PENDAHULUAN
1
pada lansia perlu mendapat perhatian yang lebih. Diit yang optimal merupakan
kunci bagi kesembuhan penyakit dan tentu saja jika penderita tidak patuh dengan
diit yang diberikan penyakit akan kambuh kembali (Purba, 2005).
1.2 Tujuan
1 Meningkatkan motivasi atau kemampuan masyarakat dalam memberikan
informasi tentang diet pada pasien hipertensi
2 Menurunkan jumlah angka kesakitan akibat penyakit hipertensi
3 Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat tentang diet untuk pasien
hipertensi
1.3 Sasaran
Sasaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah semua lansia di
Desa Plandi Jombang.
2
BAB 2
TARGET DAN LUARAN
1.1 Target
Target Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat ini adalah diet
Hipertensi pada lansia
1.2 Luaran
Jenis luaran yang akan dihasilkan sesuai dengan rencana kegiatan adalah
menggalakkan program diet pada penderita hipertensi khususnya pada lansia
3
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Persiapan
Pelaksana Kegiatan
Evaluasi
Pembuatan Laporan
4
1. Persiapan
Adapaun kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap
persiapan yaitu :
a. Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinan tempat
atau lokasi pengabdian masyarakat
b. Melakukan identifikasi di lokasi pengabdian masyarakat yaitu di Desa
Plandi, Jombang.
c. Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan penyuluhan dan
diskusi pada lansia di Desa Plandi, Jombang
d. Menyiapkan tim pelaksana diet hipertensi
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pengabdian akan dilaksanakan setelah semua perijinan dan
persiapan peralatan sudah selesai dilakukan. Kegiatan akan dilaksanakan
di Balai Desa Plandi Jombang. Adapun rencana pelaksanaan kegiatan
yaitu sebagai berikut :
5
4. Pembuatan Laporan
a. Pembuatan laporan awal
Pembuatan laporan awal disesuakan dengan hasil yang dicapai selama
melakukan pembinaan terhadap lansia yang ada di Desa Plandi
Jombang
b. Revisi Laporan
Revisi laporan dilakukan apabila terjadi kesalahan pada pembuatan
laporan awal
c. Pembuatan Laporan Akhir
Pembuatan laporan akhir dilakukan setelah melakukan revisi laporan
agar dalam penyusunan laporan akhir diperoleh hasil yang lebih baik.
6
BAB 4
PELAKSANA KEGIATAN
7
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber protein
hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah (sapi/kambing), kuning
telur, kulit ayam).
6. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung garam
natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
DAFTAR BAHAN PANGAN :
1. Serelia, dan umbi-umbian serta hasil olahannya: beras, jagung, sorgum,
cantle, jail, sagu, ubi, singkong, kentang, talas, mie, roti, bihun, oat.
2. Sayuran: Sayur daun: kangkung, bayam, pucuk labu, sawi, katuk, daun
singkong, daun pepaya, daun kacang, daun mengkudu, dan sebagainya.
Sayur buah: kacang panjang, labu, mentimun, kecipir, tomat, nangka muda,
dan sebagainya. Sayur akar: wortel, lobak, bit, dan sebagainya.
3. Buah: jambu biji, pepaya, jeruk, nanas, alpukat, belimbing, salak,
mengkudu, semangka, melon, sawo, mangga.
4. Kacang-kacangan dan hasil olahnya (tempe, tahu) serta polong-polongan. 5.
Unggas, ikan, putih telur.
5. Daging merah, kuning telur.
6. Minyak, santan, lemak (gajih), jeroan, margarine, susu dan produknya.
7. Gula, garam.
STOP : KONSUMSI DAGING KAMBING DAN DURIAN
Cara mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan
memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula merah/putih, bawang
(merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau mengandung
sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.
Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk
menghindari penggunaan garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu
8
menggunakan garam beryodium dan penggunaan garam jangan lebih dari 1
sendok teh per hari. Meningkatkan pemasukan kalium (4,5 gram atau 120 –
175 mEq/hari) dapat memberikan efek penurunan tekanan darah yang ringan.
Selain itu, pemberian kalium juga membantu untuk mengganti kehilangan
kalium akibat dan rendah natrium. Pada umumnya dapat dipakai ukuran sedang
(50 gram) dari apel (159 mg kalium), jeruk (250 mg kalium), tomat (366 mg
kalium), pisang (451 mg kalium) kentang panggang (503 mg kalium) dan susu
skim 1 gelas (406 mg kalium). Kecukupan kalsium penting untuk mencegah
dan mengobati hipertensi: 2-3 gelas susu skim atau 40 mg/hari, 115 gram keju
rendah natrium dapat memenuhi kebutuhan kalsium 250 mg/hari. Sedangkan
kebutuhan kalsium perhari rata-rata 808 mg.
9
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Terjadi peningkatan kemampuan kognitif pada lansia dalam hal penyakit
hipertensi
2. Sebagian lansia sudah memahami tentang bagaimana makanan yang boleh
dan yang tidak boleh dikonsumsi pada lansia yang menderita hipertensi
3. Selama pelaksanaan kegiatan mendapatkan dukungan penuh dari perangkat
desa dan para kader posyandu
5.2 Saran
1. Diharapkan keluarga lansia lebih berperan dalam memonitor makanan yang
dikonsumsi oleh lansia
2. Diharapkan keluarga memotivasi kepada para lansia yang menderita
hipertensi untuk makan makanan yang sehat dan bergizi untuh mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11