Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Abstrak:
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui tingkat efikasi diri siswa dalam mata pelajaran matematika dan hubungan
efikasi diri dengan hasil belajar matematika siswa. Populasi penelitian ini adalah 56
siswa Sekolah Menengah Pertama di Serang, Banten. Sampel dari penelitian ini yaitu 30
siswa, yang diambil menggunakan teknik random sampling sederhana. Untuk
mengetahui hubungan antara efikasi diri siswa dan hasil belajar matematika dilakukan
uji regresi linier sederhana dan uji korelasi pearson. Hasil dari penelitian ini yaitu
berdasarkan kriteria tingkat efikasi diri siswa, tingkat efikasi diri siswa berada pada
kategori sedang dan berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana dan uji korelasi
pearson efikasi diri siswa mempunyai pengaruh namun tidak signifikan terhadap hasil
belajar matematika siswa.
Abstract:
This research is a quantitative descriptive study that aims to determine the level of
student self-efficacy in mathematics and the relationship of self-efficacy with student
mathematics learning outcomes. The population of this research was 56 junior high
school students in Serang, Banten. The sample of this research was 30 students that use
simple random sampling technique. To determine the relationship between student’s
self-efficacy and mathematics learning outcomes, a simple linear regression test and
Pearson correlation test were performed. The results of this research were the level of
student’s self-efficacy is in the medium category based on the criteria of self efficacy
scale and based on a simple linear regression test and pearson correlation test, the
student’s self-efficacy has an influence but not significant on student’s mathematics
learning outcomes.
Keywords: Self-Efficacy, Learning Outcomes, Junior High School’s Student,
Mathematics
8
Umbara, Hasil Belajar dan| 9
Tingkat efikasi diri siswa pada Tabel 3. Kriteria Tingkat Efikasi Diri
mata pelajaran matematika pada siswa Siswa
sebagai berikut (Sadewi et al., 2012). Interval Kriteria
91 – 100 Sangat Tinggi
78 – 90 Tinggi
Umbara, Hasil Belajar dan| 11
Tabel 8. Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 81.335 6.305 12.901 .000
Efikasi Diri .027 .096 .053 .281 .781
a. Dependent Variable: Hasil Belajar
disimpulkan bahwa efikasi diri dalam mutlak untuk seseorang, terdapat banyak
pembelajaran matematika bernilai positif. kemungkinan yang terjadi seperti siswa
Perhitungan juga dilakukan untuk setiap yang memiliki tingkat efikasi diri yang
dimensi dari efikasi diri siswa, yang tinggi memiliki hasil belajar matematika
pertama yaitu dimensi magnitude, dimensi yang tinggi pula, siswa dengan tingkat
ini berkaitan dengan tingkat optimisme efikasi diri yang tinggi namun memiliki
siswa ketika diberikan suatu permasalahan hasil belajar matematika yang rendah, siswa
matematika, hasil rataan hitung untuk dengan tingkat efikasi diri yang rendah
dimensi magnitude sebesar 3,24 yang namun memiliki tingkat efikasi diri yang
berarti skor ini bernilai positif karena sudah tinggi, dan yang terakhir yaitu siswa dengan
melebihi skor netral pada skala Likert. tingkat efikasi diri yang rendah dan
Kedua yaitu dimensi strength, dimensi ini memiliki hasil belajar matematika yang
berkaitan dengan komitmen siswa untuk rendah pula. Terdapat banyak faktor yang
menyelesaikan tugas matematika yang dapat mempengaruhi tingkat efikasi diri
dimiliki, hasil rataan hitung untuk dimensi seseorang. Efikasi diri siswa dapat diubah,
strength sebesar 3,45 yang berarti skor ini diperoleh, diturunkan atau ditingkatkan,
bernilai positif karena sudah melebihi skor melalui keempat sumber dari efikasi diri
netral pada skala Likert. Ketiga yaitu yaitu pengalaman keberhasilan,
dimensi generality, dimensi ini berkaitan pengalaman yang dimiliki orang lain,
dengan keyakinan siswa dalam keseluruhan persuasi verbal dan kondisi emosional dan
pembelajaran matematika, hasil rataan fisiologis (Bandura, 1997: 3).
hitung untuk dimensi generality sebesar Berdasarkan data penelitian yang
3,02 yang berarti skor ini bernilai positif peneliti peroleh terdapat beberapa siswa
karena melebihi skor netral pada skala yang mempunyai hasil belajar tinggi namun
efikasi diri berada di tingkat yang rendah.
Likert.
Setelah melakukan konfirmasi dengan
Berdasarkan hasil analisis data responden tersebut, ternyata untuk
diketahui bahwa tidak selalu variabel mendapatkan hasil belajar yang tinggi
psikologi berhubungan secara linier dikarenakan responden selalu merasa tidak
dengan variabel lain adapula yang bisa sehingga dorongan untuk terus
membentuk kurva, sama halnya dengan belajarnya pun meningkat, hal tersebut
efikasi diri. Efikasi diri merupakan suatu yang membuat prestasi belajarnya tinggi.
Maka diperoleh bahwa efikasi diri tidak
keyakinan yang ada dalam diri
selalu berbanding lurus dengan hasil belajar
berdasarkan kemampuan yang dimilikinya matematika. Tidak terdapat korespondensi
(Bandura, 1997). Efikasi diri siswa tidak antara efikasi diri siswa dengan tingkat
selalu berbanding lurus dengan hasil kognitif siswa, hal ini mengartikan siswa
belajar siswa. Hasil penelitian ini tidak yang memiliki tingkat kognitif tinggi
sejalan dengan hasil penelitian yang belum tentu memiliki efikasi diri yang
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat tinggi, dan sebaliknya (Putri & Prabawanto,
2019). Hal ini juga sejalan juga dengan
efikasi diri siswa maka semakin tinggi
hasil penelitian Arriah (2017) yang
pula hasil belajar yang diraihnya, menyatakan bahwa diperoleh hasil estimasi
begitupun sebaliknya (Chairiyati, 2013; yang negatif antara pengaruh langsung
Ghufron & Suminta, 2018). efikasi diri terhadap prestasi belajar
Disisi lain, sebagaimana matematika yang berarti tidak terdapat
disebutkan bahwa efikasi diri siswa pengaruh secara langsung efikasi diri
terhadap prestasi belajar matematika siswa.
merupakan variabel psikologi yang berarti
hasil efikasi diri siswa tidak selalu berlaku
14|SIGMA, Volume 6, Nomor 1, September 2020, Hlm 8-16
Roberto, J. (2019). The Relationship Wahdania, W., Rahman, U., & Sulasteri, S.
between Affectivity and Self-efficacy (2017). Pengaruh Efikasi Diri, Harga
for the Learning of Mathematical Diri dan Motivasi terhadap Hasil
Contents. Acta Scientiae, Canoas, Belajar Matematika Peserta Didik
21(5), 163–177. Kelas X SMA Negeri 1 Bulupoddo
https://doi.org/10.17648/acta.scientiae Kab. Sinjai. MaPan: Jurnal
.4122 Matematika Dan Pembelajaran, 5(1),
68–81.
Sadewi, A. I., Sugiharto, D., & Nusantoro, https://doi.org/10.24252/mapan.2017v
E. (2012). Meningkatkan Self 5n1a5
16|SIGMA, Volume 6, Nomor 1, September 2020, Hlm 8-16
Widyastuti, W., Wijaya, A. P., Rumite, W., Yuliyani, R., Handayani, S. D., &
& Marpaung, R. R. T. (2019). Minat Somawati, S. (2017). Peran Efikasi
Siswa Terhadap Matematika Dan Diri (Self-Efficacy) dan Kemampuan
Hubungannya Dengan Metode Berpikir Positif terhadap Kemampuan
Pembelajaran Dan Efikasi Diri. Jurnal Pemecahan Masalah Matematika.
Pendidikan Matematika, 13(1), 83– Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
100. MIPA, 7(2), 130–143.
https://doi.org/10.22342/jpm.13.1.675 https://doi.org/10.30998/formatif.v7i2.
2228