Jantung manusia terbagi menjadi 4 ruang yang berfungsi sebagai pompa sistem sirkulasi darah, seperti diperlihatkan pada

Gambar 1. Ruang penerima darah disebut serambi (atrium), terdiri dari serambi kiri dan kanan. Sedangkan ruang pemompa darah disebut bilik (ventricle), yang terbagi menjadi bilik kiri dan kanan. Ventricle kanan berkontraksi memompa darah ke paru-paru dan ventricle kiri mendorong darah ke aorta melalui sistem sirkulasi, fase ini disebut systole. Sedangkan fase pengisian atau istirahat setelah ventricle mengosongkan darah menuju arteri, yaitu saat jantung tidak memompa, disebut diastole. Sinoatrial (SA) node yang terletak di serambi kanan, berdenyut dengan kecepatan 70-80 bpm (beats per minutes) saat istirahat. Atrioventricular (AV) node berdenyut dengan kecepatan 40-60 bpm dan ikatan cabang (bundle branch) berdenyut dengan kecepatan 15-40 bpm. Sinoatrial node menentukan kecepatan jantung dan dianggap sebagai pemacu jantung. Hasil rekaman ECG pada jantung normal diperlihatkan pada Gambar 1. Amplitudo gelombang P, Q, R, S, dan T dapat dilihat pada sumbu vertikal yang menyatakan nilai tegangan dalam satuan mV, sedangkan sumbu horizontal menyatakan sumbu waktu dalam satuan detik. Ada beberapa parameter untuk variabel waktu yaitu interval, segmen, dan periode/heart rate. Untuk variabel tegangan, parameternya adalah amplitudo dan polaritas. Polaritas ini dilihat berdasarkan garis isoelektrik. Garis isolelektrik adalah garis lurus tanpa gelombang apapun. Polaritas positif adalah defleksi gelombang di atas garis isoelektrik (selanjutnya disebut defleksi positif), dan polaritas negatif adalah defleksi gelombang di bawah garis isoelektrik (selanjutnya disebut defleksi negatif). Untuk merekam data dari ECG dibutuhkan elektrode sebagai sensor yang dipasang pada beberapa titik pada bagian tubuh manusia. Ada beberapa macam metode pada sensor ECG, yang paling sederhana adalah metode segitiga Einthoven (Einthoven triangle), yang menggunakan 3 buah elektrode dengan pemasangan elektrode pada lengan kanan (R), lengan kiri (L), dan kaki kiri (F), seperti diperlihatkan pada Gambar 2. Potensial listrik yang dihasilkan pada setiap pasangan sensor disebut lead. Hasil pengukuran tegangan pada ketiga elektrode adalah sebagai berikut: 1. Lead I adalah tegangan antara elektrode L dan R: VI = L-R 2. Lead II adalah tegangan antara elektrode F dan R: VII = F-R 3. Lead III adalah tegangan antara elektrode F dan L: VIII = F-L. Rekaman ECG untuk setiap siklus detak jantung terdiri atas beberapa komponen diperlihatkan pada Gambar 1, yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Gelombang P adalah defleksi positif pertama dengan amplitudo kurang dari 0,3 mV dan periode kurang dari 0,11 detik. 2. Interval PR diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan defleksi garis isoelektrik berikutnya. Interval PR adalah waktu yang diperlukan impuls listrik dikonduksikan melalui atrium dan Simpul AV sampai mulai timbul depolarisasi ventrikel. 3. Kompleks QRS, terdiri atas tiga gelombang yaitu Q, R, dan S, dengan periode 0,06-0,1 detik. Gelombang Q adalah defleksi negatif pertama sesudah interval PR. Gelombang R adalah defleksi positif pertama sesudah gelombang P dengan amplitudo maksimum 3 mV. Gelombang S adalah defleksi negatif sesudah gelombang R. Pengukuran kompleks QRS dimulai dari permulaan gelombang Q sampai gelombang S mencapai garis isoelektrik. 4. Segment ST adalah bagian garis yang berlanjut dari ujung gelombang S sampai permulaan gelombang T. 5. Gelombang T adalah defleksi (dapat positif atau negatif) yang mengiringi segment ST. Heart rate menyatakan kecepatan denyut jantung, yang dinyatakan dalam satuan jumlah denyut per menit (beat per minute - bpm). Heart rate dapat diperoleh dari ECG dengan menghitung jumlah gelombang R selama satu menit.

Human heart is divided into four rooms that function as pumps blood circulation system, as shown in Figure 1. Blood recipient space is called atrium, which is divided into left and right atrium. While the blood pumping chamber is called ventricle, which is divided into left and right ventricle. The right ventricle contracts to pump blood into lungs and left ventricle push blood into the aorta through the circulatory system, this phase is called systole. While filing or resting phase after the ventricle empty the arteries from blood, that is when the heart is not pumping, called diastole. Sinoatrial (SA) node located in the right atrium, beat with speeds 70-80 bpm (beats per minutes) at rest. Atrioventricular (AV) node beat with speeds 40-60 bpm and bundle branch pulsed with speeds 15-40 bpm. Sinoatrial node determines heart rate and is considered as pacemakers. ECG recordings of normal heart shown in Figure 1. Amplitude of P, Q, R, S, and T can be seen on the vertical axis are expressed voltage value in units of mV, while the horizontal axis express the time axis in seconds. There are several parameters for time variable i.e. interval, segment, and period/heart rate. For voltage variable, the parameter is the amplitude and polarity. This polarity are view based on the isoelectric line. Isoelectric line is a straight line without any waves. Positive polarity are deflected wave above the isoelectric line (here in after referred to positive deflection), and negative polarity are deflected wave below the isoelectric line (here in after referred to negative deflection). To record the necessary data from ECG, the ECG electrodes required as sensors which placed at several points on the human body. There are several kinds of method in ECG sensors, the simplest is the method of Einthovens triangle (Einthovens triangle), which uses three pieces of electrodes which placed on the right arm (R), left arm (L), and left leg (F), as shown in Figure 2. Electric potential generated in each pair of sensors called lead. Results of measurement voltage on all three electrodes are as follows: 1. Lead I is a voltage between the electrodes L and R: VI = L-R. 2. Lead II is a voltage between the electrodes F and R: VII = F-R. 3. Lead III is a voltage between the electrodes F and L: VIII = F-L. ECG recordings for each heartbeat cycle consists of several components shown in Figure 1, which can be explained as follows: 1. P wave is the first positive deflection with an amplitude of less than 0.3 mV and a period of less than 0.11 seconds. 2. PR interval was measure from the beginning of the P wave until the beginning of the next isoelectric line deflection. PR interval is the time required for electrical impulses to conduct through atrium and AV node, until ventricular depolarization will start arise. 3. QRS complex, consists of three waves namely Q, R, and S, with periods of 0.06 to 0.1 seconds. Q wave is the first negative deflection after the PR interval. R wave is the first positive deflection after the P wave with a maximum amplitude of 3 mV. S waves are negative deflection after R wave. Measurement of the QRS complex starts from the beginning of Q wave to S wave reaches the isoelectric line. 4. ST segment is the line that continues from the end of the S wave to the beginning of T wave 5. The T wave is a deflection (can be positive or negative) that accompany the ST segment. Heart rate expressed in units of beats per minute (beats per minute bpm). Heart rate can be obtained from the ECG by calculating the amount of R waves during one minute. A. Instrumentation Amplifier Electrical signals of the human body has a very small voltage amplitude, in order of mV. For that, the differential instrumentation amplifier circuit is needed to amplify the signal, so it can be processed further.