Anda di halaman 1dari 2

Pertahankan Opini WTP, Kemenperin Junjung Pakta Integritas

Kementerian Perindustrian mengimbau jajarannya untuk selalu menjunjung pakta integritas


pada masing-masing satuan kerja, agar mampu mempertahankan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hingga saat ini, Kemenperin telah
menerima opini WTP sebanyak 13 kali berturut-turut sejak tahun 2008.

“Penghargaan tersebut didapat atas penilaian profesional, akuntabel serta transparan dalam
pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN),” kata Inspektur Jenderal Kemenperin
Masrokhan saat melakukan kunjungan kerja di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (16/10).

Irjen menegaskan, pihaknya berfungsi sebagai elemen pendukung dalam pengawasan internal
pada pelaksanaan tugas seluruh satuan kerja pusat dan satuan kerja vertikal di lingkungan
Kemenperin. “Untuk itu, Inspektorat Jenderal terus menumbuhkan komitmen dan budaya
akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan dan BMN bagi seluruh pemangku kepentingan
serta dipatuhinya peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,” paparnya.

Masrokhan menambahkan, pihaknya bersama unit satuan kerja bertekad untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran strategis kementerian dalam menciptakan clean government dan good
governance. “Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma pengawasan intern yang kini
bercitra quality assurance, bukan lagi watchdog seperti di masa lalu, akan tetapi saat ini
melaksanakan fungsi assurance dan consulting,” imbuhnya.

Saat ini, Irjen berperan sebagai mitra kerja strategis (strategic partner), di mana pelaksanaan
tugas-tugas pengawasan harus senantiasa memperhatikan mutu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban, pelaporan hingga ke hasilnya.

“Sesuai arahan dari Bapak Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, kami akan
terus mendorong seluruh satuan kerja agar dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan
BMN dilakukan secara akuntabel dan transparan,” ungkap Masrokhan.

Selain itu, Irjen berperan untuk meningkatkan capaian tingkat persepsi korupsi, penyelesaian
tindak lanjut hasil pemeriksaan sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, dan diterapkannya
Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP).

“Kami juga terus berupaya untuk mewujudkan reformasi birokrasi melalui pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) dan peningkatan kualitas pelayanan publik,” terangnya.

Keberhasilan pembangunan zona integritas dapat meningkatkan kepercayaan publik kepada


Kemenperin. Karenanya, seluruh penyelenggara pelayanan publik diharapkan dapat
mengakselerasinya dengan inovasi, sehingga meningkatkan pelayanan publik yang mampu
menjawab tuntutan masyarakat yang dinamis.
Pada kesempatan tersebut, Masrokhan mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kepada
para pimpinan Satuan Kerja Baristand, Poltek PTKI, dan Balai Diklat Industri di Kota Medan
beserta jajaranya atas capaian kinerja yang baik dan siap membangun Zona Integritas menuju
WBK dan WBBM.

Anda mungkin juga menyukai