Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI MENGGUNAKAN


FIBER OPTIC BERBASIS FTTH DENGAN TEKNOLOGI
GPON PADA SEKOLAH DI PESISIR SELATAN

Oleh:
YOZI YOZANDRA
1401082022

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER


JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016
IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : YOZI YOZANDRA


NO BP : 1401082022
ALAMAT : PASAR GOMPONG PESISIR SELATAN

NO TELEPON : 08116952970
INDEKS PRESTASI
SEMESTER 1 = 3.19
SEMESTER 2 = 2.87
SEMESTER 3 = 3.09
SEMESTER 4 = 3.14
SEMESTER 5 =

USULAN JUDUL : PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI


TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN FIBER OPTIC BERBASIS
FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON PADA
SEKOLAH DI PESISIR SELATAN

LOKASI :
IMPLEMENTASI
TARGET SELESAI : 2.5 BULAN
I. LATAR BELAKANG

Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Barat,


Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 5.749,89 km² dan populasi
±420.000 jiwa. Ibu kotanya ialah Painan.

Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah utara berbatasan dengan Kota Padang,


sebelah timur dengan Kabupaten Solok dan Provinsi Jambi, sebelah selatan dengan
Provinsi Bengkulu dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Kabupaten Pesisir Selatan terletak di pinggir pantai, dengan garis pantai


sepanjang 218 kilometer Topografinya terdiri dari dataran, gunung dan perbukitan
yang merupakan perpanjangan gugusan Bukit Barisan. Berdasarkan penggunaan
lahan, 45,29 persen wilayah terdiri dari hutan, termasuk kawasan Taman Nasional
Kerinci Seblat, Cagar Alam Koto XI Tarusan, dan rawa gambut.

Terdapat banyak sekali pendidikan yang berada di Pesisir Selatan, diantaranya:

1. Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Painan


2. Sekolah Tinggi Agama Islam Balai Selasa
3. Sekolah Tinggi Agama Islam Madrasah Arabiah Bayang
4. Universitas Terbuka di Tapan dan Lunang
5. Sekolah Tinggi Agama Islam di Painan
6. MTSN Talaok
7. MTSN Asam Kumbang
8. SMAN 1 Bayang
9. MTSN Lumpo
10. SMPN 1 IV Jurai
11. SDN 24 Koto Berapak
12. SDN 31 Sungai Sarik
13. SDN 06 Empang Teras
14. SMAN 2 Bayang
15. SMPN 2 Bayang
16. MAN Salido
17. SMKN 2 Painan
18. SDN 27 Limau Asam
19. SMAN 1 Painan
20. SMPN 1 PAINAN
21. SMAN 2 PAINAN
22. SDN 08 Painan Selatan
23. SMK Negeri 1 Painan
24. SMK Teknologi Lengayang
25. SMA Negeri 1 Batang Kapas

Data dari setiap sekolah disimpan pada dinas pendidikan, karena minimnya
askes internet pada daerah tersebut komunikasi dan pengiriman data antar sekolah
maupun dari dinas pendidikan itu menjadi sulit, sehingga setiap kali ingin
mengirimkan data-data pihak sekolah maupun dinas pendidikan harus pergi
langsung menuju lokasi dan melakuka proses penyerahan dengan cara manual.

Karena untuk mempermudah proses komunikasi antar sekolah dan dinas


pendidikan yang ada di daerah pesisir selatan makan diperlukan adanya jaringan
telekomunikasi yang dapat diandalkan untuk jangka waktu yang lama, juga dapat
meningkatkan mutu dari setiap sekolah di daerah pesisir seatan dengan membangun
“PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI MENGGUNAKAN FIBER OPTIC
BERBASIS FTTH DENGAN TEKNOLOGI GPON PADA SEKOLAH DI
PESISIR SELATAN”

Fiber To The Home (FTTH) menggunakan koneksi Internet broadband yang


memakai kabel serat optik untuk penggunaannya, kabel serat optik bisa
mengangkut data hingga 2,5 Gbps untuk jarak yang lebih jauh (200 km) artinya
dengan jarak 80 kali lebih panjang, kabel serat optik mampu mengangkut data lebih
dari 1.500 kali kemampuan kabel tembaga sehingga nagari – nagari yang letaknya
jauhpun dapat terjangkau
II. RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan tugas akhir ini mahasiswa mengemukakan beberapa pokok


permasalahan antara lain:

1. Bagaimana cara agar setiap sekolah dan dinas pendidikan yang ada di
daerah pesisir selatan dapat saling tekoneksi?

III. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:

1. Dapat melakukan koneksi antar sekolah dan dinas pendidikan yang


terdapat di daerah pesisir selatan menggunakan sistem komunikasi fiber
optic optic berbasis FTTH dengan teknologi GPON.

IV. BATASAN MASALAH

Mengingat begitu luasnya permasalahan yang terdapat dalam Tugas Akhir


ini, maka penulis membatasi permasahan tersebut, yaitu:

1. Hanya perancangan sistem komunikasi fiber optic berbasis FTTH


dengan teknologi GPON.

V. LANDASAN TEORI

1. FTTH

Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran


isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan
menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi
ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat
mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan
untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu
layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video
(TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat
biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik membenarkan
penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar
dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional.

Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTH.


Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum
20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang
berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO), disini terdapat
peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada
ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer's) melalui jaringan
distribusi serat optik (Optical Distribution Network, ODN). Isyarat optik dengan
panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari hilir (downstream) dan isyarat optik
dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu (upstream) digunakan untuk
mengirim data dan suara.

Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang


gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video transmitter). Isyarat
optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung (coupler) dan
ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang gelombang
ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada
satu kabel serat optik yang sama.

2. Fiber Optic

Fiber optic adalah media transmisi yang terbuat dari serat kaca dan plastik
yang menggunakan bias cahaya dalam mentransmisikan data. Sumber cahaya yang
digunakan adalah laser karena mempunyai spectrum yang sangat sempit. Media
transmisi fiber optic sudah menggantikan eranya media copper (tembaga) dengan
alasan bahwa fiber optic memiliki kelebihan, yaitu : informasi ditransmisikan
dengan kapasitas (bandwidth) yang tinggi, karena murni terbuat dari kaca dan
plastik maka signal tidak terpengaruh pada gelombang elektromagnetik dan
frekwensi radio. Sementara media tembaga dapat dipengaruhi oleh interferensi
gelombang elektromagnetik dan media wireless dipengaruhi oleh frekwensi radio.
Dengan kelebihan yang dimiliki ini maka fiber optic sudah banyak digunakan
sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi.

Dari segi penggunaan fiber optic dibagi dalam dua jenis, yaitu single mode
dan multi mode. Perbedan single mode dan multi mode adalah bahwa single mode
memiliki ukuran core yang kecil, sumber sinar laser, unlimited bandwidth, dan
jarak yang jauh ( > 60 km ) sedangkan multi mode memiliki ukuran core yang lebih
besar, sumber sinar laser atau Light Emitting Diodes (LED), bandwidth terbatas,
jarak sekitar (300 – 500 m) . Struktur dasar fiber optic terdiri dari tiga bagian yaitu
core (inti), cladding (kulit), dan buffer (pelindung) atau coating (mantel). Core dan
cladding terbuat dari kaca sedangkan buffer atau coating terbuat dari plastik biar
fleksibel.

Gambar struktur dasar fiber optic

3. GPON

Gigabit Capable Passive Optical Network (GPON) adalah teknologi node


akses yang diperlukan untuk memberikan layanan multimedia (Voice, data, Video
maupun content-content yang lain) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis.

GPON merupakan teknologi berbasis FTTx, yang dapat berupa :

 FTTH (Fiber to the Home)


 FTTB (Fiber to the Building)
 FTTZ (Fiber to the Zone)
 FTTT (Fiber to the Tower)
 FTTC (Fiber to the Curb)

GPON merupakan standard ITU-T :

 G.984.1 : Gigabit-capable passive optical networks (GPON): General


characteristics
 G.984.2 : Gigabit-capable Passive Optical Networks (GPON): Physical
Media Dependent (PMD) layer specification
 G.984.3 : A broadband optical access system with increased service
capability by wavelength allocation
 G.984.4 : Gigabit-capable Passive Optical Networks (GPON): ONT
management and control interface specification

Arsitektur GPON terdiri dari :

1. Optical Line Termination (OLT)


2. Optical Distribution Network (ODN)
3. Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Terminal (ONT)

Optical Line Termination (OLT)

 Sebuah perangkat yang menjadi titik akhir, yaitu root sebuah ODN ,
 menerapkan protokol PON, seperti yang didefinisikan oleh [ITU-T G.984].
 menyesuaikan PDU PON untuk interface layanan kearah Service Provider.
OLT ini menyediakan fungsi manajemen dan pemeliharaan untuk ODN
subtended dan ONU.

Optical Distribution Network (ODN)

 Topologi pohon (tree) dari serat optik pada jaringan akses,


 dilengkapi dengan power splitter atau wavelength splitter, filter atau
perangkat optik pasif yang lain.
Optical Network Unit (ONU)
 sebuah istilah umum yang menunjukkan perangkat yang mengakhiri salah
satu dari endpoint atau titik akhir yang didistribusikan oleh ODN ,
 menerapkan protokol PON (Passive Optical Network),
 menyesuaikan PDU (Protocol Data Unit) PON untuk interface layanan
kearah pelanggan.
 Dalam beberapa konteks, sebuah ONU menyiratkan beberapa perangkat-
pelanggan.
Optical Network Termination
 Perangkat pelanggan tunggal sebagai titik akhir, yaitu sebagai leaf dari
distribusi ODN, menerapkan protokol PON,
 menyesuaikan PDU PON untuk interface layanan, kearah pelanggan.
 ONT adalah sebuah kasus khusus dari suatu ONU.

VI. METODOLOGI PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

Ada beberapa metode yang digunakan dalam perancangan, pembuatan


maupun dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku dan referensi yang
mendukung tentang tugas akhir.
2. Konsultasi
Mengadakan konsultasi dengan Dosen Pembimbing maupun dengan pihak
lain yang mendukung dalam perancangan tugas akhir.
3. Perancangan Sistem
Merancang sistem dan mengadakan survey terhadap lokasi yang akan
digunakan.
4. Observasi
Mengamati secara langsung terhadap suatu permasalahan subjek yang
diteliti dan berdiskusi bersama pembimbing untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada secara praktis dan efesien.
5. Metode Pengujian
Melakukan pengujian dan analisa terhadap perancangan yang dilakukan.
VII. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :


a. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, batasan masalah, dan metodologi.
b. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menyajikan konsep-konsep teoritis yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang akan dibahas dan sebagai dasar untuk membuat
perancangan. Pada bab ini akan membahas tentang GPON, Fiber Optic dan
FTTH.
c. BAB III PERANCANGAN
Dalam bab ini membuat perancangan. Proses perancangan yaitu membuat
skema, struktur FTTH dan konfigurasi FTTH.
d. BAB IV IMPLEMENTASI
Pada bab ini menjelaskan perancangan yang telah dibuat.
e. BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran terhadap tugas akhir dan
aplikasi yang dibuat.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN

Pembuatan jadwal penelitian dalam bentuk tabel seperti contoh berikut :


Tabel Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan ke
1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Wawancara dan Observasi
Perancangan Sistem
Uji Implementasi
IX. DAFTAR PUSTAKA.

[1] https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pesisir_Selatan
[2] https://id.wikipedia.org/wiki/Fiber_to_the_Home#Jaringan_titik_ke_titik_.
28Point_to_Point.29
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/GPON
[4] Saputra, Pramudy Dicki ,Jurna Perancangan Arsitektur Jaringan FTTH
dengan Teknologi GPON di Universitas Jember,2014
[5] Jurnal Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home dengan Teknologi
Giga Bit Passive Optical Netwrk di Batalyon Kavelery 9 / Cobra

Anda mungkin juga menyukai