Anda di halaman 1dari 14

PERESEPAN DAN PEMBERIAN INFORMASI

PENGGUNAAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :

Nurjanah,S.Kep
UPT Puskesmas
NIP. 197705152000032005
Bolo

1. Pengertian Peresepan dan pemberian informasi penggunaan obat adalah


rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan obat dan
informasi-informasi secara jelas dan tepat kepada kepada pasien
mengenai indikasi, dosis, cara penggunaan obat,penyimpanan dan
efek samping yang mungkin terjadi berdasarkan resep yang tertulis.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
menyediakan obat dan informasi-informasi secara jelas dan tepat
kepada kepada pasien mengenai indikasi, dosis, cara penggunaan
obat,penyimpanan dan efek samping yang mungkin terjadi
berdasarkan resep yang tertulis.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Nomor ……
tentang Kebijakan tentang Pelayanan Obat.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016, tentang Standard Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
2. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Modul TOT
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Tahun 2008.
5. Langkah- Alat dan Bahan:
langkah/ 1. ATK
Prosedur
2. Etiket/Label
3. Resep elektronik atau manual
4. Buku Pengeluaran Psikotropika/Narkotika/Prekursor/OOT
5. Kartu stok
6. Wadah obat racikan dan non racikan
7. Lumpang dan Alu
8. Kartu Grafik Suhu
9. Komputer
10. Printer

Petugas yang Melaksanakan:


1. Dokter
2. Apoteker
3. Asisten Apoteker

Langkah-Langkah:
Penulisan resep elektronik :
1. Dokter membuka aplikasi “PuskesmasJuara”.
2. Dokter memilih “Layanan”.
3. Dokter memilih “Rawat Jalan”.
4. Dokter memilih sesuai layanan masing-masing.
5. Dokter memanggil nama pasien.
6. Dokter memeriksa pasien.
7. Dokter memilih “detail pemeriksaan” pada masing-masing pasien.
8. Dokter memilih “Resep”.
9. Dokter menginput nama obat, jumlah obat, dan aturan pakai,
jika ada obat racikan, dokter memilih “R1” dan jumlah
permintaan pulvis yang dibutuhkan. Jika dibutuhksn dua
macam racikan dokter memilih “R2”, dan seterusnya.
10. Dokter mengirim resep elektronik ke layanan farmasi jika sudah
selesai pemeriksaan dengan memilih “Pemeriksaan selesai”.

Pelayanan resep elektronik


1. Petugas membuka aplikasi “PuskesmasJuara”.
a. Petugas memilih “Farmasi”.
b. Petugas memilih “Apotek”.
c. Petugas memilih “Resep”.
d. Petugas memilih “Detail resep” pada setiap resep pasien
2. Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap resep
tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah obat, aturan pakai
obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas
mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep elektronik dan
memperbaiki resep elektronik tersebut.
3. Petugas mencetak resep elektronik dengan memilih “Print detail
resep”.
4. Khusus resep elektronik
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu, petugas
memberi garis berwarna merah dibawah nama obat yang
termasuk golongan Narkotika/Psikotropika/Prekursor/ Obat-
obat Tertentu, mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep dan
meminta dokter untuk menandatangani resep elektronik
tersebut.
5. Pengambilan obat Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu dilakukan oleh petugas pemegang kunci pintu luar dan
petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat resep
dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta kartu stok
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu. Petugas
mengunci lemari Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu.
6. Penyiapan obat non racikan :
a. Petugas menyiapkan obat sesuai resep elektronik.
b. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan
fisik obat
c. Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai,
d. Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai. Etiket
berwarna putih untuk obat yang diminum secara oral,
sedangkan etiket berwarna biru untuk obat pemakaian luar.
Penulisan pada etiket terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis,
cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
e. Petugas memberi paraf pada kolom dispensing obat pada resep
elektronik.
7. Penyiapan obat racikan :
a. Petugas menyiapkan alat peracikan.
b. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk
peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker, dan sarung
tangan.
c. Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik sesuai
dengan jumlah yang tertulis pada resep elektronik.
d. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan
fisik obat
e. Petugas menggerus semua obat hingga homogen.
f. Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep ke
dalam pembungkus obat racikan.
f. Petugas membungkus hasil racikan dan memasukkan kedalam
wadah.
g. Petugas memberi label obat dengan menulis pada etiket yang
terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis, cara pemakaian,
frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
g. Petugas memberi paraf pada kolom dispensing obat pada resep
elektronik.
h. Petugas membersihkan alat peracikan.
8. Petugas yang akan menyerahkan obat mengecek kembali obat
yang sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada pasien
(mengenai penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta
jenis dan jumlah obat).
9. Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien yang
menggunakan kalung kuning sebagai penanda pasien beresiko
jatuh.
10. Petugas memanggil nama pasien, umur sesuai nomor urut.
11. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan :
a. Nama pasien.
b. Tanggal lahir pasien atau alamat pasien.
c. Keluhan pasien.
d. Berat badan jika pasien anak-anak.
12. Petugas memberi tanda pada Verifikasi resep pada resep
elektronik
13. Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada pasien.
14. Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani
pengambilan obat pada Lembar Kartu Follow up pasien.
15. Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi kepada
pasien yaitu tentang nama obat, manfaat, dosis, cara pemakaian,
frekuensi pemakaian untuk semua obat dan efek samping untuk
obat obat tertentu.
16. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara
penyimpanan obat di rumah bisa lisan atau tertulis, yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat dengan
karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan obat di
rumah secara rutin tentang kondisi obat.
17. Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek samping
obat atau efek yang tidak diharapkan dan memberi kesempatan
pasien/keluarga untuk bertanya.
18. Petugas meminta pasien memberi tandatangan di kolom Edukasi
dan Penyerahan Obat dan nomor telepon dan atau alamat pada
resep elektronik. Jika pengambilan obat diwakilkan keluarga
atau kerabat pasien maka disertai pencatatan hubungan dengan
pasien.
19. Petugas memberi paraf di kolom penyerahan obat pada resep
elektronik.
Apabila terjadi gangguan jaringan internet atau aplikasi
PuskesmasJuara maka diberlakukan Pelayanan Resep manual.

Peresepan Manual
1. Dokter menyiapkan kertas resep
2. Dokter menulis kelengkapan administrasi resep berupa nama
dokter, paraf, tanggal penulisan resep, nama pasien, tanggal lahir
pasien/umur dan berat badan untuk pasien anak-anak.
3. Dokter menuliskan tanda R/, nama/komposisi obat, dosis,
aturan pakai (signatura), bentuk/sediaan, dan jumlah obat.
4. Dokter memberi tandatangan pada resep Narkotika Psikotropika.
5. Dokter memastikan kelengkapan penulisan resep, sebelum
menyerahkan resep obat kepada pasien.

Pelayanan Resep manual :


1. Petugas menerima resep dan memberi paraf pada kolom “T”
(Terima)
2. Petugas memberi nomor urut resep dan waktu diterima resep.
3. Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan terhadap resep
tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah obat, aturan pakai
obat, frekuensi obat dan bentuk sediaan, petugas
mengkonfirmasi kepada dokter penulis resep.
4. Petugas menuliskan hasil konfirmasi pada lembar resep
5. Khusus resep Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu, petugas memberi garis berwarna merah dibawah nama
obat yang termasuk golongan
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu, jika resep
belum ditandatangani dokter penulis resep petugas
mengkonfirmasi kepada dokter dan meminta dokter
menandatangani resep tersebut.
6. Pengambilan obat Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu dilakukan oleh petugas pemegang kunci pintu luar dan
petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat resep
dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta kartu stok
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu. Petugas
mengunci lemari Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu.
7. Penyiapan obat non racikan :
a. Petugas Petugas menyiapkan obat sesuai resep.
b. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan
fisik obat
c. Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai.
d. Petugas memberi label obat dengan etiket yang sesuai. Etiket
berwarna putih untuk obat yang diminum secara oral,
sedangkan etiket berwarna biru untuk obat pemakaian luar.
Penulisan pada etiket terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis,
cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
e. Petugas memberi paraf pada kolom “K” (Kemas) pada resep.
8. Penyiapan obat racikan :
a. Petugas menyiapkan alat peracikan.
b. Petugas menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk
peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker, dan sarung
tangan.
c. Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan diracik sesuai
dengan jumlah yang tertulis pada resep.
d. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan keadaan
fisik obat
e. Petugas menggerus semua obat hingga homogen.
f. Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis pada resep
kedalam pembungkus obat racikan.
h. Petugas membungkus hasil racikan dan dan memasukkan
kedalam wadah.
i. Petugas memberi label obat dengan menulis pada etiket yang
terdiri dari nama pasien, tanggal, dosis, cara pemakaian,
frekuensi pemakaian, dan kegunaan obat.
g. Petugas memberi paraf.
h. Petugas membersihkan alat peracikan.
9. Petugas yang akan menyerahkan obat mengecek kembali obat
yang sudah disiapkan sebelum diserahkan kepada pasien
(mengenai penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta
jenis dan jumlah obat).
10. Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk pasien yang
menggunakan kalung kuning sebagai penanda pasien beresiko
jatuh.
11. Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai nomor urut
12. Petugas mengidentifikasi pasien dengan menanyakan nama
pasien, umur pasien, dan keluhan pasien serta berat badan
untuk pasien anak-anak.
13. Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada pasien.
14. Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi menandatangani
pengambilan obat pada Lembar Kartu Follow up pasien.
15. Petugas menyerahkan dan menyampaikan informasi kepada
pasien yaitu tentang nama obat, manfaat, dosis, cara pemakaian,
frekuensi pemakaian, dan efek samping obat.
16. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang efek
samping obat, dapat secara lisan atau tertulis, yaitu :
a. Antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, sehingga untuk
pasien dewasa dilarang mengemudi selama menggunakan obat
tersebut dan untuk pasien anak usia sekolah hindari
penggunaan obat jika pergi ke sekolah.
b. Analgetik dapat mengiritasi lambung sehingga diminum harus
sesudah makan.
c. Hidroklortiazid 25 mg dapat menyebabkan buang air terus
menerus sehingga jangan diminum di malam hari.
d. Kaptopril dapat menyebabkan batuk, sehingga pasien jangan
khawatir batuk akan berhenti jika konsumsi Kaptopril
berhenti.
e. Tablet tambah darah dapat menyebabkan sembelit dan tinja
berawarna merah sehingga pasien dianjurkan mengkonsumsi
makanan berserat tinggi.
f. Antiretrovial (pada pasien baru) dapat menyebabkan mual,
pusing, kehilangan keseimbangan, dan gangguan saraf pusat.
17. Petugas memberikan informasi kepada pasien tentang cara
penyimpanan obat di rumah, dapat secara lisan atau tertulis,
yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat dengan
karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan obat di
rumah secara rutin tentang kondisi obat.
18. Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai efek samping
obat atau efek yang tidak diharapkan.dan memberi kesempatan
pasien/keluarga untuk bertanya.
19. Petugas meminta pasien memberi tandatangan dan nomor
telepon dan atau alamat pada resep. Jika pengambilan obat
diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka disertai
pencatatan hubungan dengan pasien.
20. Petugas memberi paraf.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang 1. Pada pengkajian awal klinis dokter menanyakan riwayat alergi
harus obat dan dokter mengkonfirmasi kepada Petugas Farmasi jika
diperhatikan ditemukan pasien yang alergi terhadap suatu obat.
2. Obat-obat yang diberi informasi efek samping adalah antihistamin
analgetik, Hidroklortiazid 25 mg, Kaptopril, tablet tambah darah,
dan Antiretrovial (pada pasien baru).
3. Petugas memberi informasi kepada pasien jika mengalami ruam-
ruam kulit, gatal, gemetar, dada berdebar, mata bengkak, mata
gatal dan berarir, kehilangan keseimbangan, perut terasa perih
dan sesak nafas setelah minum obat maka pasien segera
dianjurkan untuk kembali ke puskesmas.
4. Petugas farmasi harus memastikan Benar Pasien, Benar Obat,
Benar Dosis, Benar Frekuensi, Benar Rute Pemberian, dan Benar
Dokumentasi.
5. Resep disimpan selama 3 tahun dan dimusnahkan sesuai
Undang-Undang yang berlaku.
8. Unit Terkait Semua unit Layanan
9. Dokumen 1. Resep elektronik
Terkait 2. Resep Manual
10. Riwayat NO Yang diubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
Perubahan 1. Langkah-langkah : Menambahkan : 10 Agustus 2018
Dokumen Petugas memeriksa
tanggal
kadaluwarsa obat
dan keadaan fisik
obat

PERESEPAN DAN PEMBERIAN INFORMASI


PENGGUNAAN OBAT
No.
:
Dokumen
DT No. Revisi :
Tgl. Terbit :
Nurjanah,S.Kep
UPT Puskesmas
NIP.
Bolo
197705152000032005

TDK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TDK BER
LAKU
Penulisan Resep elektronik
1 Apakah Dokter membuka aplikasi “epuskesmas”?
2 Apakah Dokter memilih “Layanan”?
3 Apakah Dokter memilih “Rawat Jalan”?
4 Apakah Dokter memilih sesuai layanan masing-masing ?
5 Apakah Dokter memanggil nama pasien?
6 Apakah Dokter memeriksa pasien?
7 Apakah Dokter memilih “detail pemeriksaan” pada masing-
masing pasien?
8 Apakah Dokter memilih “Resep”?
9 Apakah Dokter menginput nama obat, jumlah obat, dan
aturan pakai, jika ada obat racikan, dokter memilih “R1”
dan jumlah permintaan pulvis yang dibutuhkan. Jika
dibutuhksn dua macam racikan dokter memilih “R2”, dan
seterusnya?
10 Apakah Dokter mengirim resep elektronik ke layanan
farmasi jika sudah selesai pemeriksaan dengan memilih
“Pemeriksaan selesai
Pelayanan Resep Elektronik
1 Apakah Petugas membuka aplikasi “epuskesmas”?
1. Apakah Petugas memilih “Farmasi”?
2. Apakah Petugas memilih “Apotek”?
3. Apakah Petugas memilih “Resep”?
4. Apakah Petugas memilih “Detail resep” pada setiap
resep pasien?
2 Apakah Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan
terhadap resep tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah
obat, aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk
sediaan, petugas mengkonfirmasi kepada dokter penulis
resep elektronik dan memperbaiki resep elektronik
tersebut?
3 Apakah Petugas mencetak resep elektronik dengan
memilih “Print detail resep”?
4 Apakah petugas memberi garis berwarna merah dibawah
nama obat yang termasuk golongan
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu,
Khusus resep elektronik
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
5 Apakah Pengambilan obat
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu
dilakukan oleh petugas pemegang kunci pintu luar dan
petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta
kartu stok Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu. Petugas mengunci lemari
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
6 Penyiapan obat non racikan :
1. Apakah Petugas menyiapkan obat sesuai resep
elektronik?
2. Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat dan
keadaan fisik obat?
3. Apakah Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai?
4. Apakah Petugas memberi label obat dengan etiket yang
sesuai. Etiket berwarna putih untuk obat yang diminum
secara oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar?
5. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom dispensing
obat pada resep elektronik?
7 Penyiapan obat racikan :
1. Apakah Petugas menyiapkan alat peracikan?
2. Apakah Petugas menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri
) untuk peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker,
dan sarung tangan?
3. Apakah Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan
diracik sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep
elektronik?
4. Apakah Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat
dan keadaan fisik obat?
5. Apakah Petugas menggerus semua obat hingga
homogen?
6. Apakah Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis
pada resep ke dalam pembungkus obat racikan?
7. Apakah Petugas membungkus hasil racikan dan
melakukan pelabelan dengan etiket yang sudah
disiapkan?
8. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom dispensing
obat pada resep elektronik?
9. Petugas membersihkan alat peracikan?
8 Apakah Petugas mengecek kembali obat yang sudah
disiapkan sebelum diserahkan kepada pasien (mengenai
penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta
jenis dan jumlah obat)?
9 Apakah Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk
pasien yang menggunakan kalung kuning sebagai penanda
pasien beresiko jatuh?
10 Apakah Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai
nomor urut?
11 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan
menanyakan Nama pasien, tanggal lahir pasien atau
alamat pasien, dan keluhan pasien, serta berat badan
untuk pasien anak-anak?.
12 Apakah Petugas memberi tanda pada Verifikasi resep pada
pada resep elektronik?
13 Apakah Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada
pasien?
14 Apakah Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi
menandatangani pengambilan obat pada Lembar Kartu
Follow up pasien?
Apakah Petugas menyerahkan dan menyampaikan
15 informasi kepada pasien yaitu tentang nama obat,
manfaat, dosis, cara pemakaian, frekuensi pemakaian dan
efek samping?
Apakah Petugas memberikan informasi kepada pasien
16 tentang cara penyimpanan obat di rumah yaitu :
1. Obat disimpan di suhu ruang.
2. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
3. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak
4. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat
dengan karakteristik khusus.
5. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan
obat di rumah secara rutin tentang kondisi obat
17 Apakah Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai
efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan dan
memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya?
18 Apakah Petugas meminta pasien memberi tandatangan di
kolom Edukasi dan Penyerahan Obat dan nomor telepon
dan atau alamat pada resep eleoktronik. Jika pengambilan
obat diwakilkan keluarga atau kerabat pasien maka
disertai pencatatan hubungan dengan pasien?
19 Apakah Petugas memberi paraf di kolom penyerahan obat
pada resep elektronik?
Peresepan Manual
1 Apakah Dokter menyiapkan kertas resep?
2 Apakah Dokter menulis kelengkapan administrasi resep
berupa nama dokter, paraf, tanggal penulisan resep, nama
pasien, tanggal lahir pasien/umur?
3 Apakah Dokter menuliskan tanda R/, nama/komposisi
obat, dosis, aturan pakai (signatura), bentuk/sediaan, dan
jumlah obat?
4 Apakah Dokter memberi paraf pada resep Non Narkotika
Psikotropika?
5 Apakah Dokter memberi tandatangan pada resep
Narkotika Psikotropika?
6 Apakah Dokter memastikan kelengkapan penulisan resep,
sebelum menyerahkan resep obat kepada pasien?
Pelayanan Resep Manual
1 Apakah Petugas menerima resep dan memberi paraf pada
kolom “T” (Terima)?
2 Apakah Petugas memberi nomor urut resep dan waktu
diterima resep?
3 Apakah Petugas menelaah resep, jika terdapat keraguan
terhadap resep tersebut baik itu nama obat, dosis, jumlah
obat, aturan pakai obat, frekuensi obat dan bentuk
sediaan, petugas mengkonfirmasi kepada dokter penulis
resep?
4 Apakah Petugas menuliskan hasil konfirmasi pada lembar
resep?
5 Apakah Khusus resep
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu,
petugas memberi garis berwarna merah dibawah nama
obat yang termasuk golongan
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
6 Apakah Pengambilan obat
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu
dilakukan oleh petugas pemegang kunci pintu luar dan
petugas pemegang kunci pintu dalam. Petugas mencatat
resep dan jumlah pengeluaran obat dalam buku serta
kartu stok Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat
Tertentu. Petugas mengunci lemari
Narkotika/Psikotropika/Prekursor/Obat-obat Tertentu?
7 Penyiapan obat non racikan :
a. Apakah Petugas Petugas menyiapkan obat sesuai resep?
b. Apakah Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat
dan keadaan fisik obat?
c. Apakah Petugas memasukkan pada wadah yang sesuai?
d. Apakah Petugas memberi label obat dengan etiket yang
sesuai. Etiket berwarna putih untuk obat yang diminum
secara oral, sedangkan etiket berwarna biru untuk obat
pemakaian luar?
e. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom “K” (Kemas)
pada resep?
8 Penyiapan obat racikan :
a. Apakah Petugas menyiapkan alat peracikan?
b. Apakah Petugas menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri
) untuk peracikan, yang meliputi jas farmasi, masker,
dan sarung tangan?
c. Apakah Petugas menyiapkan obat-obatan yang akan
diracik sesuai dengan jumlah yang tertulis pada resep?
d. Apakah Petugas memeriksa tanggal kadaluwarsa obat
dan keadaan fisik obat?
e. Apakah Petugas menggerus semua obat hingga
homogen?
f. Apakah Petugas membagi obat sejumlah yang tertulis
pada resep kedalam pembungkus obat racikan?
g. Apakah Petugas membungkus hasil racikan dan
melakukan pelabelan dengan etiket yang sudah
disiapkan?
h. Apakah Petugas memberi paraf pada kolom “R” (Racik)
dan “K” (Kemas) obat pada resep?
i. Apakah Petugas membersihkan alat peracikan?
9 Apakah Petugas mengecek kembali obat yang sudah
disiapkan sebelum diserahkan kepada pasien (mengenai
penulisan nama pasien pada etiket, aturan pakai serta
jenis dan jumlah obat)?
10 Apakah Petugas mendahulukan penyerahan obat untuk
pasien yang menggunakan kalung kuning sebagai penanda
pasien beresiko jatuh?
11 Apakah Petugas memanggil nama pasien dan umur sesuai
nomor urut?
12 Apakah Petugas mengidentifikasi pasien dengan
menanyakan Nama pasien, tanggal lahir pasien atau
alamat pasien, dan keluhan pasien, serta berat badan
untuk pasien anak-anak?.
13 Apakah Petugas mencatat waktu diserahkan obat kepada
pasien?
14 Apakah Untuk pasien ART/Anti Retroviral Terapi
menandatangani pengambilan obat pada Lembar Kartu
Follow up pasien?
Apakah Petugas menyerahkan dan menyampaikan
15 informasi kepada pasien yaitu tentang nama obat,
manfaat, dosis, cara pemakaian, frekuensi pemakaian, dan
efek samping obat?
Apakah Petugas memberikan informasi kepada pasien
16 tentang cara penyimpanan obat di rumah yaitu :
a. Obat disimpan di suhu ruang.
b. Obat disimpan terhindar dari sinar matahari langsung.
c. Obat dijauhkan dari jangkauan anak-anak.
d. Obat tidak disimpan di lemari pendingin, kecuali obat
dengan karakteristik khusus.
e. Petugas menyarankan untuk memeriksa penyimpanan
obat di rumah secara rutin tentang kondisi obat.
17 Apakah Petugas memastikan pemahaman pasien mengenai
efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan.dan
memberi kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya?
18 Apakah Petugas meminta pasien memberi tandatangan
dan nomor telepon dan atau alamat pada resep. Jika
pengambilan obat diwakilkan keluarga atau kerabat pasien
maka disertai pencatatan hubungan dengan pasien?
19 Apakah Petugas memberi paraf di kolom “S” (Serah) pada
resep?

Compliance rate (CR) = ∑ Ya x 100 % = %

∑ Ya+Tidak

Mengetahui,
Wakil Manajemen Mutu Auditor

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai