Anda di halaman 1dari 10

TUGAS FILSAFAT PANCASILA

ANALISIS KASUS YANG TERJADI DALAM KEHDUPAN SEHARI-


HARI DI INDONESIA

Disusun oleh :

Nama : Nikola kristianti

Nim : 51418035

Prodi : Manajemen

Dosen : Dr. Agustinus W. Dewantara, S.S.,


M.Hum

FAKULTAS EKONOMI DAN


BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN

Abstrak

Masalah yang sering sekali terjadi pada saat ini yaitu masalah pelecehan seksual.
Tindaka-tindakan tersebut dapat merugikan anak penerus bangsa. Seorang siswa sekolah
dasar yang telah menjadi korban pelecehan seksual dari lelaki bejat yang melampiaskan
nafsunya kepada anak tetangga sendiri, siswa dasar ini menjadi sasaran pelecehan seksual
oleh pria berusia (50) tahun, pada dasarnya telah dilaporkan kepada pihak kepolisian akan
tetapi belum ada tindak lanjut dari kepolisan. Muhammad Syarifudin Amin, sebagai
pengacara korban mengatakan bahwa, peristiwa ini diketahaui dari warga sekitar. Senin 3
September 2018 lalu. Hanya saja sampai saat ini pihak kepolisian belum melakukan tindak
lanjut atas kasus yang telah diadukan kepada pihak kepolisian, yang disayangkan sekali pihak
kepolisian tidak mersespon dengan cepat atas tindakan yang dilakukan oleh pelaku pelecehan
seksual ini. Sebenarnya hal yang seperti ini jangan diangap sepele, dan sekarang yang
dilakukan korban dan keluarganya untuk mendapatkan keadilan dengan didampingi kuasa
hukum pun mendatangi kembali porlesta depok untuk melanjutkan kasusnya. Dalam hal ini
mencerminkan bagi pemerintah untuk terus berusaha dan berupaya mengatasi permasalahan
tersebut.

Kata kunci: anak, pelecehan dan keadilan

PENDAHULUAN

Di Indonesia kekerasan seksual pada anak merebak di sejumlah wilayah tanah air.
Beberapa bulan yang lalu khsususnya warga Depok digemparkan dengan kasus bocak yang
masih berumur 7 tahun jadi korban nafsu bejat tetangganya. Hal ini menujukkan bahwa
masih kurangnya kesadaraan akan hukum karena dikalahkan oleh hawa nafsu. Padahal sudah
banyak hukum yang tertulis maupun hukum yang tidak tertulis akan kasus seperti ini di
Indonesia bahkan pelakunya sudah banyak diberi berbagai macam sansi dan hukuman. Tetapi
karena diakibatkan hawa nafsu para pelaku akan terus melanggar hukum di Indonesia.
Berdasarkan hukum di Indonesia Pelecehan Seksual pada Anak” merupakan istilah umum
yang menggambarkan tindakan kriminal dan sipil di mana orang dewasa terlibat dalam
aktivitas seksual pada anak dibawah umur atau eksplotasi anak di bawah umur untuk tujuan
kepuasan hawa nafsu pelaku.

PELECEHAN SEKSUAL YANG BERDAMPAK PADA


MENTALITAS GENERASI BANGSA

1. KASUS

https://metro.sindonews.com/read/1341479/170/bocah-7-tahun-di-depok-jadi-korban-
nafsu-bejat-tetangganya-1537960562.

TRAGEDI BOCAH 7 TAHUN DI DEPOK MENJADI KORBAN NAFSU


BEJAT TETANGGANYA
Rabu, 26 September 2018

Taragedi pada bulan lalu yang tepatnya pada hari rabu, 26 September 2018 pada
pukul 18:16 wib. Seorang siswa sekolah dasar (SD) yang berinisial N masih berumur 7 tahun
telah menjadi korban pelampiasan nafsu bejat yang diduga dilakukan oleh pelaku yang
berinisial R yang berumur 50 tahun yaitu tetangga korban. Pelaku tersebut sudah dilaporkan
kepada pihak ke polisian, tetapi dari pihak keluarga korban sangat menyayangkan belum
adanya tindakan lanjut penyelidikkan kasus ini.Muhamamad Syarifudin Amin, pengecara
korban mengatakan, peristiwa ini diketahui dari warga sekiratar. Kemudian khusus ini
dilaporkan kepada pihakkepolisani.” Kita mengetahui informasi ini (kasus pelecehan seksual)
dari rumah warga sekitar rumah korban,” kata syaifudin di Ploresta Depok. Rabu
(26/9/2018). Informasi yang telah di dapatkan dari warga setempat, perbuatan bejat itu telah
dilakukan di dalam sebuah bangunan rumah yang belum jadi.

” Di rumah itu, tersangka melakukan pecabulan terhadap korban dengan alas selembar
kardus,” paparnya. Amin melanjutkan, kasus ini sudah dilaporkan ke penyelidik pada hari
senin 3 September 2018 bulan lalu, hanya saja belum sampai saat ini penyelidik belum
mlakukan tindakkan lanjut dari laporan tersebut. ”Ini yang kami sesalka, kasus ini berjalan
lambat. Kalau seperti ini sampai kapan. Kami khawatir akan ada lagi korban-korban
berikutnya. Kami sangat menyayangkan lambannya penanganan kasus tersebut.”ucapannya.
Keluarga dan korban didampingi oleh kuasa hukum pun mendatangi kembali Ploresta Depok
untuk menanyakan kembali kelanjutan kasusnya. Dia melanturkan, jika tetap khasus tersebut
tidak dilanjuti maka pihaknya akan melaporkan ke Mabes Polri di dampingi Komisi
Perlindungan anak. Hal yang disayangkan dari kasus ini pihak kepolisian lamban untuk
melakukan tindakan lanjut itu membuat keluarga dan korban merasa tidak dihargai sebagai
warga negara.

2.APA ITU PELECEHAN SEKSUAL?

Pelecehan seksual adalah tindakkan berkaitan dengan seksualyang dilakukan secara


sepihak dan tidak diharapkan oleh seorang korban, termasuk permintaan untuk melakukan
seks dan prilaku lainnya yang secara fisik merujuk pada seks. Pelecehan seksual dapat dilihat
sebagai bentuk kekerasaan terhadap anak-anak baik itu perempuan maupun laki-laki, yang
dapat dilecehkan secara seksual oleh seorang pelaku. Pelecehan seksual dapat berbentuk
kekerasan fisik dan bentuk yang lainnya yang lebih halus seperti pemaksaan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang tidak diinginkan.Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja baik
ditempat pribadi seperti dirumah maupun ditempat umum seperti di sekolah, pasar, bis, dan
tempat-tempat lainnya.

3.MENGAPA PELAKU MELAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL

1.Faktor Internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu dan mempunyai hubungan
dengan motif kejahatan.

 moral: moral sangatlah penting bagi setiap kehiduapan manusia, sering


disebut juga sebagai filter terhadap munculnya perilaku-prilaku yang
menyimpang. Pelecehan disebabkan karena moral pelaku yang sangat
rendah.
 Faktor kejiwaan: kondisi kejiwaan seseorangyang tidak normal dapat
mendorong seseorang untuk melakukan suatu kejahatan. Misalnya, nafsu
seks yang tidak normal sehingga menyebabkan pelaku tersebut melakukan
permekosaan terhadap korban, siapapun orangnya tanpa memandang usia
korbannya.
2.Faktor ekternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri pelaku:

 Faktor lingkungan: jika hidup dilingkungan yang buruk atau kacau


akan maka akan pola hidup masyarakat yang kacau.
 Faktor sosial budaya: berkembangnya kebudayaan dan pergaulan yang
semakin bebas.
 Faktor media massa: banyaknya sarana informasi dalam kehidupan
pemberitaan tentang kejahatan pemerkosaan yang sering diberitahukan
secara terbuka.
 Faktor ekonomi: keadaan ekonomi yang rendah menyebabkan
seseorang memiliki pendidikan yang rendah dan membawa dampak
yang baik maupun tidak baik. Karena minimnya faktor pendidikan
akan menyebabkan ia bergaul pada orang-orang yang salah. Keadaan
ini memperngaruhi kehidupan msyarakat secara langsung maupun
tidak langgsung.

3. APA SAJA DAMPAK KEPADA KORBAN?

Korban kekerasaan seksual akan mengalami tekanan dari luar maupun dari dalam
dirinya. Secara tidak langsung para korban akan merasakan ketakutan, bahkan mereka takut
memberitahukan orang tua atau orang yang terdekat. Korban akan merasa malu dengan gosip
yang beredar. Korban juga akanmengalami trauma berat, kegelisahan yang terus menerus,
gangguan pada tidur, depresi, stres tinggi yang dapat mempengaruhi hubungan dengan orang
lain, seperti keluarga dan teman.

4. SOLUSI TERHADAP KORBAN

Peristiwa pelecehan bisa ditinjaklanjuti dari pihak korban melaporkan kejadian


kepada pihak yang berwenang untuk memberikan pelajaran kepada pelaku agar hal yang
serupa tidak terulang kepada orang lain setelah melaporkan kepada pihak hukum penegak
korban harus diawasi dengan sesakma oleh keluarga dan orang-orang yang terkat. Korban
yang mengalami pelecehan, sebaiknya mengikuti konseling untuk menyembuhkan diri dari
sisi kejiwaannya.

5. MENCEGAH TERJADINYA PELECEHAN PADA ANAK


1. Orang tua harus memberikan pengertian kepada anak-anak dengan tubuh
mereka dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang lain.
2. Harus ada komunikasi yang kuat antara orang tua dan anak untuk menjalin
kedekatan.
3. Orang tua harus mengenalkan kepada anak mana orang asing, teman, sahabat
dan kerabat.
4. Orang tua harus selalu memantau anak kemanapun anak pergi agar anak tidak
pergi sendirian atau berduaan dengan orang luar.
5. Orang tua harus mengajarkan kepada anak untuk mengunci menutup dan
mengunci pintu ketika ia mandi atau tidur.

TEORI: HUBUNGAN PANCASILA DENGAN KASUS PELECEHAN:

“ALANGKAH HEBATNYA NEGARA GOTONG-ROYONG” INDONESIA


DALAM KACAMATA SOEKARNO YANG DIAMBIL DARI GAGASAN
MENGENAI PANCASILA DAN DISKURSUS FILSAFAT PANCASILA DEWASA
INI

DR. Agustinus W. Dewantara,S,S.,M.HUM (2017 :8-16)dan (2017:23-30).


Menurutbukugotong-royong, gagasan mengenai pancasila dan demokrasi “Pancasila
ditawarkan soekarno sebagai philosofische Grondslag (dasar, filsafat atau jiwa) dan sacara
khusus mengenai demokrasi menurut Aristoteles, suprmasi hukum adalah keunggulan
pemerintah demokratis. Sementara itu, Machiavelli dengan orientasi kekuasaan dari
pertimbangan ethical virtue of politics kata pendek demokrasi societySoekarno dalam
pidatonya 1 Juni 1945; dan Soekarno meminjam prinsip internasionalisme yang digagas oleh
Gandhi (bahwa ialah humunisme)yaitu prinsip-prinsip kemanusiaan dalam hidup bersama.
Demokrasi sesungguhnya memiliki beberapa kelemahan yang sangat berbahaya apabila tidak
diwaspadai. Kelemahan tersebut tidak terdapat pada teorinya melainkan pada
pejabarannyadan sukar dihindarkan karena dipikirkan berasal dari suatu teori yang
bersangkutan. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh mayoritas. Mayoritas
mengindidisikan di sini konsep-konsep teoritis bagus seperti kekuasaan ada ditangan rakyat
dan kedepankannya hak;hak asasi dan kebebasan rakyat kebanyakan.Penyalahgunaan paham
demokrasi yang paling umum terjadi kerap berasal dari paham bahwa demokrasi menjujung
tinggi kebebasan dan hak asasi manusia..Bahaya lain dari demokrasi ialah perimbangan
mayoritas. Suatu pemerintahan tidak bisa didasarkan melalui kehendak atau suara
kebanyakan harus bertumpu kebenaran dan keadilan, sebab keadilan dan kebenaran
dikehendaki oleh semua orang. Dan pancasila yang telah dilanggar oleh warga itu sila ke-2,
kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila ke-5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia.

ANALISIS KASUS BERDASARKAN TEORI YANG TELAH DIAMBIL

Pelecehan seksual pada anak dapat menimbulkan gangguan mental anak. Prilaku
tersebut menyimpang sangat buruk dan tidak seharusnya dilakukan oleh pelaku dan dapat
merusak generasi penerus bangsa dan negara. Pernahkah anda berpikir apa yang menjadi
penyebab pelecehan seksual dan bagaimana cara untuk mengatasi atau mencegahnya?? Ada
beberapa faktor melakukan pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap anak yaitu karena
untuk ingin memenuhi kepuasan hawa nafsu, tidak adanaya iman, dan kontrol diri yang
lemah sehingga melakukan hal yang keji kepada korban. Pelecehaan seksual tersebut bisa
terjadi dimana saja, baik di sekolah, di jalan, di toko, di rumah, dan tempat-tempat
lainnya.Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pelaku akan berdampak kepada diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Korban yang telah dilecehkan akan berdampak sakit pada
kejiwaannya, truma yang berat,merasa ketakutan, merasa gelisah, nafsu makan yang menjadi
berkurang, berat badan menurun, sering mengurung diri dan lain-lain. Kejahatan itu dapat
dilihat bentuk kekerasan terhadap anak perempuan dan laki-laki juga dapat dilecehkan oleh
pelaku. Orang tua anak haruslah selalu mengawasi si anak atau menjaga anak dengan baik
agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, tidak membiarkan anak pergi sendirian pada saat
malam hari. Pelaku yang telah melakukan kejahatan tersebut haruslah segera dilaporkan
kepada pihak yang berwajib dan harus ada keadilaamn terhadap korban, agar pelaku merasa
jera, dan agar tidak adanya lagi korban-korban yang berikutnya.

dari kasus tersebut pelecehan terhadap anak meliputi prilaku yang menyimpang dan
melanggar suatu norma-norma hukum pidana. Baik hukum yang tertulis maupun yang tidak
tertulis yang dilakukan oleh pelaku kejahatan. Prikaku tersebut akan merugikan diri sendiri
dan orang-orang yang disekitarnya. Kasus tersebutmelanggar nilai pancasila yang ke-2 yang
berbunyi“kemanusian yang adil dan beradap” yakni tidak ada keadialannya terhadap dari
pihak korban terhadap pelaku yang telah melakukan pelecehan dan dari pihak kepolisiaan
belum menindaklanjuti kasus tersebut. Dari sila tersebut memiliki poin penting, dari kata
yang adil mempunyai makna yaitusuatu tidakan yang yang didasarkan oleh nilai-nilai dan
norma-norma.yang tidaklah boleh untuk melanggarnya atau dilakukan dengan yang
sewenang-wenagnya, kata beradab menpunyai arti yaitu dilandasi oleh nilai-nilai budaya.,
terutama nilai sosial dan moral. Sikap dan perbuatan manusia berhubungan dengan norma-
norma kebudayaan tanpa memandang baik dari suku, ras, budaya, agama dan lainnya. Di
dalam sila kelima yang berbunyi “keadialan bagi seluruh rakyat indonesia”, memiliki
pengerian hak dan kewajiban menciptakan keadilan dalam suatu negara tersebut. Maka dari
itu dikembangkan sikap yang adil kepada setiap orang untuk menjaga keseimbangan dan
kewajibaan serta hak-hak orang lain. Maka nilai dari sila ke-2 dan ke-5 tersebut bisa kita
ambil makna suatu kesimpulan bahwa sila tersebut menyadarkan kita untuk tidak melakukan
tindakan kejahatan yang merugikan orang lain dan diri sendiri, dan menyadarkan kita untuk
tidak melanggar aturan-aturan dan norm-norma yang sudah diterapkandi Negara Indonesia.
DAFTAR REFERENSI

Dewantara, Agustinus. "Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong (Indonesia dalam


Kacamata Soekarno)." (2017).

Dewantara, Agustinus. "Diskursus Filsafat Pancasila Dewasa Ini." (2017).

https://metro.sindonews.com/read/1341479/170/bocah-7-tahun-di-depok-jadi-korban-
nafsu-bejat-tetangganya-1537960562.

Anda mungkin juga menyukai