA

1. Tipe kontrak turnkey


2. Tipe bot (build operate transfer )
3. Tipe boo (build operate own )
4. Tipe boot (build own operate transfer )

Pertemuan materi 5

ASPEK HUKUM DAN PEMBANGUNAN

Klaim Konstruksi :

Kata “klaim” atau “claim” dalam bahasa inggris, berasal dari bahasa latin “clamare” atau
“clamo” yang berarti berteriak. Pengertian klaim barat vs Indonesia.

Dunia barat : Hampir semua batasan dari kepustakaan barat menyatakan bahwa klaim adalah
suatu permintaan (demand) .
Indonesia : Hampir semua batasan dari kepustakaan indonesia menyatakan bahwa klaim adalah
suatu tuntutan, sehingga klaim menjadi sesuatu yang kurang disukai (tabu).

Pengertian Klaim Konstruksi :

Klaim Konstruksi : Klaim Yang Timbul Dari Atau Sehubungan Dengan Pelaksanaan
Suatu Pekerjaan Jasa Konstruksi Antara Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa Atau Antara Penyedia
Jasa Utama Dengan Sub-penyedia Jasa Atau Pemasok Material Atau Antara Pihak Luar Dan
Pengguna/Penyedia Jasa Yang Biasanya Mengenai Permintaan Tambahan Waktu, Biaya Atau
Kompensasi Lain.

Perkembangan klaim konstruksi :

PERIODE 1945 - 1950 PERIODE 1951 - 1959 PERIODE 1960 – 1966

Penyebab klaim konstruksi :

Sebab-sebab umum :

1. Komunikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa buruk


2. Administrasi kontrak kurang cukup
3. Sasaran waktu tidak terkendali
4. Kejadian eksternal yang tidak dikehendaki
5. Kontrak yang memiliki perbedaan penafsiran

Sebab-sebab dari pengguna jasa :


1. Informasi tender yang tidak lengkap mengenai desain, bahan dan spesifikasi
2. Penyelidikan site kurang sempurna
3. Alokasi resiko tidak jelas
4. Keterlambatan pembayaran
5. Larangan metode kerja tertentu

Penyebab klaim konstruksi :


Sebab-sebab dari penyedia jasa :
1. Pekerjaan yang cacat/mutu pekerjaan buruk
2. Keterlambatan penyelesaian
3. Klaim tandingan/perlawanan klaim
4. Pekerjaan tidak sesuai spesifikasi
5. Bahan yang dipakai tidak memenuhi syarat

Jenis-jenis klaim :

Jenis Klaim Terbagi Atas :

1. Klaim Tambahan Biaya Dan Waktu


2. Klaim Biaya Tak Langsung (Overhead)
3. Klaim Tambahan Waktu (Tanpa Tambahan Biaya)
4. Klaim kompensasi lain

Kegagalan pekerjaan konstruksi dan Pembangunan .

Tugas Penilai Ahli

1. Menetapkan sebab-sebab terjadinya kegagalan bangunan


2. Menetapkan tidak berfungsinya sebagian atau keseluruhan bangunan
3. Menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan bangunan serta tingkat dan
kesalahan yang dilakukan
4. Menetapkan besarnya kerugian, serta usulan besarnya ganti rugi yang harus dibayar oleh
pihak-pihak yang melakukan kesalahan
5. Menetapkan jangka waktu pembayaran kerugian

Pertemuan Materi 6.

Beberapa Pengertian Changes.

1. Formal changes Pengarahan kepada kontraktor untuk melakukan suatu perubahan.


2. Construction changes perubahan konstruksi untuk perbaikan
3. Cardinal changes perubahan kontrak, dapat merubah karakter dari pekerjaan
4. Design related changes perubahan design melalui review
5. Termination penghentian atau pengurangan bagian pekerjaan tertentu
6. Payment changes perubahan angsuran biaya
7. Coordination changes Perubahan tanggung jawab koordinasi
8. Owner supply perubahan tanggung jawab owner
9. Higher standart changes Perubahan Keinginan Mendapatkan Standart Produk Yang Lebih
Tinggi
10. Delay Perubahan Yang Mempengaruhi Keterlambatan Pekerjaan
11. Acceleration Percepatan untuk mengejar keterlambatan
12. Kualitas material Perubahan terhadap kualitas material yang lebih baik.

Unsur-unsur dalam proses penanganan Klaim :

1. Administrasi kontrak
2. Manajer kontrak / administrator kontrak (analisis, mencatat & penyelesaian)
3. Evaluasi ( wawancara & mempelajari dokumen)
4. Bahan-bahan evaluasi (dokumen kontrak, perubahan pekerjaan, ringkasan pekerjaan,
risalah rapat, jadual pelaksanaan, foto dan laporan)
5. Analisis
6. Perintah perubahan
7. Penyelesaian sengketa

JENIS-JENIS KLAIM

Jenis klaim terbagi atas :

1. Klaim tambahan biaya dan waktu


2. Klaim biaya tak langsung (overhead)
3. Klaim tambahan waktu (tanpa tambahan biaya)
4. Klaim kompensasi lain

Change/Change Order/Variation

Perubahan dalam bahasa inggris disebut “changes” dan perintah perubahan disebut “changes
order” atau variation. Perubahan dapat berupa :
1. Lingkup pekerjaan
2. Spesifikasi teknik -Jenis material
3. Metode kerja -Percepatan pelaksanaan, dll

Anda mungkin juga menyukai