Disusun Oleh
Heny
NPM : 200501042042
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada bidang Studi Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, dan
Prasekolah.Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
demi perbaikan dan kesempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN.........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Manfaat......................................................................................................2
BAB IIPEMBAHASAN..........................................................................................3
3.4 Pelaksanaan.............................................................................................23
3.5 Evaluasi...................................................................................................23
BAB IVPENUTUP................................................................................................24
4.1 Kesimpulan..............................................................................................24
4.2 Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSATAKA.........................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan neonates, bayi, balita, dan pra
sekolah dengan pendekatan manajemen kebidanan.
1
2
1.3 Manfaat
1.1.3 Manfaat Teoritis
Menambah wawasan dan kajian mengenai asuhan kebidanan
secara langsung pada neonates, bayi, balita dan pra sekolah.
1.1.4 Manfaat Praktis
Menambah pengalaman serta dapat memberikan asuhan pada
By. “J” yang sesuai dengan standar asuhan kebidanan dengan
pendekatan asuhan kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
2.1.2 Tujuan
Ada tiga tujuan utama pemberian imunisasi pada seseorang, yaitu
mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, menghilangkan
penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi), serta
menghilangkan penyakit tertentu dari dunia (misalnya cacar), hanya
mungkin pada penyakit yang ditularkan melalui manusia (misalnya
difteri).
Untuk tujuan mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang , ditempuh dengan cara memberikan infeksi ringan yang
tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon imun apabila
terjangkit penyakit tersebut, anak tidak sakit karena tubuh cukup cepat
membentuk antibody dan mematikan antigen yang masuk tersebut.
C. Kontra indikasi
1. Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada kondisi: Seorang
anak menderita penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti
eksim, furunkulosis, dan sebagainya.
2. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak yang
sedang menderita TBC
D. Efek samping
Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul tidak
seperti pada imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi BCG tidak
menyebabkan demam. Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi,
akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang
berubah menjadi pastula, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak
perlu pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh dengen
sendirinya secara spontan. Kadang terjadi pembesaran kelenjar
regional diketiak atau leher. Pembesaran kelenjar ini terasa padat,
namun tidak menimbulkan demam.
C. Efek Samping
Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping
ringan dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan
nyeri pada tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat
bayi menangis hebat kerana kesakitan selama kurang lebih empat
jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok.
B. Gejala Klinis
1. Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5,
pada saat ruam keluar
2. Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold
yang berat. Membaik dengan cepat pada saat panas menurun.
14
D. Efek Samping
Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi.
E. Kontraindikasi
Pemberian imunisasi tidak boleh dilakukan pada orang
yang mengalami immunodefisiensi atau individu yang diduga
menderita gangguan responimun karena leukimia, dan limfoma.
C. Efek Samping
Pada umunya tidak terdapat efek samping.Efek samping
berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin jarang terjadi.
D. Kontra Indikasi
Pemberian imunisasi polio tidak boleh dilakukan pada
orang yang menderita defisiensi imunitas.Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang
sedang sakit.Namun, jika ada keraguan, misalnya sedang
menderita diare, maka dosis ulang dapat diberikan setelah sembuh.
B. Penularan
Virus hepatitis B biasanya disebarkan melalui kontak
dengan cairan tubuh (darah, air liur, air mani) penderita penyakit
19
ini, atau dari ibu ke anak pada saat melahirkan. Kebanyakan anak
kecil yang terkena virus hepatitis B akan menjadi ”pembawa
virus”. Ini berarti mereka dapat memberikan penyakit tersebut
pada orang lain walaupun mereka tidak menunjukan gejala
apapun. Jika anak terkena hepetitis B dan menjadi ”pembawa
virus”, mereka akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
terkena penyakit hati dan kanker nantinya dalam hidup.
Ibu yang terjangkit Hepatitis B dapat menularkan virus
pada bayinya. Hepatitis B dapat menular melalui kontak antara
darah dengan darah, sebagai contoh apabila luka pada tubuh kita
telah terkontaminasi cairan yang dikeluarkan oleh penderita
hepatitis B, seperti jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi,
tranfusi darah dan gigitan manusia, halini termasuk hubungan
seksual. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan
Cirrhosis hepatitis, kenker hati dan menimbulkan kematian.
Secara umum orang yang dapat atau berisiko tertular
hapatitis B, dapat diidentifikasi dari perilakunya.Individu yang
dimaksud, termasuk dalam beberapa kriteria, seperti para
pengguna narkoba suntik, pasangan seks orang yang terinfeksi
hepatitis, bayi yang dilahirkan dari ibu yang terifeksi hepatitis,
orang yang suka berganti-ganti pasangan seks.Laki-laki
homoseksual, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-
laki juga berisiko tertular penyakit ini, jika seorang petugas
kesehatan tidak menggunakan standar perlindungan diri dengan
tepat.Petugas kesehatan yang sedang merawat pasien dalam
kondisi terinfeksi hepatitis, harus menggunakan standar
perlindungan diri, seperti sarung tangan, dan jangan pernah
menyentuh cairan tubuh dari pasien secara langsung.
20
C. Gejala
Gejala mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual,
muntah,rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam, urine
menjadi kuning dan sakit perut.
D. Cara Pemberian
Imunisasi diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan melalui
injeksi intramuskular.Kandungan vaksin adalah HbsAg dalam
bentuk cair. Terdapat vaksin Prefill Injection Device (B-PID) yang
diberikan sesaat setelah lahir, dapat diberikan pada usia 0-7 hari.
Vaksin B-PID disuntikan dengan 1 buah HB PID.Vaksin ini,
menggunakan Profilled Injection Device (PID), merupakan jenis
alat suntik yang hanya diberikan pada bayi. Vaksin juga diberikan
pada anak usia 12 tahun yang dimasa kecilnya belum diberi vaksin
hepatitis B. Selain itu orang –orang yang berada dalam rentan
risiko hepatitis B sebaiknya juga diberi vaksin ini. Cara
pemakaian:
1. Buka kantongalumuniumatau plastik dan keluarkan alat plastik
PID
2. Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan
memegang keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dan
dengan gerakan cepat dorong tutup jarum ke arah leher.
Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup jarum
dan leher.
3. Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher
dan tusukan jarum pada anterolateral paha secara
intremuskular, tidak perlu dilakukan aspirasi.
4. Pijat reserviordengan kuat untuk menyuntik, setelah
reserviorkempis cabut alat suntik.
21
E. Efek Samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan disekitar tempat penyuntikan.Reaksi yang terjadi
bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
F. Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya
seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada
penderita infeksi berat yang disertai kejang
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Identitas (Biodata)
Identitas anak
Nama Anak : An. Jasmine
Umur : 2 bulan
Tanggal lahir : 4 November 2020
Anak ke : Ke dua
Jenis Kelamin : Laki-laki
22
23
B. Pemeriksaan Objektif
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis.
- Nadi : 150 x/menit
- Berat Badan : 4.700 gram
- Respirasi Rate : 50 x/ menit
- Suhu : 36.3 celcius
3.4 Pelaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa
keadaan umum bayi baik, denyut nadi 150 x/menit, pernafasan 50
x/menit, suhu tubuh 36,3˚C.
2. Perlengkapan untuk imunisasi yaitu DPT (0,5 ml), POLIO, spuit 0,5ml.
3. Penyuntikan di sepertiga paha bagian luar secara intramuscular (IM)
4. Melakukan dokumentasikan
5. Memberitahukan kunjungan ulang.
3.5 Evaluasi
1. Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Alat alat telah disiapkan.
3. Penyuntikan sudah dilakukan.
4. Dokumentasi telah dilakukan.
5. Ibu sudah mengerti untuk kunjungan ulang.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Imunisasi penting untuk dilakukan karena memiliki berbagai tujuan dan
manfaat sesuai dengan jenis-jenis dari vaksin yang diberikan. Tujuan dari
bertujuan agar zat kekebalan tubuh bayi terbentuk sehingga resiko untuk
4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas perlu adanya upaya untuk meningkatkan
pelayanan lebih baik.Bagi tenaga kesehatan diharapkan setelah
mengetahui asuhan yang dilakukan pada neonates, bayi, balita dan anak
prasekolah dapat memberikan asuhan dengan teori yang ada sebagai
upaya deteksi dini dan penanganan komplikasi, serta mengedukasi
masyarakat luas pada umumnya agar dapat bersikap dengan bijak dalam
membuat keputusan.
24
DAFTAR PUSATAKA
Cahyono, J., dkk (2010). Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit infeksi.
Yogyakarta: Kanisius
Hidayat, A.A.A. (2009). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Salemba Medika
Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Muslihatun, Wafi Nur. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita.
Yogyakarta: Citramaya
Notoatmodjo, S,2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Proverawati A, Citra Andhini. 2010, Buku Imunisasi dan Vaksinasi.Edisi
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/
2017/10/03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf
http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/287/16.%20BAB%20II.pdf?
sequence=16&isAllowed=y
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-rokhaelisy-6023-2-
babii.pdf
http://digilib.ukh.ac.id/files/disk1/9/01-gdl-diyahastar-412-1-diyahas-2.pdf
25