Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Fakhri

NIM : 11190163000058
Kelas : 6B
Mata Kuliah : Islam dan Ilmu Pengetahuan
Kelompok : 9 (Perkembangan Islam dan Pertanian)

RESUME
● Pengertian
Pertanian adalah kegiatan biologis yang dilakukan diatas sebidang tanah dengan tujuan
untuk menghasilkan tanaman dan hewan guna memenuhi kebutuhan hidup umat manusia namun
tidak merusak lingkungan agar keberlanjutan tetap bisa terjaga. Pengelolaan pertanian dalam
Islam telah diajarkan ribuan tahun yang lalu melalui kitab suci. Dalam literature sejarah Islam,
kaum Anshor adalah kaum yang sangat memperhatikan bidang pertanian.
Dalam bahasa latin, Pertanian disebut Agrikultura. Ager berarti lapangan, tanah,
ladang, sedangkan cultiva berarti pengolahan atau penanaman. Dalam bahasa Arab. pertanian
berasal dari istilah al-filahah yang berarti mengolah tanah. Ilmu pertanian dibagi menjadi dua
bagian yaitu dari bidang sains pertanian dan bidang sains social. Dalam bidang sains pertanian
mencakup kegiatan biologi dalam system pertanian (farming system) seperti ekologi, fisiologi,
plantologi, zoology, geografi, agroklimatologi, agroekosistem, dan lain-lain. Sedangkan dalam
bidang social, pertanian mencakup system manajemen petani, antropologi petani, ekonomi
petani, system keluarga dan system social lainnya. Menurut Ruthenberg (1971), pengelolaan
pertanian dalam bentuk usaha tani dikelompokkan menjadi dua golongan besar yaitu sebagai
berikut:
1. Pengumpulan hasil tanaman sebagai awal munculnya peradaban
Pada system pengumpulan ini terkait dengan kebiasaan berburu dan penangkapan ikan
yang dikenal dengan istilah pertanian peramu dan pemburu atau peradaban peramu dan
pemburu. Metoda ini berkembang pada masyarakat primitive. Contoh yang ada sampai saat ini
yaitu para pengmpul madu yang ada di hutan dan penyadap berbagai macam getah tumbuhan
hutan.
2. Pembudidayaan tanaman sebagai system pertanian (farming system)
Budi daya (cultivation) tanaman adalah upaya penyiapan lahan, penanaman, pengelolaan
(pemeliharaan) tanaman, dan pemanenan hasil tanaman. Contoh : hampir semua jenis
pertanian di zaman ini menggunakan sistem pengelolaan ini, maupun pertanian yang masih
konvensional atau pertanian yang sudah mengunakan teknologi.

● Teori Pertanian
Ibnu Awwam merupakan penulis risalah terkenal mengenai pertanian yang berjudul
Kitab Al-Filaha. Ibnu Awwam merevolusi bidang pertanian selama era peradaban Islam,
pertanian selalu menjadi kegiatan utama dalam menyediakan makanan dan berbagai herbal
untuk keperluan pengobatan bagi masyarakat. Dalam Kitab Al-Filaha, beliau menjelaskan
secara sistematis bagaimana memilih tanah yang akan dijadikan sebagai lahan pertanian.
Beliau memperkirakan kesuburan tanah, dan ketersediaan sumber air. Beliau juga
mengumpulkan berbagai teknik pencangkokan tanaman dari Romawi, Persia dan Yunani untuk
segala macam buah-buahan. Kemudian juga membahas tahapan pertumbuhan tanaman,
kebutuhan nutrisi pada tanaman, penyuburan tanaman serta pemeliharaan tanaman. Selain
membahas mengenai tanaman, beliau juga membahas mengenai peternakan, seperti perawatan
ternak.
● Sejarah Pertanian
Sejarah revolusi pertanian khususnya di Arab merupakan transformasi dalam pertanian dari
abad ke-8 hingga abad ke-13 di wilayah Islam Dunia Lama. Para sejarawan dan ahli geografi
Arab menggambarkan al-andalus sebagai wilayah yang subur dan makmur dengan banyak air,
pepohonan dan buah-buahan. Pada tahun 1876, sejarawan Antonia Garcia Maceira berpendapat
bahwa orang Romawi dan orang Goth yang bertani di Spanyol mengimpor spesies tanaman dari
Andalus untuk meningkatkan hasil pertanian. Tahun 1974, sejarawan Andrew Watson
menerbitkan sebuah makalah tentang revolusi pertanian di Andalus. Sejak tahun 1900-an
pertanian di negara berkembang mengalami peningkatan dalam produktivitasnya karena
teknologi pertanian juga berkembang. Tenaga manusia sudah banyak yang digantikan dengan
mesin, dibantu dengan penggunaan pupuk buatan, pestisida dan membiakkan bibit unggul.
Dalam perkembangan pertanian, terdapat tahapantahapan dalam pembangunan pertanian yang
terdiri dari 3 fase, Fase pertama adalah pertanian tradisional yang produktivitasnya rendah. Fase
kedua adalah fase penganekaragaman produk pertanian sudah mulai terjadi, di mana produk
pertanian sudah ada yang dijual ke sektor komersial, tetapi pemakaian modal dan teknologi
masih rendah. Fase ketiga adalah fase yang menggambarkan pertanian yang modern yang
produktivitasnya sangat tinggi yang disebabkan oleh pemakaian modal dan teknologi yang
tinggi pula, dimana produk pertanian seluruhnya ditujukan untuk melayani keperluan pasar
komersial. Terdapat 3 tahap perkembangan pertanian: 1) Tahap Primitif, merupakan
penggunaan lahan dilakukan secara berpindah-pindah. Pada tahap ini, kayu-kayu yang telah
ditebang tidak dibuang dan ditanam, melainkan dibakar. 2) Tahap Tradisional, Petani menerima
keadaan tanah, curah hujan, dan varietas tanaman sebagaimana adanya atau sebagaimana yang
diberikan oleh alam. 3) Tahap Modern, manusia menggunakan pikirannya untuk meningkatkan
penguasaan terhadap semua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan hewan.
● Lahan Pertanian dalam Prespektif Islam
Hukum syariah mengenai lahan pertanian
1. Hukum Kepemilikan Lahan
2. Hukum Mengelola Lahan
3. Hukum Menyewakan Lahan

Anda mungkin juga menyukai