فإذا لم يترك الميت من الورثة إلا ابنته وابنيه فإن تركته لهم تعصيبا للذكر مثل حظ الأنثيين لقول الله تعالى
فإذا لم يترك الميت من الورثة إلا ابنته وابنيه فإن تركته لهم تعصيبا للذكر مثل حظ الأنثيين لقول الله تعالى
هللا
فتقسم التركة على خمسة،}11 :{النساء ...لذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ اُأْل ْنثَيَ ْي ِن َّ ُِوصي ُك ُم هَّللا ُ فِي َأوْ اَل ِد ُك ْم ل
ِ ي :تعالى
ولكل ابن سهمان، للبنت سهم واحد،أسهم
Dasarnya adalah firman Allah SWT :
هّللا ُ فِي َأوْ الَ ِد ُك ْم لِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ اُألنثَيَي ِْن ُوصي ُك ُم
ِ ي
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian waris untuk) anak-
anakmu, yaitu bagian unutk seorang anak lelaki sama dengan bagian untuk
dua orang anak perempuan. (QS. An-Nisa : 11)
. Ashabah bil ghair
Ahli waris perempuan yang semula berkedudukan sebagai dzawil furudh,
tetapi karena ia mewaris bersama-sama dengan ahli waris laki-laki, maka
kedudukannya berubah menjadi ashabah karena ada ahli waris laki-laki
tersebut. Ketentuan besarnya perolehan antara ahli waris perempuan
dengan ahli waris laki-laki adalah dua berbanding satu (2;1), yaitu sebagai
ahli waris laki-laki mendapat dua kali bagian atas ahli waris perempuan.
Allah Swt berfirman adalam al-Qur’an :
َوِإ ْن َكانُوا ِإ ْخ َوةً ِر َجااًل َونِ َسا ًء فَلِل َّذ َك ِر ِم ْث ُل َحظِّ اُأْل ْنثَيَ ْي ِن
Artinya:“Jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) Saudara-saudara laki dan
perempuan, Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian
dua orang saudara perempuan”. (QS. An-Nisa’ : 176 )
Dasarnya adalah firman Allah SWT di dalam ayat waris berikut ini :
ك َأ ْز َوا ُج ُك ْم ِإن لَّ ْم يَ ُكن لَّه َُّن َولَ ٌد َ ف َما ت ََر ُ َْولَ ُك ْم نِص
"... dan bagi kalian (para suami) mendapat separuh dari harta yang
ditinggalkan istri-istri kalian, bila mereka (para istri) tidak mempunyai
anak ..." (QS. An-Nisa': 12)